~Berawal dari kesal jadi suka~
Senja Aurelia dan Fajar Mahardika, yang memiliki perbandingan mencolok dari sisi ekonomi. Senja hanyalah seorang anak panti, berbeda dengan Fajar yang terlahir di keluarga kaya. Keduanya juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama pintar. Semua murid SMA Cempaka pun tau pasti siapa yang akan jadi juara 1. Siapa lagi kalo bukan Senja ya Fajar. Jika yang memperoleh juara 1 Senja, maka yang meraih juara 2 dapat dipastikan adalah Fajar. Begitu pula sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Beli Buku
"Kamu mau kemana sayang, kok rapi banget ?" tanya Bu Asri kepada Senja. Kebetulan Bunda nya memang ada di ruang tamu. Sedangkan adik-adiknya sendiri ada di kamar, sedang belajar.
"Ini Bunda, Senja mau izin keluar sama Fajar hehe." jelasnya disertai ringisan malu. Bagaimana tidak malu, ini first time dirinya keluar dengan cowok.
"Cie, anaknya Bunda udah gede nih."
"Bunda ihh" rajuk Senja, dengan raut muka seolah sedang cemberut.
"Becanda sayang, jangan cemberut gitu dong. Nanti cantiknya luntur loh." Senja pun langsung tersenyum mendengarnya.
"Oh ya, memang kamu mau pergi kemana sama Fajar ?" tanya sang Bunda
"Senja nggak tau Bun, orang Fajar nya aja nggak ngasih tau aku mau kemana."
"Tok tok" bunyi pintu diketuk, menandakan seseorang yang baru saja dibicarakan sudah tiba.
"Biar Senja aja yang buka. Bunda cukup duduk manis aja hehe." Bu Asri hanya tersenyum mendengarnya.
Senja membukakan pintu dan disana Fajar terlihat mengenakan kaos berwarna putih dibalut dengan kemeja kotak-kotak warna hitam sebagai luarnya. Bawahnya, ia menggunakan celana jeans hitam.
"Nyokap lo ada ?" tanya Fajar yang dijawab anggukan kepala oleh Senja.
"Ada di dalam"
"Huft" Fajar menghela nafas dan hal itupun tak luput dari pandangan Senja.
"Lo kenapa ?" tanya gadis manis berambut sebahu itu.
"Ah, gu-gue gak papa kok." jawab Fajar dengan terbata. Sejujurnya cowok itu kini tengah gugup dan jantungnya berdegup kencang. Ini juga pertama kali Fajar mengajak keluar seorang cewek dan meminta izin kepada orang tuanya.
Senja sendiri sih masih ragu sebenarnya dengan pernyataan cowok itu yang mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Padahal nyatanya, cowok itu bahkan sampai berkeringat di pelipis.
"Ayo, keburu malem." ucap Senja dan ingin menutup pintu rumah, namun tangan Fajar menghentikan pergerakannya.
"Bentar, gue mau ngomong ke nyokap lo dulu. Masa gue ajak anaknya keluar gak pake minta izin, dan langsung pergi gitu aja."
"Hm, oke."
Senja tersenyum dibuatnya. Apalagi saat melihat interaksi antara Fajar dan sang Bunda. Dan Bundanya juga terlihat senang melihat Fajar. Tatapan yang diberikan Bu Asri seolah sudah mempercayai cowok itu.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
"Kok lo pake mobil ?" tanya Senja memecah keheningan diantara dirinya dengan Fajar.
"Gak papa, lebih nyaman pakai mobil. Toh malem-malem gini kan dingin. Gue gak mau aja ntar kita pas naik motor, malah masuk angin gitu." jawab Fajar yang membuat Senja lagi-lagi dibuat kagum dengan Fajar yang perhatian dengan hal sekecil itu.
*Fajar mah emang selalu perhatian, Senja. Kamu aja yang baru nyadar sekarang wkwkw.
"Oh" ujar gadis itu ber 'oh' ria.
Keduanya hening kembali untuk beberapa saat. Hingga suara Fajar menginterupsi, memberitahukan bahwa keduanya telah sampai.
"Jadi lo mau beli buku ?" Fajar mengangguk menyetujui.
"Kenapa ajak gue ?" tanya Senja kembali.
"Udah ikut aja" tanpa permisi, Fajar menggenggam tangan Senja dan menariknya untuk mengikuti dirinya.
"Lo pilih buku apa aja yang lo mau !!" seru Fajar yang dibalas gelengan kepala oleh Senja.
"Loh, kenapa nggak ?" tanya Fajar
"Gue gak punya uang" jawab Senja yang kemudian mengalihkan tatapannya ke arah lain. Dirinya kalau diajak ke tempat yang banyak buku seperti ini, ya jelas saja tergiur. Apalagi dia suka sekali dengan yang namanya membaca. Tapi Senja juga sadar diri, kalo dia pun tidak punya uang untuk membayar buku-buku yang ada di sini. Semua bukunya terlihat bagus dan harganya sangat tidak pas dikantongnya.
"Udah, lo gak usah khawatirin soal itu. Lo ambil aja apa yang lo suka." ucap Fajar sembari tangannya mengacak puncak kepala Senja pelan. Ditambah cowok itu yang tengah tersenyum kepadanya, membuat Senja kini merasakan sebuah perasaan aneh yang tak bisa dijelaskan.
Fajar membiarkan Senja untuk memilih sendiri buku yang disukainya. Sedangkan cowok itu memilih buku untuk dirinya sendiri.
Senja mau tak mau melihat-lihat buku yang ada di sana. Dia menemukan banyak buku bagus. Tapi dia cukup memilih salah satu saja yang paling penting. Yaitu buku untuk mendukung persiapan belajarnya dalam menghadapi Ujian Nasional.
Setelah Fajar selesai dengan beberapa buku ditangannya, ia melihat Senja. Cewek manis bergigi gingsul itu hanya membawa satu buku ditangannya.
"Kok cuma satu ?" tanya Fajar heran
Tentunya cowok itu tau, tipikal orang seperti Senja pastinya suka membaca dan kalau di toko buku seperti ini bakalan banyak banget yang ingin dibeli.
"Udah ini aja cukup kok" jawab Senja sembari tersenyum manis, yang membuat Fajar terpesona.
"Ehem.. Lo ambil lagi gih, gue tungguin." ucap Fajar dengan sedikit salting karena senyuman yang diberikan Senja barusan.
"Nggak usah Fajar, ini udah cukup."
"Harus pilih lagi pokoknya, please..." mohon Fajar dengan puppy eyes nya.
Entah kenapa, hal itu membuat Senja jadi luluh dan berakhir menuruti keinginan cowok itu.