Aqila Prameswari dan Qaila Prameswari adalah saudari kembar yang lahir dari pasangan suami istri Bayu Sucipto dan Anggi Yulia. Dua gadis cantik nan ramah ini menjadi buah bibir di sekolahnya, SMK Binusa, seakan tiap laki-laki memimpikan kedekatan dengannya.
Namun, walaupun penampilan mereka begitu sama, bak pinang dibelah dua, ada satu hal yang membedakan mereka: sifat mereka. Qaila Prameswari, adik kembar Aqila, memiliki karakter yang sangat berbeda dari kakaknya.
Bagai langit dan bumi, perbedaan sifat antara Aqila dan Qaila menjadi satu fenomena menarik di kalangan teman-teman sekolah mereka. Sementara Aqila dikenal sebagai sosok yang hangat dan penuh semangat, Qaila memiliki pesona misterius yang mengundang rasa penasaran dan takjub sekaligus.
Aqila, seorang gadis cantik yang telah memiliki kekasih, yaitu seorang mahasiswa di universitas terkemuka di kotanya. Sementara itu, Qaila - sang adik kembar, sama sekali tak tertarik berpacaran dan bahkan tak memiliki teman laki-laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Gavi berdecak kesal saat melihat qaila yang hanya diam saja, sudah hampir tiga puluh menit mereka duduk berdua tapi qaila seperti nya begitu tidak tertarik dengan masalah mereka.
" Kenapa lo mau nerima perjodohan ini?" Tanya gavi serius menatap qaila dengan begitu takjub, sebab di antara kedua nya aqila dan qaila benar benar tak memiliki perbedaan.
" Lo serius mau tau jawabannya?" Tanya qaila dengan menatap gavi sinis.
" Seharusnya gue yang tanya balik sama lo? Kenapa lo mau aja di jodohin sedangkan lo dan aqila masih berstatus pacaran?" Tanya qaila.
Gavi terdiam, dirinya tidak bisa menolak perjodohan ini. Ini semua juga karena ulah aqila yang tidak mau jujur dan hilang tanpa kabar. Jika kemarin aqila masih bisa dihubungi dan membicarakan masalah ini baik baik mungkin kejadian nya tidak akan seperti ini.
" Gara gara kalian berdua gue yang harus nanggung akibatnya!" Marah qaila tidak bisa menahan emosinya kali ini.
"Maksut lo apaa?" Tanya gavi tak terima.
" Cih!"
" Lo orang yang punya hubungan, lo orang yang sembunyi sembunyi tapi gue yang harus nanggung semua ini!" Ucap qaila dengan nafas memburu.
Gavi terdiam, menatap qaila dengan tatapan sulit di artikan sedangkan qaila begitu benci melihat tatapan gavi kepada nya. Qaila pikir gavi menatap nya seperti itu karena dirinya mirip dengan aqila.
" Gue gak mau tau! Lo harus batalin perjodohan ini. Dan lo bilang sama semua keluarga kalo sebenarnya lo sama aqila itu pacaran. Gue gak mau ada diantara kalian berdua!" Ucap qaila tegas.
" Gue gak bisa!" Ucap gavi membuat qaila menatap tajam gavi.
" Maksud lo apa gak bisa? Seharusnya lo seneng karena lo mau di jodohin sama aqila." Ucap qaila.
" Aqila sendiri yang memilih pergi, dia yang mulai semua ini." Ucap gavi membuat qaila ingin sekali mengumpati kasar laki laki di depannya ini.
" Gue gak mau tau! Pokonya perjodohan ini harus batal!!" Ucap qaila lalu pergi meninggalkan gavi sendirian.
Semua keluarga tampak sedang berbincang serius, qaila yang baru saja masuk ke dalam pun langsung di panggil oleh mama anggi.
" Qai, sini." Seru mama anggi sambil tersenyum lebar .
" Ma, qai capek besok juga harus ke sekolah." Rengek qaila dengan nada manja.
" Sebentar aja sayang!" Ucap mama anggi membuat qaila mau tidak mau mendekati wanita itu.
" Gavi mana sayang?" Tanya mama hanum sambil menatap qaila dengan wajah bahagia nya.
" Gavi di ta-"
" Kenapa ma?" Tanya gavi yang baru saja masuk.
" Dih dasar cowo gilak!" Gumam qaila.
" Sini sayang, ada yang mau kita omongin." Ucap mama hanum membuat qaila menjadi was was.
" Apa gue bilang sekarang aja ya kalo sebenernya gavi itu pacaran sama aqila." Batin qaila dengan gelisah.
" Mama sama papa udah sepakat buat nikahin kalian hari ini juga, lagi pula sekolah qaila tinggal tiga bulan lagi kan?" Ucap mama hanum membuat qaila langsung berdiri dan menggelengkan kepalanya cepat.
" Qai gak setuju!" Ucap qaila dengan mata memerah.
" Qai duduk!" Ucap papa bayu membuat qaila tidak bisa menahan air matanya lagi.
" Duduk dulu qai, biarkan masalah ini di bicarakan dulu." Ucap mama anggi berusaha menenangkan qaila.
" Papa sama mama setuju buat nikahin kalian secepatnya, karena kita semua gak mau ke depannya ada kejadian yang bisa merugikan nama baik kalian berdua." Ucap papa dino dengan raut wajah serius.
Mendengar itu qaila semakin marah, dirinya seperti di manfaat kan disini. Demi menjaga nama baik seorang gavi dirinya yang harus menjadi korban, apa lagi selama ini dirinya sudah sangat baik membantu menutupi hubungan gavi dan qaila.
" Mama mohon kamu mau ya sayang, gavi anak baik baik." Rayu mama anggi.
" Mah yang seharusnya di jodohin itu kan aqila bukan qaila! Lagian selama ini qai gak pernah bikin masalah ." Ucap qaila dengan air mata yang membanjiri pipi mulus nya.
" Tapi aqila gatau kemana sayang, ini demi kebaikan kamu percaya sama mama ya."
Mendengar itu qaila benar benar marah dengan keluarga nya terutama dengan aqila sang kembaran yang malah kabur entah kemana.
Akhirnya malam itu qaila dan gavi resmi di nikah kan dengan sederhana, bahkan qaila sama sekali tak merias wajahnya dan hanya mengenakan pakaian sopan seadanya.
Setelah ijab qabul selesai di ucapkan qaila langsung di boyong untuk ikut pulang ke keluarga gavi, qaila benar benar benci dengan situasi nya saat ini.
Masa depannya benar benar hancur karena perjodohan ini, qaila sendiri tidak tahu harus melakukan apa ke depannya. Untuk berbicara dengan sang mama dan papa saja qaila rasanya enggan.
" Papa titip qaila ya gav, papa harap kamu bisa jaga dia sebagai mana papa juga yang menjaga dia dulu." Pesan papa bayu sambil mengantarkan keluarga besannya itu ke depan teras .
" Insyaallah pa, gavi akan jaga qaila sebagai mana qaila yang saat ini sudah menjadi istri gavi." Balas gavi yang membuat qaila muak dan jengah dengan drama hidup barunya.
" Saya titip qaila ya pak dino!" Ucap papa bayu.
" Kamu tidak perlu bicara seperti itu bay, qaila sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga kami." Ucap pak dino membuat papa bayu tenang dan lega.
" Kalo gitu kita pamit ya." Ucap pak dino lagi langsung masuk ke dalam mobil nya .
" Qai?" Panggil mama anggi melihat qaila yang hanya diam saja.
" Mama sama udah puas kan sekarang? " Ucap qaila tanpa menatap mama dan papa nya.
Setelah mengatakan itu qaila langsung masuk ke dalam mobil tanpa pamit, gavi yang melihat itu jadi semakin merasa bersalah.
" Pa maafin qai ya" ucap gavi tulus.
" Kamu gak seharusnya minta maaf gav, ini semua salah papa yang udah bikin qai gantiin aqila." Ucap papa bayu yang merasa sangat bersalah saat ini.
" Gak papa pa, nanti juga semua pasti akan biasa biasa lagi untuk qaila." Balas gavi.
" Makasih ya gav, papa harap kamu bisa menjaga qaila." Ucap papa bayu.
" Iyaa pa, kalo gitu gavi pamit ya pa, ma, salam untuk aqila." Ucap gavi dengan perasaan yang tak menentu.
" Kamu kenal aqila gav?" Tanya papa bayu yang tak tahu hubungan gavi dan aqila.
" Iyaa pa, nanti kapan kapan gavi bakalan sering sering maen kesini, gavi pamit ya. Assalamualaikum!". Pamit gavi lalu mencium tangan papa bayu dan mama anggi.
" Waalaikumsalam ." Balas mama anggi menatap sendu kepergian mobil yang membawa putri nya itu.
" Mama harap keputusan kita gak salah pa, mama gak mau sampai ada masalah lagi setelah ini." Ucap mama anggi tak bisa menyembunyikan kesedihan nya.
" Papa harap juga begitu ma, sekarang kita tinggal pikirkan kemana kaburnya anak nakal kamu itu." Ucap papa bayu.
" Aqila juga anak kamu pa!" Ucap mama anggi tak suka dengan ucapan suami nya barusan.
" Hehehe iyaa ma, maaf . Papa cuma bercanda!" Balas papa bayu lalu membawa masuk sang istri.