Lanjutan If I Met You First...
- Jessica adalah seorang sarjana sejarah dan harus bekerja di museum New York di bulan Desember dimana semua orang antusias dengan natal. Kedatangan Nick yang seorang pemilik restauran halal untuk menumpang di museum karena lebatnya salju, membuat keduanya menghabiskan malam itu sambil melihat-lihat museum. Hingga Jessica harus mencari artifak yang hilang dan Nick membantunya. Lama-lama keduanya pun jatuh cinta.
- Joy bekerja sebagai konsultan finance ketika hendak ke Washington DC, terjebak dengan salju dan terpaksa tinggal di kota kecil bernama Crystal Valley. Disana joy bertemu dengan Ben, seorang pemilik rumah sakit kecil dan juga toko roti di kota itu. Joy yang tidak bisa kemana-mana, mau tidak mau membantu Ben membuat cookies untuk Natal. Ben pun semakin tertarik dengan Joy tapi saat gadis itu harus kembali ke Washington DC, Ben bisa melihat bahwa dirinya tidak pantas dengan gadis kota yang kaya raya seperti Joy.
7th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nick Perrelli dan Ben Andrews
National Historic Museum Manhattan New York
"ini bagian Timur Tengah dan kamu bisa melihat semua artifak yang kami punya dari jaman Mesir kuno, Babilonia, Persia," ucap Jessica dengan mata berbinar saat menjelaskan satu persatu koleksi museum yang ada disana.
Sekilas tentang Babilonia (bahasa Yunani: Βαβυλωνία, Babilonia), lengkapnya disebut Kekaisaran Babilonia atau Negeri Babilonia, adalah negara dan daerah kebudayaan purba penutur bahasa Akkadia yang berlokasi di tengah kawasan selatan Mesopotamia (sekarang Irak dan Suriah). Pada 1894 SM, bangsa Amori mendirikan sebuah negara kecil dengan wilayah kedaulatan yang juga mencakup kota administratif Babilon. Pada zaman Kekaisaran Akkadia (2335–2154 SM), Babilonia hanyalah sebuah kota kecil di salah satu daerah bawahan. Keadaan ini berubah pada zaman Kekaisaran Babilonia Lama. Babilonia Pada masa pemeritahan Hamurabi, Babilonia diperbesar dan dijadikan ibu kota. Sepanjang maupun sesudah masa pemerintahan Hamurabi, Babilonia disebut "Negeri Akkadia" (bahasa Akkadia: Māt Akkadī) untuk mengenang kegemilangan Kerajaan Akkadia yang sudah lampau.
Sumber Wikipedia
"Kamu sangat menyukai artifak dan sejarah ya, Miss O'Grady?" senyum Nick.
"Oh, panggil saja aku Jess," jawab Jessica. "Meraka sangat fascinating bukan?"
Nick mengangguk. "Aku rasa juga begitu. Bagaimana kita yang memiliki teknologi lebih maju, tetap tidak bisa membuat Piramida persis seperti di Mesir bukan dengan rongga ruang yang mirip labirin plus jebakan disana. Itu kan aneh! Kok kita bisa kalah dengan bangsa Cleopatra yang teknologinya boleh dibilang, terbatas."
Jessica menatap Nick dengan tatapan geli. "Kamu mulai berjalan pola pikirnya, Nick?"
"Well, hanya sedikit realistis. Kita punya gedung pencakar langit, oke. Tapi tidak ada yang bisa membuat relief macam di candi atau bangunan prasejarah kuno lainnya. Benar kan?" jawab Nick.
Jessica cekikikan. "Oh, Nick. Kamu sangat lucu."
Suara ponsel Jessica berbunyi dan gadis itu menerimanya. "Assalamualaikum mommy ... Aku ? Terjebak di museum. Oh ada Maurice dan Nick Perrelli ... Oh bukan, dia bukan pengunjung karena museum sudah tutup ... Apa? Joy terjebak di Crystal Valley? ... Nick? Oh, mobilnya menabrak pot besar milik museum akibat salju lebat ... Iya benar mommy. Kami menunggu untuk bisa keluar. Makanan? Mommy tenang saja, ada banyak. Nick punya food truck dan makanannya sudah dibawa masuk supaya tidak basi ... Baik mommy. Wa'alaikumsalam." Jessica memasukkan kembali ponselnya ke dalam jaket tebalnya. "Sorry, my mommy."
"I see. Siapa itu Joy?" tanya Nick.
"Saudara kembar aku. Rupanya dia juga terjebak salju di kota bernama ... Crystal Valley? Memang itu dimana sih?" balas Jessica.
"Aku rasa antara Philadelphia?" jawab Nick.
"Coba aku cek di google." Jessica mencari nama kota Crystal Valley. "Kamu benar Nick ! Diantara New York dan Philadephia."
"Aku rasa saudara kembar kamu akan aman-aman saja disana. Setidaknya itu kota kecil dan tidak terlalu primitif juga," ucap Nick yang juga mencari di ponselnya.
Jessica menatap judes ke Nick. "Jangan mentang-mentang kamu sedang terdampar di museum terus kamu bilang kota primitif!"
Nick terbahak. "Sorry. Ini ternyata kotanya juga lumayan cukup lengkap ... Ada klinik kecil, motel, restauran ... Toko roti. Yakin saudara kamu tidak kekurangan makanan."
Jessica menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba ...
DHHHUUUUAAAAARRRRR!
Terdengar suara ledakan dan museum pun langsung gelap gulita membuat Jessica mendekat ke Nick secara reflek. Jessica memekik pelan saat Nick memeluk tubuhnya.
"Ini aku Jess." Nick mengambil ponselnya dan menyalakan lampu flashnya begitu juga dengan Jessica. Saling berpelukan, keduanya memilih keluar dari area timur tengah dan menuju lobby depan.
"Apa itu meledak?" gumam Jessica.
Keduanya meras lega saat genset museum menyala hingga gedung itu tidak gelap-gelap sangat. Nick melepaskan pelukannya dan berjalan menuju pintu depan. Rupanya jalanan juga gelap dan beberapa gedung yang memiliki genset baru menyala. Nick melihat gardu listrik yang berada dekat central park terbakar.
"Ada apa Nick?" tanya Jessica dan keduanya menoleh saat mendengar langkah kaki. Tampak Maurice ikut ingin tahu dengan apa yang terjadi.
"Gardu listrik area sini terbakar. Lihat !" Nick menunjuk ke arah gardu listrik yang sedang dihampiri para Polisi yang patroli.
"Keberatan salju," gumam Jessica.
"Bisa jadi. Jadinya masuk dan korslet deh. Ayo kita masuk saja karena saljunya makin tebal." Nick menutup pintu besar itu.
***
Crystal Valley
Ben mengantarkan Joy ke penginapan yang berjarak beda dua blok dari toko roti. Ben membawakan duffle bag milik Joy dan mereka masuk ke dalam penginapan yang nuansanya sangat country. Joy merasakan kehangatan di penginapan apalagi dengan hiasan natal dimana-mana.
"Mary? Mary? Kamu dimana? Ini aku. Ben." Ben menyentuh bel di meja resepsionis dan Joy tersenyum karena masih dengan cara tradisional sementara banyak yang sudah tidak seperti itu.
Bahkan penginapan di Silverstone sudah self check in. - batin Joy mengingat penginapan milik Oma Georgina Al Jordannya.
"Hai Ben," sapa wanita berumur yang bisa kamu temui di buku cerita tentang gambaran nenek baik hati, dengan rambut putih, kacamata dan wajah yang hangat, tidak lupa pipinya yang merah. Wanita yang dipanggil Mary itu memakai sweater khas Natal bewarna merah dengan motif Santa disana. "Oh hai, kamu pasti Joy O'Grady. Tadi Ben sudah bilang padaku."
Mary dan Joy saling bersalaman.
"Aku minta tolong, mobil Joy selip dan tahu sendiri bengkel masih tutup kan? Jadi daripada tidur di mobil."
"Oh Ben. Kenapa Joy tidak tidur di rumah kamu, Ben?" kekeh Mary.
"Yang benar saja. Aku kan gentleman," sungut Ben membuat Joy tersenyum.
"Aku hanya bercanda Ben. Ayo Joy, aku antar kamu ke kamarmu." Mary mengajak Joy ke penginapan yang sebenarnya adalah rumah biasa yang disulap menjadi penginapan.
Joy melihat kamar yang sangat country style dengan nuansa warna broken white.
"Ini ... Cantik sekali Mary," ucap Joy. "Seperti pulang ke kamar sendiri."
"Terima kasih, Joy. Aku senang kamu senang dengan kamar ini."
Ben masuk sambil meletakkan duffle bag milik Joy. "Aku harap kamu betah disini sampai besok. Semoga salju tidak seperti malam ini."
"Thanks Ben," senyum Joy.
"Aku pulang dulu. Takut tidak bisa melihat jalan dengan turunnya salju." Ben mengulurkan tangannya ke Joy. "Sampai besok Joy. Semoga Bones besok bisa melihat kondisi mobil kamu."
"Bones?" tanya Joy bingung.
"Montir disini," jawab Mary. "Nama aslinya Bobby hanya saja karena dia kurus, jadi kami memanggilnya Bones."
"Untung buka skeleton," kekeh Ben.
"Kamu tuh, jangan seperti itu," tegur Joy.
"Kamu akan setuju dengan ucapanku saat kamu melihat Bones sendiri," senyum Ben.
Masa sih?
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂
tinggal Ben nih yang belum dites....
harusnya yang ngetes om eagle ato fesya ya
warisan budaya Indonesia yang sarat makna dan filosofi hanya senjata
monggo persiapkan dan tunjukan kemampuan tembak menembak nya....