NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhiri Hubungan Lama

Harry melangkah perlahan memasuki area sekolah dengan wajah penuh percaya diri, seolah-olah tidak membawa dosa dari masa lalu.

Tidak ingin dia sampai lebih jauh, Aira buru-buru berlari keluar. Detak jantungnya memburu, bukan karena rindu, melainkan karena kecemasan yang tak bisa dijelaskan.

Langkah mereka bertemu di dekat gerbang.

"Harry! Apa yang kamu lakukan di sini?!" suara Aira terdengar tegas meski diselubungi kegugupan.

Harry menghentikan langkahnya, tersenyum samar, lalu menatap Aira dengan mata yang dulu pernah ia cintai. “Aku cuma pengen ngobrol sebentar. Nggak lebih.”

Aira mengepalkan tangannya, menahan emosi yang bergemuruh. “Kita nggak punya urusan lagi, Harry. Pulanglah sebelum semua ini jadi masalah besar.”

"Kalau begitu, izinkan aku bicara sebentar denganmu, Aira," pinta Harry dengan suara rendah. "Aku butuh penjelasan."

"Maaf, aku nggak bisa," jawab Aira cepat.

Namun Harry melangkah maju, membuat Aira spontan hampir menyentuh dada pemuda itu untuk menahannya, "Baiklah, baiklah."

Senyum miring muncul di wajah Harry, menyiratkan bahwa rencananya mulai berjalan sesuai harapan. "Tapi kita ngobrol di tempat lain ya."

"Astaghfirullaahaladzim, Harry! Sebenarnya apa yang kamu mau dari aku?!"

"Ikut dulu bersamaku, tolong. Aku janji nggak macam-macam." Harry melirik motornya. "Kalau kamu nggak nyaman dibonceng aku, kamu yang bawa motorku. Aku bakal pesan ojek online. Aman, kan?"

Aira menggigit bibirnya, bingung. Ada bagian dari dirinya yang ingin menolak mentah-mentah, tapi lelaki itu tampak bersungguh-sungguh dan itu yang justru membuatnya takut.

"Mau ke mana?" tanyanya akhirnya.

"Kamu yang tentukan. Pilih tempat yang kamu anggap aman, tempat terbuka pun nggak masalah. Aku cuma mau ngobrol sebentar. Supaya nggak jadi fitnah," ucap Harry meyakinkan.

Kata-kata itu cukup membuat pertahanan Aira retak. Ia mengangguk pelan, meski masih penuh ragu. Tapi sebelum sempat melangkah lebih jauh, suara ceria namun tajam terdengar dari belakang.

"Bundaaa Aira, aku ikut ya~" seru Bunda Anita sambil menghampiri mereka.

"Bunda Anita?" Aira penuh tanya.

"Iya, aku temenin kamu. Aku nggak akan biarin kamu sendirian bareng orang yang pernah bikin kamu patah hati." Senyumnya nakal, namun matanya serius. "Aku jagain kamu, percaya deh."

Tanpa menunggu jawaban, Bunda Anita sudah menarik motor dari parkiran, siap berangkat. Aira menatapnya sebentar, lalu mengangguk pelan.

"Baiklah. Tolong ya Bunda Anita."

Dalam hatinya, Aira hanya bisa berharap semua ini bukan jebakan masa lalu yang akan kembali menghancurkan ketenangannya yang baru saja ia bangun.

Sesampainya di kafe, Aira berdiri sejenak di depan pintu, menimbang. Duduk berdua dengan Harry tentu bisa menimbulkan fitnah, tapi jika Bunda Anita ikut duduk di meja yang sama, maka seluruh isi percakapan mereka tak lagi rahasia. Hatinya penuh dilema.

Seolah membaca kegundahan itu, Bunda Anita tampil dan berkata, "Tenang aja, Bund. Aku duduk di meja lain, nggak akan dengerin kok. Tapi kalau dia macem-macem, aku bisa langsung bertindak." Ia menempelkan earphone ke kedua telinganya, lalu tersenyum sambil mengedipkan mata. "Lagu jedag jedug yang lagi viral bisa jadi tameng, kan?"

"Tolong ya, Bunda Anita," pinta Aira lagi.

"Beres itu, serahkan padaku," jawab Bunda Anita santai sebelum melangkah ke meja di ujung dekat jendela.

Aira dan Harry lalu duduk berhadapan. Keduanya memesan minuman seadanya. Aira memilih lemon tea, dan Harry hanya kopi hitam. Aira ingin obrolan ini segera selesai. Ia ingin menutup bab lama itu.

"Harry, aku nggak punya banyak waktu. Langsung aja," ucap Aira datar.

Harry menatapnya dalam-dalam. Tatapan itu membuat Aira memalingkan muka. "Aira... apa bener kamu mutusin aku karena cewek itu? Karena kamu lihat aku selingkuh? Kalau kamu pikir aku cowok buruk, aku akan berubah, Aira. Aku akan jadi lebih baik. Aku masih ingin kembali padamu."

"Itu nggak mungkin."

"Kenapa? Karena kamu udah nikah? Menikah nggak seharusnya jadi penghalang kalau hatimu masih untukku!" suara Harry sedikit meninggi, membuat Aira menatapnya tajam.

"Kamu ingin tahu alasannya?" tantang Aira.

"Iya."

"Janji kamu nggak akan ganggu aku setelah ini?"

Harry terdiam sesaat, lalu menjawab, "Tergantung apa jawabannya."

"Terserahlah," putus Aira. "Aku mutusin kamu bukan karena kamu selingkuh. Itu udah jadi urusanmu sendiri. Aku mutusin kamu karena aku melihat sosok yang jauh lebih tulus dan bertanggung jawab dari kamu. Zayyan Kalandra, suamiku, adalah lelaki yang datang bukan hanya membawa janji, tapi bukti. Sementara kamu..."

Aira menunduk sejenak, lalu melanjutkan, "Saat kamu bilang masih ingin fokus ke dirimu sendiri, dan menyuruhku menerima lamaran orang lain, saat itulah rasa percayaku padamu runtuh. Dan mikirin kamu terus-terusan itu adalah kesalahan besar buatku."

Harry terdiam.

"Dan hari ini aku duduk di sini bukan karena aku rindu. Tapi karena aku ingin kamu berhenti hidup di masa lalu. Jangan ganggu hidupku lagi, Harry. Biarkan aku menjalani jalan yang sudah kutemukan di masa ini."

"Aku nggak ngerti, Aira... gimana kamu bisa ngelupain aku segampang itu?" suara Harry bergetar, nadanya mengandung kecewa dan marah yang tertahan.

Aira memandangnya tajam, "Pikirkan sendiri kesalahanmu."

Ia berdiri, merapikan tas kecil di pundaknya. "Aku sudah selesai. Jadi biarkan aku pergi, dan tolong... jangan ganggu hidupku lagi."

Bunda Anita yang telah memfoto mereka berdua pun buru-buru ikut berdiri.

Aira berjalan keluar dari kafe, melewati pintu dengan langkah tegas. Namun, saat ia menyeberang jalan, sebuah tangan tiba-tiba menahan lengannya. Harry.

"Aira, aku nggak bisa ngelepas kamu gitu aja. Lima tahun, Aira. Lima tahun kita bareng. Dan sekarang kamu nikah... ninggalin aku begitu aja? Aku bahkan masih belum percaya semua ini nyata."

Aira menarik lengannya, mencoba lepas. "Aku udah nggak punya urusan sama kamu. Jangan buat semuanya makin rumit. Biarkan aku pergi."

"Kasih aku kesempatan, Aira."

Aira tahu, membalas ucapan itu hanya akan memperpanjang luka. Ia memilih diam, mencoba melepaskan tangannya pelan. Tapi genggaman Harry justru makin kuat.

"Harry... lepas. Ini sakit."

"Aku nggak akan ngelepasin kamu."

"Lepasin!"

"Kalau kamu nggak mau balikan sama aku, aku bakal ganggu hidup kamu dan suamimu! Aku serius!" ancam Harry, matanya mulai menunjukkan sisi gelapnya.

Aira berkata dengan tegas, "Kalau kamu berani ngancem aku lagi, aku akan laporin kamu ke polisi!"

Harry terperangah, tak percaya. "Kamu bahkan tega laporin aku ke polisi?! Aku ini cinta kamu, Aira!" Ia makin mencengkeram tangan Aira, membuat gadis itu menjerit.

"Arrgh! Sakit, Harry!"

Bunda Anita datang, "Sudah cukup, Harry. Aira tak menginginkanmu kembali. Jadi biarkan dia pergi." Ancaman itu terbalut dengan kedipan mata licik.

"Baiklah," Harry menyerah.

Aira pun pergi bersama Bunda Anita.

Dari kejauhan, nampak Paman Tukimo menempelkan teropong binoculars di kedua matanya. "Ternyata, gendhuk ayuku punya hubungan dengan bocah muda itu. Tapi, itu urusan nanti. Aku harus mengikuti bocah muda itu."

1
范妮
mungkin biar hemat kuota makanya isinya cuma wa hahaa
范妮
bahasa daerah apakah ini...??
SJR
mampir thor, sukses dalam berkarya 🤗🔥
Aksara_Dee
amorfati Amerta
Aksara_Dee: aku aja nyicil bab gak kelar-kelar ka.. isi kepala penuh kata-kata tapi lagi males ngetik 🫣
Miu Nih.: aahh soo deep 🥺
aku mikir sampe keras sampe2 gk bisa mampir kemana 😆😆 ,, smpe blm punya tabungan bab buat bessyyoookk...
total 2 replies
Aksara_Dee
owalahh kasian..
Miu Nih.: aahh rasanya begini ya kalo kebawa cerita sendiri,, bahaya kalo jadi gamon gini 😱😱

nasib up ku besok piyeeee----
Aksara_Dee: tidak bisa berkata-kata, karena mengenang cerita Marcel di novelku tahun brpa aku lupa. nasibnya sama dengan tukimo.
sampe skrg aku gak bisa move on dr tokoh yg aku ciptakan sendiri huft
total 3 replies
Aksara_Dee
yg penting cintanya mewah
Aksara_Dee: Lo e you too🩷🩷
Miu Nih.: love you full buat kamu akaks~ ❤❤
total 2 replies
Remot Tivi
🤭❤️‍🔥🤨👀😳💢🫢🫣🥺🤯😨
Remot Tivi
🥺🕊️❤️🙏🏼😳😂🙈🔥😢💭🕵️‍♂️
Remot Tivi
🥺💔😤👊😳🧍‍♂️🌀📱🔥🤐😡🙏🫣📷🙄🚪
Remot Tivi
🥹❤️‍🔥😳💔😅🥰🤭🫣👏
Remot Tivi
😲😟
Remot Tivi
😍💖😊🥰😅😳
Remot Tivi
😲🏠💫🥺😰💔🚬💨😭🥵😳
Remot Tivi
😱💔😡😭😞💪
Remot Tivi
😱😬😡😳👀💔
Remot Tivi
😯💔💫
Remot Tivi
😂😅😳😆
Rini Antika
beruntung bgt Aira dicintai secara ugal"an.. semangat terus Up nya cantikku, 🌹 mendarat biar tambah semangat
Miu Nih.: aaahh~ akhirnya aku dapat koment begini. rasanya sepecial banget ❤❤
total 1 replies
Remot Tivi
iklan lewat 🤗 semangat Thor
😢💔😔
Remot Tivi
😲💍🏠😓👰🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!