NovelToon NovelToon
I Am A Perfect

I Am A Perfect

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Romansa-Teen angst
Popularitas:707.6k
Nilai: 5
Nama Author: dewi wahyuningsih

Pemahaman yang salah mengenai seorang anak, pada akhirnya akan membuat hati anak terluka, dan memilih jalannya sendiri untuk bahagia.
Bahkan parahnya, seorang anak harus merasa jika rumah yang ia tinggali, lama kelamaan berubah menjadi neraka baginya.

Seorang gadis bernama Mirelia, hidup di keluarga yang semuanya adalah seorang pengusaha meski bukan pengusaha yang sukses. Ayahnya memiliki beberapa toko bangunan yang lumayan terkenal, juga selalu mendapatkan omset yang jauh dari cukup. Ibunya adalah penjual kue kering online yamg juga sudah banyak memiliki langganan, bahkan ada beberapa selebriti yang memesan kue darinya. Kakaknya juga seorang gadis yang cantik, juga sangat membantu perkembangan toko sang Ayah.

Mirelia? Gadis itu hanya mengisi peran sebagai anak yang manja. Bahagiakah? Tidak! Dia ingin melakukan banyak hal yang bisa membuat orang tuanya bangga, tapi sialnya dia selalu saja gagal dalam meraih usahanya.

Suatu ketika, seorang pria datang dengan tujuan untuk dijodohkan dengan Mirelia, tapi masalahnya adalah, sang kakak nampak jatuh hati tanpa bisa disadari Mirelia lebih cepat.

Akankah laki-laki itu mengubah hidup Mirelia? Ataukah dia akan menjadi pasangan kakaknya?

Lalu, bagaimana Mirelia menemukan kebahagiannya? Bagaimana Mirelia bisa menunjukkan sesuatu yang mampu membuat orang tak lagi menganggapnya manja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Working

" Ini hari pertama kerja, tapi kau sudah membuat kami rugi. Lihat! Ini sudah piring ke tiga yang kau pecahkan, mengepel juga sudah membuat salah satu pegawai jatuh. Kalau kau tidak berniat bekerja, lebih baik jangan kesini. "

Mire tertunduk mendengar manager kafe itu mengomel, memang sih ini semua adalah salahnya yang tidak bisa melakukan apapun. Mencuci piring juga sudah memecahkan tiga piring, mengepel tapi airnya terlalu basah, dan membuat seorang pelayan terjatuh saat akan mengantarkan pesanan customer. Padahal sudah susah payah juga belajar dari rumah, tapi karena beda tempat dan suasananya yang ramai, Mire menjadi merasa canggung juga gugup hingga kesulitan mengontrol tangannya.

" Saya minta maaf, saya tidak akan melakukanya lagi. " Selain dari kata maaf, tidak ada yang lain lagi kan? Meskipun maaf juga tak berarti apa-apa, tapi benar-benar Mire merasa bersalah.

" Meminta maaf itu mudah, tapi bisakah maaf dari mu itu membuat semuanya kembali seperti semula? "

Lusi menatap Mire dengan tatapan iba, padahal sudah belajar mencuci piring dan bersih-bersih dirumah, tapi karena tidak terbiasa tentulah Mire masih tidak lihai dengan pekerjaan dapur yang sebelumnya hampir tidak pernah ia kerjakan.

" Aku akan melihat performa kerjamu dalam satu minggu, jika kau bisa memperbaikinya, aku akan tetap membiarkanmu bekerja, dan akan memotong ganti rugi dari upah bulanan. "

" Baik. "

Selamat, memang tida tahu seberapa mahal tiga piring dan rasa sakit dari pegawai yang jatuh tadi, tapi setidaknya dia masih bisa menghasilkan uang nantinya.

" Mire, maaf tadi tidak bisa membelamu ya? Soalnya kau kan memang berada di posisi yang salah. "

Mire terkekeh, dia merangkul Lusi karena kini mereka sedang berjalan untuk kembali ke rumah sewa mereka.

" Jangan berlebihan, aku tentu akan marah kalau kau membelaku. Lusi, aku tahu kau tidak akan diam saat aku disalahkan ketika aku tidak salah, dan kau akan membelaku saat aku benar. Jadi tetaplah seperti itu, Lusi. Aku tidak tahu akan jadi apa kalau tidak ada kau di sampingku, malah sekarang aku jadi berandai-andai kalau saja kita jadi padangan lesbi hihihi.... "

" Dasar gila! " Lusi menepis tangan Mire dan berjalan cepat meninggalkan Mire yang semakin tertawa lepas.

Sesampainya di rumah sewa yang memiliki dua kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi, dan satu ruang tamu, di sanalah Mire dan Lusi tinggal.

Mire duduk menangis tanpa suara merasakan perih di jari-jarinya yang terkena pecahan piring. Sungguh dia memang sadar kalau dia terlalu manja karena tidak terbiasa dengan pekerjaan dapur meski dia juga bukan dari keluarga kaya raya. Tidak tahu patas disebut sombong, pemalas, atau tidak tahu diri, tapi memang tidak mudah juga hanya mencuci piring.

" Shhh! " Desis Mire saat dia menempelkan ujung cuttonbath yang sudah di celupkan ke dalam alkohol.

" Ah! " Pekik Mire lagi saat dia memberikan Betadine. Tidak perlu memakai handsaplas, karena dia ingin mencuci piring agar terbiasa dan tidak menjatuhkan piring kafe lagi. Oh, dia juga akan mengepel seluruh rumah sewanya agar dia semakin pandai bagaimana caranya mengepel dengan benar, tapi juga dia akan meminta bantuan Lusi demi untuk mengarahkan bagaimana cara-caranya yang benar.

" Tidak apa-apa Mire, hanya goresan kecil, semua akan baik-baik saja, kau pasti bisa, karena kau adalah seorang Mirelia. " Mirelia meniup-niup jarinya yang sudah diberi obat, lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan pelan. Mire bangkit dari duduknya dengan semangat, tidak ada waktu untuk bersantai dan segera menunaikan niatnya.

Benar saja, dua hari setelah itu Mire semakin terbiasa meski di hari kedua memecahkan satu gelas, tapi cara mengepelnya sudah terbilang bagus.

" Mire, kau hebat! " Lusi mengacungkan jempolnya karena dia bangga dengan kesungguhan Mire, bahkan dia juga menyaksikan sendiri bagaimana Mire terus mengerjakan pekerjaan rumah dengan semangat.

" Itu karena bantuan mu! " Mire dan Lusi tersenyum bersamaan.

" Mire, tidak apa-apa kita susah sementara, karena tidak ada mimpi yang terwujud tanpa pengorbanan dan rasa sakit terlebih dulu. " Ucap Lusi.

Mire tersenyum, lalu menjulurkan lidahnya.

" Dasar tukang khawatir, aku tidak akan menyerah hanya karena hal sepele begini kok. "

" Bagus sekali, eh aku akan mengambil gambar mu mumpung tidak ada manager, cepat kerjakan pekerjaanmu dengan benar ya? "

" Jangan ambil dari sisi wajahku yang jelek ya? "

" Oh, wajahmu tidak ada bagian yang jelek kok. "

Setelah mengambil gambar dan mengunggahnya di laman media sosial milikinya, Lusi kembali melanjutkan pekerjaannya begitu juga dengan Mire.

***

" Jadi Mire lebih memilih hidup menjadi budak orang lain dibanding mengembangkan usaha keluarga? " Ujar sang Ayah saat Derel menunjukkan photo Mire dari akun media sosial milik Lusi.

" Mungkin dia hanya ingin mencari pengalaman saja, Ayah. " Ujar Derel.

Ayah Luan memijat pelipisnya, lalu menghembuskan nafas kasarnya. Padahal dia ingat benar kalau Mire tidak pernah melakukan satu pun tugas dapur, lalu kenapa dia melakukan semua itu hanya untuk orang asing? Bukankah Mire bisa hidup nyaman tanpa harus bersusah payah seperti itu? Meski masih tak paham dengan cara berpikir putrinya, tak menampik jika Ayah sebenarnya juga merasa sedih.

" Ayah, perlukah aku menghubungi Mire lewat Lusi? Sepertinya Mire juga sudah tidak menggunakan media sosialnya lagi. "

" Tidak perlu, paling seminggu atau dua minggu dia akan merengek meminta uang, atau bahkan dia akan meminta di belikan tiket untuk kembali. Dari wajahnya yang terlihat sumringah itu pasti dia baru bekerja sehari atau dua hari, nanti juga akan merasa bosan dan menangis seperti biasa. "

Derel terdiam mendengar ucapan Ayahnya. Entah itu akan terjadi benar atau tidak, tapi dia merasakan jika kepergian Mire sama sekali tida bisa di anggap sepele. Gadis yang manja, dan terbiasa melekat dengan orang tuanya mana mungkin akan pergi jauh jika tidak memiliki tekat yang begitu besar?

" Baiklah, Ayah. Lalu bagaimana kalau seandainya benar Mire menginginkan uang? "

" Biarkan saja dulu, diamkan setidaknya satu minggu agar dia tidak ragu-ragu untuk kembali dan menuruti apa yang Ayah katakan nanti. "

Derel menelan salivanya, mencengkram kuat ponsel yang kini ia pegang di atas pangkuannya. Kembali? Bukankah kalau kembali akan semakin sulit bagi Derel untuk dekat dengan Drago? Tidak, dia masih berharap juga masih ingin berjuang jadi dia belum ingin Mire kembali.

" Aku sudah mengerti, Ayah. Kalau begitu aku akan masuk ke kamar dulu. "

" Iya, perbanyaklah istirahat, kau pasti lelah sekali hari ini. "

" Iya. "

Sesampainya di kamar, Derel dengan segera mengirim pesan ke akun media sosial milik Lusi. Tujuannya tentu satu, yaitu untuk mengirim uang kepada Mire agar Mire betah disana dan jangan dulu kembali. Tapi sayang, pesan yang dia kirim sangat banyak itu belum mendapatkan balasan satupun.

" Ck! Ayolah Lusi, aku harus mengirim uang kepada Mire. "

Bersambung

1
Neng Alifa
jadi versi terbaik dirimu sndiri
Neng Alifa
anak saya 3 . saya membebasan cita" mereka mau jdi apa asalkn bnr dan sebagai ortu saya hanya mengarahkan saja.
Jopiterreincaley
Luar biasa
tutiana
luar biasa
Novi Ananta
Luar biasa
Indah Lestari
novelnya keren bangetttss,,, bahasa yang di gunakan juga mudah dipahami, tidak bertele-tele, jalan ceritanya juga bagus. bikin mewek, bikin senyum, bikin nangis juga... love u thorrrr.
martina melati
kalo anak gk terjerumus dg hal2 negatif hargai donk, ayah... ktimbang anak main hp terus kerjaanny (gaming) iy kalo coding...
martina melati
astaga ... koq ada y ayah spt gitu... gk murah lho beli kuas ato cat air, cat arkelic buat melukis... cryoon,spidol jg mahal aplg kanvas...
martina melati: saya dulu jg hobi melukis, ikut lomba jg tp gk pernah menang... sampe semifinal gugur... banyak yg lebih unggul mlukis/Joyful/
total 1 replies
martina melati
iy enak ice cream... nih baca novel sambil jilat ice cream /Drool/
Rochma Wati
Luar biasa
martina melati
iy s7 thor.... kadang bakat anak berbeda dg sodarany...
martina melati
iy betul...
Khairul Azam
ini bapak sama derel ini sama sama gendeng nya, klo dia takut mere seperti ibunya itu bukan salah mereka tp krn salah pak luan sama ibu ana
Khairul Azam
nangis aku 🤭
Putri Windasari
utk k2 kali nya aq baca inj..
udh tau jln ceritanya,tapi tetep aja meweek,,sumpaah banjir air mata gue thor..aq tau gimna sakit ny mire,krn aq jg merasakan apa yg dia rasakan 😭
Paulina Marlin
aduh air mata ku
Paulina Marlin
novel mu bikin aku nangis .nyata dengan kehidupan sehari hsri
Uba Muhammad Al-varo
sungguh sangat menyakitkan banget Mire 😭🤧😭🤧😭🤧
Uba Muhammad Al-varo
kakak Author, ceritanya Mire sungguh sangat ironis dan menyedihkan,Mire,,,,,, 😭🤧😭🤧😭🤧
Uba Muhammad Al-varo
ya Tuhan,,,,,Mere😭🤧😭🤧😭🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!