NovelToon NovelToon
Pilihan Hati

Pilihan Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: melukismimpi

cintanya yang terhalang restu dari wanita yang membesarkannya sedari kecil membuatnya harus melepaskan gadis yang teramat di cintai
Haikal Pramana seorang lelaki yang begitu penurut juga menyayangi ibunya harus bergelut dengan pilihan antara ibunya dan Maira
masa lalu Rima membuatnya lebih mementingkan egonya dari pada hatinya
Haikal dan Maira mencoba mempertahankan juga mendapatkan restu dari Rima
tapi Rima pun menghadirkan Diana di antara mereka
siapakah yang akan di pilih Haikal nantinya
cintanya ataukah menuruti kemauan ibunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon melukismimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bingung

Haikal mematung di depan kamar Rima, rasa tak percaya sungguh kini merajai hatinya.

Rima yang dulu begitu welcome dengan kehadiran Maira bahkan beberapa hari lalu pun ibunya itu mendesak dirinya agar segera menghalalkan Maira justru kini meminta dirinya menyelesaikan hubungannya dengan Maira

"apa yang terjadi pada ibu? kenapa tiba-tiba ibu berubah pikiran seperti ini" gumamnya lirih, Haikal yang masih terpaku di depan kamar Rima pun di kaget kan dengan tepukan di bahunya

"mas...mas Haikal gak papa?" tanya bik Surti yang sedari tadi memanggilnya tapi tak juga mendapatkan balasan darinya

"tidak bik, saya tidak apa apa" jawabnya terbata

"maaf ya mas sampai bibik tepuk soalnya sudah bibik panggil dari tadi tapi mas Haikal nya gak nyaut nyaut, oh ya mas ada neng Maira di ruang tamu dari semalam dia nyariin mas Haikal lho" ucap bik Surti lantas segera dia berlalu ke dapur untuk membuatkan minuman untuk tamunya

Segera Haikal menghampiri Maira yang berada di ruang tamu,

"mas....kamu baik baik saja kan?" tanya Maira begitu Haikal duduk di sampingnya

"aku baik Mai, maaf ya semalam kami tidak jadi datang, ibu mendadak tidak enak badan"

"astaga, lalu bagaimana dengan keadaan Tante Rima sekarang mas? apa beliau sudah baikan?" tanya Maira khawatir

"ibu masih belum mau keluar kamar, oh ya apa kamu tidak bekerja Mai?" Haikal melihat jam tangannya saat menyadari biasanya jam jam ini Maira sudah mulai berangkat bekerja di sebuah toko buah

"aku ijin datang terlambat mas, jujur aku ingin tahu alasan kamu kenapa tidak datang semalam bahkan ponsel mu pun tak bisa di hubungi"

"maaf Mai ponsel ku rusak jadi tidak bisa menghubungi mu" bohongnya "baiklah sekarang ayo ku antar kan ke tempat kerja mu sekalian aku juga berangkat ke kedai"

Haikal pun membawa Maira ke luar rumahnya lalu setelahnya ia pun mengantarkan kekasihnya itu ke tempat kerjanya

Sepanjang perjalanan mereka berdua terdiam, Maira yang sebenarnya memendam kecewa karena ketidakhadiran Haikal semalam pun seolah tak mampu memulai percakapan dengan Haikal

Sedangkan Haikal ia masih kepikiran dengan sikap ibunya, pasti ada yang telah terjadi semalam, pikirnya

"Mai...." panggil Haikal

"ya ada apa mas"

"semalam di restoran apa terjadi sesuatu?" tanyanya mencoba mencari tahu apa yang terjadi

"semalam... tidak ada hanya aku dan orang tua ku yang menunggu kamu sampai dua jam lamanya" secara tidak langsung Maira pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap Haikal

"maaf Mai, semuanya terjadi tiba-tiba"

"lalu bagaimana dengan tagihan makanannya?" tanya Haikal karena dia juga tahu bagaimana kondisi keuangan Maira dan keluarganya

"semuanya aku yang bayar dengan uang tabungan ku" lirihnya

"maaf Mai, nanti akan ku ganti. Sungguh aku minta maaf ya"

Rasa cintanya pada Maira membuat Haikal sejenak melupakan apa yang terjadi tadi pagi di rumahnya

"aku sangat mencintai mu Mai" ucapnya lantas menggenggam tangan Maira yang berada di sampingnya

Tak lama mereka pun sampai di tempat kerja Maira dan mereka pun berpisah di sana

Haikal pun kembali melajukan mobilnya menuju rumahnya lalu setelahnya lelaki itu pun kembali ke kamar Rima untuk menanyakan tentang ponsel miliknya yang semalam di bawa oleh Rima

"mas Haikal..." panggil bik Surti saat melihat Haikal hendak mengetuk pintu kamar Rima

Haikal sontak menoleh begitu mendengar namanya di panggil

"ini mas tadi ibu titip ini sama bibik katanya punya mas Haikal" bik Surti membawa ponsel miliknya yang akan di tanyakan pada Rima

"ibu baru saja pergi mas, maaf kalau bibik lancang mas tapi apa terjadi sesuatu pada ibu kok tadi ibu matanya sembab juga suaranya terdengar serak seperti baru saja menangis juga tadi ibu sempat berpesan kalau.... kalau...." bik Surti terlihat tak enak hati mengatakan pesan Rima tadi pada Haikal

"kalau apa bik, bibik kalau ngomong jangan setengah setengah" tanyanya tak sabar

"ibu bilang kalau mulai hari ini bibik tidak boleh membiarkan neng Maira masuk ke rumah ini, pas bibik tanya alasannya kenapa eh ibu malah marah"

"ibu bilang seperti itu!!" tanya Haikal dan bik Surti pun mengangguk

Haikal tanpa mengucap sepatah kata pun berlalu begitu saja dari hadapan bik Surti membuat bik Surti merasa kebingungan dengan sikap Rima juga Haikal yang hari ini tampak berbeda

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Rima yang hatinya sedang tak baik baik saja pun saat ini justru pergi ke rumah sahabat karibnya

Rima pergi ke Salma yang jarak tempuh dari rumahnya hampir dua jam lamanya, wanita itu menenangkan sejenak hatinya karena melihat Heri dan Hesti semalam juga penolakan Haikal untuk memutuskan hubungannya dengan Maira

Suasana desa yang masih terlihat asri membuat Rima menghirup dalam dalam hawa sejuk yang kini di rasanya

bahkan ia pun meminta sang supir untuk menghentikan sejenak mobilnya di samping persawahan yang sedang di tanami bakal padi

Setengah jam kemudian Rima pun meminta sang supir untuk kembali melajukan mobilnya menuju tempat sahabatnya tersebut dan seperti sebuah kebetulan wanita yang sedang ingin ia datangi itu pun juga sedang berada di halaman rumahnya bercengkrama bersama beberapa orang tetangganya

"ya ampun Rima.... apa kabar Rim?" sapa hangat wanita seumuran Rima yang bernama Ida tersebut

Rima tersenyum bahagia lantas mereka berdua saling berpelukan guna melepas rindu

"aku baik Da, kamu tambah subur saja Da" gurau Rima saat melihat sahabatnya itu terlihat lebih berisi di banding terakhir mereka bertemu beberapa bulan lalu

"ah kau ini Rim, pandai lah kau berkelakar justru aku ini iri sama tubuhmu yang tetap awet segini segini saja" mereka berdua tergelak tawa saling bergurau melepas rindu

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

"bagaimana semalam, jadi kapan nih resminya kan udah pertemuan keluarga" tanya Rinda sahabat Maira sekaligus teman satu kerjaan dengan Maira

"mereka gak datang Rin" lirih Maira dengan nada kecewa

Sontak ucapan Maira mengagetkan Rinda apalagi setahunya jika hubungan yang sudah berlangsung selama dua tahun itu terlihat begitu harmonis

"kamu seriusan Mai, bos ayam geprek itu gak dateng trus kamu udah tanya apa alasannya gak datang semalam" tanya Rinda penasaran

"mas Haikal bilang ibunya sedang gak enak badan tapi rasanya aneh tau gak Rin, masa beberapa saat sebelumnya mas Haikal tuh masih balas WA q dan bilang sudah di jalan kejebak macet juga kirim beberapa foto dia dan Tante Rima di dalam mobil tapi setelahnya ponsel mas Haikal gak bisa di hubungi dan sampai dua jam kami nunggu di sana mereka gak dateng" ungkap nya

"wah jangan jangan terjadi sesuatu sebelum mereka sampai di tempat kalian janjian" tebak Rinda

Sebenarnya Maira pun mulai berpikiran aneh aneh sebab dia juga melihat tadi seberapa kakunya Haikal saat bersamanya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!