Dia dulu merupakan putri kebanggaan keluarga nya, dia gadang akan menjadi penerus perusahaan sang Papa nya, tapi siapa sangka setelah Mama nya meninggal Papa nya memilih untuk menikah lagi.
Lira kemudian di paksa menikah dengan laki-laki dari keluarga Mulyono, meskipun sudah menjalani pernikahan 1 tahun lebih Nyata nya mereka tidak saling bersentuhan.
Sebab laki-laki itu tidak mencintai nya, Laki-laki itu mencintai saudara tirinya.
Dimulai sejak kapan? sejak perempuan itu masuk ke keluarga nya dan menjadi saudara tiri nya.
Dia fikir Laki-laki itu sengaja menikah dengan nya demi untuk mendapatkan harta warisan keluarga nya, setelah mendapat kan nya, laki-laki itu dan adik tirinya menyiksa dirinya, membuang diri nya bahkan berencana membunuh nya.
Setelah gagal dengan misi melenyapkan dirinya,Ibu tiri dan saudara tirinya malah membuat sebuah jebakan mengerikan untuk dirinya.
Dia jelas berputus asa, siap mati dan lenyap dari muka bumi ini, tapi siapa sangka sesuatu membuat dia kembali bangkit untuk mendapatkan apapun yang seharusnya memang menjadi miliknya.
Dan rahasia pernikahan dimasa lalu nya sedikit demi sedikit terbuka dengan sendirinya tanpa terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kompensasi luar biasa 2
Bisa di bayangkan bagaimana ekspresi Jefrey ketika wajahnya di penuhi oleh air yang disemburkan dari mulut Isabella.
Sang sekretaris buru-buru meraih tumpukan tisu dan membiarkan Jefrey menghapus semburan air di wajah laki-laki tersebut.
Tidak tahu bagaimana rasanya ketika wajah penuh wibawa dan ke kharismatik'an itu harus merasakan penderitaan yang luar biasa karena seorang gadis yang baru dikenal nya.
Ken fikir ini akibat ulah Harvey yang tiba-tiba jatuh cinta pada Mama baru nya dan ulah Justin yang berkata dia menemukan kandidat sempurna nya.
Tuan Jefrey nya tidak sembarang memilih seorang perempuan untuk masuk kedalam kehidupan nya, dia bilang akan mempertimbangkan tawaran Justin soal gadis pilihan nya kemarin.
Tapi begitu Justin berkata gadis itu putri dari tuan Santoso laki-laki itu langsung terdiam.
Awalnya dia tidak menyangka jika yang menyelamatkan Harvey adalah gadis itu, karena itu Jefrey berkata dia merasa tidak asing dengan aroma nya.
Begitu tiba di rumah sakit, Ketika Justin dan Raisa datang ke ruangan Isabella, bola mata Jefrey jelas terbelalak kaget.
"Apa yang kalian lakukan disini?"
Jefrey jelas mengerutkan keningnya, menatap laki-laki dan perempuan yang ada di hadapannya itu.
Alih-alih menjawab, Raisa tidak kalah panik, bertanya dengan perasaan kacau balau.
"Ada apa dengan Lira?"
Begitu nama gadis itu meluncur dari bibir Raisa, seketika Jefrey membuka bola matanya selebar-lebar nya.
"Apa? kau bilang siapa?"
Dia bertanya sambil menatap ke arah Justin dan Raisa secara bergantian.
Alih-alih peduli dengan ekspresi Jefrey dan sekretaris nya yang terlihat begitu aneh, Isabella memilih berfikir bagaimana caranya untuk menolak tawaran paling tidak masuk akal didalam seumur hidupnya itu.
"Bagini tuan, bukan kah kata kompensasi itu merujuk pada keuntungan kedua belah pihak? tidak kah tuan merasa ini sama sekali tidak menguntungkan untuk diri ku?"
Tanya Isabella sambil mencoba menahan perasaan menggebu-gebu di dalam dadanya.
Jelas saja kompensasi itu sebuah keuntungan, bagaimana laki-laki itu menawarkan sebuah kerugian ditambah bonus bencana alam ke dua untuk dirinya?!.
Menikah? ohhh yang benar saja!.
Isabella fikir bagaimana otak laki-laki itu bisa berfikir soal pernikahan.
Tunggu dulu, apa Operasi plastik nya terlalu sempurna? haruskah dia mencari kaca terlebih dahulu? dia harus melihat kembali wajah nya saat ini juga.
"Maksud ku tidak menguntungkan begini, tuan menikahi ku, aku ini .."
Janda tapi perawan.
Bukan kah dia Untung?!
"Bagaimana mengatakan nya aku belum memiliki seorang anak, Hmmmm masa depan ku masihhhh begitu panjang, aku bagaimana bisa menikah dengan Manusia sekaku dia... aahhhhh lupakan seharusnya anda menawarkan uang untuk kompensasi nya, catat uang bukan pernikahan"
Rasanya Isabella ingin menangis saat ini juga.
Dia buru-buru mengeluarkan handphone nya saat ini juga, Mencoba mencari Raisa atau Justin untuk membantu dirinya.
Dia Fikir dia bisa gila menghadapi keadaan saat ini.
Seharusnya sejak awal bukan disini tempatnya, kenapa dia terjebak dengan keadaan yang benar-benar di luar nalarnya.
Isabella mencoba menghubungi kedua orang itu secara bergantian tapi GAGAL.
"Tentu saja anda akan mendapatkan kompensasi yang lebih dari pada ini"
Ken bicara sambil menyodorkan sebuah map kepada Isabella.
Gadis itu mengerutkan keningnya.
"Ini apa?"
Isabella bertanya sambil menatap curiga ke arah Ken.
"Aku tidak suka bertele-tele, Waktu nya hanya 2*24 jam, fikirkan dengan baik-baik sebelum memutuskan nya, Amalira Santoso"
Tiba-tiba Jefrey bicara sambil menatap dalam bola mata Isabella.
Mendengar nama lengkap nya disebut, seketika Isabella membeku.
"Ya?"
Tangan nya seketika Bergetar.
"Kau bilang apa barusan?"
Jefrey tidak peduli ekspresi terkejut dari Wajah Isabella sama sekali, dia kembali melanjutkan ucapannya.
"Kau akan mendapatkan kompensasi luar biasa dalam pernikahan ini, tanpa terkecuali"
Setelah berkata begitu, laki-laki itu langsung berdiri dari duduknya, dia berjalan menjauhi Isabella tanpa banyak Bicara.