Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Sore harinya sesuai janjinya dimana Salman mengajak Ela untuk pergi ke salon.
Sesampainya di salon, Salman meminta agar mereka merubah penampilan Ela.
"Siap Tuan, kami akan merubah penampilan nona Ela." ucap mereka.
Salman meminta Ela untuk menurut kepada mereka dan ia akan meninggalkannya sendirian disini.
"Kak Salman mau kemana?" tanya Ela yang takut ditinggal sendirian.
Salman mengatakan kalau ingin pergi ke Mall untuk membelikan keperluan Ela.
Ela meminta Salman untuk segera kembali dan setelah itu ia kembali duduk dimana mereka akan make over dirinya.
Salman masuk ke dalam mobilnya dan segera menuju ke sebuah Mall terkenal.
Tak butuh waktu lama untuk Salman sampai di Mall dan segera ia memilih pakaian, perhiasan, tas, parfum dan sepatu untuk Ela.
Setelah selesai membayarnya, Salman kembali ke lagi ke salon dimana Ela ada disana.
"Apakah sudah selesai?" tanya Salman yang sudah ada di salon
"Tinggal sedikit lagi Tuan Salman" jawab salah satu ahli kecantikan.
Sambil menunggu Ela yang masih ada di dalam, Salman membuka ponselnya dan melihat ada berita apa di perusahaan milik Ayahnya yang sudah meninggal dunia.
Sejak Ayahnya meninggal dunia, Salman yang menjadi penerusnya dan karena itu ia tahu kalau Dayu sangat tidak suka kepada Salman dan ingin menggantikan posisi Salman selaku CEO.
Setelah menunggu hampir setengah jam, Ela keluar dengan penampilan barunya.
Salman belum memperhatikan Ela yang sudah berada di hadapannya.
"Kak Salman..." panggil Ela.
Salman mendongakkan kepalanya dan ia langsung terkejut ketika melihat Ela yang menjadi sangat cantik sekali. Ia sampai tidak mengedipkan matanya sama sekali.
"Kak, jangan melihatku seperti itu. Aku malu" ucap Ela sampai membuyarkan lamunan Salman.
Salman langsung memuji kecantikan yang dimiliki oleh Ela.
"Lihatlah sendiri sayang, kamu sangat cantik sekali" Salman meminta Ela untuk berdiri menghadap ke arah cermin.
Ela juga sama terkejutnya ketika melihat dirinya yang sudah berubah cantik.
"Apakah benar kalau ini aku?" Ela menangis dan baru menyadari kalau dirinya sangat cantik sekali.
"Iya sayang, itu kamu."
Setelah itu Salman pun langsung mengajak Ela untuk pulang ke rumah.
"Kak Salman, apakah aku boleh membeli es krim?" tanya Ela sambil menunjuk tangannya ke arah penjual es krim.
Salman menganggukkan kepalanya dan ia langsung mengajak Ela untuk membeli es krim.
Ela menundukkan kepalanya saat banyak orang yang melihat kecantikannya.
Salman menggandeng tangan Ela yang masih malu-malu dengan penampilan barunya.
Setelah sampai di penjual es krim, Salman lekas memesan dua es krim vanila tanpa coklat maupun kacang.
"Kak Salman kenapa bisa tahu es krim kesukaanku?" tanya Ela.
"Rahasia" jawab Salman yang juga mengatakan kalau ia tahu semuanya tentang Ela.
Tak berselang lama penjual es krim memberikan pesanan Salman.
Salman mengajak Ela untuk duduk di kursi yang ada disana.
"Kak Salman kenapa ingin menikah denganku? Padahal pasti banyak wanita yang menyukai Kakak" tanya Ela sambil menikmati es krimnya.
"Aku menikahimu karena ingin membantu membalas dendam kepada Dayu dan Mamanya" jawab Ela.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia memang harus sadar kalau Salman tidak mungkin menikahinya karena cinta.
"Tetapi Kak Salman normal kan?" tanya Ela yang mengingat kalau Salman sudah mau kepala 4 dan belum menikah sampai sekarang.
Salman langsung tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan dari Ela yang mengira kalau dirinya seorang g**
Ia pun meminta Ela untuk mengingat dimana ia menculik dirinya dan malah melakukan ritual olahraga bersama beberapa wanita.
"Aku bukan seorang g** dan aku tidak mau menikah karena aku menunggumu" jawab Salman yang kemudian mengajak Ela untuk segera menghabiskan es krimnya dan setelah itu mereka berdua masuk ke dalam mobil.
Salman segera melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Disaat sedang menyetir tiba-tiba Ela mengatakan kalau ia tidak mencintai Salman dan begitupun juga Salman.
"Apakah kita bisa tetap menikah jika tanpa ada rasa cinta?" tanya Ela.
"Aku yakin dalam beberapa bulan ini kamu akan mencintaiku" jawab Salman dengan penuh percaya diri.
Mereka berdua telah sampai di rumah dan Ela langsung masuk kedalam kamarnya.
Disaat akan merebahkan tubuhnya tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi dan ia melihat Dayu yang sedang mengirim pesan yang bertuliskan kalau Besok pagi Dayu mengajak Ela untuk bertemu di hotel G untuk menandatangani dokumen perceraian.
Ela langsung menghela nafasnya saat membaca pesan dari mantan suaminya dan ia memutuskan untuk tidak membalas pesan dari Dayu.
Salman membuka pintu kamar dan melihat Ela yang sudah tertidur pulas.
"Cepat sekali kamu tidur" ucap Salman yang kembali menutup pintu kamar Ela.
Kemudian Salman masuk ke ruangan kerjanya yang ada di lantai bawah.
Ia membuka laptopnya dan kembali memeriksa pekerjaannya yang sempat tertunda.
Disaat sedang mengerjakan pekerjaannya tiba-tiba bayangan Ela muncul.
"Cantik sekali kamu Ela" gumam Salman sambil tersenyum sendiri.
Ia baru menyadari kalau Ela memang sangat cantik dan Dayu merupakan lelaki yang bodoh karena sudah menyia-nyiakan wanita cantik seperti Ela.
Salman kembali melanjutkan pekerjaannya sampai jam menunjukkan pukul sebelas malam dan setelah itu ia memutuskan untuk tidur di kamarnya.
Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi, Ela membuka matanya dan segera menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Ela turun kebawah dan mulai untuk memasak dan membersihkan rumah.
Pagi ini Ela memutuskan untuk nasi goreng udang dan telur dadar.
Ela memang suka memasak dan semua masakannya selalu enak.
Setelah selesai memasak Ela menyapu halaman dan memberi makan ikan koi yang ada di kolam depan.
Ela sangat senang melihat ikan koi yang makanannya sangat lahap sampai ia tidak menyadari jika Salman sudah bangun dan memperhatikannya.
"Selamat pagi Ela" sapa Salman yang sudah terlihat segar.
Ela menoleh ke arah Salman dan ia langsung menghampirinya.
Salman melihat sarapan yang sudah tersedia dan rumah yang juga sudah bersih dan rapi.
"Kamu semua yang melakukannya ini?" tanya Salman.
"I-iya Kak, aku yang memasak dan membersihkan rumah ini" jawab Ela sambil mengambilkan nasi goreng untuk Salman.
"Ternyata enak juga ya punya pembantu gratisan" ucap Salam sambil menahan tawanya.
Ela yang mendengarnya langsung mengerucutkan bibirnya dan langsung tidak nafsu makan.
Salman yang melihatnya langsung meminta Ela untuk mengingat kenapa Dayu dan Nyonya Emilia suka menyakiti Ela.
"Ela, aku mengajakmu menikah bukan untuk aku jadikan pembantu. Aku bukan Dayu yang malah senang jika istrinya dijadikan pembantu" ucap Salman.
Salman mengatakan disebuah pernikahan yang namanya pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh suami istri bukan istri saja.
Ela menganggukkan kepalanya dan memang saat ia menikah dengan Dayu. Semua pekerjaan rumah dia semua yang mengerjakan.
"Jangan cemberut lagi dan ayo kita sarapan" ajak Salman.
Ela langsung tersenyum dan mulai menikmati nasi goreng yang sudah ia masak
Setelah selesai sarapan Ela mengambil ponselnya dan memberikannya kepada Salman.
"Apa ini? Kenapa kamu memberikan ponselmu kepadaku?" tanya Salman
Ela meminta Salman untuk membaca pesan yang dikirimkan oleh Dayu.
Salman pun langsung membacanya dimana Dayu ingin mengajak bertemu dengan Ela.
"Nanti aku antarkan kamu kesana dan jangan bilang apapun soal kita kepada Dayu" ucap Salman.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia langsung bersiap-siap untuk bertemu dengan mantan suaminya itu.