Ini menceritakan seorang gadis bernama Dita yang jatuh cinta kepada seorang pria sejak masih disekolah dasar. Ketika mereka sudah dewasa mereka bertemu kembali. Dita selalu yakin bahwa Abian adalah lelakinya. Namun Abian tidak menyukai gadis yang manja seperti Dita. Abian mempunyai sangat mencintai kekasihnya Mira. Berbagai cara dilakukan oleh Dita untuk bisa mendapatkan cinta lelakinya. Namun Abian semakin tidak menyukai Dita. Bahkan Abian terang - terangan mengakui bahwa ia mencintai Mira. Apakah Dita bisa mendapatkan cinta Abian? Apakah Abian memang lelakinya Dita? Apakah Abian adalah pria yang ditaksir Dita sejak kecil?
Yuk baca dalam novel Dia lelakiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Sikumbang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Abian terkejut mendengar pengakuan Dita kepada keluarga Mira. Dia memandang istrinya itu dengan tajam. Wanita manja dengan cerobohnya bilang bahwa ini adalah perbuatannya. Ayahnya Mira berusaha untuk tidak menghakimi wanita itu terduduk dilantai. Namun tidak untuk Ibunya. Dia lansung memukul Dita dengan membabi buta.
" Kau mau bunuh anakku." Ibunya berusaha menjambak rambut Dita dengan geram.
" Cukup ibu, kau menyakitinya." ujar Abian dengan emosi.
Abian berusaha melindungi Dita dari amukan ibunya. Ayahnya Mira juga berusaha menenangkan istrinya. Dita hanya diam pasrah menerima pukulan dari ibunya Mira.
" Kau jahat." teriak ibunya Mira yang masih belum terima anaknya ditabrak.
" Sudah bu, biarkan hukum yang menyelesaikan." kata ayahnya Mira.
" Akan ku buat kamu membusuk dipenjara." kata ibu Sukma memaki Dita.
Dita hanya diam saat Bu Sukma memaki dirinya. Abian memandang Dita yang diam tanpa membela diri semakin geram.
" Jika ada yang membusuk dipenjara, itu aku bukan dia." ujar Abian mengagetkan semua yang duduk di situ.
" Cukup Bian, apa maksud kamu?" tanya Bu Sukma.
" Sayalah yang menabrak Mira, saya akan bertanggung jawab penuh, silahkan laporkan ke polisi." ujar pria itu dengan senduh.
" Dia bohong, sayalah pelakunya." ucap Dita lagi.
Bu Sukma dengan suaminya semakin bingung dengan situasi seperti ini.
" Siapa yang sebenarnya menabrak?" tanya ayah Mira memandang keduanya.
" Saya." jawab Abian. "Jika tidak percaya silahkan liat mobil saya keluar, dan kamu Dita jangan lindungi saya lagi." ucap Abian ketika dita ingin menjawab lagi tapi Abian sudah menyuruhnya untuk diam.
" Kamu..." kata ibunya terbata - bata.
" Silahkan ibu penjarakan saya, silahkan ibu pukul saya." kata Abian lagi.
Ibu Mira dan ayahnya hanya diam saja. Mereka tidak mungkin melaporkan Abian yang statusnya masih anaknya.,
" Kamu tidak melindungi diakan?" tanya ibunya memandang Abian.
" Terserah ibu percaya saya apa tidak." jawab Abian makin geram.
Mereka semua diam tanpa ada yang bersuara lagi. Tidak lama kemudian dokter keluar dari ruang emergency. Mereka semu berdiri dari duduknya.
" Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya ayahnya Mira.
" Pasien sudah dioperasi, namun pasien masih belum sadarkan diri karena adanya pembulu darah yang pecah akibat benturan di kepala pasien." kata dokter menjelaskan.
" Apakah pasien koma?" tanya ayahnya Mira.
" Ya lebih tepatnya begitu, kita tunggu saja, semoga ada keajaiban, permisi." kata dokter lalu berlalu.
Ayah Mira sangat terpukul dengan berita ini. Dia menangis sekencang - kencangnya mendengar berita anaknya koma. Ia sudah tidak tau harus berbuat apalagi.
" Anakku yang malang." tangis ayahnya Mira.
" Semua gara - gara anakmu, jika anakmu tidak meninggalkannya maka dia tidak akan menderita dan tidak akan begini." ayahnya Mira mulai emosi dengan ibu tirinya.
" Abian pulanglah, besok kamu kesini lagi." kata ibunya yang tidak ingin mendengar ayahnya mira menyalahkannya.
Abianpun tanpa membawa lansung menarik tangan Dita agar bisa pergi dari sana. Mereka sudah ditunggu oleh pak Anwar sopir kantor Abian . Abian masih diam di mobil. Pikirannya tidak bisa lupa dengan kejadian tadi. Pikirannya masih berkutat pada Mira yang koma. Dia merasa sangat terpukul sekali melihat orang yang dia sayangi tertidur lemah di ranjang rumah sakit. Sedangkan Dita menatap keluar jendela mobil. Ia masih mencerna apa yang terjadi dengan hubungan ibunya Mira dengan Abian. Sesekali Dita melihat kearah Abian untuk mengintip apa yang dilakukan pria tersebut . Mereka masih saling mendiamkan meskipun sampai kedalam kamar. Hari ini mereka pulang kerumahnya Dita. Dita setelah selesai mandi lansung duduk dikamar merenungkan semua yang terjadi hari ini. Abian keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuknya. Dita lansung memejamkan matanya, karena Abian memakai bajunya di depannya.
" Jika mau liat, liat aja, nggak usah pura - pura memejamkan mata." ucap Abian membuat Dita geram.
" Apaan sih." kata Dita mulai merengut.
Abian telah selesai memakai pakaiannya, lalu ia berjalan menuju ranjang Dita. Ia duduk disebelah Dita sambil mengambil tangan Dita.
" Kenapa ngaku kamu yang menabrak." tanya Abian.
.
" Dita hanya tidak ingin Abang menanggung semua." ucap Dita.
" Jangan coba-coba untuk melindungiku, kamu bukan pelakunya tapi aku pelakunya." kata Abian.
" Tapi ini juga bukan salahmu juga." jawab Dita.
" Yah ini takdir, tapi aku tidak bisa untuk tidak menyalahkan diri sendiri batas semua yang terjadi pada Mira." ucap Abian.
" Boleh Dita bertanya?" tanya Dita.
" Silahkan." ucap Abian.
" Apakah hubungan Abang sudah berakhir dengan Mira?" tanya Dita agak hati - hati.
" Yah hubungan kami berakhir dua hari yang lalu." jawab Abian dengan jujur.
" Kenapa dia hari yang lalu, padahal Abang mengajak Dita serius sudah lama dari seminggu." ucap Dita yang masih belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Abian.
" Sebenarnya sebelum itu, Abang tau sesuatu rahasia, ketika acara lamaran Abang kaget ternyata ibunya Mira adalah ibunya Abang"." jawab Abian menjelaskan.
" Maksudnya?" jawab Dita masih belum mengerti.
" Besok jika ada pembagian otak silahkan ikut antri ya." ucap Abian sambil mengacak rambut Dita.
" Apaan sih." ucap Dita memanyunkan bibirnya.
" Ibunya Mira adalah ibu tirinya dan beliau itu ibu kandung abang, makanya itu alasan Abang memutuskan meninggalkannya dan memutuskan untuk memulai yang baru dengan mu." jawab Abian menerangkan panjang kali lebar
" Jadi ibu tadi ibu Abang?" tanya Mira memastikan lagi .
" iya, dia meninggalkan Abang ketika SD, dan Abang sangat membencinya" jawab Abian.
" Apakah itu juga penyebab bang Benci ayah?" tanya Dita.
" Maksudnya kamu apa?" tanya Abian sangat gugup.
" Abang nampak tidak akur dengan ayah jika boleh tau itu kenapa?" ucap Dita memandang Abian dengan intens.
" Abang tidak benci ayah, tapi hanya tidak akrab, abang menyalahkan ayah karena tidak becus menjadi pemimpin keluarga sehingga keluarga kami bercerai berai, ayah waktu itu bangkrut dan waktu itu kami tidak punya apa-apa, dan benar-benar miskin." cerita Abian mulai mengingat masa kecilnya.
" Lalu berpisahnya kenapa?" tanya Dita penasaran.
" Ibu adalah gadis manja waktu itu, dia tidak bisa hidup miskin, jadi ibu pergi dari rumah dan memilih bercerai dengan ayah, ibu menikah dengan pacar pertamanya yang juga kehilangan istri." lanjut Abian menceritakan masa lalunya.
" hidup kami benar - benar miskin, bahkan ayah setelah itu jatuh sakit, kami mengontrak sering diusir karena tidak sanggup membayar uang kontrakan." cerita Abian lagi.
" Jadi bagaimana kalian bisa melanjutkan hidup?" tanya Dita lagi.
" Ayah yang sering sakit-sakitan, Abang terpaksa bekerja sepulang sekolah." jawab Abian makin sedih mengingat kenangan pahit masa kecilnya.
" Emang ada yang terima anak kecil bang?" tanya Dita.
" Yah adalah, kerja part time." jawab Abian.
" Hebat abang ya, kecil - kecil udah mandiri." ucap Dita bangga.
" Makanya abang nggak suka sama orang yang manja." kata Abian sambil tersenyum.
Dita memanyunkan bibirnya ketika mendengar ucapan Abian. Ia tau bahwa Abian menyindir dirinya. Tapi ia tidak berkecil hati mendengar ucapan Abian.
meluncur mengejar cintamu😉