Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Soni langsung berdiri dari duduk nya saat dia melihat kedua orang tuanya dan juga keluarga Karin datang.
Jamil yang melihat Kharis langsung mendekat kearah Kharis. dia tak. perduli dengan apa. yang terjadi dengan Kharis yang dia inginkan Kharis menjauh dari putra nya.
"Ayo pulang Soni untuk apa kamu di sini!" Ucap sang Ayah.
Jamil melirik kearah Kharis yang hanya diam saja melihat kedatangan semua orang.
"Dan kamu jauhi putra saya. Jika sampai saya tau kamu masih mendekati. anak saya, saya tak akan segan - segan melenyapkan kamu." ucap Jamil ayah Soni.
Haris yang mendengar ucapan Jamil langsung berkata. Karena dia tak terima jika keponakan nya di sakiti.
"Jamil kamu lupa dengan siapa kamu bicara! Jangan sampai saya melupakan jika kamu calon besan anak saya. Dia keponakan saya anak dari almarhum adik saya." ucap Haris.
"Saya ingat apa hubungan kita Haris, saya hanya memperingatkan dia saja untuk menjauh dari putra saya." ucap ayah Soni.
"Pah! Papa apa - apaan, papa gak berhak ngatur Soni, Soni bukan anak kecil lagi pah." ucap Soni.
Kharis yang melihat keributan di ruangannya karena dirinya dengan mata berkaca - kaca dia menatap semua orang.
"Saya akan menjauh dari putra om. Kalian semua pulang lah saya gak butuh belas kasih kalian semua, saya lelah sudah cukup saya menerima semua perlakuan buruk kalian. Saya mohon om Haris bawa lah pulang semua keluar om biarkan saya hidup tenang seorang diri." pinta Kharis.
Hayati yang mendengar ucapan Kharis langsung mendekat dia menggenggam jari tangan Kharis dan memohon agar Kharis kembali kerumah nya.
"Ibu mohon nak jangan berkata seperti itu. Kami tau selama ini kamu salah dalam menilai kamu. ibu mohon pulang lah ibu mohon nak." pinta Hayati.
Mendengar permintaan ibunya Karin agar dia pulang Kharis hanya diam saja. Dia sudah lelah dan memejamkan mata.
Soni yang di tarik paksa oleh ayah nya hanya menatap tak percaya jika Kharis benar - benar akan menjauhinya hanya karena ancaman ayahnya.
"Dengar Kharisma sampai kapan pun saya gak akan melepas kan kamu." ucap Soni sebelum dia keluar dari ruangan Kharis.
Melihat sikap diam nya Kharis, Haris teringat adik nya sifat Kharis sama seperti ayah nya. Diam dan keras kepala.
"Baik lah jika kamu tak ingin ikut ayah pulang kerumah setidak nya kami tau jika kamu, besok ayah akan datang lagi, jaga diri mu." ucap Haris dengan mengelus pucuk kepala Kharis.
Kharis menahan air mata nya agar tak jatuh, dia tak ingin terlihat lemah di hadapan semua orang. Padahal hati kecil nya merindukan kasih sayang semua. orang.
Hayati pun mencium kening Kharis sambil dia menangis menyesal karena Kharis tak ingin ikut pulang bersama dengan nya saat sudah di izinkan oleh dokter untuk pulang.
Air mata Kharis jatuh saat melihat kepergian kedua orang tua Karin. Dia sebenar nya ingin ikut pulang tapi dia ingat jika Karin tak pernah menyukai keberadaan nya apalagi di sana ada adik dari ibunya Karin.
Damar yang baru datang langsung masuk ke ruangan Kharis bersama dengan Danu dan juga puji serta istri dari danu Erika.
"Haii...! Apa kabar sih keras kepala. sembunyi di mana kamu selama satu bulan lebih ini? Kamu tau gak. saya sampai keliling mencari kamu bikin pusing saja." kesal Danu.
Erika sebagai istri memukul lengan suaminya yang selalu saja bersikap ketus jika din hadapan Kharis. giliran Kharis tak ada di sendiri yang sibuk mencari keberadaan Kharis tanpa ada yang tau.
plak
"Mas kalau ngomong gak bisa lebih lembut lagi apa sama Kharis? Gak lihat apa kalau Kharis sakit." kesal Erika.
"Sakit sayang." ucap Danu menatap kearah sang istri dengan mengelus lengan nya yang di pukul oleh istrinya.
Damar yang melihat keadaan Kharis yang pucat mata sembab merasa heran.
"Apa yang kamu rasakan Kha. Kenapa bisa terbaring di sini?" tanya Damar dengan lembut.
"Kalian tau dari mana saya di sini?" Kharis sebenar nya tau jika semua orang tau keberadaan nya di rumah sakit pasti Puji yang memberi tahu. Karena tak ada yang di bicarakan makanya Kharis bertanya asal saja.
"Puji yang menghubungi kakak jika kamu ada di sini. Kata Puji kamu tak mau melakukan operasi! Kenapa? tanya Damar.
"Gak papa Kak! Kharis hanya takut saja jika harus masuk ruang operasi."
"Takut alasan gak masuk di akal kamu itu di bius gak akan tau apa yang di lakukan oleh tim dokter. Atau kamu sengaja gak mau sembuh biar kami semua merasa bersalah picik banget kamu." Danu sengaja berkata kasar agar Kharis berpikir untuk melakukan operasi agar tak dianggap picik oleh orang.
"Kakak dengar Soni yang menemani kamu? Apa kamu menyukai Soni? jika iya sembuh lah dan perjuangan cinta kamu. Jangan perduli kan ocehan kedua orang tua nya jika kalian saling mencintai." ucap Damar dengan menatap kearah Kharis.
Kharis hanya diam saja dia tak tahu harus mengatakan apa. Yang ada dia lelah dan ingin istirahat.
"Pulang kak. Kharis lelah dan ingin istirahat." pinta Kharis.
Dia memiringkan tubuh nya dan memejamkan matanya dengan air mata yang menetes membasahi wajah cantik itu yang terlihat pucat.
Puji yang dari tadi diam saja tau jika Kharis benar - benar tak ingin di ganggu dan mengajak semua orang keluar.
"Biarkan Kharis istirahat mas. Dan biar dia memikirkan semua nya." Puji mengajak semua orang keluar dan membiarkan Kharis sendirian.
******
Sedangkan di tempat Sintia saat dia akan pulang dari butik Kharis, setelah di rasa tak ada lagi yang dia kerjakan dia melihat kedatangan mobil Faris. Sintia mengabaikan saja kedatangan Faris dan berjalan menunggu taksi lewat.
Faris yang melihat sikap cuek Sintia tau jika Sintia marah tehadap diri nya. Faris berjalan mendekat kearah Sintia untuk meminta maaf atas apa yang sudah dia lakukan.
"Sintia saya mau bicara dengan kamu apa bisa?" tanya Faris.
"Mau bicara apa? Bukan kah kita tidak ada hubungan apa pun." ucap Sintia dengan menatap kearah Faris.
"Saya mau minta maaf atas apa yang sudah saya lakukan. Saya janji akan menerima kamu dan menerima perjodohan kita. Saya akan berusaha membuka hati saya dan menerima kamu apa adanya."
Sintia tersenyum sinis saat mendengar ucapan Faris. Sintia tau semua yang di katakan oleh Faris hanya karena dia sudah di tolak oleh Kharis. Sintia tak ingin memaafkan Faris begitu saja karena dia tau tak mudah melupakan orang yang di cintai oleh Faris. Sintia juga tak ingin jadi tempat pelampiasan patah hati Faris karena di tolak oleh Kharis.
di luar sna banyak yg sayang sma kamu
aamiiin
ayo Kharis semangat ya aku yakin kamu pasti bisa sembuh, apalagi kalo kamu mau operasi ya kan
semoga kamu dan Soni bisa segera di karuniai anak
Kharis pasti sembuh dan d nerikesempatan tuk melahirkan anak anaknya..
Jangan salah cowok cool kaya Faris malah bikin gemes loh, Perkara romantis gak romantis bisa di pertimbangkan asal Faris setia sama Sintia 😂😂
Sintia jangan sedih ya, doain Kharis bahagia sama Soni ya