Dua orng remaja yang memiliki hobi yang sama yaitu membaca komik dan menonton Anime dan keduanya mencoba untuk menjalin sebuah hubungan namun tidak direstui oleh kedua orangtuanya karena memiliki keyakinan yang berbeda. Bagaimana kisah mereka? akankah hubungannya terus berlanjut atau kandas begitu saja? Baca aja dulu :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanzOnly48, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fumi 20
" Assalamu'alaikum valdo pulang." Ucap valdo yang baru sampai setelah tadi singgah dulu ke supermarket untuk membeli semua pesanan cindy dan membeli banyak es krim untuk muthe.
" Waalaikumsalam, belanjaanya mana bang? " Tanya cindy.
" Ada tu lagi diambil mang asep." Jawab valdo.
" Oh yaudah, bunda kekamar dulu. Kamu suruh mang asep simpen belanjaanya di dapur aja ya." Titah cindy.
" Oke bun, nanti aku sampein. Aku masih mau nonton soalnya." Jawab valdo yang pandangannya fokus ke arah televisi.
Setelah mendengar jawaban dari valdo, cindy pun melenggang pergi meninggalkan anak sulungnya itu ke kamar. Tak lama setelah cindy pergi, datang mang asep dan bi inah membawa barang² yang valdo beli sebelumnya.
" Punten den, ini teh mau disimpen dimana? " Tanya mang asep.
" Bawa ke dapur aja mang, trus itu yang dipegang bi inah isinya es krim sama coklat tolong simpen di freezer ya." Titah valdo.
" Baik den, kalo gitu mamang sama bibi pamit dulu. Permisi." Ucap mang asep.
" Iya mang." Jawab valdo.
Setelah menaruh barang yang valdo beli di dapur, mang asep pun kembali keluar untuk bermain catur dengan supir yang lainnya.
" Huft bosen banget, gak ada acara yang bagus apa yak? " Gerutu valdo.
" Bang es krimku mana? " Tanya muthe yang baru saja turun dari lantai 2.
" Eh dedek, itu ada di freezer. Kamu ambil aja,ada coklat juga." Jawab valdo.
" Hmm" Dehem muthe.
Ceklek..
" Assalamu'alaikum ayah pulang." Sahut keenan yang baru pulang dari acara perkumpulan warga komplek.
" Waalaikumsalam, eh ayah. Dari mana? " Jawab valdo sambil beranjak dan menyalimi tangan keenan.
" Abis rapat sama warga, kamu pulang jam berapa tadi? " Tanya balik keenan.
" Tadi baru nyampe jam 3 kurang 15 menit." Jawab valdo
" Yaudah aku keatas dulu ya yah, udah sore gerah mau mandi." Ucap valdo.
" Iya ayah juga mau mandi, gerah soalnya." Sahut keenan.
Akhirnya keduanya pun berjalan ke arah kamar mereka masing².
" Lah, aku baru dateng malah pada kekamar." Ucap muthe.
" Yaudahla mending nonton tv, udah mandi ini." Lanjutnya.
.
.
.
.
.
Dikamar valdo, ia saat ini tengah bersiap untuk ritual bersih²nya. Ia membuka baju dan menyabet handuk yang tergantung di jemuran kecil didekat kamar mandi. Setelahnya ia pun melaksanakan bersih²nya dan berwudhu untuk melaksanakan ibadah sholat ashar.
SKIP
Setelah semuanya selesai, valdo pun membaringkan tubuhnya dan memaminkan ponselnya. Ia hanya menggulir sosmed yang ada didalam ponsel miliknya tersebut.
" Gw pengen tau angel masih inget gw gak ya? Kalo inget kenapa dia gak bilang aja? " Monolog valdo.
" Gw pengen nanya tapi gak ada nomor hpnya, apa tanya zean aja kali ya? "
" Ah minta aja deh." Sambungnya.
Setelah berseteru dengan pikirannya, valdo pun akhirnya memutuskan untuk menelpon zean dan menanyakan nomor christy.
" Mana sih nomor tu bocah, ah ini dia." Gumamnya.
Tutt....
Tutt....
Tutt....
" Halo Assalamu'alaikum, kenapa do?" Tanya zean dari balik telepon.
" Waalaikumsalam, zee lu punya nomor christy gak? Gw minta dong. Tadi lupa minta pas sebelum balik." Jawab valdo.
" Ouh punya kok, bentar gw kirim ke lu." Ucap zean.
" Dah tu, itu aja kan? " Tanya zean.
" Iya udah, thanks ya zoy." Ucap valdo.
" Iya sama². Kalo gitu udah dulu ya, gw mau mandi. Mama gre dh marah² dari tadi." Sahut zean.
" Iya sok, thanks zoy. Assalamu'alaikum." Ucap valdo.
" Iya, waalaikumsalam." Jawab valdo.
Tut........
" Nah akhirnya punya nomornya, telepon nanti atau sekarang ya? " Monolog valdo.
" Nanti malem aja deh. " Sambungnya.
Setelah memutuskannya, valdo pun meletakkan ponsel miliknya dan memilih untuk membaca komik haikyuu yang entah sudah berapa kali ia baca ulang. Meskipun begitu, valdo tidak pernah bosan membacanya. Ia juga menonton anime haikyuu berulang² sambil berharap ada lanjutan dari anime tersebut.
( Yang nonton ulang itu kebiasaan gw ya ges, soalnya seru banget haikyuu cuy sumpah.) - Author Keren 😎
( Dih wibu)- valdo
( Lu juga, gw bunuh juga lu ngata²in gw) - Author keren 😎
( Dih baperan, huuu) - valdo
Oke lanjut>>>
Jam sudah menunjukkan pukul 17.47, yang artinya adzan maghrib sudah berkumandang. Valdo yang memang sebelumya buang angin pun beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah selesai berwudhu, valdo pun meraih sajadah yang ada di atas tempat tidurnya dan pergi keluar kamar untuk turun kebawah. Valdo dan keluarganya memang selalu melaksanakan sholat berjama'ah jika sedang bersama.
" Nah tu abang, cepet adzan bang. Biar cepet selesai juga sholatnya." Sahut muthe.
" Iya sabar dek, lagian mau ngapain sih cepet²?" Tanya valdo.
" Aku loh ada tugas bang, kalo nunda ampe bada isya' nanti aku malah ketiduran. Udah ah cepet." Jawab muthe.
" Iya iya" Jawab valdo
Setelah membentangkan sajadahnya disamping keenan,valdo pun mulai mengumandangkan adzan dengan suara yang sangat merdu. Setelah selesai ia pun langsung iqomah dan melaksanakan sholat maghrib yang di imami oleh keenan.
SKIP
" Abis ini tadarus bang, jangan main hp dulu." Ucap keenan.
" Iya yah, ini juga mau kok. Eh iya yah, ayah sama bunda masih inget angel gak? " Tanya valdo.
" Temen masa kecilmu yang dibandung itu kan? Kenapa? Udah ketemu? " Tanya balik keenan.
" Iya yah, ternyata dia sekolah disekolah kita. Trus tadi pas ke supermarket juga aku ketemu sama om tian, dia ngasih salam ke kalian." Jawab valdo.
" Woah udah lama banget ayah gak ketemu dia." Ujar keenan.
" Iya kan? Trus angel udah beda banget sama yang dulu yah. Dia sekarang makin cantik." Ucap valdo antusias.
" Kamu masih mau nikahin dia bang? Kalian beda agama loh. Bunda sama ayah gak mau sampe kamu harus pindah agama karna cinta." Sahut cindy.
" Kan bisa nikah diluar negeri, lagian banyak yang nikah beda agama." Ucap valdo.
" Iya bunda tau, tapi kamu gak ada niatan pilih yang seiman aja apa? Tian sama chika pasti gak bolehin angel buat ikut agama kita. Apalagi sampe menjalin hubungan lebih dari teman." Ujar cindy.
Valdo tidak menjawab, ia hanya menundukkan kepalanya dan beranjak dari mushola tempat mereka sholat tadi dan berjalan kelantai 2 untuk masuk ke kamarnya. Tak lupa ia juga membawa sajadah miliknya.
" Haahhh, sebenernya aku kasian sama valdo mas. Dia udah kepincut banget sama anaknya tian, cuman mas tau sendirikan mereka gak suka kalo anaknya menjalin hubungan lebih kalo beda keyakinan." Ucap cindy yang mengerti tatapan dari keenan.
" Iya mas tau, valdo juga pasti ngerti kok. Semoga aja mereka ada jalannya kayak kita dulu ya, situasi kita dulu juga sama kayak valdo. Kita sebagai orangtua hanya bisa berdoa dan terus support anak kita apapun hasilnya." Sahut keenan.
Setelah membicarakan hal itu pun cindy beranjak dari mushola dan berjalan kearah dapur untuk mempersiapkan makanan untuk makan malam, sedangkan keenan ia lebih memilih untuk membaca alquran di mushola tersebut. Kemana muthe? Dia sudah pergi setelah doa untuk mengerjakan PR nya di kamar miliknya.
SKIP
Valdo saat ini tengah berdiam diri di balkon kamarnya, ia merenung sambil memandangi bulan yang begitu indah. Ia juga sebenarnya paham dengan apa yang dibicarakan cindy, karena tian memang orang yang sangat posesif pada christy.
Tian juga adalah seorang agamis yang memang memegang teguh dengan agama yang ia yakini sampai sekarang, maka dari itu tian sangat tidak suka christy menjalin hubungan lebih dari teman dengan laki² yang berbeda keyakinan dengan keluarganya.
Lalu mengapa valdo dan christy bisa dekat dan sampai ada timbul perasaan? Mereka dekat karena keenan dan juga Tian itu adalah teman masa kecil. Mereka awalnya hanya ingin mengakrabkan valdo dan christy, namun tanpa mereka sadari keduanya malah memiliki perasaan yang lebih dari seorang teman pada umumnya.
" Hufftt... Apa hubungan kita gak mungkin ya?" Gumam valdo
Tok...
Tok...
Tok...
" Bang!!! Makan dulu!! " Teriak muthe.
" Iya nanti aja, kamu turun aja duluan." Sahut valdo tak kalah teriak.
Tak ada lagi sahutan dari arah luar, yang berarti muthe sudah tidak ada di depan pintu kamarnya.
" Nanti lagi aja dah mikirnya, soal nelp angel. Mending tunda aja, besok juga ketemu. Sekarang ngisi perut dulu baru nyanyi bentar disini. " Monolog valdo.
Setelah mengatakan hal tersebut, valdo pun beranjak dari kursi yang ada di balkon kamarnya dan berjalan kearah luar untuk turun dan melaksanakan makan malam bersama.
つづく