NovelToon NovelToon
AZKALANA

AZKALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvana Aurora

"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.

"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.

Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.

"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.

Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar

"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.

"Cepat jalan." Titah Azka.

"Iya, iya sabar napa?!"

"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.

Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

"Lo harus jelasin sama gue." Ucap Leon sambil menatap Azka dengan tatapan permusuhan.

"Kenapa lo tiba-tiba pacaran dengan Alana?" Seru Leon.

"Emang kenapa kalo gue pacaran sama dia?" Tanya balik Azka dengan datar.

"Kalo lo cuman main-main sama adek gue, lebih baik lo jauhin adek gue." Ucap Leon dengan datar.

"Dia cuman adek angkat lo, bukan adek kandung lo." Sahut Azka tak kalah datar.

"Lo mau niatin permainkan adek gue?"

"Gak!"

"Gue peringatin sama lo, kalo lo nyakitin Alana lo berurusan sama gue." Ucap Leon.

"Jangan menambah luka dia." Setelah mengatakan itu Leon langsung meninggalkan Azka yang masih terdiam di tempat.

Azka terdiam ketika mendengar perkataan Leon." Luka? Luka apa yang dimaksud oleh Leon?" Batinnya bertanya tanya.

"Kenapa gue jadi penasaran tentang Alana." Ucapnya dalam hari dengan bingung.

"Apa gue harus mencari tau, tentang kehidupan Alana."

Semantara Alana berada di rooftop bersama Vanya.

"Kenapa lo tiba-tiba pacaran sama Azka?" Tanya Vanya yang masih setia menatap Alana.

"Ckck lo jangan natap gue kayak gitu, nanti di kira orang lo lesbi." Ucap Alana.

"Sialan lo, gue masih normal." Ketus Vanya.

"Makanya jangan natap gue kayak gitu, tatapan lo itu seperti tatapan cinta." Ucap Alana yang membuat Vanya ingin muntah mendengar perkataan Alana.

"Anjir sialan lo Al." Kesal Vanya.

"Gue masih normal."

Alana terkekeh pelan ketika melihat wajah kesal Vanya." Lo suka kan sama Leon?" Seru Alana yang membuat Vanya kaget.

Uhuk..uhuk..

"Lo ngomong jangan sembarangan Alana." Ketus Vanya sambil memalingkan mukanya dari Alana.

"Ngaku lo, tuh pipi lo kenapa jadi merah." Goda Alana yang semakin membuat pipi Vanya memerah.

"Gak, ngapain gue suka sama tuh anak." Sahut Vanya.

"Jangan bohong lo, gue tau lo suka sama Leon, gue sering liat lo curi-curi pandang sama Leon." Ucap Alana lagi sambil tersenyum jahil.

"Gue gak pernah tuh curi-curi pandang sama tuh anak." Sahut Vanya lagi.

"Kenapa pipi lo merah Van?" Tanya Alana masih dengan senyum jahilnya.

"Harinya sangat panas, jadi pipi gue merah." Sahut Vanya berusaha biasa saja.

"Bohong lo blushing kan." Goda Alana lagi.

"Ngaku aja deh, lo suka kan sama Leon."

"Iya, iya gue suka sama Leon, puas lo." Ketus Vanya dengan pipi yang masih memerah seperti tomat.

Alana langsung tersenyum kemenangan ketika Vanya mengakuinya." Akhirnya lo ngaku juga." Ucap Alana.

"Diam lo, jangan ketawa." Ketus Vanya ketika melihat Alana yang tertawa.

"Iya, iya gue diam."

"Lo jangan kasih tau kak Leon ya." Mohon Vanya.

"Emang kenapa? kalo gue kasih tau dia, kan lo bisa cepat jadian sama dia." Seru Alana.

Vanya melotot mendengar perkataaan Alana." Sialan lo Alana, gue malu." Kesal Vanya.

"Awas aja lo bilang sama dia." Ucap Vanya.

"Gue mau meluluhkannya dengan cara gue sendiri." Ucap Vanya lagi.

"Lo udah lamakan suka sama kak Leon?" Seru Alana.

"Dari mana lo tau, kalo gue suka sama kak Leon?"

"Vanya, Vanya gue ini sahabat lo Vanya, apa pun tentang lo, gue tau, bahkan gue tau tatapan lo kepada kak Leon." Ucap Alana.

"Ternyata lo suka memperhatikan orang juga ya." Sahut Vanya.

"Lo sahabat gue Van, jadi gue selalu memperhatikan gerak-gerik lo."

Alana memang sering memperhatikan Vanya yang suka curi-curi pandang sama Leon. la juga dapat melihat tatapan cinta dari Vanya kepada Leon.

"Lo jangan bahas tentang gue sama kak Leon, gue masih penasaran sama lo."

"Penasaran?"

"Kenapa lo tiba-tiba pacaran sama Kak Azka?"

"Lo harus jelasin sama gue." Ucap Vanya sambil menatap Alana dengan tatapan tajam.

"Iya, iya gue jelasin, tapi lo jangan menatap gue kayak gitu dong." Sahut Alana.

Alana menceritakan semuanya Kepada Vanya, kecuali tentang uang yang diberikan oleh Azka. la tidak menceritakan itu kepada Vanya, ia takut Vanya akan curiga dengannya.

"Dia ngancem gue, kalo gue gak mau jadi pacar pura-puranya, dia akan laporkan gue ke guru BK dan orang tua gue di panggil."

"Lo tau kan, kayak gimana bokap gue?"

"Dasar Azka licik banget sih, bisa-bisanya dia manfaatkan lo dengan kekuasaan nya." Kesal Vanya, ia tidak terima sahabatnya di tindas oleh Azka.

"Ckck, pasti bokap lo akan mengurung lo lagi." Sahut Vanya dengan muka kesalnya.

"Bahkan lebih dari di kurung di gudang, gue gak akan di beri makan berhari-hari." Ucap Alana.

"Sebab itu gue langsung menyetujui Azka sebagai pacar pura-puranya. buat membatalkan perjodohannya dengan Kaila,"

"Jadi kaila itu beneran tunangannya?"

"Iya, mereka berdua di jodohin."

"Gue akan menjadi pacar pura-puranya selama 3 bulan." Lanjut Alana.

"Lo jangan kasih tau siapa-siapa, trumata Leon."

"Biar mereka menyangka gue sama Azaka pacar beneran."

"Lo tenang aja Al, gue gak akan kasih tau siapa-siapa." Sahut Alana.

"Hati-hati lo bisa jatuh cinta beneran sama Azka." Seru Vanya sambil tersenyum jahil ke arah Alana.

"Cih gue gak akan jatuh cinta sama ketos galak itu." Sahut Alana dengan muka kesalnya.

Vanya terkekeh pelan melihat muka ke kesal sahabatnya." Siapa tau, kalian berdua sama-sama jatuh cinta." Goda Vanya.

"Gak akan!"

"Hati-hati lo jilat ludah sendiri." Bisik Vanya kemudian meninggalkan Alana yang sangat kesal dengannya.

"VANYAAAAA sialan." Teriaknya dengan kesal.

Vanya terkekeh pelan mendengar teriakan kesal dari Alana.

"Hehe seru juga, jahilin Alana." Ucapnya sambil terkekeh pelan.

Karen asyik lari, di tidak menyadari seseorang berjalan berlawanan arah dengannya.

Bruk..

"Aww." Pekik Vanya ketika dia terjatuh ke lantai.

"Makanya jangan lari-lari kayak anak kecil." Ucap seseorang itu.

Vanya merasa sangat familiar dengan suara seseorang itu, ia pun mendongak melihat orang itu." Kak Leon." Pekik Vanya, ternyata yang dia tabrak adalah kak Leon sang pujaan hati.

Leon langsung membantu Vanya berdiri." Makanya jangan lari-lari." Ucap Leon.

"Lo kak yang gak liat jalan." Sahut Vanya, ia tidak terima di salahkan.

"Kok jadi gue sih, lo aja yang lari-lari sampai gak liat jalan." Ucap Leon.

"Ckck tetap lo yang salah kakak, kenapa lo gak minggir, udah tau gue lagi lari." Balas Vanya.

Leon memutar bola matanya malas mendengar perkataan Vanya." lya, iya gue yang salah." Pasrah Leon.

"Emang ada hantu ngejar lo, sampai lo lari terbirit-birit?"

"Iya kak, bahkan lebih seram dari muka lo kak." Sahut Vanya dengan santainya.

Leon melotot mendengar perkataan Vanya." Sembarangan lo kalo ngomong." Ketus Leon.

"Gue yang ganteng ini, di samakan sama hantu sih." Kesalnya tidak terima.

"Muka kayak kambing, di bilang ganteng." Ucap Vanya.

"Agrrr dasar lo cil." ketus Leon sambil meraup muka Vanya dengan gemes.

"Huek tangan lo mau tai."

"HEH!! Tangan gue wangi gak bau." Kesal Leon.

"Cih wangi apaan, yang bau tai itu." Sahut Vanya kemudian berlalu meninggalkan Leon yang kesal setengah mati.

"Ckck dasar bocah sialan." Ketusnya dengan kesal.

"Perasaan tangan gue bau wangi deh." Gumamnya yang masih didengar oleh Vanya.

Vanya terkekeh pelan mendengar gumaman Leon." Dasar cowok idiot." Ucapnya pelan.

Sedangkan Alana mendudukkan bokongnya di kursi lagi." Huff, hidup gue sangat berat." Batinnya.

"Tapi gue bersyukur punya sahabat kayak Vanya dan punya kakak angkat seperti kak Leon." Ucapnya dalam hati.

1
Rahmi Niar
update cpt* thor
Ndra
Lanjutkan thor , saya suka dengan alur ceritanya, Salam dari " Cahaya Di Balik Lensa " /Smile//Smile/
Eirlys
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Pandora
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Akina
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!