NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belanja bulanan

Alara membantu suaminya memakai pakaiannya, karena tersiram kopi tadi, Alderio harus berganti baju menggunakan pakaian Papa Wahyu, untung saja tidak kebesaran ditubuh Alderio.

Sementara Alderio mencari-cari kesempatan, tangannya mengusap lembut pinggang ramping Alara, jidatnya berkali-kali ia tempelkan ke jidat istrinya, bahkan bibirnya tak henti memberikan kecupan di wajah cantik Alara.

"Mau kemana lagi habis ini?" Tanya Alderio basa-basi, bibirnya kini mengecupi hidung istrinya.

"Belanja keperluan rumah, Mas. Bukannya tadi aku sudah bilang." Jawab Alara menampik bahu suaminya dengan maksud merapikan bajunya.

Al meraih tangan Alara lalu mengalungkan dilehernya. "Lupa, Sayang. Kan yang ada diingatan aku cuma kamu." Celetuk Alderio mengeluarkan gombalannya.

"Dasar tukang gombal." Cibir Alara hendak melepaskan tangannya, namun ditangan oleh Alderio dengan memegang pinggangnya.

"Lepasin, Mas. Ayo kita ke bawah lagi, Mama dan Papa pasti menunggu." Ajak Alara masih berusaha melepaskan diri.

Alderio menggelengkan kepalanya, ia menunduk lalu mencium bibir istrinya cukup lama, setelahnya naik ke kening istrinya. Alara hanya bisa diam menerima perlakuan Al, andai saja ia berani, maka sudah pasti ia akan menendang pria dihadapannya ini.

"Ayo, Mas!" Ajak Alara sewot.

Alderio terkekeh dan menurut saja saat tangannya ditarik keluar oleh Alara, sesekali dengan jahil ia mencium pipi ataupun bahu wanita yang sangat dicintainya itu.

Sesampainya di ruang tamu, keduanya kembali duduk dan berbincang tentang beberapa hal. Setelah cukup lama juga mereka disana, Alara dan Al akhirnya pamit untuk pulang karena waktu pun sudah semakin sore, belum lagi harus ke supermarket untuk berbelanja.

"Kalian hati-hati 'ya. Sering-sering main kesini." Tutur Mama Dania pada anak dan menantunya.

"Iya, Ma." Sahut Alara seraya mencium punggung tangan sang Mama.

"Ya sudah, Al. Jangan ngebut bawa mobilnya 'ya." Tutur Papa Wahyu dianggukki oleh Alderio.

"Pamit, Pa, Ma. Assalamualaikum." Pamit Alderio dan Alara bersama lalu pergi.

Alara dan Alderio pergi ke pusat perbelanjaan, setelah masuk, Alara langsung mengambil troli untuk meletakkan barang-barang belanjaan nya, lalu memberikannya pada Al.

Alderio bertugas mendorong troli, sementara Alara memilih barang-barang yang akan mereka beli.

"Mas, mau daging atau ayam?" tanya Alara tanpa menatap suaminya dan asik memilih ayam maupun daging.

"Maunya kamu." Jawab Alderio mengada.

Alara menatap suaminya tajam, ia mendelik kesal dan memilih untuk mengambil saja semuanya. Ikan, daging, ayam dan hewan-hewan laut yang mungkin akan ia masak malam ini.

"Sayang, beli pempers buat anak kita." Celetuk Al menunjuk sebuah brand Pampers yang mereka lewati.

"Belum, anaknya belum ada. Masih proses produksi." Sahut Alara terkekeh.

Alderio mengikuti langkah istrinya yang kini memilih bahan-bahan sayur, beberapa kali Alara menanyakan pendapatnya untuk masak sayur apa malam ini.

"Bikin capcay pakai sosis sama bakso enak, Sayang." Ucap Alderio membuka suaranya.

"Iya, nanti aku bikinin. Sekarang berarti kita ambil bakso sama sosisnya dulu. Mas tunggu disini aja." Tutur Alara segera pergi meninggalkan suaminya disana.

Tak lama setelah kepergian Alara, seseorang datang menyapa Al dengan ramah.

"Pak Al, anda disini?" Tanya Echa, mantan teman Alara.

Alderio menatap datar mahasiswi yang juga mantan sahabat istrinya, ia tak berniat menjawab pertanyaan Echa dan lebih memfokuskan untuk memilih sayuran saja.

"Anda datang bersama siapa, Pak? Apakah kekasih anda?" Tanya Echa lagi, matanya melirik ke tas selempang wanita yang ada di tubuh dosennya.

Alderio menghela nafas, ia menatap Echa lalu mengangukkan kepalanya. "Ya." Jawab Al singkat kemudian memilih untuk pergi dan mencari istrinya.

Echa masih terdiam di tempatnya, ia mengerutkan keningnya dan berpikir tentang sesuatu.

"Gue kaya nggak asing sama tas yang dibawa pak Al." Gumam Echa, sesaat kemudian bahunya terangkat acuh.

Sementara ditempat lain, Alara masih mengambil bakso, sosis dan lain-lain yang masih dibutuhkan, namun disaat sedang tenangnya memilih bakso dan sosis, ia dikejutkan dengan kedatangan Alderio yang tiba-tiba.

"Sayang." Bisik Al ditelinga istrinya.

Alara tersentak, ia membalik badan lalu memukul bahu suaminya itu kesal. "Apaan sih, Mas. Bikin kaget orang aja." Ketus Alara.

"Hehe, maaf ya. Abis kamu lama banget, jadi aku susulin deh." Balas Al dengan lembut.

"Sayang, tadi aku ketemu teman kamu, siapa namanya 'ya … oh Echa." Ujar Al berhasil menghentikan tangan Alara yang sedang memilih bakso.

"Echa, dimana Mas? Aku harus pergi biar dia nggak lihat kita bersama." Alara meletakkan bakso dan sosisnya ke dalam troli, ia berniat untuk pergi namun dicegah oleh Al.

"Apa sih, biarin aja dia lihat." Cegah Alderio geleng-geleng kepala.

"Ya nggak bisa, Mas. Lagian nanti gimana kalo dia lihat, terus sebar gosip di kampus dan bilang aku godain Mas." Ujar Alara menjelaskan.

Alderio menggelengkan kepalanya pelan, ia menggenggam tangan istrinya. "Biarin aja, toh itu semua tidak benar. Yang benar itu aku, aku yang udah godain kamu bahkan memaksa untuk menikah." Tutur Alderio dengan lembut.

"Lagipula biarkan saja Echa itu melihat, aku suka jika dia lihat kita bahagia. Awalnya dia pikir hidup kamu akan hancur, padahal nggak. Biarin dia tahu kamu bahagia, Sayang. Dia sudah jahat 'kan sama kamu." Tambah Alderio menatap hangat istrinya.

Alara menyimak baik ucapan suaminya, niat awal untuk kabur jadi ia urungkan setelah mendengar ucapan suaminya. Benar kata Al, seharusnya ia senang jika Echa melihatnya bahagia, niat awal perempuan licik itu adalah menghancurkan hidupnya, tapi sekarang justru ia mendapatkan pria baik seperti Alderio.

Alara menggandeng tangan suaminya tanpa sadar, ia mendongak dengan senyum merekah yang begitu cantik.

"Ayo bayar, Mas. Sudah cukup belanjaannya." Ajak Alara dengan riang.

"Yakin sudah, coba cek dulu." Tutur Alderio seraya merapikan rambut istrinya.

Alara kembali melepaskan rangkulan tangan nya, ia memeriksa troli belanjanya dan melihat semua sudah ada. Bahkan makanan, detergen, cairan disinfektan serta kebutuhan selama satu bulan yang lainnya. Mungkin hanya sayuran saja Alara beli untuk hari ini, besok ia akan membelinya lagi yang segar.

"Udah, Mas. Ayo pulang!" Ajak Alara berjalan duluan.

"Eh, sini." Panggil Alderio meminta Alara mendekat.

Alara menurut, ia kira Al ingin bicara sesuatu, tetapi ternyata suaminya malah merengkuh pinggang nya dan mendorong troli dengan sebelah tangannya.

"Malu dilihat orang." Bisik Alara menyadari tatapan sekitar.

"Nggak usah peduli, Sayang." Balas Alderio cuek, ia tidak peduli pada tatapan orang ataupun bisik-bisik yang membicarakan dirinya.

Alara nurut, ia memilih untuk ikut tidak peduli dan langsung menuju kasir, bahkan ia juga tidak takut jika bertemu Echa.

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE 🥰

To be continued

1
EsTefaYe
bayi gorila...,item donk??
EsTefaYe
akhirnya menantu tertua jd yg pertama & anaknya jd cucu pertama juga/CoolGuy/
Etikasari
Luar biasa
vi: cerita bagus
total 1 replies
Sarah Yuniani
haduh kata kata pesimis
Sarah Yuniani
kok kak bima .. bukannya adik ya
Sarah Yuniani
jodoh datang secepat kilat
Sarah Yuniani
sakit jiwa
Sarah Yuniani
iyalah oranglain juga
Sarah Yuniani
kenapa juga ikut si uler keket
Sarah Yuniani
Echa gimana ceritanya thor .. kasih pelajaran dong
Sarah Yuniani
nah gini , jangan mau ditindas pelakor .. kebanyakan ada yang alurnya lebay ,, kalo yang ini tegas !!
Mami Radifa
Pasti malu nya d ambang batas ya 🤭jodoh mu adalah Pak Bimo Rhe santai
Mami Radifa
Untung bacanya udah tamat kalo masih up wowww bikin susah tidur nie gara"penasaran
Mami Radifa
Ayo gas pollll.... PAK Bima 💪💪💪💪💪
Mami Radifa
😁😁😁😜😜🤭Mama Ara terlalu polos dan bner"apa ada nya banget langsung sat set gitu ya mau nya🥰🥰🥰😁😁
Mami Radifa
So swett Pk Bim... /Tongue//Tongue//Tongue//Drool//Drool//Drool//Drool/
Mami Radifa
Kayak nya mau romantis kayak pasangan AA dechhh🥰🥰🥰
Mami Radifa
Maju terus Thor ttng Bimo dan Rhena ✌️✌️✌️😁😁🥰🥰🥰
elis farisna
Luar biasa
Mae Wiguna
baru mulai baca smoga ada kejutan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!