Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Bela peluk Kakek dan Nenek nya saat tiba di kampung halaman Kakek dan Nenek nya, Bela nangis dalam pelukan Nenek nya meratapi nasibnya sekarang sebagai calon ibu tanpa punya pendamping hidup untuk membesarkan anaknya bareng.
"Sudah Nak ikhlas Nak, ini sudah terjadi dan ini akibat dari perbuatan kamu yang diam-diam melakukan kontak fisik sama pacar kamu." ucap Nenek nya Bela, sejujurnya kecewa cucunya harus hancur seperti ini karena kecerobohannya.
"Andaikan Boby tahu Bela pacaran tentunya Boby akan minta Bela putusin pacarnya, karena Boby tidak setuju Bela masih sekolah sudah punya pacar takutnya seperti ini menghancurkan pendidikan dan masa depannya, apa lagi pacarnya sekarang kabur entah kemana tidak bisa tanggung jawab." ucap Boby kecewa dan merasa gagal menjaga anaknya, sampai kondisi Bela seperti sekarang harus hamidun bahkan tidak bisa jaga Bela dengan baik.
"Sudah Ayah jangan merasa bersalah terus menerus semuanya sudah terjadi, sekarang kita fokus menjaga kandungannya Bela supaya tetap sehat dan melahirkan normal nanti." ucap Belva tidak ingin suaminya merasa bersalah terus menerus.
"Betul Boby sudah ikhlas kan dan sekarang fokus kita untuk menjaga Bela supaya bisa tetap sehat dan anak yang dikandungnya bisa berkembang dengan baik." ucap Kakek nya Bela tidak ingin menantunya merasa bersalah terus menerus.
Kakek nya Bela ajak Boby, Belva, dan Bela masuk kedalam rumah dan ke kamar yang akan ditempati Bela selama ada dikampung.
Bela tidak pernah membayangkan akan tinggal dikampung, kini harus tinggal di kampung selama mengandung dan melahirkan nanti harus tinggal di kampung selama beberapa tahun lamanya.
**
Bastian lemparkan batu kecil-kecil ke laut dengan emosi, tidak menyangka hubungannya bersama Bela selama ini harus menghancurkan masa depannya jika Bastian ketahuan sama orang tuanya Bela.
"Sial-sial kenapa harus ketahuan sih Bela mengandung, sekarang gue harus kemana tidak mungkin pulang ke rumah pasti akan dimarahin nyokap dan bokap, apa lagi disuruh nikah mana mau gue nikah diusia masih muda begini malu dong, tapi kalo pergi otomatis pendidikan gue harus berakhir dan tabungan juga tidak banyak lagi sial kenapa selama ini tidak pernah minta Bela pakai pengaman akhirnya begini kan jadinya sial-sial!" teriak Bastian penuh amarah, menyesal akan kecerobohannya yang tidak pernah minta Bela pakai pengaman sama sekali selama ini.
Bastian duduk dipasir meratapi nasibnya sekarang bingung mau kemana dan belum siap tinggal jauh dari orang tua, apa lagi Bastian tidak memiliki banyak uang untuk hidup sendirian diluar rumah.
**
Bela terima kegiatan yang diberikan Kakek nya selama tinggal di kampung halaman Kakek dan Nenek nya, demi menghindari pertanyaan dari orang-orang karena Bela tidak sekolah apa lagi usia kandungannya akan semakin berkembang nantinya.
"Kamu keluar rumah saat subuh dan magrib saja Cu, siram tanaman yang ada di rumah ini dan memberikan makan kambing dan ikan peliharaan kami, dijam segitu para tetangga tidak ada yang keluar rumah sama sekali jadi aman dari pertanyaan tetangga." penjelasan Nenek nya Bela cari aman dari pertanyaan para tetangga.
"Terserah Nenek saja, terus bagaimana dengan makanan untuk Bela dan kontrol kandungan Bela Nek setiap bulannya Nek?" tanya Bela penasaran.
"Kita pikirkan nanti saja kalo itu, tapi untuk bulan ini kamu tenang saja kita sudah bawakan beras tiga karung, ikan hidup cukup banyak yang bisa kamu dan Nenek Kakek makan setiap harinya, aneka cemilan dua kardus yang bisa kamu makan, air galon, aneka obat-obatan jika kalian sakit dan susu ibu hamil sudah kami siapkan jadi tidak ada alasan untuk ke supermarket jadi bisa sebulan ini dirumah saja kalian." ucap Boby sengaja siapkan semua kebutuhan Bela, supaya tidak merepotkan mertuanya karena Bela tinggal dirumahnya.
"Terimakasih Ayah sudah siapkan semuanya." lanjut Bela pasrah tidak menyangka kedua orang tuanya sudah siapkan segala kebutuhannya.
"Sama-sama Nak, semoga tinggal disini bisa hidup dengan tenang dan bisa fokus membesarkan anak kamu disini dengan baik iya, setiap jadwal kontrol kandungan kamu pasti kami akan kesini untuk temani kamu dan membawakan semua kebutuhan Bela, Nenek, dan Kakek." ucap Belva berusaha tenang tidak ingin nangis didepan Bela, karena Belva tahu yang lebih sedih dengan keadaan sekarang pasti Bela hidup diasingkan seperti sekarang apa lagi sudah putus sekolah otomatis jauh dari teman-temannya.
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya