NovelToon NovelToon
Mantan, Nikah Yuk

Mantan, Nikah Yuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ucy81

Sequel: Presdir Tampan Itu Suamiku

Sebuah kesalahpahaman membuat Deya Kanza, gadis 21 tahun itu memutuskan hubungannya dengan sang kekasih. Namun setelah 4 tahun berlalu Deya dipertemukan kembali dengan sang mantan.

Devan Aksara, pemuda tampan 22 tahun itu menyadari kesalahannya setelah sang kekasih pergi jauh. Namun tiba-tiba kesempatan pun datang, dia bertekad untuk mengejar kembali cintanya Deya.

Apakah cinta mereka akan bersemi kembali atau malah berakhir selamanya? ikutin kisahnya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucy81, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu Devan

"Siapa yang datang?" tanya Jordan kala melihat Deya bergeming diposisinya berdiri.

"Em, itu", jawab Deya ragu. Dia tampak berfikir sejenak sebelum mengatakan siapa tamu yang tengah berdiri di depan pintu apartemennya.

"Kalau kamu ragu, biar kakak saja yang membuka pintunya", ujar Jordan sembari bangkit berdiri. "Kamu duduk saja", lanjutnya kala dirinya telah berdiri di dekat Deya.

"Em", balas Deya dengan mengangguk pelan. Lalu dia berjalam menuju sofa.

Sementara Jordan melihat melalui interkom sebelum membuka pintu. Netranya terbelalak kala dirinya mengenal pria itu. "Bukankah itu Devan?" gumamnya.

Tiba-tiba bel kembali berbunyi. Dengan menghela nafas berat Jordan terpaksa membukakan pintu.

"Maaf mengganggu", ucap Devan dengan ramah. Namun seketika raut wajah Devan berubah kala melihat wajah Jordan dengan jelas. "Kau juga tinggal di sini?" tanyanya dengan nada tidak ramah.

"Apa kita saling kenal?" tanya Jordan balik.

Sementara Deya menahan rasa kesalnya kala mendengar suara pria yang telah menjadi mantannya itu.

Devan tersenyum sinis seraya berkata, "Cih, apa kau pikir dengan memakai setelan jas, maka penampilan premanmu itu akan berubah?" sindirnya.

"Apa maksud ucapanmu ha?" kesal Jordan dengan menarik kerah baju Devan.

Devan membalas dengan menarik kerah baju Jordan. "Sepertinya ingatanmu sangat buruk! Hanya 4 tahun saja berlalu, tapi kau benar-benar lupa!" balasnya dengan menyentak kasar tubuh Jordan

'Kau!" tunjuk Jordan dengan raut wajah penuh emosi.

Devan pun pergi begitu saja, meninggalkan Jordan yang masih penuh emosi. Hampir saja Jordan pergi mengejar pria itu, namun tangan Deya berhasil menahan Jordan.

"Sudah, biarkan saja dia", bujuk Deya.

Jordan menutup kembali pintu dengan menghela nafas berat. "Apa kau masih menyukainya?" tanya Jordan dengan nada tidak senang.

Alih-alih menjawab pertanyaan Jordan, Deya malah melangkahkan kakinya, dan kembali duduk di sofa.

"Ada apa?" tanya Arano sembari melihat ke arah pintu. "Bukankah tadi ada yang bertamu?" lanjutnya.

"Itu cuma orang iseng", sahut Deya.

"Orang iseng?" ulang Arano dengan mengernyitkan kening. Dia tidak menyangka orang yang tinggal di apartemen elit, ada juga yang suka iseng.

"Sudah! Jangan dipikirin lagi. Entar sakit ginjal", canda Deya.

Jordan terperangah mendengar candaan Deya. Dia tidak menyangka Deya yang dia kenal pendiam itu, juga memiliki sisi humoris.

"Kak Jo sudah makan?" tanya Deya seraya menatap Jordan.

Sontak Jordan salah tingkah kala Deya menatapnya dengan lembut. "Em, sudah", jawabnya gugup tanpa menatap Deya. Oh, iya kakak harus balik ke kantor sekarang", lanjutnya sembari membalikkan badan.

"Oh, tunggu dulu kak!" seru Deya.

Jordan membalikkan kembali badannya. "Ada apa?"

"Aku membawa ole-ole untuk kakak, ayah dan ibu angkat. Sebentar aku ambil di kamar", sahut Deya sembari beranjak dari posisinya berdiri. Lalu dia masuk ke dalam kamarnya.

Setelah beberapa saat Deya datang dengan membawa 3 buah paperbag ditangannya.

"Ini buat ayah, dan ini buat ibu", ucap Deya kala menyodorkan paperbag ditangannya satu per satu "Dan yang ini buat kak Jo", lanjutnya.

"Terimakasih Deya. Kalau gitu kakak pamit."

"Oke! Hati-hati di jalan."

"Bye kak Jo!" seru Arano, namun netranya fokus menatap layar ponselnya.

Jordan hanya membalas dengan tersenyum. Lalu dia mengayunkan langkahnya menuju pintu keluar. Sepeninggal Jordan, Deya gegas menyambar ponsel milik Arano.

"Kak Deya!" pekik Arano kesal. Lalu dia bangkit berdiri dan mencoba merebut kembali ponselnya.

Namun Deya tidak membiarkan sang adik sepupu mendapatkannya dengan mudah. "Apa kau lupa dengan nasehat paman?"

"Aku tidak akan lupa. Kalau tidak percaya lihat saja aplikasi apa yang terbuka diponselku."

Baru saja Deya akan melihat layar ponsel milik Arano tersebut, tiba-tiba tangan Arano telah menyambar ponsel miliknya.

"Kau curang!" keluh Deya.

"Ini bukan curang namanya. Tapi ini adalah taktik", balas Arano dengan tersenyum. Lalu dia bergegas meninggalkan sang kakak sepupu.

Deya menatap punggung Arano yang hilang di balik pintu dengan raut wajah kesal. "Bisa-bisanya dia mempermainkanku!" keluhnya bermonolog. "Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan pada ponselmu!" lanjutnya sembari meraih ponselnya dari dalam saku. Baru saja jari jemari Deya mengotak-atik ponselnya, tiba-tiba sang paman menghubunginya kembali.

"Halo paman", sahut Deya dengan cepat. Lalu dia diam kala mendengarkan suara sang paman dari seberang telepon.

"Tidak ada masalah yang serius paman. Tadi itu Rano hampir saja tersedak, karena makan terburu-buru", terang Deya. Dia merasa sedikit bersalah karena telah menunda makan siang sang adik sepupu.

Mendengar penuturan Deya, sang paman membalas dengan menghela nafas berat. Deya pun semakin merasa bersalah dibuatnya.

"Baik paman", sahut Deya setelah sang paman memberi wejangan padanya. Lalu sambungan telepon pun terputus.

Setelah itu Deya beranjak dari posisinya berdiri, dan berjalan menuju pintu kamarnya. Saat dirinya sudah berada di dalam kamar. Netranya menatap nanar sekeliling ruangan yang pernah dia tempati 5 tabun yang lalu. Perlahan dia mengayunkan langkahnya menuju tempat tidur. "Sepertinya kak Jo selalu membersihkan kamar ini", katanya sembari menjatuhkan bobot tubuhnya di atas tempat tidur king size miliknya itu. "Kamar ini bahkan lebih wangi dari biasanya", lanjutnya bermonolog.

Sesaat kemudian terdengar suara ketukan pintu kamarnya. "Kak Deya!" seru Arano dari balik pintu.

"Iya, sebentar", sahut Deya seraya bangkit dari atas tempat tidur. Dengan langkah cepat dia pun berjalan menuju pintu. "Ada apa?" tanyanya saat pintu sudah terbuka lebar.

"Kak Deya ngadu apa sama paman Givan?" cecar Arano dengan raut wajah kesal.

Deya pun mengernyitkan keningnya seraya berkata, "Paman baru saja menelponmu?"

"Iya!" sahut Arano dengan nasa keras. "Paman baru saja memarahiku di telepon. Katanya aku terlalu ceroboh dan rakus. Dia juga mengancamku akan membawaku kembali ke London, jika aku tidak bisa jaga diri sendiri."

Deya mendelik kala mendengarkan ucapan sang adik sepupu. Lalu dia mencoba menenangkan Arano dengan menyentuh pundaknya. "Rano dengarkan kakak baik-baik", ucapnya dengan lembut. "Kamu harus tahu, kalau kakak dan paman Givan sangat peduli padamu. Kami selalu menasehatimu meskipun dengan sedikit mengancam. Tapi kami lakukan itu supaya kamu lebih dewasa dan berhasil nantinya."

Arano membisu kala mendengarkan penuturan sang kakak. Namun sesaat kemudian dia mengangguk pelan. "Hm, baiklah. Kalau begitu aku tidak akan mengganggu kakak lagi", katanya sembari beranjak dari posisinya berdiri.

Deya menutup kembali pintu kamarnya dan berjalan menuju tenpat tidur. "Sepertinya aku tidak boleh terlalu mengekang Rano. Aku kuatir nantinya dia malah memberontak dan nekad melakukan tindak kejahatan", ucap Deya seraya menjatuhkan bobot tubuhnya di atas tempat tidur. Netranya menatap nanar langit-langit kamarnya yang mulai kusam itu.

Suara dering ponsel Deya yang tiba-tiba, membuat Deya tersentak kaget. Dia pun buru-buru meraih ponselnya dari saku celananya, "Devan!" gumamnya dengan netra melotot.

1
Heillarack
👍👍
ManiakNovel
selalu suka karya akak ucy
Tara
kayaknya Devan perlu diberi pelajaran bahwa mantan itu tempatnya di tong sampah😡😤🤭😱🤔
Rita Riau
si Deya katanya pinter dan genius,, tapi kenapa aq merasa Deya itu oon,, udah tau si Agni licik kenapa ga ikuti aja tiap gerakan nya,,
Ucy (ig. ucynovel): Terimakaaih kak sdh baca karyaku.

Di sini Deya hrs berpura2 spy Agni gk curiga. Tujuannya spy Deya bs nyelidiki kasus meninggalnya kedua org tuanya.
total 1 replies
Rita Riau
semoga Deya mampu membongkar kebusukan keluarga si Agni 🤔
Rita Riau
belum pernah ya Agni,,,🤔😒🤭 HM berarti pesona mu berkurang,,😬
Elisabeth Ratna Susanti
top makotop part ini 👍
Elisabeth Ratna Susanti
iklan dan like 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
F.T Zira
gak bisa maraton yaa..😖😖.. lagi sambil revisi karya😩..☕️ dulu buat ka author
F.T Zira
bisa aja ngelesnya/Facepalm/
F.T Zira
jantungmu aman gak 😏
Elisabeth Ratna Susanti
Nama tokohnya bagus, Arano
Kang cilok: Mampir yuk kak ke KAU DAN AKU, BERSAMA 😄
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
saya mampir 🥰 daratkan like dan subscribe
Kang cilok: Mampir yuk kak ke Kau Dan Aku, Bersama 😄
total 1 replies
F.T Zira
3☕️ untuk karya baru
F.T Zira
lhaa... mimpi/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
mampir di karya baru...
maaf baru sempat mampir.. lagi sibuk revisi soalnya
Selingkuhan Jungkok
semangat kak,, ayo lanjutt
Sundari
mane nih lanjutannya thor
ManiakNovel
Yeay, akhirnya ada yg baru. semangat terus ya akak
Ucy (ig. ucynovel): terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!