Kinara tak menyangka jika kedatangannya di acara reuni akan membawa bencana bagi kehidupan selanjutnya. Bertemu dengan pria yang dulunya membuat hidupnya tertekan.
Hingga ia memutuskan untuk pergi dari kehidupan sang pria. Dan kali ini, pertemuan dirinya dan pria masa lalunya membawa duka lara untuk dirinya.
"Aku sudah lama menunggu kehadiranmu! Biarkan malam ini menjadi saksi rasa sakit hatiku padamu Kinara."~ Edgar Regantara
"Kau tak tau bagaimana rasanya jadi aku, Mungkin dengan cara kamu membalaskan dendam padaku! Rasa sakit hatimu lenyap bersamaan dengan luka yang akan aku bawa pergi" ~Kinara Saqeel Ardav
Sanggupkah Kinara melewati semua itu, melewati hal tak terduga dari masa lalunya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mhaya Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMR 28
"Edgar, kenapa Daddy mu nuduh aku hanya mau uangmu saja dan pada akhirnya dia nyuruh aku gak boleh takut sama beliau?" tanya Kinara yang bingung dengan sikap Regantara .
"Mungkin dia ingin tau saja, sudahlah jangan dipikirkan. Aku tau bagaimana sifat Daddy yang tidak seperti Mommy," sahut Edgar sembari memijit pelipisnya.
"Tapi yang aku takutkan itu tatapannya,Ed. kenapa beliau menatapku seperti ada sesuatu, aku rasa dia merindukanku tapi aku gak pernah ketemu meskipun dulu kita berhubungan. Hanya saja Mommymu yang keseringan aku temui," terang Kinara yang tadi hanya sekilas menatap Regantara.
Pria itu seakan mengenalnya namun Kinara merasa belum pernah sekalipun bertemu dengan sosok Regantara. Apa iya Kinara yang tak sadar akan pertemuannya dengan Regantara? tapi dimana pikirnya.
"Aku juga merasakan hal sama, Ra. Tapi kamu tenang saja aku akan mencari tahunya," ujar Edgar menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Kinara.
"Sudahlah, kamu lagi gak fit kayak gini jangan banyak mikir yang aneh- aneh," timpal Kinara mengusap pelan rambut Edgar yang tiba-tiba menjatuhkan kepalanya di bahu Kinara.
"Hmmm."
"Aku akan memasak untukmu, Ed." Kinara berucap dengan tangan yang berusaha menjauhkan kepala Edgar padanya . Namun usahanya nihil, Edgar tak sekalipun mau menjauh dari bahu Kinara.
"Pesan saja, Ra. Aku mau begini," seru Edgar yang kekeh dengan kemauannya.
"Kamu manja banget, Ed," ucap Kinara terkekeh geli melihat Edgar yang sudah seperti anak bayi.
"Kapan lagi ,Ra. Mungkin ini juga karena efek aku merindukanmu," sahut Edgar membelitkan tangannya pada pinggang Kinara .
Mendengar celotehan Edgar membuat Kinara menghembuskan nafas kasar . Entahlah, setiap ucapan Edgar yang mengarah ke masalalu tiba-tiba dadanya merasa sesak.
Kinara berusaha abai, namun mozaik kisah itu muncul dalam ingatannya.
"Sudahlah, Ed. jangan bahas hal itu," seru Kinara mengingatkan Edgar.
"Bahas apa, Ra! Bukannya aku hanya bilang rindu," ungkap Edgar yang tadinya terpejam dengan beralaskan bahu Kinara kini dengan duduk tegapnya menatap wajah Kinara. Apanya yang salah pikirnya.
"Gak tau ,Ed. Tapi setiap kata -kata yang kamu ucapkan membuatku mengingatnya." sahut Kinara.
"Berarti perlakuanku sangat sulit dilupakan," timpal Edgar dengan tatapan sendunya. "Please, don't cry ,Ra," pinta Edgar pada Kinara ketika ia melihat wanita itu menunduk dengan mengusap kasar pipinya.
"Gak, aku gak nangis." Kinara membantah ketika Edgar menyangka jika dirinya tengah menangis.
__________
"Tania maafkan aku," ucap seseorang dengan linangan air mata yang berderai dipipi keriputnya. Pria paruh baya itu adalah sosok Regantara yang terlihat rapuh disana.
Dengan tangan memegang bunga mawar putih kesukaan seseorang yang pernah singgah dihatinya. Dialah Tania yang sekarang sudah meninggalkannya selama- lamanya.
Nama itu tak bisa ia usir dari hati bahkan pikirannya meskipun dirinya sudah memiliki sesosok istri yang bisa dibilang masih bersama.
Dulu, orang tuanya sangat menentang hubungannya dengan Tania bahkan menghalalkan segala cara untuk memisahkan cinta yang sudah dirajut bertahun-tahun. Mereka menjodohkan Regantara dengan wanita yang tak dikenal sebelumnya. Awalnya Regantara menolak namun ancaman yang diberikan orang tuanya tak bisa ia sepelekan.
Ia tak mau terjadi apa-apa dengan kekasih hatinya hingga ia memutuskan untuk menerima perjodohan itu.
Dan lagi- lagi kemalangan menimpa padanya saat Tania malah pergi menjauh darinya dan kabarnya seperti hilang ditelan bumi.
Hingga dibeberapa tahun lamanya, ia menemukan keberadaan wanita itu namun sayang statusnya sudah berubah. Wanitanya sudah menikah dengan seorang ustad yang memiliki Budi pekerti yang baik. Regantara speechless ketika ia ingin merebut hatinya kembali.
"Maafkan aku Tania, aku akan menjaga anakmu seperti aku menjaga anakku sendiri. Jangan membenciku setelah apa yang dilakukan Regina pada putrimu. Aku akan membahagiakannya demi kamu, Tan. Aku merindukanmu," seru Regantara mengecup nisan dengan penuh kerinduan yang mendalam.
Regantara mencintai Tania meskipun wanita itu sudah memiliki sosok suami yang sempurna. Dalam diamnya, ia selalu berusaha melenyapkan rasa cinta itu namun semuanya nihil, ia tak bisa memiliki raganya bahkan hatinya lagi.
Bersambung....
mengandung bawang iya,emosi iya
gado2 😁