Bukan mau ku untuk di lahirkan ke dunia yang fana ini dan berakibat kematian mama..semua itu tak pernah ku inginkan.Tuhan bila aku bisa menggantikan posisi mama di sisi Mu aku reha Tuhan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade umay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Pov.Refi
Aku berlari seperti orang kesetanan..berusaha agar cepat sampai ke bank darah PMI yang di sebutkan oleh suster tadi.
"Maaf selamat siang..saya dapat rekomendasi dari rumah sakit KI kalau saya bisa ambil darah dari sini..dan ini suratnya..tanpa berpfikir panjang aku langsung menyerahkan surat dari rumah sakit di mana saat ini mama sedang di tangani..
Baik bapak bisa ikut saya ke bagian penyimpanan..ajak seorang suster yang berjalan cepat..seperttinya dia tahu keadaan darurat mama saat ini.
aku mengikutinya apa kata suster tersebut..
"Baik tunggu di sini sebentar ya..saya ke dalam dulu..ujar perawat itu..
"Baik sus..jangan lama ya sus..kasian mama saya..ucap ku agar dia bisa gerak cepat untuk proses pengambilan darah..
Suster itu pun tersenyum dan berlalu dari hadapan ku..
"Ya Allah sudah hampir tiga puluh menit..kenapa suster itu belum keluar juga..gumam ku semakin bingung dan mulai emosi..aku mondar mandir di depan pintu ruangan penyimpanan darah..
"Ya Allah selamatkanlah mama dan calon adik hamba ya Allah..aku hanya bisa berdoa untuk saat ini..rasanya sudah kepengen nangis menunggu hal yang tak pasti seperti ini..
"Mas..maaf agak lama karena tadi ada sedikit masalah data darahnya..jadi harus kita cek ulang agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan di kemudian hari..ucap suster itu panjang lebar..
"Baiklah sus..berarti ini sudah bisa saya bawakan darahnya ke rumah sakit??..tanya ku dengan tergesah gesah..
"Iya mas silahkan..
"Baik sus terima kasih banyak..saya buru buru..ucap ku dan lamgsung berlari..hati ini sedikit tenang karena aku dapatkan darahnya walau jumlahnya belum mencukupi tetapi cukup untuk sementara waktu sambil kami cari lagi nanti di tempat lain..
Satu jam lebih sudah mas Refi pergi tapi belum ada kabar juga ponselnya pun tak dapat di hubungi..aku dan papa semakin cemas..takut terjadi sesuatu pada mas Refi juga mama..
"Keluarga ibu aina..papa langsung berdiri dan mendatangi suster yang memamggil kami..
"Iya sus..ada apa??..tanya papa cemas..
"Silahkan masuk pak...anda di panggil ibu aina..ucap suster tersebut..
Papa langsung nyelonong masuk ke ruang yang di maksud oleh suster itu..
"Sayaang...papa lamgsung menuju brankar di mana mama di letakkan..
Mama langsung nenoleh pada kami..dengan senyumnya yang di paksakan.
Wajah mama pucat sekali..walau senyum itu terlihat terpaksa tetapi mama masih tetap cantik..senyum itu yang selalu membuat aku merasa nyaman berada di di sisi mama..
Papa meraih tangan mama begitu juga dengan ku,ku gengggam tangan itu begitu terasa dingin..aku semakin tak bisa menyembunyikan rasa gunda ku, bahwa telah terjadi sesuatu kepada mama
"Pa...tolong jaga anak gadis kita ya..jangan sampai kamu lengah ya pa..ucap mama lirih..
"Kita akan menjaganya bersama mama..kita akan membesarkan dia dengan kasih sayang..jawab papa mencium tangan mana dengan lembut..
"Yoo..jagain adik mu ya sayang..mama capek..mama mau istirahat dulu ya sayang..ucap mama juga kepada ku..
Aku hanya diam terpaku mendengar kata kata dari mama..perasaan ku semakin tidak karuan..jantung berdetak nggak karuan,air mata ku sudah menganak sungai sedari tadi..