Bad Girl Transmigrasi

Sore harinya,saat pulang sekolah geng demon langsung pergi ke beskem yang biasanya mereka tempati.mereka mendengar kabar  dari salah satu anggotanya yang berjaga di sana,anggotanya itu memberitahu  bahwa geng antraksi ada di wilayah Jakarta,Regan dkk pun terkejut saat tahu geng antraksi tlh berada di kota yang sama. Regan hanya diam serta pikiran yang berkecambuk

"Lo tahu apa tujuan mereka datang kemari?" Ujar  satria pada slh satu anggota.

"Ngga bang"jwab anggota itu,kita panggil saja rizki.

"Waktu  gue ngga sengaja lihat mareka ada cafe".

"Cafe mana?".

"Cafe FETERIA bang".

"FETERIA?"sahut Regan dan bintang yang mengulang perkataan dari Rizki.

"Iya, sepertinya mereka menemui seseorang,tapi gue ngga kenal  siapa orangnya".

"Lo tahu ciri- cirinya seperti apa?"timpal Doni yang menatap pada pemuda itu.

"Ngga bang, orang itu memakai masker dan kacamata hitam,dan gue ngga bisa lihat dngn jelas.tapi kalo dari bentuk badnnya sih,kayaknya cewe bang"sahut Rizki menjelaskan.

"Cewe,ngapain mereka temuin cewe sampai ke sini?" Gumam varo pelan tapi masih bisa di dengar oleh semuanya.

"Bahkan mereka aja,ngga pernah dekat sama cewe,selain almarhum Athena" lanjtnya yang membuat semua tatapan mengarah kepadanya.

"Kenapa Lo pada lihatin gue segitunya? Ada yang salah sama omongan gue?".

"Ngga ada"sarkas Doni,ia merasa bahwa yang di katakan oleh sahabatnya itu benar kenyataanya.

"Siapa cewe yang mereka temui,dan apa tujuan mereka datang kemari? ".  "Apa mungkin mereka mencari pelaku penabrak Athena?" Batin Regan bertanya².   

"Jika memang itu tujuan mereka datang kemari? Lalu siapa yang mereka curigai?".

"Jika emang mereka mau menyelidikin gue,gue siapa ko,tapi kenapa perasaan gue  mengatakan jika salah satu dari anggota  gue lah yang membunuh Athena" lanjutnya yang menatap satu persatu pada anggota intinya itu.

Menurutnya tidak ada yang mencurigakan.

  Tetapi ada seseorang diantara mereka  yang terdiam dngn perasaan yang mulai gelisah,tetapi masih bisa di tutupi dngn wajah yang terlihat tenang dan biasa aja.pemuda itu diam² tersenyum tipis   dan tidak ada yang mengetahui nya.bahkan dalam hatinya pun merasa senang karena para sahabatnya tidak ada yang mencurigainya termasuk si bos.

"Hahaha,ngga sia² gue masuk ke dalam geng bodoh ini" batinya yang tertawa bahagia.  

"Dan penyamaran gue juga ngga sia²" lanjtnya yang terkekh.

 **

Beralih pada Ica yang langsung melipir saat pulang sekolah,dia meninggalkan kedua sahabatnya yang tengah mencari keberadaannya, Ica yang baru saja sampai di apartemen.

Ia pun langsung masuk dan di sambut hangat oleh para inti antraksi.

"Ca,Lo udah pulang?" Ujar Aldo basa- basi.

"Hmmm".

"Muka Lo kenapa tegang gitu ca?" Ujar Adit dan membuat semuanya menatap pada ica.

Ica pun menghela nafas sejenak, "bentar gue ganti baju dulu,nanti gue ceritain"Jwabnya,yang di balas dngn anggkan kepala dari para pemuda itu.

"Ok ca".

Ica pun bergegas pergi dari sana,untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, 10 menit kemudian Ica udah siap dngn ritualnya,dan langsung  turun menemui para inti.

"Udah  makan?" Ujar Ica mendaratkan bokong di samping putra.

"Udah ca, Lo makan aja dulu"timpal Adit yang menjwab.

beda dngn assan yang hanya diam dan menatap pada Ica, menurutnya wajah dari gadis itu sebenarnya imut,tapi kenapa mantan tunangan dari sipemilik tubuh selalu menyiksanya bahkan sampai membuat mentalnya hancur,ia sangat berterimakasih pada Ica asli yang sudah memberikan tubuhnya pada queen mereka,walupun harus ada balaskan rasa sakit dari Ica asli.

Ica menyadari hal itu,jika salah satu anggotanya menatapnya dngn terduh, "hmm...lihatlah cupu, salah satu anggota gue terpesona dngn wajh imut Lo" batinya terkekh geli.  "Dan sialnya harus gue yang nempatin raga ini, seandainya Lo hidup,gue jamin Assan bakal suka sama Lo" lanjutnya.

Tidak berselang lama Ica pun sudah selesai makan,dia langsung mengajak para pemuda itu ke ruangan yang sudah di khususkan untuk tempat rapat.

Oh ya. Saya mau ngasih tahu,bahwa anggota inti antraksi,ikut memanggil nama asli si pemilik tubuh ,itu pun atas permintaan gadis itu sendri,agar tidak ada yang curiga jika gadis itu adalah jiwa yang berbeda.

Ica pun berjalan mengambil sebuah laptop dan meletakkannya di atas meja panjang. Awal masuk  ke empat pemuda itu  sangat takcup dngn desain ruangan tersebut,mereka sempat melongo dngn ruangan itu yang sudah di isi dngn berbagi ke lengkapan,mereka pun menggeleng- geleng kepala,dari dulu gadis itu tidak pernah gagal soal merenovasi.

"Ca, kenapa Lo bawa kita sini?"ujar Aldo mendahului yang lainya.

Ica menatap pada empat pemuda itu secara bergantian. "Gue ingin kalian semua bantuin gue buat nyusun  rencana" Jwabnya.

"Rencana?" Ulang Adit,dan diangguki oleh Ica.

"Rencana apa?" Timpal assan.

"Nanti gue ngomong soal itu.  Gue mau ngomong sesuatu sama kalian semua" sahut Ica mengalihkan pembicaraan.

Mereka pun langsung memasang wajah serius,dan menatap Ica, beda dngn Ica,ia hanya menampilkan wajah datar serta sorot mata yang lebih dingin.

"Kalian kenal sama alam?" Ujar Ica datar.

"Ngga, alam siapa dek?" Ucap  Aldo.memang dia tidak mengenal siapa pemuda itu,dan begitu juga dngn yang lainnya.

"Salah satu anggota demon yang sudah lama  dinyatakan hilang" jwab ica dngn mantap.

Mereka terdiam cukup lama,dngn pikiran yang berkelana, dan mereka pun teringat dngn orang yang di ucap ica.

"kenal, emang dia kenapa queen?"ujar assan.

Ica pun menganggukan kepalanya, "dia tidak menghilang,tapi dia mengganti identitasnya.  Tapi gue masih belum menemukan identitasnya yang sekarang,dan curiga pada salah anggota demon. dan seperti orang yang gue sangat membenci sipemilik tubuh yang tempati" ujarnya menjelskan.

"Dan buat Lo semua,gue minta kalian berhati- karena geng demon pasti mematai² kalian" sambungnya dngn serius.  "Dan akan melakukan apa saja untuk mencelakai siapa pun dari kita" .

Keempat nya hanya mengangguk kepalanya masing- masing,mungkin yang di katakan oleh gadis itu ada benarnya juga.

"Soal rencana Lo apa queen?" Sambar putra yang mengalihkan tatapan kearahnya.

Gadis itu membuang nafas kasarnya,berat rasanya jika ke empat intinya itu harus ikut andil dngn semuanya.   "Lo semua harus pindah sekolah, ke SMA DHARMA"jwbnya.

Keempatnya langsung terkejut dngn mulut yang terbuka serta wajah yang menatap cengo pada gadis itu.

"HA! APA?".

"CK! Ribet" sarkas assan yang berdecak mals.

"Gue ngga mksa,tapi ini salah satu rencana gue,agar si pelaku merasa jika dirinya akan mulai tertangkap".

"Tapi kita harus balik dulu ke Bandung  dek" timpal Aldo.

Ica hanya membalas dngn anggukan kepala,dan ia sudah memikirkan dngn matanya,tidk perlu terburu- buru,untuk semntra dirinya akan membiarkan si pelaku merasa di atas,setelahnya dia akan menjatuhkan seperti bom yang bisa menghancurkan hidupnya.

"Ngga perlu terburu- buru, lakukan dngn santai,agar musuh tidak mencurigai kalian".  "Dan soal pindahanya bulan depan aja,Karena gue masih membutuhkan waktu untuk menjelaskan siapa gue yang sebenarnya, pada sahabat si pemilik tubuh yang gue tempati sekarang"lanjut yang menjelaskan.

Keempat pemuda hanya mengangguk  setuju dngn  apa yang di katakan oleh gadis itu,tidak ada salahnya juga,mereka mempersiapkan dirinya dan juga harus memberitahu pada anggota lainnya,yang masih berada di Bandung untuk menjaga markas.