NovelToon NovelToon
Ninja'S Storm

Ninja'S Storm

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:199
Nilai: 5
Nama Author: After Future

Pohon Neraka Dunia terbelah, membebaskan miliaran jiwa pendosa ke dunia para ninja. Sementara itu di gunung yang berada di bawah kekuasaan Klan Naga Badai, tetua Klan Naga Badai memilih prajurit muda untuk mewarisi gulungan Dewa Badai dan Dewa Bayangan.

Inilah kisah Ren yang memulai perjalanan panjangnya menguasai peninggalan-peninggalan Dewa kuno serta pertempuran tanpa akhir melawan jiwa-jiwa yang terbebas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon After Future, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3: Roh Tingkat Spesial

Roh ini memakai semacam baju pelindung yang permukaannya dipenuhi duri. Dia juga membawa sesuatu yang mirip potongan tangan seekor naga.

Aku tidak pernah melihat roh yang seperti ini di literatur manapun milik klan Naga. Apa jangan-jangan—dia roh yang spesial?

Yukio dan Kai memikirkan hal yang sama dengan Ren, bahwa roh yang muncul dihadapan mereka saat ini bukanlah roh pendosa biasa. Roh itu terus memutar potongan tangan Naga di punggungnya seolah-olah hendak mengintimidasi para ninja. Namun Ren yang memegang senjata pembunuh roh sama sekali tidak takut.

"Ayo lawan aku pria besar!" Ajak Ren sembari melemparkan belati zamrudnya. Belati itu dengan segera ditangkis oleh si roh menggunakan tangan naganya. Yukio pun ternganga.

"Dia bodoh. Bisa-bisanya dia membuang satu-satunya senjata yang dapat membunuh makhluk itu," cibir Kai dengan kesal.

"Tenang, aku bisa mengatasinya!" Kata Ren sembari menarik pedangnya yang lain lalu mengiris ujung jarinya hingga meneteskan setitik darah.

"Hei Ren, jangan bilang kau—" Kata-kata Kai terputus karena si roh memulai serangannya. Dengan teknik yang tidak dikenali, roh itu memukul bumi dengan tangan naga yang dia bawa lalu menciptakan gempa bumi yang efeknya terasa diseluruh hutan.

"Ren, kita harus mundur! Level kekuatan makhluk itu jauh di atas kita!" ujar Yukio yang sadar diri.

Tidak, kalau aku kabur—kau mungkin akan mati,Yukio. Instingku berkata kalau makhluk inilah yang membuatmu kehilangan nyawa di awal cerita.

Ren memasang segel tangan, panggilan kedua temannya tidak dia hiraukan. Saat ini Ren hanya fokus pada satu tujuan, yaitu membunuh roh yang dia duga telah mencabut nyawa Yukio—teman masa kecil Ren asli yang dia hormati.

"Harusnya kematian Yukio diceritakan dengan jelas. Mentang-mentang dia hanya npc, kematiannya dianggap tidak penting. Siapapun yang menulis kisah ini bisa dibilang lumayan pemalas," Hardik Ren sembari menghindari serangan roh pendosa.

Ren yang seorang ninja spesialis elemen petir sangat mahir menghindari serangan demi serangan yang datang, dalam bentuk apapun dan dari arah manapun. Bagi Ren, serangan roh itu selambat keong yang berjalan di dahan pohon. Ren juga memiliki staminanya yang bagus, menjadikannya counter sempurna untuk roh yang memiliki senjata berbahaya semacam ini.

Dengan kecepatannya yang melebihi peluru, Ren meraih belati zamrudnya kemudian memukul wajah musuhnya.

CREAAK!!

Ren berjaya melukai wajah roh pendosa sampai meretakkan tulang pipinya. Pencapaian itu membuat Ren terkejut. Suara tulang yang retak? Tapi di cerita aslinya Yukio dibunuh oleh roh penasaran dari neraka—tidak mungkin roh penasaran punya wujud fisik kan?

Ren tidak membiarkan kebingungan menguasai dirinya. Dengan lincah dia menghindari serangan demi serangan yang datang ke arahnya, menangkis, menepis dan menebas senjata musuh hingga tidak berbentuk.

Trang! Pedang Ren terlempar setelah kalah beradu serangan dengan roh besar. Sebelum cakar naga musuh menyentuhnya, Ren menyelesaikan segel tangannya yang sempat tertunda. Dengan modal setetes darah yang telah membeku di ujung kukunya, Ren mengaktifkan sebuah jutsu yang dapat menghentikan pergerakan musuh secara total selama 10 detik.

"Fuinjutsu—pembekuan darah!"

Terdengar suara tulang untuk kedua kalinya. Kali ini berasal dari sekujur tubuh roh pendosa. Rupanya tulang-tulang si roh telah terjepit oleh darah yang membeku seperti batu. Dalam keadaan itu—apapun yang dilakukan si roh, tetap mustahil dia bisa bergerak selama 10 detik kedepan.

Ren segera meninggalkan musuhnya, mencari kawan-kawannya, lalu menyeret mereka menjauhi lokasi. Yukio sempat memberontak. Dia tidak mau meninggalkan harta kerajaan karena kalau sampai harta kerajaan itu hilang sepeser saja maka mereka bertiga harus menggantinya, "Lepaskan aku! Aku tidak punya tabungan untuk mengganti rugi harta kerajaan yang hilang!" Rengek Yukio. Mau pada akhirnya dia diangkut oleh Ren secara paksa.

"Saat ini nyawa kita jauh lebih penting daripada harta itu Yukio! Kita harus kembali dan melaporkan kejadian ini secepatnya kepada ketua klan dan keluarga kita."

Kai yang berlari di sebelah Ren merasa heran dengan perubahan sikap Ren. Sejak kapan ninja ini lebih mementingkan nyawa daripada misi? Masa bodohlah, kami mungkin bisa selamat dari amukan raja dengan membawa berita besar ini. Atau tidak?

Selagi Kai bergelut dengan pikirannya, mereka sudah sampai di pintu masuk hutan. Stamina ninja-ninja muda ini patut diacungi jempol, mereka bisa melompat, berselancar, dan memanjat secepat mereka berlari. Inilah salah satu alasan mengapa Alvien sangat menikmati kehidupan di dunia ini.

"Harusnya disini kita aman," kata Ren, nafasnya masih terjaga dengan baik.

"Ren, lihat ke atas!" Seru Kai.

Mata Ren terbelalak kala melihat langit berubah gelap secepat kedipan mata. Kami harus kembali ke pegunungan Klan Naga Badai secepatnya. Pikirnya.

"Kai, Yukio, jangan berhenti untuk apapun. Kita harus terus lari sampai ke kaki pegunungan yang berjarak 38 kilometer dari sini," perintah Ren yang memang ditunjuk sebagai pemimpin dalam kelompok inti itu. Ren mengangkat senjata zamrud pemberian Yukio. Kai dan Yukio pun mengangguk paham walaupun Ren belum mengatakan apa-apa.

Ketiganya kemudian melanjutkan perjalanan pulang mereka dengan hati berdebar-debar. Setengah hari kemudian, ketiga ninja muda kita akhirnya sampai di kaki pegunungan Klan Naga Badai.

Untuk memasuki pegunungan Klan Naga Badai mereka harus menunjukkan stempel milik klan Naga. Melihat masing-masing anggota tim inti memiliki stampel klan Naga, penjaga gerbang pun mengubah perlakuannya menjadi lebih baik, karena dia tahu kalau ketiga anak muda di depannya pastilah anak-anak orang penting di klan Naga Badai.

Sebenarnya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan stempel Naga Badai. Ren mendapatkannya lewat jalur prestasi. Sementara Kai dan Yukio mendapatkannya dari orang tua mereka.

"Tuan dan nona muda pasti lelah berlari seharian. Mau singgah di rumahku dulu? Dirumahku ada daging binatang gurun berpunuk yang dimasak dengan sangat lezat," kata penjaga gerbang yang berusaha menjilat. Namun tawarannya ditolak mentah-mentah oleh Ren yang sedang tidak enak hati.

Mereka bertiga lalu berpisah. Yukio dan Kai menemui keluarga mereka masing-masing sementara Ren menemui pemimpin klan Naga Badai seorang diri.

Aku berhasil membawa Yukio pulang dengan selamat, artinya aku berhasil menyelamatkan gadis itu dari takdir buruk yang menantinya di awal ceritanya. Syukurlah. Tapi sekarang aku harus berurusan dengan ketua klan. Semoga saja istrinya memberikan pelayanan yang terbaik tadi malam. Bisa mati aku kalau memberitahukan perihal kegagalan kami saat suasana hatinya sedang buruk.

Ren menarik nafas panjang. Yukio dan Kai beruntung memiliki keluarga, sedangkan aku... Sekali lagi Ren menarik dan membuang nafas panjang. Ingatan tentang kumpulan manusia yang peduli kepada dirinya muncul di benaknya yang merindukan kehangatan keluarga. Keluargamu sudah berakhir Ren. Sekarang mari kita hadapi masa depan.

Ren menatap jauh ke depan. Dari tempatnya berdiri dia bisa melihat sebuah rumah megah berselimut emas berdiri kokoh di atas tebing yang tinggi.

"Raiton: Laba-laba Seribu Langkah."

Ren menghentak keras. Kakinya dipenuhi cakra berelemen tanah yang membuatnya dapat berjalan di tebing yang curam. Jutsu laba-laba yang sudah umum di kalangan ninja ini telah dikembangkan sedikit oleh Ren sehingga Ren tidak hanya mampu berjalan—tetapi juga bisa berlari dan rebahan di dinding.

"Aku berani bertaruh kau tidak akan bisa tidur nyenyak setelah mendengar informasi ini, ketua klan.."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!