NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:830.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 21.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu terus berlalu, hari ini tepat 2 minggu kepergian Yuna dari rumah Elkan. Sejak saat itu, Elkan belum pernah sekalipun bertemu Yuna. Sementara rasa rindunya sudah semakin memuncak terhadap istrinya itu.

Elkan sudah berusaha keras mencari keberadaan Yuna, namun usahanya belum membuahkan hasil hingga detik ini.

Dia bahkan kehilangan konsentrasi mengurus pekerjaan kantor. Beno lah yang menjadi sasaran karena harus menggantikan pekerjaan Elkan selama beberapa hari ini.

Malam ini, Bramasta Corp mengadakan perjamuan penting dengan koleganya. Beberapa perusahaan besar di kota metropolitan turut diundang menghadiri acara yang diadakan di hotel berbintang itu. Kebetulan Elkan merupakan salah satu pemegang saham di hotel itu.

Tepat pukul 7 malam, para tamu mulai berdatangan. Acara yang digelar di function room itu dibuka sendiri oleh Elkan, yang mana dia merupakan tuan rumah dalam acara itu.

Usai memberikan kata sambutan dan membuka acara tersebut, Elkan kembali duduk di meja VVIP. Di sana ada Beno dan beberapa orang staf khusus dari Bramasta Corp sendiri.

Tidak lama, Reynold tiba di gedung itu bersama Yuna. Sebelumnya Reynold sudah mencari informasi tentang undangan yang dia terima. Mengetahui undangan itu dari perusahaan Elkan, Reynold tentunya sangat senang. Dia bisa memulai rencananya dari sini.

"Rey, aku takut." ucap Yuna dengan wajah sedikit pucat, dia rasanya belum siap bertemu dengan Elkan.

"Jangan takut Yuna! Bukankah kita sudah sepakat untuk ini? Aku yakin, Elkan tidak akan menyakitimu! Kalaupun dia marah melihat kita, akulah yang nanti jadi sasarannya." ucap Reynold meyakinkan Yuna.

Yuna menghela nafas berat, lalu membuangnya kasar. Saat Yuna merasa sedikit plong, dia pun melingkarkan tangannya di lengan Reynold. Berlagak seakan mereka berdua adalah sepasang kekasih nyata.

"Kamu siap?" tanya Reynold memastikan.

"Ya, aku siap. Ayo masuk!" ajak Yuna, keduanya melangkah bersamaan memasuki function room tersebut.

Sesampainya di dalam ruangan yang cukup luas itu, mata Reynold berguling liar mencari keberadaan Elkan. Sebisa mungkin dia dan Yuna harus duduk berdekatan dengan pria itu, paling tidak di tempat yang masih bisa dijangkau sorot mata Elkan.

Seulas senyum yang sangat menawan terpahat indah di wajah Reynold saat menangkap keberadaan Elkan, kebetulan sekali ada meja kosong tak jauh dari sana.

"Elkan di sana. Bersikaplah seolah-olah aku ini kekasihmu, jangan sampai dia curiga!" pesan Reynold, kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Yuna.

Sesampainya di meja kosong yang tak jauh dari meja Elkan, Reynold menarik kursi untuk Yuna. Sesaat setelah Yuna duduk, Reynold pun ikut duduk di sebelahnya. Saat itu juga mata Elkan kebetulan tertuju pada mereka.

"Deg Deg"

Jantung Elkan berdegup kencang dengan dada berdenyut nyeri. Bahkan sekujur tubuhnya tiba-tiba bergetar bak diguncang gempa berkekuatan besar.

Elkan terpaku di dalam pemikirannya sendiri. Apa yang harus dia lakukan di tempat seperti ini? Di satu sisi, dia sangat bahagia melihat wajah istrinya setelah cukup lama tak bersua. Namun di sisi lain, hatinya hancur melihat Yuna yang datang bersama pria lain.

"Yuna, apa yang kamu lakukan? Apa pernikahan kita benar-benar tak berarti bagimu? Kita bahkan belum bercerai, kenapa mengumbar kemesraan dengan pria lain?" batin Elkan dengan tatapan sendunya, matanya berkaca-kaca menelan kekecewaan di hatinya.

Elkan berusaha mengalihkan pandangannya, namun dia tidak bisa melakukannya. Melihat wajah Yuna saja sudah membuatnya begitu bahagia.

"Elkan melihat kita Yun, pegang tanganku, lalu cium!" bisik Reynold memberi aba-aba.

"Apa kamu yakin dia akan cemburu? Menurutku dia terlihat biasa-biasa saja, tidak ada reaksi sama sekali." bisik Yuna yang seperti mengaku kalah sebelum berperang.

"Lakukan saja, jangan banyak tanya!" kata Reynold.

Menyadari Elkan yang masih setia menatap dirinya, Yuna pun melakukan apa yang dikatakan Reynold. Yuna mengukir senyuman manis di wajahnya, kemudian meraih tangan Reynold, menggenggamnya, lalu menciumnya dengan lembut. Reynold pun melakukan hal yang sama terhadap Yuna.

"Seeeer"

Dada Elkan tiba-tiba panas hingga darahnya mendidih seketika. Elkan memejamkan matanya perlahan, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tangannya mengepal erat dengan rahang mengerat kuat. Ingin sekali dia menghajar Reynold saat ini juga. Tapi apa daya, situasi tidak memungkinkan untuk melakukan itu.

Elkan kembali menoleh ke arah Yuna, tatapannya terlihat tajam bak pisau yang siap menusuk jantung.

Di saat yang bersamaan, Yuna pun menyuapkan makanan ke mulut Reynold, lalu membantunya meneguk segelas minuman. Lagi-lagi darah Elkan mendidih melihat itu.

Elkan teringat saat Yuna terlihat ragu menggunakan sendok bekas mulutnya, namun malam ini dia melihat sendiri Yuna makan menggunakan sendok yang sama dengan pria lain.

Saking tak kuasa menahan kemarahannya, Elkan akhirnya bangkit dari duduknya. Dia meninggalkan ruangan itu dan berlalu entah kemana.

"Cukup Yuna, dia sudah pergi!" ucap Reynold. Karena Elkan tak ada lagi di sana, keduanya kembali seperti biasanya.

"Apa dia marah?" tanya Yuna ingin tau.

"Entahlah, kita lihat saja nanti!" jawab Reynold, dia belum bisa mengambil kesimpulan karena Elkan terlalu dini meninggalkan ruangan itu.

Sekitar pukul 10 malam, satu persatu para tamu mulai meninggalkan ruangan. Acara perjamuan malam ini sudah ditutup oleh Beno karena tak menemukan Elkan di ruangan itu.

Tanpa berpamitan, Yuna dan Reynold ikut berlalu meninggalkan ruangan itu. Andai kata ada Elkan, mungkin keduanya tidak akan pergi secepat itu. Padahal masih ada rencana lain yang ingin Reynold lakukan di depan Elkan.

Sesampainya di lobby hotel, Yuna meminta Reynold menunggunya di sana. Dia ingin ke kamar kecil sebentar karena sudah tak tahan ingin membuang sesuatu yang harus dia buang.

Sesampainya di dalam toilet, Yuna bergegas membuang air seninya. Setelah membersihkan bagian sensitifnya dan merapikan pakaiannya, Yuna keluar dan melangkah menuju lobby.

Belum sempat kaki Yuna menginjak area lobby, tiba-tiba tangan seorang pria membekap mulutnya dan menariknya ke dalam lift. Yuna tak bisa melihat siapa orang yang membawanya itu, bahkan untuk berteriak meminta bantuan pun dia tidak mampu.

Setelah pintu lift terbuka, Yuna kembali ditarik hingga sampai di depan pintu sebuah kamar. Saat pintu itu terbuka, tubuh Yuna seakan melayang karena dorongan yang cukup kuat menekan punggungnya.

"Ahh," Teriakan Yuna menggema memecah kesunyian di dalam kamar itu.

Yuna berbalik dan tertegun melihat Elkan yang tengah berdiri di depan pintu. Dari tatapan mata Elkan, Yuna sudah bisa menebak kalau suaminya itu tengah dibakar api cemburu. Mata Elkan benar-benar merah dan menyala.

"Elkan, apa kau sudah gila?" teriak Yuna sangat lantang.

"Braaak"

Benturan keras dari pintu membuat Yuna terperanjat, dia bergeming untuk beberapa saat.

Elkan menghampiri Yuna seperti seekor serigala yang tengah mengintai anak rusa. Sangat menakutkan hingga Yuna pun berangsur mundur dari posisinya.

"Jangan mendekat Elkan, aku mohon!" pinta Yuna sembari mengacungkan lima jarinya.

Elkan bahkan tak peduli dengan ucapan Yuna, dia terus saja mendekat hingga punggung Yuna membentur dinding.

"Ahh," rintih Yuna sembari menyentuh punggungnya dengan sebelah tangan.

Melihat istrinya kesakitan, sontak saja Elkan mempercepat langkahnya, lalu menggendong Yuna dan membaringkannya di atas ranjang.

Saat Elkan hendak memiringkan tubuh istrinya, Yuna dengan cepat menepis tangan Elkan.

"Jangan sentuh aku!" ketus Yuna dengan tatapan mematikan, lalu segera bangkit dari posisinya.

"Kenapa aku tidak boleh menyentuhmu? Ingat Yuna, aku ini masih suami sah mu!" ucap Elkan penuh penekanan.

"Hahaha, suami?" Tawa Yuna menggelegar memenuhi seisi ruangan.

"Suami di atas kertas maksudmu hah?" sambung Yuna dengan nada menyindir. Yuna bangkit dari duduknya dan melangkah menuju pintu.

Bersambung...

1
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Abinaya Albab
bener² nih Beno kemarin² bisa nasehatin Elkan lahhhh ini kok mlh 11 12 sama kaya' Elkan pas lg khilaf dlu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!