NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

Gendhis harus merelakan pernikahan mereka berakhir karena menganggap Raka tidak pernah mencintainya. Wanita itu menggugat cerai Raka diam-diam dan pergi begitu saja. Raka yang ditinggalkan oleh Gendhis baru menyadari perasaannya ketika istrinya itu pergi. Dengan berbagai cara dia berusaha agar tidak ada perceraian.

"Cinta kita belum usai, Gendhis. Aku akan mencarimu, ke ujung dunia sekali pun," gumam Raka.

Akankah mereka bersatu kembali?

NB : Baca dengan lompat bab dan memberikan rating di bawah 5 saya block ya. Jangan baca karya saya kalau cuma mau rating kecil. Tulis novel sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

POV Gendhis

.

.

Ketika melihat Raka ada di hadapanku, rasanya duniaku runtuh. Memang aku tidak bersembunyi dengan baik. Tidak seperti Silvia yang membentengi dirinya selama tujuh tahun berusaha agar tidak ditemukan oleh pria yang dicintai. Posisiku mudah diketahui oleh Raka.

Kepalaku berputar, napasku tersengal hingga merasa aku hampir mati. Ketika semua pandanganku gelap, aku tidak dapat mengungkapkan apa pun. Lelah dengan semua yang terjadi, tetapi aku masih memikirkan anak yang ada dalam kandunganku.

"Sayang, jangan berkata seperti itu. Aku mohon jangan teruskan perceraian kita. Aku berjanji padamu akan mengubah semuanya. Aku menyadari kalau kamu begitu berarti. Aku mencin..." ucap Raka.

"Cukup! Jangan mengatakan hal yang membuatku muak. Sudah cukup aku mendengar ini semua darimu. Aku tidak mungkin membatalkan perceraian kita. Lebih baik kamu mengejar kembali Silvia. Bukankah itu yang kamu inginkan?" tanyaku sambil menantang Raka.

Pria di hadapanku ini selalu saja mengumamkan Silvia di setiap kesempatan. Bila aku terus bersama dengannya, aku akan terus mengingat dia yang menyebut nama wanita lain di saat kami sedang bercinta terus membuat darahku mendidih.

Aku mengalihkan pandangan, enggan terjebak dalam kehangatan yang berusaha dia tawarkan. Dia hanya diam tidak menjawab ucapanku. Sepertinya begitu shock dengan keinginanku untuk bercerai. “Kenapa kamu masih ada di sini?”

Dia tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia meraih gelas air di meja kecil di sebelah tempat tidurku dan menyodorkannya padaku. “Kamu butuh minum.”

Aku mengambil gelas itu, tapi tetap menjaga jarak. Setelah menyesap sedikit, aku meletakkannya kembali tanpa berkata apa-apa.

“Gendhis,” suaranya memecah keheningan, “aku tahu kamu tidak ingin aku di sini, tapi aku tidak bisa membiarkanmu sendirian, terutama dalam kondisi seperti ini. Aku tahu kamu marah padaku. Tolong luapkan saja semua perasaanmu kepadaku,"ucap Raka.

Aku menghela napas, mencoba menahan emosi yang mulai membuncah. “Kondisi seperti apa, Raka? Kondisi di mana aku harus melupakan semua sakit hati yang kamu berikan? Kondisi di mana aku harus pura-pura tidak tahu bahwa kamu selalu mengutamakan orang lain dibanding aku?”

Dia terdiam, menunduk seolah kata-kataku telah menghantamnya keras. Tapi kemudian, dia mendongak, menatapku dengan mata penuh penyesalan.

“Aku salah, Gendhis. Aku tahu aku salah. Aku bodoh karena tidak menghargai apa yang kita miliki. Tapi aku berjanji, aku akan mengubah semuanya. Aku ingin kita memperbaiki ini, untukmu, untuk anak kita.”

Sebelum aku sempat menjawab, suara ketukan di pintu mengalihkan perhatian kami. Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Bu Yeni. Ibu mertuaku masuk dengan langkah hati-hati, membawa tas kecil di tangannya.

“Gendhis, sayang, bagaimana kabarmu?” tanyanya lembut, berjalan mendekat ke tempat tidurku.

Aku menatapnya dengan campuran perasaan. Bu Yeni selalu bersikap baik padaku, tapi aku tak bisa menyangkal rasa sakit hati yang masih menghantuiku karena hubunganku dengan Raka.

“Saya baik-baik saja, Bu,” jawabku singkat. bukan bermaksud untuk tidak sopan pada ibu mertuaku, tetapi aku tidak sanggup untuk menatap matanya yang dipenuhi oleh luka.

Aku memahami kalau beliau sangat terluka dengan hal yang terjadi pada pernikahan kami. Matanya menyiratkan kalau itu semua membuatnya terpukul.

Bu Yeni duduk di kursi di sisi lain tempat tidurku, berseberangan dengan Raka. Tatapannya penuh iba, seolah memahami betapa berat beban yang sedang kupikul.

“Gendhis,” katanya, suaranya lirih, “ibu tahu kamu sedang terluka. Dan ibu tidak akan memaksamu untuk memaafkan Raka atau menerima dia kembali. Tapi ibu ingin kamu tahu, kamu tidak sendiri. Apa pun keputusanmu, ibu akan selalu mendukungmu.”

Air mata yang selama ini kutahan mulai mengalir perlahan. Kata-kata Bu Yeni terasa begitu tulus, membuat dinding yang kubangun di sekeliling hatiku sedikit retak.

“Ibu hanya berharap,” lanjutnya, “kalau masih ada sedikit ruang di hatimu untuk Raka, mungkin kamu bisa memberinya kesempatan. Dia memang membuat kesalahan besar, tapi ibu tahu dia benar-benar ingin memperbaiki semuanya.”

Aku menunduk, tak sanggup menjawab. Sementara itu, Raka menggenggam tanganku perlahan, kehangatan dari sentuhannya membuatku ingin percaya bahwa dia tulus.

“Gendhis,” katanya dengan suara yang terdengar bergetar, “aku tidak akan memaksamu. Aku hanya ingin kamu tahu, aku akan selalu ada di sini, di sisimu, apa pun keputusanmu.”

Aku menatapnya, mencoba mencari kebohongan di matanya, tapi yang kutemukan hanyalah ketulusan.

“Mungkin...” aku menarik napas panjang, merasa ragu dengan kata-kata yang akan keluar. “Mungkin aku bisa mencoba, Raka. Tapi jangan harap aku akan langsung memaafkanmu.”

Raka tersenyum tipis, air mata terlihat menggenang di sudut matanya. “Aku tidak meminta kamu memaafkanku sekarang. Aku hanya ingin kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi pria yang pantas untukmu.”

Malam itu, di ruang rawat sederhana ini, aku merasa bahwa meskipun luka ini masih dalam, mungkin ada sedikit harapan untuk memperbaiki semuanya. Tapi aku tahu, perjalanan ini tidak akan mudah.

"Aku memang tidak akan bisa memaafkanmu dengan mudah Raka," ucapku.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca. ❤️

1
yellya
wah si clara,urat malunya kyknya udh gak ada 😏😏😏😏
yumna
kamu orag yg ngejar"suaminya
yumna
niat bngt rendahin gendis ya pdhal kmu sok tau clara.....🤣🤣🤣🤣🤣🤣.....maen slonong ja james ga pcat kamu aja mash bgus ult blu
yumna
ini orang ya ampun kapn tobat.....clara 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣...silvia g akn tgl diem klow gendis zampe knp"
Dewi @@@♥️♥️
salut juga dengan Clara,,pantang menyerah, dah dia yg salah , gak profesional, mempermalukan diri sendiri ,masih aja gak sadar dan tetap pantang mundur jadi pelakor,,🤦🏽‍♀️🤦🏽‍♀️
Dewi @@@♥️♥️: iya salah tempat kegigihannya
Azizah az: Dia mah gigih dalam menggapai cita² 🤭🤭tp merusak rumah tangga orang
total 2 replies
Rohmi Yatun
ceritanya bagus👍
Sleepyhead
Clara tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak. Orang yang mengalami gangguan Delusi sering kali akan menganggap apa yang dialami, dilihat, atau didengarnya benar-benar terjadi dan meyakinkan orang lain bahwa hal tersebut adalah fakta atau tidak. Clara harus rutin berobat Clozapine atau Zyprexa, Seroquel psikokis berkelanjutan
yumna
terimakash ka author akhrinya up juga....semoga sehat selalu ka author
yumna: ya allah mudah"cpet.sembuh ka
Miss Yune: aamiin. makasih kak. kmrn aku sakit mata, jadi ga bs natap layar lama. 😭
total 2 replies
yumna
clara ulet bulu yang pantng mnyerah dy ingin mendapatkan raka apapun caranya.....kya g ada laki laki laen aja heeee ulet.....
yumna
aduin aja sana....yg ada james akn membela gendis dan raka kamu g tau siapa james
yumna
ulet pgnn d pites pake batuuuuu
Dwi ratna
haduh Clara...Clara situ mo cari mati yh, Gendhis kn temen istri CEO mu,ya gk bakal d denger ocehanmu
millie ❣
dasar perempuan gatal lbh tegas lagi lah raka biar kapok dia 😏😏
Dewi @@@♥️♥️
Clara tidak menyerah juga,,,
Sukhana Ana lestari
Udah sih depak aja Raka.. ja*lang murahan kayak gitu gk pantes kerja kantoran kok masih di pertahankan sih.. jngn sampe dia tambah nekat Raka..
Sukhana Ana lestari
Dasar gemblung...
Sukhana Ana lestari
Najong tralala gatel ya Clara..?? sini gosok pake sikat wc..
Sukhana Ana lestari
Sekretaris kok songong gitu.. 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Ambisinya bikin otaknya jd gk waras.. mending jd ja* lang aja sekalian..
yumna
clara ulet bulu yang g tau diri udah d tolak berkali kali masih aja ya slonong slonong aja.....kaya ga laku aja kamu clara bisa"nya godain suami orang....sadr clara d pcat baru tau rasa kamu
yumna
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!