RUSUK SANG BILLIONAIRE

Baru saja pak Utomo keluar dari ruangan rapatnya, seseorang telah duduk di ruang tunggu didepan ruangan kerjanya dan langsung berdiri saat melihat kedatangan pak Sasongko.

"Selamat siang pak ,,,"

"Selamat siang pak Arya, mari silahkan masuk. " pak Utomo mempersilahkan Arya masuk ke dalam ruangannya.

Pak Utomo kemudian memberi kode pada sekretarisnya agar membuatkan minum untuk tamunya.

"Ada apa gerangan sehingga pebisnis terkenal ditanah air harus repot-repot berkunjung ke perusahaanku. "

"Ah, bapak jangan terlalu menyanjung ,,," Arya terkekeh mendengar pujian pak Utomo yang sebenarnya mereka setara di dunia bisnis.

Basa basi mereka harus terputus saat Maya sekretaris pak Utomo masuk membawakan dua cangkir kopi untuk bos dan tamunya.

"Silahkan diminum pak ,," ucap Maya sebelum undur diri.

"Terima kasih. " balas Arya ramah menahan rasa mualnya, berhadapan dengan wanita tanpa Queen disisnya membuatnya penyakitnya kumat.

"Oh ya pak, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin mengundang secara langsung pak Utomo sekeluarga untuk makan malam di kediaman kami. Semoga bapak ada waktu dan tidak keberatan. Hanya makan malam antar keluarga pak. "

"Pasti pak Arya, saya atas nama keluarga merasa tersanjung atas undangan pak Arya sekeluarga. " balas pak Utomo sedikit bingung karena mereka tidak sedang bekerjasama bisnis.

"Kami sekeluarga menunggu bapak dan keluarga nanti malam. "

"Insya Allah pak, kami pasti datang. " balas pak Utomo mengiyakan.

Kedua pebisnis ulung itu kemudian berbincang-bincang seputar dunia bisnis dan sedikit tentang keluarga mereka, hingga, waktunterus berlalu tanpa mereka sadari. Baik Arya maupun pak Utomo tampaknya sangat akrab walaupun mereka bukanlah rekan bisnis.

"Baiklah pak, saya permisi dan maaf sudah mengganggu waktu anda. " ucap Arya pamit.

"Tidak apa-apa pak Arya, saya justru sangat senang bisa berbicara panjang lebar dengan anda. " balas pak Utomo ramah.

"Jangan lupa nanti malam pak, kami sangat mengharapkan kedatangan pak Utomo dan keluarga." Kembali Arya mengingatkan sebelum masuk ke dalam lift khusus pemilik dan tamu perusahaan. Pak Utomo mengantar langsung hingga di depan lift tersebut.

"Insya Allah pak ,,," balas pak Utomo.

Setela lift tertutup pak Utomo kemudian melangkahkan kakinya kembali ke ruang kerjanya sambil memikirkan maksud undangan makan malam keluarga Arya. Apakah mereka ingin melakukan kerjasama dengan perusahaanku ?? tapi untuk apa, bidang usaha kami berbeda.

Saat jam istirahat siang, pak Utomo langsung bersiap pulang dan meminta pak Andi agar mengurus sisa pekerjaannya.

Sepanjang perjalanan pulang pak Utomo terus memikirkan maksud dan tujuan undangan makan malam orang nomor satu pada perusahaan PT. Jewellery Desain itu, hingga mobil yang ditumpanginya berbelok masuk ke rumah mewah miliknya.

"Lho pa, kok cepat pulang ? papa kurang enak badan, ya ?" tanya Maria khawatir

"Aku baik-baik aja, ma. " pak Utomo tersenyum melihat istrinya selalu mengkhawatirkannya.

"Jangan menyembunyikan penyakitmu, pa, hanya agar aku tidak khawatir. "

"Sea sudah pulang, ma ?" pak Utomo memilih tidak menjawab pertanyaan istri tercintanya.

"Kenapa malah menanyakan Sea ? jam segini kan dia masih dikampus. "

"Kuliahnya kan sebentar lagi selesai, masa setiap hari ke kampus ? jangan-jangan dia hanya keluyuran dengan pacarnya. "

"Jangan curigaan sama anak sendiri, dia itu sedang mengurus skripsinya. Katanya hari ini dia akan mengecek siapa dosen pembimbingnya nanti. " jelas Maria tak terima suaminya mencurigai putri mereka.

"Syukurlah. Oh ya ma, nanti malam kita sekeluarga diundang makan malam di rumah keluarga pak Arya."

"Pak Arya yang tempo hari kita hadiri ulang tahun perusahaannya ??!!" pak Utomo menganggukkan kepalanya membenarkan.

"Kok bisa ?? undangannya acara makan malam keluarga berarti hanya ada kita sekeluarga tapi untuk apa ??!!" kebingungan Maria sama dengan pak Utomo.

"Kenapa papa sama mama harus bingung seperti itu ?" suara kencang Chelsea mengagetkan pasangan suami istri itu.

"Kenapa datang gak ngucap salam dulu ,,, Mama kan kaget. " omel Maria mengelus dadanya karena kaget.

"Gimana mau ngucap salam, orang sejak tadi sudah pulang. Liat kan baju Sea sudah ganti baju dinas rumahan. " ucap Chelsea memamerkan baju andalannya. Celana pendek dan tank top.

"Sayang, jangan selalu memakai baju seksi, kamu sudah dewasa, gimana kalau tiba-tiba ada tamu papa dan melihatmu dengan penampilan seperti ini, kan gak enak sama tamunya. " Maria memperingatkan putri tunggalnya yang hampir semua baju rumahnya seperti itu.

"Masa Sea harus pakai daster, ma ,,," Chelsea merajuk seraya mengerucutkan bibirnya.

"Sudah ,,, sudah ,,, tidak usah mempersoalkan pakaian Sea. Papa hanya mengingatkan jika ada anak muda yang melihatnya dengan tampilan seperti ini maka papa akan menikahkan dengan pria itu. "

"Mana mungkin pa, selama ini yang jadi tamu papa kan aki-aki semua. " balas Sea tak mau kalah.

"Sayang, lebih baik kamu mandi dan dandan yang cantik, tidak enak jika kita terlambat tiba di rumah pak Arya. " ucap Maria menengahi adu mulut ayah dan anak itu.

"Pak Arya ?? Sea gak ikut deh, lagian gak kenal juga. "tolak Chelsea

"Sayang, mereka mengundang kita sekeluarga dan pak Arya sendiri yang langsung menyambangi papa di kantor siang tadi. " ucap pak Utomo lembut.

"Pa, Sea gak mau jadi patung di sana. "

"Sayang, ini bukan pertama kalinya kamu bertemu mereka, beberapa malam yang lalu kita menghadiri ulang tahun perusahaannya. " jelas pak Utomo masih dengan mode membujuk.

Mata Chelsea membulat sempurna, ia tidak ingin lagi bertemu dengan dosen datarnya itu, apalagi gadis kecil itu yang pastinya akan selalu meminta agar dirinya menikah dengan pria sombong itu. Double NO.

"Gak deh pa, lebih baik Sea mulai mengerjakan skripsi apalagi dosen pembimbing Sea adalah dosen paling mengerikan di kampus. "

"Gak boleh begitu sayang, walaupun kita tidak memiliki hubungan kerjasama bisnis namun kita tetap harus menghormati mereka." nasehat Maria lembut.

"Tapi jangan lama-lama disana. "

"Nanti kita lihat situasinya. Ayo mandi dan bersiap-siap. "

Walaupun dengan berat hati namun Chelsea tetap mengikuti perintah sang mama. Sisi lain hatinya membenarkan setiap ucapan mamanya. Ia tidak respek sama Kiano karena selalu membuatnya emosi namun keluarganya tidak pernah bermasalah dengannya. Ia hanya perlu menghindari berbicara dengan gadis kecil itu. Tapi bagaimana caranya ?? anak kecil kalau ngomong selalu asal, apa saja yang ada dalam pikirannya mereka selalu keluarkan tanpa memikirkan orang lain.

'Sudahlah ,,,' batin Chelsea pasrah kemudian masuk kedalam kamar mandi.

Chelsea tak perlu berlama-lama mandi, toh hanya makan malam antar keluarga dan yang paling penting dirinya menghindari kesalahpahaman dengan dosen datarnya itu. Jangan sampai pria tanpa ekspresi itu mengira dirinya sengaja menggodanya. Chelsea bergidik ngeri dengan pikirannya.

Puas dengan pikirannya, Chelsea kemudian mengoleskan bedak tipis-tipis pada wajahnya dengan sedikit liptint, dandanan khas mahasiswi saat akan ke kampus, setelah ia merasa cukup, Chelsea segera keluar kamar menunggu sang mama yang masih berada di dalam kamar.

🎶🎶🎶

Selamat siang, selamat menikmati liburan

terima kasih atas dukungannya.