Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lingga Xavier Horance
"Kira-kira kita ketemu Sasa lagi nggak ya Pa?" tanya Xander sambil manyun.
"Entah. Kan kota ini lumayan besar dan lebih ramai dari Oslo," jawab Xavier sambil mencari-cari sekolah untuk Xander. "Boy, kamu sementara sekolah disini selama enam bulan ya. Papa ternyata masih harus menyelesaikan banyak hal di Semarang. Opa buyut kamu itu punya banyak aset disini dan semua proses balik nama ke Papa."
"Lama ya?" Xander sendiri mengira mereka akan pergi sebentar seperti liburan tapi ternyata lama. "Sekolah lama aku?"
"Pindah sementara. Papa sudah bilang sama kepala sekolah dan mereka juga tidak mau kamu tertinggal sekolah. Semua berkas sudah di email dan besok kita cari sekolah buat kamu, mumpung mau masuk tahun ajaran baru." Xavier menoleh ke putranya yang manyun. "Sekolah internasional, Xander."
"Ya lumayan jadi aku tidak gagap budaya." Xander menatap papanya. "Papa kok ketemu sama Sasa tidak gugup, tidak pengen lari dan berani menatap dia?"
Xavier tertegun. Xander memang tahu kelemahan ayahnya jadi tidak heran kalau di perusahaan keluarga mereka di Oslo kebanyakan pria karena dia mengalami gynophobia atau phobia terhadap wanita. .
Note
Gynophobia atau gynephobia (/ˌɡaɪnəˈfoʊbiə/) adalah ketakutan yang tidak wajar dan tidak rasional terhadap wanita, sejenis fobia sosial tertentu. Hal ini ditemukan dalam mitologi kuno dan juga kasus-kasus modern. Sejumlah kecil peneliti dan penulis telah berusaha mencari kemungkinan penyebab gynophobia.
Gynophobia secara umum tidak boleh disamakan dengan misogini, kebencian, penghinaan dan prasangka terhadap perempuan, meskipun beberapa orang mungkin menggunakan istilah tersebut secara bergantian, mengacu pada aspek sosial, bukan aspek patologis dari sikap negatif terhadap perempuan.
Antonim dari misogini adalah filogini, cinta, rasa hormat, dan kekaguman terhadap wanita. Gynophobia dianalogikan dengan androphobia, ketakutan ekstrim dan/atau tidak rasional terhadap laki-laki. Salah satu bagian darinya adalah caligynephobia, atau ketakutan terhadap wanita cantik.
Sumber Wikipedia
Xavier tahu kenapa dia mendapatkan gynophobia karena dulu waktu kecil, dia hampir dilecehkan oleh nanny nya. Untung ibunya memergoki tapi setelahnya dia mengalami trauma tanpa kedua orangtuanya tahu karena dia bersikap biasa. Baru setelah dia masuk sekolah, Xavier tidak bisa berteman dengan teman perempuannya. Bahkan dia bisa menunduk terus supaya tidak melihat teman-teman perempuannya.
Kedua orangtuanya pun mendapatkan laporan dari gurunya dan awalnya mereka mengira dia g@y karena tidak bisa bersama wanita tapi setelah dibawa ke psikolog, Xavier mengalami gynophobia. Orang tuanya baru sadar dari kejadian itu Xavier mengalami phobia. Beruntung Xavier tidak takut dengan ibunya tapi tidak dengan anggota keluarga lainnya yang wanita.
Karena itulah, Xavier dijauhi dari sepupu perempuannya karena bisa langsung panik dan histeris. Kehidupan remaja Xavier juga tidak lebih baik. Xavier lebih oke dikira g@y dibandingkan dia mengalami gynophobia. Hingga saat kuliah, dia bertemu dengan Iffah, gadis muslim Norwegia yang mampu membuatnya tidak takut terhadap perempuan. Xavier pun dengan ikhlas mualaf demi bisa bersama Iffah. Mereka menikah saat Xavier berusia 23 tahun dan Iffah 22 tahun.
Setahun menikah, akhirnya Iffah dinyatakan hamil dan Xavier adalah pria yang paling berbahagia akan mendapatkan anak sekaligus membuktikan bahwa dia normal. Iffah juga yang membuat Xavier mulai bisa pelan-pelan menghadapi wanita. Namun kebahagiaan Xavier pun seolah menghilang ketika Iffah akhirnya pergi usai melahirkan Xander. Xavier sempat mengalami depresi berat akibat ditinggal istri yang sangat dia cintai.
Xavier akhirnya bisa menata emosinya dan perlahan mulai bangkit, mengingat ada putranya yang masih membutuhkan dirinya. Xavier pun menikmati menjadi ayah sekaligus ibu bagi Xander dan dia bersyukur, putranya bukan tipe anak yang susah dididik.
Hingga bulan Maret lalu dirinya didatangi oleh seorang pengacara dari Semarang yang menemukan berkas-berkas milik kakeknya yang seorang pengacara. Rupanya ada wasiat dari kakek buyut Xavier yang membeli beberapa aset saat tinggal di Semarang selama beberapa tahun untuk menyepi.
Ayahnya memberikan surat kuasa padanya untuk mengurus semuanya dan sekarang Xavier berada di kota lumpia ini untuk menyelesaikan berkas-berkasnya. Ternyata asetnya banyak hingga harus tinggal lebih lama dan mau tidak mau, Xander harus sekolah disini.
"Ini ada sekolah bagus dekat dengan tempat aset-aset papa. Jadi kita bisa sekalian jalan Boy."
"Terserah papa deh. Tapi aku berharap, bisa bertemu dengan Sasa. Siapa tahu bisa bantu aku buat suka sama kota yang panas ini." Xander kembali asyik dengan rubiknya.
"Sasa itu cewek miskin, Xander. Susah cari dia karena pasti dia tinggal di gubuk yang berdempetan."
"Pa, bagaimana kalau Sasa kita ajak tinggal bersama ? Kayaknya cuma dia deh wanita yang tidak bikin papa panik."
Xavier tersenyum. Memang itu rencana aku tapi cari cewek belel itu dimana?
***
Sekolah Internasional
Sasa menguap dengan gaya anggun padahal biasanya lebar macam beruang kutub, karena hawa kantuk mulai melanda. Sasa mendapatkan giliran jaga untuk menerima calon siswa baru meskipun masih junior. Kepala sekolahnya memberikan kepercayaan pada Sasa karena kemampuan berbahasanya. Seperti halnya anggota keluarga Pratomo lainnya, poliglot itu hukum wajib Tak heran jika Sasa fasih berbahasa Jepang dan Korea selain Inggris dan Jerman. Hanya Mandarin yang masih amburadul karena Sasa sudah pusing menghapalkan 20,000 huruf.
Sasa merasa dirinya butuh kopi dan mulai memesan via online. Gadis itu tidak menawarkan ke yang lain karena guru - guru lain sering egoisnya. Dulu awal Sasa bersikap baik dengan membawakan makanan tapi saat mereka membawa makanan, tidak berbagi pada Sasa dengan alasan daging babi. Sasa tahu, itu hanya akal-akalan saja karena ada temannya yang muslim dibagi dan ternyata bukan daging babi.
Sasa tahu dirinya sedang bercosplay menjadi orang missqueen dan dari situ dia bisa melihat siapa yang tulus dan siapa yang Brutus musuhnya Popeye. Sasa akhirnya bersikap bodo amat. Baik sama gue, gue bisa baik. Jahat sama gue, dikira gue takut !
Tidak ada yang tahu siapa Sasa sebenarnya karena dirinya menyembunyikan rapat-rapat jatidirinya demi tidak ada teman-teman oportunis. Yang penting kerjaan gue beres!
Sasa sedang menunggu kopinya datang di taman ketika melihat sebuah mobil Lexus hitam masuk ke dalam halaman sekolahnya. Gadis itu hanya duduk sambil membaca novel yang dibawanya karena si penumpang mobil tidak turun turun hingga dirinya mendengar suara yang dikenalinya.
"Sasaaaaaaa!"
Sasa mendongakkan wajahnya dan melihat bocah laki-laki yang beberapa hari lalu dia selamatkan, muncul di tempat kerjanya.
"Xander?" Sasa meletakkan novelnya diatas meja dan Xander langsung menghambur dan memeluk gadis itu.
"Akhirnya ketemu Sasa !" seru Xander senang.
"Tunggu, kamu ngapain disini?" tanya Sasa bingung.
"Sasa kerja disini?"
Sasa mengangguk.
"Jadi apa?"
"English Teacher for fourth and fifth grade."
"Yaaayyyy ! Papa ! Aku mau sekolah disini ! Sasa guruku !"
Sasa melongo. Eh? Eh? EEEEEHHHHH???
Mata coklat Sasa lalu melihat ke arah Xavier yang berjalan menghampiri dirinya.
Kok jadi beginiiiii????
Xander Horance
***
Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
yg pnting mas duda bucin sm km,trs anknya jg kn bestie....😁😁😁