NovelToon NovelToon
Zea'S True Story

Zea'S True Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

"Uang lima puluh ribu masih kurang untuk kebutuhan kita, Mas. Bukannya Aku tidak bersyukur atas pemberian dari mu dan rezeki kita hari ini. Tetapi itu memanglah kenyataannya." kata Zea, dia wanita berusia 25 tahun yang sudah memiliki dua anak, istri dari Andam pria yang sudah berusia 37 tahun ini.

"Apa katamu?" geram Andam. "Lima puluh ribu masih kurang? Padahal Aku setiap hari selalu memberi kamu uang Zea, memangnya uang yang kemarin Kamu kemana'kan, Hah!" tanya Andam, dia kesal pada Zea karena menurutnya dia sangatlah boros menggunakan uang.

Setiap hari dikasih uang masa selalu habis, kalau bukan boros, apa itu namanya? Setiap hari padahal Andam sudah mati-matian bekerja menjadi pedagang buah dipasar pagi, tentu saja dia kesal karena Zea selalu mengeluh uangnya habis.

"Mas, Aku sudah katakan! Uang yang setiap hari Kamu kasih untukku belum cukup untuk kebutuhan kita! Kamu mendengar tidak sih!" teriak Zea, dia sudah lelah memberitahukan pada suami tentang hal ini.

penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZTS 28

Singkat cerita.

Zea telah sampai dihalaman daerah A, dia menatap setiap bangunan-bangunan yang berdiri kokoh menjulang tinggi. Dia memantapkan diri untuk mencari tahu diunit nomor berapa keluarga kecilnya menetap.

Satu jam.

Dua jam.

Dan, tiga jam.

Akhirnya Zea memencet bel diunit yang dia dapatkan dari satpam setempat. Sambil menunggu pintunya terbuka, Zea menatap deretan mobil-mobil mewah dipelataran apartemen tersebut sambil membelakangi pintu.

Sementara didalam apartemen, Gean menggoyangkan lengan bahu Ayahnya yang sedang tidur.

"Ayah, bangun. Ada yang menekan bel," seru Gean.

Andam menggeliat masih dengan rasa kantuk yang sembilan puluh persen melanda. "Gean yang membuka saja pintunya, Ayah masih mengantuk."

Gean menggeleng. "Gean belum bisa Ayah, Gean belum terbiasa."

"0802, itu kunci sandinya. Sudah sana, Ayah ingin tidur sebentar lagi. Nanti Ayah ada pekerjaan mau lembur." kata Andam.

Gean mengerucutkan bibirnya lucu, tapi dia menurut dan menuju pintu utama. Dia menekan tombol seperti yang Ayahnya katakan. Dan yah, pintu terbuka dan dapat Gean lihat ada sesosok wanita sedang berdiri membelakanginya.

"Ibu...?" seru Gean dalam hati. "Ah, tidak mungkin aku pasti salah mengira." batin Gean lagi.

Karena merasa terlalu lama menunggu Zea berbalik badan dan ... seketika jantungnya berdebar memompa dengan cepat, perlahan hawa panas menyerang sekujur tubuhnya dan membuat manik mata mengabur karena tergenangi air asin.

Kedua mata Zea berkaca-kaca melihat anak lelaki yang tidak lain adalah putranya sendiri berdiri dihadapannya. "G-gean, itu benar kamu, kan?" Zea mensjajarkan tingginya dengan Gean. Menatapnya penuh rasa besar yang dinamakan sebuah rindu.

Gean tersenyum saat mendapati sesosok didepannya memanglah Ibunya. Tanpa menunggu lama dia langsung saja memeluk Zea dan Zea segera balas memeluknya dengan erat. Zea bahagia akhirnya bisa bertemu kembali dengan putra sulungnya dan bisa kembali memeluknya.

"Ibu, Gean kangen. Ibu kenapa tidak pulang-pulang?" tanya Gean dibalik punggung Ibunya.

Zea tersenyum. "Maaf, Ibu janji sekarang tidak akan pergi lagi."

"Siapa yang mengizinkan mu memeluk putra ku, hah!"

Suara bariton yang terkesan tegas membuat Zea dan Gean tersentak kaget dan mereka melepas pelukan penuh rindu tersebut. Zea menatap sendu pria yang masih menjadi suaminya.

Sedangkan Gean langsung memeluk erat lengan Ayahnya. Dia sedikit takut jika Ayahnya akan memarahinya karena telah memeluk Ibu. Karena sebelum ini dia pernah di peringati untuk tidak berdekatan dengan Ibu setelah sekian lama Ibu meniggalkannya.

"Siapa yang mengizinkan mu kemari, hah! Jangan pernah temui anak-anak ku lagi!" Andam berucap dengan tegas wajahnya pun menampilkan aura dingin yang membuat Zea menunduk sedih.

Zea berdiri dan mendekati Andam masih dengan menunduk. "Maaf," katanya.

Andam menatap Zea yang menunduk dengan tersenyum sinis lalu menatap Gean. "Gean masuk dulu ya, Ayah ingin berbicara dengan Ibu," Tatapan Andam berubah lembut saat bertemu tatap dengan manik mata Gean yang masih polos nan lugu.

Gean mengangguk lalu berlari masuk ke dalam apartemen dengan sedikit kesedihan. Gean takut jika Ayah akan mengusir Ibu. Jujur saja dia merindukan Ibu dan ingin tinggal bersama lagi seperti dulu. Gean sangatlah merindukan kebersamaan dengan kedua orang tuanya.

Andam kembali menatap Zea setelah Gean tak terlihat di balik ruang tamu apartemen. Dia melipat kedua tangan di dada dan memutari Zea yang masih berdiri dengan menunduk.

"Mau apa kamu ke sini? Aku tidak membutuhkan mu lagi Ze. Kamu telah menyakiti hati ku dan menyakiti hati anak-anak ku. Kamu membuat aku kecewa," seru Andam.

"Maaf, Mas. Aku salah makanya aku menemui kalian karena ingin meminta maaf." Zea mendongak dan menatap punggung suaminya yang membelakanginya.

"Apa? Maaf?" Andam tertawa sumbang. "Tidak akan semudah itu aku akan memaafkan mu." kata Andam lagi dengan wajah datar nan tegas.

Andam benar-benar kecewa saat kembali mengingat kejadian waktu itu. Kejadian di mana Ajis yang meneleponnya dan memberitahu jika Giska sedang sakit.

Dam, Giska terserang sakit mag parah. Kamu harus segera pulang, kasihan dia sendirian di rumah sakit. Kata Ajis.

Loh? kan ada istri ku Jis. Mengapa sendiri? Tanya ku.

Hallo, Dam. Ini aku pak fatur. Aku dan istri ku yang membawa Giska ke rumah sakit karena Zea tidak di rumah. Untung saja Gean memberitahu kami. kata pak Fatur.

Baiklah pak, aku cari penerbangan pesawat sekarang juga. Tolong temani anak ku ya pak. kata ku.

Tidak masalah, sudah dulu. kata pak Fatur. Dan telepon pun di matikan oleh Fatur.

Andam memejam kuat saat ingatan itu membuatnya ingin menangis. Wajah Giska yang waktu itu pucat pasi dan tubuhnya terkulai lemas sungguh menyakitkan bagi Andam yang rela merantau ke negeri orang demi orang yang di cintainya.

Sampai-sampai muncul rasa benci pada Zea yang menurutnya terlalu mementingkan cita-citanya menjadi seorang ar.tis ketimbang buah hatinya.

"Kamu tahu kan, aku merantau jauh demi siapa?" Andam menatap Zea dengan tatapan nyalang. "Demi kamu dan anak-anak supaya hidup kalian menjadi jauh lebih baik. Tapi kamu ... Ah, sudahlah tidak perlu di bicarakan lagi. Aku muak dengan itu. Sekarang kamu pergi saja, aku tidak me---"

"Ibu?"

Zea dan Andam menoleh mendengar suara yang tidak asing di telinga, dan di tengah pintu terdapat gadis kecil yang tidak lain adalah Giska. Dia bersama neneknya, Ibu kandung Zea.

Zea tersenyum haru dan segera memeluk Giska dengan sangat erat, dia rindu aroma telon yang ada dalam tu.buh Giska.

"Ibu kangen Giska. Kamu sehat kan, Sayang?" tanya Zea tanpa melepas pelukan.

Giska mengangguk. "Ibu kemana saja? Aku merindukan Ibu. Aku bermimpi Ibu di jatuhkan ke tebing curam dan Ibu di ani.aya orang." curhat Giska dia pernah bermimpi seperti itu hanya saja tidak cerita pada siapapun karena Ayah telah memberinya peringatan untuk tidak membahas tentang Ibu. Kata Ayah, Ibu sedang bekerja dan mencari uang yang sangatlah banyak.

Zea tercenung mendengar ucapan Giska. "Ibu tidak apa-apa, Sayang. Itu hanya mimpi saja, itu hanya bunga tidur kok," Zea tak kuasa menahan tangis saat ucapan Giska menginggatkannya dengan beberapa kejadian yang menimpanya. Junur saja itu sangat menyakitkan.

"Kamu dari mana saja Ze? Kami selaku orang tua mu sangat khawatir." seru bu Fatimah, Ibu kandung Zea.

Zea berganti memeluk Ibunya dan mencium kaki Ibunya berkali-kali. Zea kali ini benar-benar menangis. Dia sangat menyesal telah melakukan kesalahan.

"Maafkan aku Bu, aku bukan istri dan Ibu yang baik beserta bukan anak yang baik untuk Ibu."

1
Astrea
semoga aja ketemu dan mereka kembali berkumpul kasian Zea sudah banyak mengalami penderitaan
Astrea
idih
Astrea
kamu maruk fatur maunya dua duanya
Astrea
seorang wanita tua
tapi belum terlalu tua
tapi sudah tua?

thor ngakak baca itu hhaaaa
Astrea
mau ketemu sama jihan juga ze
hiiiii
Astrea
hadew pak fatur ingat istrimu pak
Astrea
salahkan dirimu yang kelewat cantik Ze. makanya suami orang aja sampe tergoda. wkwkwk
Astrea
Jihan bikin takut.
Astrea
kasihan
Astrea
sekongkol ya si sopir sama si lelaki ini
Astrea
semoga saja Zea bertemu lagi sama anak dan suaminya
Astrea
kasihan
Astrea
ck ck ck
Astrea
hayo Ze awas kamu ikut keseret juga
Abu Yub
lanjut/Ok//Wilt/
Abu Yub
Aku datang lagi dedek/Rose/
Abu Yub
Dari mana
Abu Yub
Datang lagi
Abu Yub
neng
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan Zea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!