NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab III Pembantu Cantik

Mata senja terus berbinar,dia begitu takjub melihat begitu bersihnya tempat tersebut. Semua yang mereka jual adalah barang-barang yang berkualitas. Mata Senja terkadang melotot sekan tak percaya dengan harga-harga sayur dan buah yang ada disana. Bagaimana tidak hanya untuk satu ikat bayam saja dibandrol kisaran dua puluh ribu per ikatnya. Bayangan Senja dikampung dua puluh ribu membeli bayam bakal dapat lebih dari lima ikat bayam. Kepalanya geleng-geleng tidak percaya.

"Bi..?ucap senja menyenggol lengan bibinya

"Kenapa nduk?tanya bi sari.

"Kenapa semua yang disini sangat mahal?" heran Senja.

"Seharusnya kita kepasar saja bukan?bakal dapat banyak?" Keluh Senja.

"Kamu benar nduk dipasar kita dapat banyak. Tapi Tuan dan Nyonya akan marah jika kita belanja kepasar. Karena dipasar tidak akan mendapatkan sayuran dan buah-buahan yang sesegar disini. Selain itu disini segala yang kita butuhkan sudah lengkap pasti tersedia jadi kita tidak perlu bolak-balik kesuatu tempat jadi itu juga menghemat waktu kita?" imbuh bi sari.

"Jadi nggak apa-apa bi,kita beli barang yang kadang harganya nggak ngotak hanya untuk mendapatkan barang-barang kecil seerti ini?" Senja masih saja terheran.

"Memang sudah harganya segitu nduk disini,ya sudah ayo kita cepat selesaikan belanja kita biar cepat selesai?" ucap bi sari lagi.

Akhirnya mereka pun segera menyelesaikan belanja dengan cepat. Terlihat troli yang didorong senja sudah nampak penuh dengan berbagai barang. Mereka menuju kasir. Senja masih terus terheran-heran dengn tempat tersebut yang terkesan sangat rapi,bersih dan ramai pengunjung meski harga barang disana.

"Orang kota memang radak aneh,benar sih tempat ini luar biasa tapi mereka rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli kebutuhan harian?" Senja terus bermonolog dalam hati. Apalagi setelah tadi bi sari membayar belanjaan mereka yang totalnya dua juta lima ratus menurut senja seperti tidak masuk diakal. Uang segitu bisa buat kebutuhan lebih sebulan dikampungnya.

Selesai belanja mereka menuju parkiran berada disana ada Pak Supri yang sudah menunggu mereka. Pak Supri adalah supir pribadi kediaman Abimana. Ketika belanja memang Pak supri lah yang bertugas membantu bi sari dan senja. Saat dari kejauhan Pak Supri melihat bi sari dan senja keluar supermarket tersebut cepat-cepat Pak Supri membuka bagasi mobil. Dia menolong bi sari dan senja memasukkan barang dalam bagasi. Setelah selesai mereka semua kembali menuju kediaman Abimana.

Sampai dirumah,baik Mbak Arin juga mbak Rini membantu mereka menata semua barang-barang yang sudah dibeli. Karena kini sudah hampir memasuki pukul sembilan malam. Mereka akan menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat agar bisa segera beristirahat.

Setelah itu mereka semua menuju paviliun belakang,dan masuk kekamar masing-masing. Tubuh senja terasa letih,lalu dia pergi kekamar mandi membersihkan tubuhnya daan berwudhu lalu menjalankan ibadah sholat isyak. Tadi mereka berangkat habis magrib jadi senja belum sempat menjalankan ibadah itu.

Setelah selesai senja merogoh ponselnya yang ada dibawah bantal. Dia melihat dua panggilan tak terjawab dari sang adik Sena.

Karena begitu antusiasnya Senja sampai dikota dan langsung bekerja Senja sampai lupa mengabari keluarganya itu jika sudah sampai dengan selamat.

"Oh Tuhan kenapa aku bisa lupa mengabari bapak ibu kalau sudah sampai,mereka pasti kwatir?" gumam senja. Lalu dia melihat sudah pukul sepuluh pasti Sena pun juga sudah turun. Lalu di memutuskan untuk mengirim pesan saja. Besok pagi saja senja akan menelpon mereka. Setelah itu dia pun berbaring dikasurnya,tak lama Senja sudah tertidur sangat pulas.

Keesokan harinya saat suara kumandang adzan terdengar Senja mulai mengerjapkan matanya. Senja beberapa kali nampak menguap karena masih sedikit mengantuk. Tapi dia harus bergegas ibadah dan juga memulai hari dengan pekerjaannya. Dia tidak mau terlambat dan mendapat pandangan buruk tentangnya dari sesama pekerja maupun dari sang majikannya. Tak lupa sebelum menuju rumah utama Senja menyempatkan menelepon Sena. Beberapa kali terdengar suara ponsel berdering diseberang sana.

"Assalamualaikum mbak senja?" Terdengar suara Sena jauh disana.

"Walaikum salam Sen,maaf kakak kemarin lupa menghubungi kalian kalau sudah sampai. Karena setelah sampai mbak langsung bergabung dengan yang lain untuk bekerja?" senja menjelaskan alasan kepada Sena kenapa smpai lupa tak menghungi mereka.

"Nggak apa-apa mbk,mbak hati-hati ya disana. Nanti aku sampaikan ke bapak ibu jika mbak sudah menghubungiku?" ucap sena.

"Ya sudah kalau begitu,mbak mau kerja dulu ya? Sampaikan salam mbak kepada bapak ibu? Putus senja mengakhiri percakapan mereka.

"Iya mbak nanti aku sampaikan bapak ibu,assalamualaikum?"

"Walaikumsalam?"

setelah percakapannya selesai senja meletakkan kembali ponselnya. Dan segera keluar kamar,di menuju rumah utama. Didapur ternyata sudah ada Pak Budi dan Rian yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga majikannya itu. Rian yang melihat Senja datang wjahnya langsung sumringah.

"Pagi Senja...Rajin amat neng,jam segini sudah bangun?" goda Rian.

"Pagi juga mas Rian...Lha emang mau bangun jam berapa?" tanya senja.

"Hehehe,bercanda senja? Kamu pagi-pagi udah cantik aja?" celetuk Rian menggoda senja. Pak Budi yang melihat itu hanya senyum-senyum dan menggelengkan kepala.

"Dasar buaya,pagi-pagi udah menggoda anak gadis orang?" kata Pak Budi.

"Dih enak saja dibilang saya buaya,Senja memang cantik kok?" jawabnya tak terima.

Senja yang mendengar itu hanya senyum-senyum malu.

lalu seja mengambil vacuum cleaner,lap dan juga kawan-kawanya untuk membersihkan kamar tuan mudanya..

Sedangkan yang lain juga sudah terlihat akan memulai tugas mereka masing-masing juga.

Senja menaiki tangga,sengaja karena dia masih takut masuk dalam lift. Menurutnya seperti ada gempa bumi untuk diawal naik,kemarin dia sudah mencobanya dengn bi sari. Bahkan dia sempat akan terjengkang karena terkaget. Untung ada bi Sari yang memeganginya,tapi jangan ditanya jantungnya berdegub begitu kencang.

Senja begitu telaten membersihkan kamar terebut dia memastikan jika tidak ada debu yang tertinggal disana. Selesai dengan kamar Senja pindah ke ruangan disebelahnya. Benar kata mbak Arin kemarin ini adalah ruang kerja. Ruangan tersebut bercat warna abu-abu,beraroma maskulin. Semua buku-buku tebal berjajar rapi di rak-rak tinggi. juga berkas-berkas disana tertata sangat rapi.

Senja yang masih pertma masuk pun takjub dengan ruangan tersebut. Lalu dengan segera dia membersihkannya. Seperti arahan dari bi Sari kemarin cara membersihkan semua barang yang ada disana senja dengan telaten dan cekatan melakukan persis intruksi bi sari. Senja sangat cepat belajar,karena dasarnya dia adlah gadis yang cerdas.

Selesai dengan pekerjaannya Senja turun kebawah,hendak meletakkan peralatannya ditempatnya. Bi Sari pun memanggil mereka kebelakang untuk sarapan terlebih dahulu,para pembantu itu sarapan bersama. Setelah itu melanjutkan pekerjaan mereka kembali.

Waktu begitu cepat jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Tamu Nyonya Arumi sudah berdatangan,mereka nampak begitu glamour mualai dari pakaian sepatu dan tas yang mereka tenteng. Dari atas sampai bawah menunjukkan seberapa besar value mereka. Senja yang sedari tadi membersihkan ruang makan dari kejauhan melihat mereka berdecak penuh kekaguman.

"Gila orang kaya,mereka wow banget?gumam Senja.

"jika dikampung jam segini,mereka masih pada sibuk disawah terbakar matahari. Tubuh berbalut lumpur dan keringat?" senja masih bermonolog didalam hati sambil menggelengkan kepalanya. Tak lama terdengar suara Nyonya Arumi memanggil Senja,senja pun segera menghampiri nyonyanya itu.

"Senja tolong ambilkan minuman dingin yang sudah dibuat Rian ya dan camilan-camilan disana segera bawa kedepan?" perintahnya lembut.

"Baik nyonya,saya akan segera membawanya kedepan?" jawab senja.

"Terimakasih ya?" ucapnya sambil tersenyum kearah senja,lalu pergi meninggalkan senja berjalan menuju depan dimana teman-teman arumi berkumpul.

Mereka pun terdengar ketawa-ketiwi penuh riang,entah apa yang mereka bicarakan. Dari belakang Senja membawa nampan yang diatasnya ada total delapan gelas berisi minuman dingin buatan Rian,lalu senja meletakkannya dimeja. Senja juga membawa berbagai camilan dari dapur kedeoan untuk teman-teman nyonyanya. Sebagian teman Arumi terkesima melihat Arumi yang sangat segar dan cantik. Wajahnya sungguh tidak pas jika menjadi seorang asisten rumah tangga menurut sebagian dari mereka. Setelah senja pergi dari sana para wanita sosialita itu mulai berkasak-kusuk.

"Jeng Arumi itu pembantunya?" ucap salah satu dari mereka kepda Arumi.

"Iya,dia masih kemrin mulai bekerja disini?" jawab Arumi.

"Ya ampun,dia sepertinya masih muda sekali dan sangat cantik?" ucap yang lainnya.

"Iya pembantu cantik,cantik-cantik kok mau ya dia jadi pembantu?" ucap wanita berbaju hitam yang duduk diseberang tempat duduk arumi.

"Itu masih mulia dari pada jadi ani-ani?imbuh wanita lainnya

"Kamu benar jeng Lita,hati-hati jeng Arumi nanti anakmu Awan bisa kepincut dengan pembantumu? Wanita yang duduk disamping Arumi itu menimpali.

"Maaf ya jeng,kalau aku sih ogah punya menantu kelas pembantu?" imbuh yang lainnya.

"Jangan begitulah jeng,kita tidak boleh berfikir demikian. Aku sendiri tidak akan melarang Awan menjalin hubungan dengan siapa pun asalkan wanita itu baik dan juga mencintai Awan?" Arumi memang tidak memandang seseorng dari mana dia berasal.

Mereka pun mengganti topik pembicaraan mereka. Terdengar tawa mereka begitu riuh dari arah dapur. Tak lama setelah Arumi menata makan siang dimeja,mereka semua menikmati makan siang itu sambil melempar sesekali candaan. Menu yang disajikan begitu banyak dan lengkap,berbagai hidangan disediakan disana untuk memanjakan lidah. Juga tak ketinggalan berbagai buah segar import bertengger cantik dimeja.

Setelah itu mereka pun pada bubar, nampak Arumi memasuki kamarnya. Sedangkan Senja seperti biasa disibukkan dengan pekerjaannya. Dia membersihkan bekas makan tamu sang majikan bersama bi Sari. Setelah semua bersih dan rapi karena hari sudah sore Senja menuju paviliun berniat membersihkan diri. Disampingnya juga ada bi sari yang juga akan menuju kamarnya. Saat mereka melintasi taman belakang,nampak Rian duduk santai disana sambil menyesap rokoknya. Melihat senja,dia pun berdiri hendak mengajak senja bercakap-cakap.

"Senja besok malam minggu,mau tidak keluar ke alon-alon kota. Biasanya jika malam minggu bakal rame banget. Kebetulan juga disamping alon-alon kota sedang ada bazar dan pasar malam jadi bakal rame banget?ajak Rian kepada senja.

Sontak saja Senja menoleh ke bi Sari meminta pertimbangan. Karena dia belum tau daerah disekitaran sini. Sebenarnya mendengar pasar malam dia sangat antusias itu mengingatkannya suasana dikampung. Karena setiap ada pekan Raya dikampungnya selalu ada pasar malam,kadang senja pergi kesana bersama Sena adiknya. Seakan mengerti kode Senja bi sari pun langsung menjawab.

"Nggak apa-apa kamu pergi saja Senja,tapi ingat Yan kamu harus membawa kembali senja dalam kondisi baik dan jngan macam-macam?" peringatan bi sari kepada Rian.

"Bibi tenang saja,saya akan membawa dan mengembalikan Senja pada bibi dalam keadaan yang baik seperti waktu berangkat?" hati rian sungguh senang.

"Ya sudah ya mas rian saya mau mandi dulu,nanti disambung lagi?" ucap senja sambil melangkah menuju kamarnya.

Rian melihat senja dari belakang senyum-senyum sendiri. Hatinya berbunga bunga karena senja mau diajak keluar. Namun dari arah lain Arin melihat itu penuh geram. Pasalnya Arin sudah menyukai Rian sejak lama,tapi Rian seakan tidak peka terhadap Arin.

"Dasar laki-laki genit,giliran ada yang muda dan bening saja dia langsung gercep banget?" gerutu arin sambil mencebikkan bibirnya.

"Senja juga gitu,padahal baru kemarin kenal dia sok akrab banget sama rian?" dumelnya sebal.

"Ya sudahlah,tak perlu kau pikirkan Rin masih banyak laki-laki lain yang lebih keren dari pada rian kan? Masih ada mas Arya kan? Monolog Arin. Arya adalah salah satu security disana. Arya adalah laki-laki dengan perwakan tinggi besar. Kulitnya sedikit hitam,namun berwajah manis. Dia berusia 35tahun,seorang duda tanpa anak. Arya sendiri sudah lima tahun terahir ini ikut dengan keluarga Abimana. Tapi sifatnya yang seperti es kutub utara tidak banyak asisten rumah tangga disana yang akrab dengan Arya.

Senja didalam kamar sudah selesai membersihkan tubuhnya. Dia juga sudah selesai menjalankan ibadahnya,sore ini senja terlihat begitu segar dengan balutan seragam warna biru lengan pendek,dengan rok selututnya itu,begitu pas melekat ditubuh senja. Apalgi senja sedikit menyapu wajahnya dengan bedak tipis menambah kesan cantik diwajah gadis tersebut.

Senja kembali keaktifitasnya dirumah utama membantu yang lainnya. Mobil tuan Abimana pun sudah terlihat parkir didepan mansion tersebut itu tandanya dia juga sudah kembali kerumah. Seperti biasa aktifitas baru senja dia bagian menyiapkan makan malam yang sudah matang dimasak pak budi dan juga Rian kemeja makan,agar sang majikan bisa segera makan malam.

Terlihat Abi menggandeng arumi menuruni anak tangga. Tadi Pak Budi menyampaikan jika makan malam sudah siap lewat intercom yang terhung dengan kamar majikannya tersebut. Dan mereka pun akhirnya duduk dikursi menyantap hidangan makan malam dengn hening.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat ini,semua orang Anggota rumah tersebut hendak pergi tidur. Apalagi para asisten rumah tangga mereka sudah sangat letih termasuk senja. Mereka terlelap dalam tidurnya.

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!