Setelah 5 Tahun, Dania Wijaya kembali. Tetapi ia kembali bukan menjadi Dania Wijaya yang sebagaimana adalah istrinya Zillan Donzello. Dania kembali untuk membalas dendam sakit hatinya kepada suaminya sendiri yang adalah Zillan Donzello, yang terkenal dengan pengusaha yang kejam.
Dania terima jika Zillan ingin melumpuhkan kakinya,karena ia tahu suatu hari suaminya akan menyesal karena telah melumpuhkan kakinya.
Tetapi Dania tidak terima jika suaminya juga ingin kematiannya. Oleh karena itulah ia kembali untuk balas dendam kepada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Djli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 21 Berencana mencelakai Dania
Zillan membeku di tempat duduknya dia tidak menyangka Alesya akan menciumnya dan bersikap manja dengannya, ada perasaan aneh di dalam hatinya seperti ada sebuah rasa yang tidak pernah ia alami.
Sedangkan Nelson yang melihatnya langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, hal yang dia takuti akhirnya terjadi. Nelson tidak ingin kedekatan Alesya dan Zillan menjadi alasan Dania akan kembali ke sisi Zillan, ia akan berencana membawa Dania Dan Alesya kembali ke Amerika lagi setelah proyek yang di kerjakan Dania di perusahaan Zillan selesai dan itu pun tidak akan lama lagi.
Setelah Zillan pulang ,tidak lama kemudian Nelson pun pulang dari apartementnya. Karena juga sudah waktunya Alesya tidur Dania pun menidurkan Alesya,tidak lama kemudian Alesya pun tertidur.Dania menatap Alesya yang sudah tidur tiba-tiba ia mengingat saat belanja bersama Zillan siang tadi.
Zillan begitu antusias memilih mainan , baju Dan sepatu untuk Alesya. Bagaimana kalau Zillan tahu jika Alesya adalah anak kandungnya, apakah Zillan akan membawa Alesya pergi darinya, memisahkan mereka berdua atau akan membawa mereka berdua bersama.
Dan Dania tidak mengerti kenapa Alesya begitu mudah menyukai Zillan,padahal sebenarnya Alesya seperti Zillan tidak begitu mudah menyukai orang yang mau mendekatinya, sedangkan bersama ibunya Nelson saja Alesya tidak mau berdua saja bersama ibu Nelson oleh karena itu saat ibu Nelson ingin mengajak Alesya pergi jalan-jalan Alesya meminta Nelson pergi bersamanya juga.
"Apakah karena mereka berdua adalah Ayah Dan Anak " Batin Dania.
Sementara di sisi lain, Zillan yang sedang duduk di meja kerjanya sedang mengetik pekerjaannya tiba-tiba berhenti sejenak dan tangannya memegang pipinya yang tadi di cium oleh Alesya. Zillan tersenyum sendiri mengingat Alesya memeluknya dengan manja.
"Apakah ini perasaannya jika mempunyai anak. " Gumam Zillan.
"Anak siapa, Kak. " Tanpa Zillan sadari Zillia sudah berdiri di depannya.
"Astagaaa.. Kenapa kamu masuk tanpa ketuk pintu. " Kesal Zillan di buat kaget oleh adiknya.
"Lah.. Sudah saya ketuk kok, kakak aja yang tidak dengar. "
"Ada apa kamu ke sini. "
"Anak siapa Kak, tadi kakak bilang rasanya mempunyai anak.Maksudnya gimana,Kak." Tanya Zillia dengan sifat keponya
"Dasar kepo,,bukan urusan mu. "
"Ya udah...Kak, kapan restorant baru mu buka. "
"Kenapa"
"Setelah restorantnya selesai apakah Nona Glenn masih tetap kerja di perusahaan ,Kak."
Zillan terdiam tidak menjawab pertanyaan Zillia. Tetapi pertanyaan nya membuat Zillan menjadi takut, apakah jika proyek restorantnya selesai Dania akan meninggalkannya Dan kembali ke Amerika bersama Nelson dan anak mereka.
"Kak."
"Saya tidak tahu. "
"Bagaimana kalau dia benaran adalah Mbak Dania, Kak. Apa kakak gak akan menyesal kalau dia pergi lagi, Kak. "
"Sudah, sana pergi jika tidak yang penting,jangan ganggu saya. " Ucap Zillan lalu tangannya melanjutkan ketik di atas keyboard.
"Baiklah, Kakak juga jangan terlalu larut malam tidur. "
"Hm"
Setelah Zillia pergi Zillan memijit keningnya, ia akan menggunakan cara apa agar Dania tidak pergi darinya lagi. Baginya Dania sekarang adalah istrinya Nelson dan juga mengingat Dania sekarang tidak mau mengakuinya.
Keesokan harinya di sebuah cafe, seorang pria duduk dengan santai menikmati kopi panasnya sambil memainkan ponselnya.Kemudian ada seorang wanita berjalan mendekatinya.
"Maaf, saya terlambat tadi terjebak macet. " Ucap Azelea duduk di depan pria itu sambil membuka kaca matanya yang berwarna coklat dan memanggil waitress untuk memesan minuman kesukaannya, tidak lama kemudian minuman yang di pesan olehnya pun sudah di atas meja tempat dia duduk bersama seorang pria.
"Apakah kamu sudah mendapatkan informasi tentang wanita itu. " Tanya Azelea.
Pria yang tadi menunggunya di sana menggelengkan kepalanya dan berkata "Saya tidak bisa mendapatkan informasi nya. Tentang kehidupannya sangat tertutup. "
"Bagaimana mana bisa.
" Kenapa tidak bisa, bukankah 5 tahun yang lalu tidak ada yang bisa mendapatkan bukti kecurigaan kematian Dania . "Ucap Bara.
" Okey,, sekarang saya tidak peduli dia Dania atau bukan. Sekarang saya ingin dia hilang dari kehidupan Zillan, saya ingin dia hilang seperti yang Dania alami 5 tahun yang lalu. "
"Kamu ingin saya melakukan suatu kejahatan untukmu lagi. "
"Kenapa, kamu takut. "
"Saya tidak takut tetapi saya tidak akan melakukannya untukmu lagi. "
"Heh,, apakah kamu sedang bertobat." Sindir Azelea.
"Jika dulu saya tidak mengingat kebaikan Paman dan tante menerima saya dan adik setelah kepergian kedua orang tua ku saya tidak akan melakukannya untukmu. " Ucap Bara.
"Saya lagi bertanya-tanya apakah kamu anak kandung paman dan tante ,Kenapa sifat baik mereka tidak turun ke kamu. "Sambungnya lagi.
"Kamu tidak akan mengerti bagaimana perasaan melihat orang yang selama kita cintai akhirnya bersama dengan orang lain. " Ucap Azelea dengan amarahnya.
"Siapa bilang saya tidak mengerti, saya hanya tidak terobsesi seperti dirimu. Sadarlah jika Zillan tidak mengingat kebaikan ibu mu terhadap ibunya dulu ia sudah tidak akan segan-segan terhadap mu yang menyebarkan ini. "
"Okey.. Kalau kamu tidak mau membantu ku,,Saya tidak akan memaksamu. " Ucap Azelea menahan amarahnya.
"Terus.. Apakah kamu benar-benar akan diam dan tidak melakukan apa-apa terhadap wanita itu. "
"Hahaha.. Pertanyaan macam apa itu, seharusnya kamu tahu jawabannya. "
Dengan tatapan tajam Bara mengingati Azelea dan berkata "Saya peringatkan kepada mu, sebelum saya tahu wanita itu Dania atau bukan. Jangan kamu menyentuhnya."
Azelea menyengitkan keningnya lalu berkata "Apakah kamu mencintai Dania. "
"Bukan urusan mu. "
"Jika kamu mencintainya bukankah itu sangat bagus jika kita bekerja sama memisahkan mereka berdua. Kamu dan aku sama-sama bisa mendapatkan orang yang kita cintai dari pada saya mencari orang lain untuk menyakitinya. "
"Bagaimana kalau dia bukan Dania, pada akhirnya kamu yang mendapatkan apa yang kamu mau, sedang kan saya hanya telah membantu mu lagi. "
"Apa salahnya kalau membantu adik sepupu mu mendapatkan orang yang dia cintai.? "
"Tentu saja salah. "
"Okey...kalau begitu saya tidak akan mereportkanmu lagi." Ucap Azelea berdiri dari tempat duduknya dan pergi dari sana.