NovelToon NovelToon
PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naim Nurbanah

Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Saat memastikan anak-anak nya sudah tidur semuanya, Fauzan kembali ke dalam kamarnya. Namun sebelum kaki nya masuk ke dalam kamarnya, terdengar suara teriakan Erlina di dalam kamarnya. Bahkan suaranya melengking keluar dari dalam kamar Erlina. Tentu saja membuat Fauzan menjadi terkejut. Fauzan dengan langkah lebarnya menuju ke kamar Erlina.

"Erlina, ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Fauzan yang kini sudah berada di dalam kamar Erlina. Saat itulah Erlina menghambur memeluk majikan nya itu tanpa ada rasa canggung dan sungkan. Padahal saat ini Erlina sedang mengenakan pakaian tidur. Perlu diingat, kebiasaan Erlina sebelum tidur selalu melepaskan bra nya. Tentu saja bagian dada yang biasanya membusung kokoh sedikit bergoyang saat melangkah maupun berlari saat menghambur memeluk Fauzan. Fauzan bahkan menyentuh bagian punggung Erlina yang seperti tidak mengenakan bra nya. Fauzan tiba-tiba merasa gugup saat tangannya meraba punggung Erlina seperti hanya terhalang kain tipis pakaian tidur nya.

"Erlina! Jangan memelukku seperti ini, Erlina!" ucap Fauzan gugup.

Bahkan tangan Fauzan kini disentuh Erlina. Erlina seperti gadis yang benar-benar menggila dan modus. Sikap Erlina itu membuat seorang duda seperti Fauzan akan berpikir ke mana-mana. Apalagi semenjak istrinya meninggal dunia, Fauzan tidak satu kali pun melakukan hubungan dengan wanita manapun. Bukan tipe Fauzan yang suka berkencan dan melakukan one night love. Karena Fauzan termasuk laki-laki yang berpegang teguh dengan prinsip. Walaupun Fauzan bukanlah seorang ustad. Namun paling tidak, Fauzan paham akan ilmu agama dan ajaran agama yang telah ia peluk dan yakini nya.

"Ada kecoa di bawah kasur aku, bang! Tolong aku bang! Aku paling geli dengan kecoa," ucap Erlina yang pada akhir nya melepaskan pelukan nya.

"Oke, sebentar! Tolong ambilkan sapu, Erlina! Sepertinya aku butuh sapu untuk mengusir kecoa nya," kata Fauzan.

"Baik, baik bang! Aku akan ambilkan sapu nya terlebih dahulu," sahut Erlina dan dengan cepat keluar dari dalam kamarnya untuk mengambilkan sapu sesuai perintah Fauzan.

"Astaga, Erlina! Jika dia selalu saja main peluk-peluk aku seperti itu, bikin imron aku luruh juga. Astaga! Apa lagi aku tadi merasakan empuk- empuk begitu saat Erlina menempel memeluk dadaku. Astaga! Apa Erlina sedang tidak mengenakan bra?" gumam Fauzan sambil menggelengkan kepalanya. Fauzan akhirnya menemukan kecoa yang dimaksudkan oleh Erlina. Bahkan Erlina belum kembali untuk mengambil sapu di belakang rumah.

🦋🦋🦋🦋🦋

"Bang, ini aku buatkan kopi kesukaan abang! Silahkan dinikmati dulu bang!" ucap Erlina seraya menyodorkan secangkir kopi buatannya pada majikannya. Fauzan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pandangan Fauzan saat ini tertuju ke bagian dada Erlina yang terlihat sesuatu yang membuat Fauzan bertraveling mengkhayal sesuatu yang nakal.

"Em tidak Erlina! Maaf, aku harus segera tidur. Dan kamu juga harus istirahat bukan? Maaf, aku lebih baik keluar dari dalam kamar kamu. Ini tidak bagus jika seorang pria dan wanita sedang berdua lama-lama di satu ruangan yang sama. Ini akan menimbulkan fitnah. Dan yang paling parah, akan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," kata Fauzan yang berusaha mengalihkan pandangan nya supaya tidak melihat bagian lekukan indah milik Erlina.

"Tapi bang, ini aku sudah membuatkan kopi kesukaan bang Fauzan loh! Masak dibiarkan mubazir begitu saja sih?" sahut Erlina. Erlina berjalan mendekati Fauzan. Hal itu membuat Fauzan dibuat mati kutu.

"Aku aku aku sudah mengantuk, Erlina! Maaf!" kata Fauzan sambil mencoba membuka pintu kamar Erlina. Namun pintu itu telah dikunci oleh Erlina. Sukses membuat Fauzan mengerutkan dahinya.

"Erlina! Erlina tolong, kenapa pintu kamar kamu di kunci?" kata Fauzan.

"Kunci nya aku bawa, bang! Setelah kopinya habis, pintu kamar itu akan aku buka. Dan abang boleh keluar dari kamarku," ucap Erlina dengan menunjukkan senyuman nya.

"Ya sudah, mana kopinya? Biar aku habiskan," kata Fauzan.

"Nah, begitu dong bang! Ini kopinya, dihabiskan loh, bang!" ucap Erlina. Tanpa ragu, Fauzan menghabiskan kopi buatan Erlina sampai kandas. Erlina menyipitkan bola matanya.

"Sudah habis! Sekarang aku boleh pergi kan? Aku sudah ngantuk, Erlina! Dan besok pagi aku harus bekerja," kata Fauzan.

"Tapi lain kali kita bisa ngobrol panjang lebar lagi kan, bang?" sahut Erlina manja.

"Kalau ada waktu dan kalau aku sedang di rumah dan lagi santai yah! Oh iya, terimakasih banyak kopi nya," ucap Fauzan.

Erlina akhirnya membukakan pintu kamar nya dan membiarkan majikan yang super menawan itu meninggalkan dirinya. Namun sebelum Fauzan melangkah jauh meninggalkan kamar Erlina, Fauzan berkata yang membuat Erlina membulat bola matanya.

"Lain kali jangan menggoda aku seperti ini, Erlina! Iman ku belum kuat jika dihadapkan dengan pakaian kamu yang tanpa... tanpa bra itu! Maaf!" kata Fauzan.

"Jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan antara aku dengan kamu sebelum menikah, apakah kamu tidak takut jika terjadi sesuatu diantara kita? Aku laki-laki normal. Bahkan kamu bisa melihat sendiri, kalau anak-anak ku sudah ada tujuh orang. Kamu mau jika menjadi ibu sambung dari tujuh anak-anak ku?" sambung Fauzan.

Sukses ucapan Fauzan itu langsung ke sasaran. Tentu saja inilah tujuan Erlina yang selalu berusaha menggoda Fauzan. Sekian lama Erlina terbengong antara malu dan senang. Sampai akhirnya Erlina berucap dengan berani.

"Aku mau kok bang, menjadi ibu sambung bagi anak-anak abang. Dan aku siap kok jika hamil anak-anak abang. Mau berapa pun aku siap kok bang! Sepuluh, sebelas, dua belas pun aku mau hamil dengan abang," sahut Erlina tanpa malu.

Fauzan tentu saja melongo mendengar pernyataan Erlina yang langsung ke sasaran jawaban. Fauzan hanya bisa meringis dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Akhirnya Fauzan lebih memilih meninggalkan Erlina yang masih berdiri mematung memandangi badan atletis Fauzan.

"Astaga naga! Ini gila! Erlina benar-benar nekat! Tapi Erlina benar-benar membuatku gila dan saat dia memelukku dengan tiba-tiba, reaksi di bagian bawah ku benar-benar sudah mau memberontak. Astaghfirullah!" gumam Fauzan sambil mengatur irama jantungnya yang berdebar hebat.

Fauzan menjatuhkan tubuh nya di atas tempat tidur dan mulai memikirkan apa yang sudah terjadi baru-baru ini. Sikap kedua pengasuh anak-anak nya membuat Fauzan gila.

"Erlina cantik. Sabrina pun lebih cantik. Keduanya pun seperti berusaha mencari perhatian ku. Aduh, ada apa dengan dua pengasuh anak-anak ku sih? Kenapa keduanya jadi genit semua nya. Mereka tidak sadar, apa? Kalau aku juga pria normal yang mudah tergoda jika diganggu dan digoda seperti itu," pikir Fauzan.

"Sabrina juga sangat mempesona. Dekat dengan Sabrina membuatku seperti dekat dengan almarhum istriku. Dia begitu keibuan," gumam Fauzan sambil cengar-cengir mengingat kejadian malam ini.

1
Cici Rosmawati
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Nasih Moh
luar biasa
Jongger
cukup bagus Thor... semangat nulisnya
Wenny Enny
Luar biasa
Nays Noer
hayo pilih yang mana?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!