Every Day The Crown Prince Wants To Capture Me
"argh..
Terdengar suara erangan menyakitkan dari rerumputan di tengah hutan. Seorang gadis muda, mengenakan seragam berwarna hijau yang robek, dengan beberapa senjata menempel di tubuhnya, terbaring di tanah tampak menyedihkan.
Sambil membuka matanya perlahan, gadis itu mulai mengingat apa yang sedang terjadi.
"Hmm.. apa yang terjadi? Apakah aku selamat?" ucap gadis itu dengan lemah. Dia berusaha bangkit dari tanah, lalu duduk dan mengamati sekitar.
"Dimana ini? Ini hutan?
"Tapi bukankah pesawat kami rusak di arah perbatasan kota luoyang? kota Luoyang adalah kota gurun pasir."
Gadis muda ini tampak bingung. Lalu perlahan dia berdiri dari tanah, dan melihat beberapa barang yang berada di sekitarnya. Ada parasut yang robek, dan tas punggung yang ukurannya cukup besar berwarna hijau.
Melihat ini, gadis itu mulai mengingat apa yang baru saja ia lalui. Gadis ini bernama Xin Qian, seorang anggota militer dari Tim Keamanan Negara. Sebelumnya, dia bersama rekan-rekannya sedang dalam perjalan menuju daerah perbatasan Xingye.
Sambil berjalan kearah parasut, gadis itu menunduk dan memegang parasut yang rusak dan berfikir, "Ini parasut yang aku kenakan sebelum melompat dari pesawat."
"Hmm?
"Ini tas Xuanyi!
Xuanyi adalah salah satu rekan Xin Qian, dia biasanya bertugas membawa beberapa hal di dalam tas nya sebagai perlengkapan tim. Memeriksa isi dalam tas, Xin Qian berfikir bahwa jika tas ini milik Xuanyi, artinya teman temannya yang lain juga mungkin selamat. Dia harus mencari mereka!
Xin Qian mengambil tas hijau itu, lalu melirik pada parasut yang rusak sambil berfikir, "Ini rusak, tinggalkan saja!"
Lalu Xin Qian membuka tas hijau yang ia pegang dan mengeluarkan lampu senter seukuran telapak tangan, dia menekan tombol ON dan lampu senter langsung menyala.
"Yah, aku beruntung bahwa barang barang ini masih berfungsi."
Sambil memegang senter, Xin Qian mulai menerangi sekelilingnya dan tiba-tiba tersentak. Hutan ini.. hutan ini.. tidak seperti hutan biasanya. Hati Xin Qian ternggelam melihat pohon pohon di sekitarnya, dari bentuk dan ukuran nya, orang orang bisa menebak bahwa umur pohon pohon ini setidak nya berusia ribuan tahun.
"Rawrrr.....
Tiba-tiba terdengar suara raungan binatang. Jantung Xin Qian mulai berdegup kencang. Hey.. ini tidak akan seperti yang dia bayangkan bukan? ucap Xin Qian dalam hati.
"Yah, dia baru saja melompat dari pesawat yang meledak, lalu terdampar disini, tubuhnya bahkan terluka, tapi.. sekarang.. dia juga harus bertemu binatang? Sial... Xin Qian halnya bisa mengutuk dalam hatinya.
Saat Xin Qian masih terlarut dalam keterkejutan nya, tiba-tiba seekor binatang muncul didepannya. Bulunya berwarna putih dengan garis-garis berwarna hitam di seluruh badan. ini Harimau!
"Arghhh.. Xin Qian ingin menjerit namun tertahan. Dia benar-benar sial. Sungguh!
Melihat sesuatu didepan nya, Harimau putih itu menganggap Xin Qian sebagai mangsa nya. Ohh tidak, dia harus melakukan sesuatu, harus segera melarikan diri!
Harimau putih tiba-tiba melompat, dan Xin Qian segera mengambil pistol di tangannya, menarik pelatuk dan bang... Suara tembakan yang memekakkan telinga terdengar.
Harimau putih terkejut dengan tembakan tersebut dan mundur selangkah. Xin Qian siap untuk melarikan diri, dan saat Harimau putih melihat mangsa nya akan kabur, dia segera bersiap untuk menerkam kembali, lalu.. bang.. bang.. bang.. suara tembakan terdengar berturut-turut.
Salah satu tembakan mengenai kaki Harimau putih tersebut, dan ia tampak kesakitan, yang membuat Xin Qian memiliki waktu untuk melarikan diri.
"Hah.. hah.. hah.. aku.. benar.. benar.. tidak sanggup lagi.. hah..
Xin Qian berlari dengan sekuat tenaga menjauh dari binatang tersebut, namun sepanjang pelariannya, dia hanya melihat pohon pohon besar, benar-benar tidak ada tempat bersembunyi.
"Bagaimana ini, sepanjang jalan hanya ada pepohonan. Dimana aku bisa ber..." Dia belum sempat menyelesaikan kalimatnya saat terdengar suara raungan yang tajam. "Rawrrrrrr..."
"Sial, binatang ini!
Xin Qian benar benar kelelahan, dia tidak sanggup berlari lagi. Saat ia sedang terengah-engah, dia melihat ke arah pohon tua besar dengan dahan tebal didepannya. Yahh.. sepertinya aku harus memanjat ke dahan pohon.
Tanpa basa-basi dia langsung memanjat pohon didepannya, dan duduk di atas dahan pohon yang tebal. Dibawahnya, Harimau putih muncul dan mengaum! Sangat menakutkan!
"Hmm.. Kurasa kau tidak akan bisa memanjat kesini kan?" Xin Qian tersenyum mengejek. Melihatnya mangsa nya Diatas pohon, harimau putih itu kesal dan siap akan melompat ke arah pohon, saat tiba-tiba suara peluit terdengar. Mendengar suara itu, harimau putih langsung berlarian jauh kearah kedalaman hutan.
"Apa ini?
"Apa Harimau ini pergi begitu saja?
Xin Qian merasa bingung, tapi juga merasa lega. Hanya Tuhan yang tahu betapa takutnya ia. Dia mungkin terlihat percaya diri duduk diatas dahan pohon, tapi Harimau itu bisa saja melompat menerkam nya dari bawah pohon.
"Baiklah, karena binatang itu sudah pergi, aku bisa istirahat sejenak!
Xin Qian mengangkat kedua tangannya, merenggangkan otot-otot tubuhnya. Dia mengira dia bisa beristirahat Diatas pohon malam ini, sampai...
"Ssstt... sst.. sstttt...
Terdengar suara mendesis Diatas kepalanya.
"Oh Tuhan, apalagi ini!"
Seekor ular bersisik hitam melingkar di dahan, tepat di belakang kepalanya. Xin Qian terkejut dan tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan jatuh ke bawah.
Mengabaikan rasa sakit ditubuhnya, Xin Qian langsung berdiri bersiap melarikan diri dari ular hitam. Ular hitam itu menggerakkan tubuhnya menuruni pohon, Menuju ke arah Xin Qian.
Xin Qian berlari hampir satu jam, sebelum dia merasa aman dan berhenti. Yah, kurasa ular itu tidak akan bisa mengejarnya sejauh ini kan?
"Hei, ini sebuah gua..
"Akhirnya, aku memiliki tempat untuk istirahat.
"Aku benar-benar lelah.
Awalnya Xin Qian sedikit ragu apakah gua ini aman dari binatang buas, dan setelah mengecek situasinya, dia menganggap ini cukup aman dan berakhir istirahat didalamnya.
"Ahh aku lelah.. sungguh sangat lelah..
Saat sedang beristirahat, perut Xin Qian mulai berbunyi. Ahh dia merasa lapar, akhirnya dia ingat bahwa dia sangat sibuk melarikan diri, bahkan sampai lupa bahwa dia belum makan apapun hari ini.
"Aku sangat lelah, dan aku juga sangat lapar.
"Tapi aku bahkan tidak memilik satu permen di tanganku, apalagi makanan." Xin Qian mengucapkan kalimat dengan frustasi.
Diluar, langit masih terlihat gelap, tapi Xin Qian bisa menebak bahwa harusnya sebentar lagi pagi. Jadi dia menahan rasa laparnya, berencana untuk tidur terlebih dahulu dan mencari makanan di pagi hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Kartika Lina
mampir di karyamu thor
2024-12-19
0
Murni Dewita
👣
2024-12-17
1