Seorang gadis cantik dan baik hati bernama Tasya .
Tasya terlahir dari keluarga kaya.
ayah Tasya bernama Pak Santo merupakan seorang pengusaha terkaya dan terkenal.
ibu Tasya juga seorang designer terkenal.
Tasya memiliki kekasih bernama Rio ,yang juga bekerja sebagai menejer di perusahan ayah nya Tasya .Namun Rio Tidak mengetahui kalau Tasya adalah anak dari pemilik perusaan tempat ia bekerja.
Tasya yang bosan dengan kehidupan nya yang bergelimang harta ingin bekerja ,namun ia lebih memilih bekerja sebagai pelayan di sebuah supermarket ,Tasya tidak ingin jika kekasihnya mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik perusaan tempat nya bekerja .
keluarga Rio sangat Tidak menyukai Tasya sebab yang mereka ketahui Tasya hanya seorang pelayan di supermarket dan tidak cocok bersanding dengan anaknya yang menejer di sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal.
hingga suatu hari Rio ingin menikahi Tasya walaupun tanpa restu dari orang tuanya serta persetujuan dari saudaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idam Kristiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengikuti drama ibunya
Tanpa mereka sadari Rio sedari tadi mendengar semua omongan mereka dan memilih untuk diam,ia ingin melihat sejauh mana keluarganya itu akan memainkan drama mereka.
" silahkan saja kalian mainkan drama kalian ,kita lihat aja bagaimana ke depannya dan aku pastikan semua rencana kalian tidak akan berhasil" batin Rio saat mendengar semua rencana-rencana busuk ibu dan saudaranya itu
Kemudian Rio pergi ke kamar setelah ketiga manusia itu bubar dan kembali ke kamar masing-masing. Malam ini rencananya Rio mengajak sang istri makan malam di luar
" sayang ini aku ,bukain pintunya" ucap Rio sambil mengetuk pintu kamarnya
"ehmmm iya mas bentar yah"teriak Tasya dari dalam kamar kemudian membuka pintu untuk suaminya
"kamu Uda lama mas pulangnya " kata Tasya ke Rio saat sudah berada di dalam kamar
" nggak kok sayang ini mas barusan nyampe dan langsung ke kamar " ucap Rio berbohong sambil mencium kening istrinya
"ohhh yaudah mas sana mandi ,aku buatin teh dulu buat mas" ucap Tasya ke suaminya
" nggak usah sayang abis mas mandi kita keluar yah makan malam ,kamu siap-siap sana mas mau mandi dulu" ujar Rio yang kemudian berlalu ke kamar mandi
" ok mas " jawab Tasya yang kemudian bersiap-siap
Sedangkan di luar kamar ketiga manusia yang sudah di anggap benalu oleh Tasya sedang berdebat ,tidak ada di antara mereka yang mau mengeluarkan uang untuk makan malam di luar
" Hendra malam ini kamu ya yang bayarin kita makan ibu udah nggak pegang uang lagi " ucap Bu Hanin ke Hendra saat mereka hendak pergi
" mana bisa gitu Bu ,kan yang ngajak makan di luar itu kan ibu kok malah minta aku yang bayarin sih" jawab Hendra ke ibu nya ,sebenarnya Hendra Tidak memiliki uang . Uang jatah bulanan yang selama ini di berikan Rio kepadanya habis entah kemana
" yaudah kamu aja ren kalau gitu " kata Bu Hanin lagi ke anak gadisnya
" tapi Bu uang aku kan untuk keperluan pribadi aku ,lagian uang ibu abis kemana aja sih" ucap Rena kepada ibu nya yang tidak mau kalau sampai dia yang membayar biaya makan malam mereka .
Sebenarnya Rena tidak memiliki uang lagi ,semua uang jatah Rena ia habis kan untuk cowoknya. Rena yang sangat bucin kepada cowoknya itu pun rela melakukan apapun agar tidak di tinggalkan oleh lelaki itu. Makanya sekarang Rena sudah tidak pegang uang sama sekali, sebenarnya kasihan Rena yang hanya di manfaatkan oleh laki-laki tersebut. Rena tidak tau kalau kekasihnya itu memiliki kekasih lain ,Rena hanya di jadikan tambang uang oleh kekasihnya .
" ibu benar- benar tidak punya uang lagi ,kalian kok jadi gini sih sama ibu? Terus kalau kalian tidak mau membayar uang makan kita malam ini kita makan apa" ucap Bu Hanin yang kesal dan marah kepada kedua anaknya .
" yah mana kami tau Bu ,kan itu tanggung jawab ibu"ucap Hendra tanpa rasa bersalah
"kalian ini hanya bisa menyusahkan ibu ,kalau begini terus lama-lama ibu akan mati " teriak Bu Hanin yang membuat Tasya dan Rio terkejut
"mas itu ibu kenapa yah kok teriak-teriak" ucap Tasya ke Rio yang hendak keluar kamar dan sambil mengambil tas nya karena mereka akan pergi makan malam di luar
"mas juga nggak tau sayang ,paling ibu lagi berdebat sama mas Hendra atau nggak sama Rena" ucap Rio yang sebenarnya sudah tidak heran lagi dengan kelakuan tiga manusia itu
Di rumah itu memang Rio sudah terbiasa dengan kelakuan ibu dan saudaranya itu, namun Rio lebih memilih diam karena percuma juga menegur mereka yang bebal menurut Rio.
" yaudah yok mas kita liat ke bawah dulu " ajak Tasya ke suaminya
" iya sayang ayok ,sekalian juga kita pergi" ucap Rio mengikuti istrinya
Betapa kaget nya mereka saat mereka sampai di ruang keluarga ,semua sangat berantakan di tambah vas bunga yang sudah tak berbentuk lagi karena di lempari oleh ibu Hanin yang emosinya sudah tak tertahan lagi akibat dari ulah kedua anaknya .
" ya tuhan ini ada apa sih bu, kok semua berantakan begini?" ucap Tasya yang kaget dengan apa yang ia liat
" kamu nggak liat semua pecah dan berantakan mana nanya lagi" ucap Rena ke Tasya
" ini kenapa sih Bu ,kenapa semua barang-barang di campakkan begini?,"ucap Rio dengan nada suara meninggi ,ia sudah tidak bisa lagi menahan emosi dengan kelakuan ibunya itu
" bagaimana ibu tidak marah ,kedua saudaramu ini hanya bergantung pada ibu. Ibu hanya meminta mereka untuk biaya Makan malam saja mereka tidak ikhlas . Masa semua ibu yang tanggung ,mana punya uang ibu kalau tiap hari membeli makanan untuk tiga orang " ucap Bu Hanin juga dengan suara yang tak kalah besar
" udah lah Bu ,nggak ada artinya ibu marah-marah. semua yang mereka lakukan juga karena ajaran ibu, ibu Tidak sadar selama ini ibu dan mereka berdua hanya bergantung kepadaku. kalau ibu sudah tidak punya uang untuk membeli makanan,silahkan ibu masak makanan sendiri . Di dapur semua sudah di lengkapi oleh Tasya . Dan kamu Rena ibu sudah berumur harusnya kamu masak untuk ibu ,bukan malah keluyuran kemana-mana" kata Rio kepada ibu nya dan juga Rena . Rio sebenarnya sudah muak dengan adiknya itu yang selalu di bela dan di manja oleh ibunya
"loh kok kamu nyuruh ibu masak sih Rio, itu tuh istrimu suruh buat masak biar kita nggak beli makan di luar " ucap Bu Hanin yang tidak terima dengan kata-kata Rio
" iya tuh mas suruh ajah mbak Tasya masak biar kita bisa hemat duit dan nggak kesusahan buat makan" ucap Rena yang tidak mau jika ia di suruh masak
" iya juga tuh Rio ,apa coba guna istrimu di rumah ini kalau bukan untuk melayani kita di rumah ini. Lagian kan dia sudah terbiasa masak di rumah ibu nya yang miskin itu" ucap Hendra menimpali ucapan ibu dan adiknya
" istriku di rumah ini bukan untuk melayani kalian semua , tugas istriku hanya melayani aku . lagian semua keperluan dapur sudah di lengkapi oleh istriku ,jadi kalau kalian mau makan di rumah ini silahkan kalian kerjakan sendiri dan kalian ingat saya tidak mau melihat istriku melayani kalian di rumah ini karena dia bukan pembantu di rumah ini" marah Rio kepada ibu dan saudaranya itu
" yaudah yok mas kita pergi aku udah laper nih " ucap Tasya yang sengaja ngomong begitu di depan mertua dan iparnya ,Tasya sudah sangat marah sebenarnya dengan kata-kata ketiga manusia itu namun ia masih menghargai suaminya selagi suaminya membelanya maka ia akan diam saja
" ayok sayang percuma juga berdebat dengan mereka yang ada kita makin emosi" ucap Rio lalu pergi dari tempat itu
"Rio Tasya kalian mau kemana ibu ikut,ibu belum makan malam atau ibu bisa minta uang mau makan di luar " teriak Bu Hanin namun di abaikan oleh Rio
kemudian Rio dan Tasya pergi ke kafe untuk makan malam,sementara ketiga manusia itu masih berada di rumah dan uring-uringan karena mereka tidak memiliki uang untuk pergi keluar hanya untuk sekedar makan malam .
Karana tidak ada pilihan lain dari pada mereka kelaparan akhirnya Bu Hanin dan kedua anaknya memilih membuat mie instan untuk makan malam mereka. Sebenarnya semua bahan makanan sudah tersedia di dalam kulkas ,namun karena Bu Hanin dan juga Rena tidak tau masak jadi mereka tidak masak dan lebih memilih mie instan karena masaknya simpel dan tinggal seduh .