anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
harus bagaimana
Risa bangun dan melihat Sri sudah menyiapkan sarapan pagi, karena kebanyakan minum tadi malam, Risa sampai tak sadar kalau dia sudah terlambat bangun,
" ibu " ucap Risa menghampiri ibu mertua nya yang sedang duduk di meja makan dengan secangkir teh di hadapan nya,
Sri menatap Risa dari atas hingga bawah " kau tidak ganti pakaian? tadi malam kau pulang sambil di gendong oleh suami mu" menatap tajam Risa,
Risa yang sama sekali tidak ingat dengan kejadian tadi malam, dan masalah baju nya, dia benar benar tidak menyangka jika pakaian nya belum ia ganti sama sekali,
" iya bu, karena terlalu malam untuk mandi dan ganti pakaian jadi aku tidak mengganti nya " terdiam dan menunduk
" terlalu malam atau semua barang mu, hingga pakaian dalam mu saja berada di kamar tamu, kalian pisah ranjang? "
Risa terdiam,
Kenzo keluar dari kamar dan menarik tanggan Risa dan menyembunyikan Risa di balik badan nya, agar tidak di tatapan langsung oleh ibu nya " sudah aku katakan bu, barang Risa terlalu banyak jadi ada beberapa yang di kamar tamu "
Sri berdiri " beberapa? Kau kira aku ini buta?, kau tau kan seharusnya memang tidak dia yang berada di sini, kau tau kan bahwa ayah mu merima dia sebagai menantu hanya karena kakak nya kabur, dia hanya penganti " berteriak,
Risa ingin sekali menyeka omongan ibu mertua nya itu, karena belum ada yang tau bahwa Risa sama sekali tidak bisa hamil kecuali dirinya dan Kenzo,
" dia bukan penganti bu, dia adalah istri ku, sekarang dia adalah istriku "
Sri menarik nafas nya " aku dan ayah mu sudah membahas hal ini, jika istri mu itu tidak kunjung hamil juga, maka kau akan kami nikah kan dengan putri tunggal dari keluarga nya tuan Amran, " ucap Sri lalu mengambil tas nya dan keluar dari rumah mereka,
Sri menarik tangan nya yang dari tadi di pegang erat oleh Kenzo " kau dengar apa yang ibu mu katakan tadi? "
" Aku tidak mau mencair masalah pagi pagi begini, lebih baik kita pindah kan barang barang mu ke kamar utama, " berjalan menuju ke kamar Risa,
Risa mengikuti Kenzo dengan amarah " sudah berapa kali aku katakan ceraikan aku, kau tau kan apa yang ayah dan ibu mu inginkan, aku tidak bisa memberikan mereka itu, hanya kakak ku yang bisa memberikan mereka itu, " Risa membentak Kenzo,
" kakak mu? Dimana dia sekarang, apakah dia bersama kita? Tidak kan, jadi tolong jangan bahas orang lain saat kau bersama ku " Kenzo mulai kesal,
" kau jangan pura pura polos, aku tidak bisa hamil Kenzo, tolong pahami itu dan menikah lah dengan orang lain, aku juga ingin bebas " menangis dan duduk di tepi kasur nya,
Kenzo yang sama sekali tidak tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya, dia diam saja dan keluar dari kamar Risa " apa aku bukan suami yang baik untuk nya, sehingga dia berfikir untuk cerai dengan ku? " ucap nya saat sudah jauh dari kamar Risa,
Risa bersiap, karena hari ini dia akan melamar pekerjaan, dia sama sekali tidak patuh dengan apa yang Kenzo katakan pada nya, saat di keluar dari kamar, Kenzo sedang berada di ruang tamu, " kau mau kemana?" ucap Kenzo menatap Risa yang sudah rapi,
" aku akan melamar pekerjaan, karena setelah bercerai aku tidak akan kembali ke rumah orangtua ku, tentu saja aku harus menjadi wanita mandiri " merapikan kerah baju nya,
Kenzo berdiri dan memberikan map yang ia bawa " kau datang ke perusahan ini? Kau bodoh atau memang tidak tau apa pun tentangmu ku? " menatap Risa dari dekat,
Risa membuka map yang di berikan Kenzo, itu adalah surat lamaran pekerjaan nya " aku melamar pekerjaan di perusahaan mu? " bingung,
" menurut mu? Ya itu tidak masalah bagi ku, karena kau jadi dekat dengan ku, jadi aku lebih gampang untuk memantau mu " mengambil tas nya
" aku tidak akan bekerja " teriak Risa
" kau tidak punya pilihan, setelah kita cerai kau tidak akan punya siapa siapa, kecuali dirimu sendiri " keluar dari rumah nya dan pergi,
*
*
*
Rumah ibu dan ayah Risa,
" bisakah kau datangi rumah putri mu itu, tolong suruh dia untuk ikuti pengobat agar segera hamil ", Ucap Ratman ayah Risa,
" aku sudah hubungi dokter yang akan mengobati mereka berdua, aku akan ke sana sore nanti, karena jika aku ke sana sekarang, menantu mu itu tidak ada di rumah kan " ucap Amanda, ibu Risa,
Ratman menatap jam dinding " ya kau benar, jangan lupa untuk bawa mereka berdua, karena telinga sudah panas mendengar ocehan dari Sri dan suami nya " mengambil tas nya,
" jika kau bertemu dengan Kenzo di kantor, coba juga untuk bicara dengan nya, karena jika sendiri yang berusaha, maka dia akan mengira bahwa aku yang terlalu ingin punya cucu " balas Amanda,
Ratman tersenyum " baiklah, aku akan bicara dengan nya saat kami bertemu di kantor nanti, "
Amanda membawakan jas Ratman " jika keluarga mereka ingin Kenzo menikah dengan orang lain, maka aku akan menjemput Risa dan membawa nya kembali ke rumah kita, " memasangkan jas Ratman,
" apa apaan kau ini, dia adalah suami di rumah ini, menikahkan nya itu sama saja seperti kita membuang sial, jika dia kau pungut lagi, maka kita akan sial lagi " Ratman terlihat sangat marah,
*
*
*
Dua tahun penarikan Kenzo dan Risa,
Dulu mereka juga sempat dalam keadaan seperti ini, kedua belah pihak meminta mereka agar segera punya anak, namun Risa yang sama sekali tidak punya perasaan apapun kepada Kenzo, dia tidak mau dia sentuh oleh nya,
" aku sudah katakan, dan di dalam kontrak kita juga sudah tertulis bahwa kita tidak akan pernah berhubungan fisik " ucap Risa yang saat ini sedang berada di dalam kamar yang sama dengan Kenzo,
Mereka diminta untuk tidur di dalam satu kamar, dan kedua keluarga mereka berada di rumah yang sama untuk memantau mereka,
Kenzo menatap Risa " ini bukan malam pertama kita, dan masalah kontrak aku juga tau bahwa itu sudah tertulis " duduk di sebelah Risa,
Risa memikirkan segala cara agar Kenzo berhenti untuk menuruti segala permintaan dari kelurga mereka " aku tidak bisa hamil, aku sudah cek ke dokter " ucap nya begitu saja,
Kenzo menatap Risa kaget " apa! "
" Ya aku tidak bisa hamil, aku tidak meminta cerai karena ada perjanjian tertulis di dalam kontrak bahwa siapa yang mengatakan cerai maka akan di denda, jadi aku diam saja " kebohongan terbesar yang di buat oleh Risa, akibat nya sampai sekarang kedua keluarga masih saja meminta mereka untuk segera punya anak, bahkan sekarang sudah semakin parah,