NovelToon NovelToon
Yao Chen : Bayangan Iblis Di Istana Lianyun

Yao Chen : Bayangan Iblis Di Istana Lianyun

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: WinterBearr

Yao Chen bukanlah siapa-siapa. Bukan seorang kultivator, bukan pula seorang ahli pedang. Pangeran hanya memiliki dua persoalan : bela diri dan istrinya.







Like dan komen agar Liu Xiaotian/Yao Chen dapat mencapai tujuan akhir dalam hidupnya. Terimakasih.

Peringatan! Novel berisi beberapa adegan yang diperuntukkan bagi orang dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WinterBearr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Liu Xiaotian Bukanlah Yao Chen

Setelah kejadian memalukan tadi malam, Liu Xiaotian tidak bisa tidur dengan tenang. Kenyataan bahwa Yao Chen bukan seorang kultivator dan hubungannya yang canggung dengan Hua Huifang membuatnya berpikir tentang apa yang tertulis di dalam novel, jika karakter ini tidak lebih dari tokoh sampingan yang tak berguna. Namun kini ada sesuatu yang mengganggunya, seperti sebuah rahasia yang belum terungkap.

Pagi itu, ketika matahari baru saja menyusupkan sinar hangatnya ke jendela kamar, Liu Xiaotian mendapat dorongan untuk mengeksplorasi lebih jauh ke dalam kehidupan Yao Chen. Dia penasaran, apakah ini benar-benar hanya kesalahpahaman dari perspektif seorang pembaca atau memang ada alasan tersembunyi dibalik raga ini? Bahkan Liu Xiaotian sendiri tidak pernah memikirkan tentang tokoh Yao Chen ketika ia menghabiskan banyak waktu untuk membaca novel ini.

Mengikuti naluri, dia berkeliling rumah besar dari kayu yang sekarang ia tempati, bisa dibilang Wang Fu ini adalah tempat tinggal barunya. Di luar kamar tidur, terdapat lorong kayu panjang yang dipenuhi berbagai barang-barang antik, guci perunggu dengan berbagai macam ukiran sampai cakram giok besar berbentuk Bunga Keabadian, hampir semuanya berkilau dan bernilai tinggi. Beberapa lukisan keluarga juga terpampang disana, hal itu membuatnya berhenti untuk melihatnya sebentar.

Yao Chen adalah putra sulung dari Yao Lin, salah satu jenderal ternama Lianyun, dan karena Yao Zhenghua sudah mencapai usia ke 84-nya, Sang Kaisar akhirnya memutuskan untuk mencari penerusnya. Setelah pertemuan besar dengan para dewan kerajaan, keputusan akhirnya jatuh pada putra pertamanya, ayah Yao Chen.

Tepat di dalam lukisan itu, disebelah ayahnya, Yao Chen kecil terlihat berada di dalam pelukan ibunya yang bernama Zhang Lihua. Liu Xiaotian ingat betul setiap karakter di dalam lukisan-lukisan itu, dan bagaimana mereka semua berakhir. Ibu Yao Chen meninggal saat usiannya baru menginjak dua tahun. Alhasil, Yao Lin memutuskan untuk menikah lagi, namun kali ini ia menemukan wanita yang jauh berbeda dengan Zhang Lihua. Berbeda menurut sifat maupun cara berpenampilan.

Li Mei, istri barunya itu adalah seorang bangsawan kaya raya, dimana mereka dikaruniai satu orang putra bernama Yao Liangcheng, si bocah sombong itu.

Liu Xiaotian, entah kenapa merasa darahnya mendidih berlama-lama memandangi lukisan itu. Ia merasa bertanggungjawab atas raga barunya, termasuk seluruh kejadian yang berkaitan dengan sosok Yao Chen.

"Bagaimana pun, ini adalah kesempatan kedua. Aku harus melakukan yang terbaik, apapun resikonya," ucapnya dalam hati.

Lama ia memandangi lukisan itu, suara langkah berat sepatu terdengar mendekat dari belakang.

"Apa yang kau lihat, Nak?" suara itu membuat jantung Liu Xiaotian berdegup kencang. Ia nyaris memanggil nama Yao Lin begitu saja, beruntung dia segera ingat siapa dirinya sekarang.

"Oh... Ayah," jawabnya cepat, sedikit canggung. Yao Lin mendekat, menepuk bahu Yao Chen dengan kelembutan seorang ayah.

"Sudah lama kau tidak berdiri di depan lukisan ini. Kau pasti mengenang masa kecilmu, ya?" Yao Lin tersenyum tipis, memperlihatkan kerutan usia di wajahnya yang mulai menua, terutama disekitar mata kirinya yang tertutup oleh kain berwarna hitam.

Yao Chen hanya mengangguk pelan. Setiap kata terasa sulit keluar dari mulutnya, terutama saat menyadari bahwa Yao Lin adalah pria yang begitu berbeda dari sosok ayah yang pernah ia bayangkan. Liu Xiaotian selalu menganggap setiap orang dari Dinasti Yao adalah tokoh antagonis.

"Aku tahu," lanjut Yao Lin. "Perang kemarin pasti membuatmu lelah. Kau melakukannya dengan baik, meskipun kau mungkin merasa dirimu belum cukup kuat, padahal kenyataannya kau lebih dari itu, anakku."

Kekuatan? Tentu saja tidak. Tubuh ini bukan milik kultivator hebat, bahkan bukan seorang kultivator, tapi ayahnya tetap memberikan kepercayaan penuh. Itu yang sekarang membuatnya merasa lebih berat memikul nama Yao Chen. Sekaligus membuatnya percaya, bahwa tokoh antagonis dalam cerita ternyata masih memiliki hati yang tulus.

"Oh, ya. Apakah kau melihat Yao Liangcheng belakangan ini? Aku belum melihatnya berlatih di Wuchang pagi ini."

"Tempat biasanya dia berlatih?" Yao Chen menggeleng. "Aku tidak tahu."

"Benar." Yao Lin mendesah panjang, nada suaranya berubah menjadi lebih berat. "Anak itu... terlalu dimanja oleh ibunya. Sudah waktunya dia mendapatkan disiplin yang lebih keras. Besok aku akan memberinya latihan fisik seharian penuh."

Sebelum Yao Chen sempat menjawab apa pun, Yao Lin kembali berbicara. "Ngomong-ngomong, Nak. Jika kau tidak keberatan, aku ingin kau pergi ke Toko Ruolan untuk membeli beberapa ramuan peningkat kultivasi. Aku rasa Li Mei lupa untuk membelinya kemarin. Ajak juga istrimu, dia pasti akan memerlukannya bulan depan."

Kebingungan melintas di wajah Yao Chen. "Apa yang akan terjadi bulan depan, Ayah? Apakah Kerajaan Qingfeng akan kembali secepat itu?"

"Bukan, anakku." Langkah Yao Lin berhenti, lalu menoleh dengan serius. "Perburuan Jiwa Surgawi," jawabnya. "Kultivator dari berbagai penjuru Qingyuan akan berkumpul di Baishan untuk memburu monster dan meningkatkan kultivasi. Itu adalah ajang yang sangat penting. Berhubung Hua Huifang adalah salah satu kultivator terkuat, aku harap kau dapat memberinya dukungan terbaik. Orang-orang pasti akan merencanakan hal buruk kepadanya. Terlebih istrimu memiliki darah Iblis Baifeng."

Yao Chen terdiam. Ia tidak pernah mendengar perburuan seperti itu dalam novel. Tepat ketika pikirannya mulai berkecamuk, Yao Lin sudah menjauh, meninggalkannya dengan berbagai pertanyaan yang belum terjawab.

"Jika dipikir-pikir... bergantung pada pengetahuanku tentang novel ini saja tidak cukup," gumam Yao Chen kembali melihat ke arah lukisan keluarganya. "Dunia ini terlalu detail jika semua momen dituliskan dalam satu buku. Aku mesti mempelajari semuanya lagi seperti bayi."

...[Yao Chen : Bayangan Iblis di Istana Lianyun]...

Ratu Iblis pemimpin Kerajaan Lianyun. Demikianlah kata-kata yang sering dibisikkan oleh pengikut setianya, sebagian besar adalah keturunan asli Suku Baishan yang dikenal dengan nama Baifeng. Maklum, wanita dengan seringai lebar yang terlihat lebih sadis dari seringai serigala itu memang salah satu keturunan asli Suku Baifeng yang tersisa.

Duduk santai di lantai paling atas pagoda hanya membuat hidungnya makin kembang-kempis. Mendengus kesal lantaran orang yang dia nantikan tidak kunjung tiba. Cheongsam putih yang melekat sempurna di tubuhnya mulai berdebu, belum lagi terik matahari pagi yang mulai merangsek masuk melalui jendela, menjadi bom waktu sebelum kesabarannya habis sepenuhnya.

"Maaf terlambat, Ratu Iblis."

“Apa kau datang hanya untuk memberi tahu alasan keterlambatanmu?” Hua Huifang tidak menoleh. Ia hanya mengibaskan kipas di tangannya dengan gerakan yang paling angkuh.

Salah satu hal yang disukai Ratu Iblis kepada gadis ini adalah Ning Zixuan selalu tepat waktu. Namun tidak untuk hari ini. Sebagai gadis berpisau paling tajam diantara pengikut dari Kultus Iblis seharusnya dia tidak membiarkan ratunya berdebu di dalam pagoda.

“Ada komplikasi di lapangan, Ratu Iblis. Aku harus memastikan semuanya bersih sebelum datang,” jawab Ning Zixuan dengan tenang, nada bicaranya datar, nyaris tanpa emosi.

"Komplikasi?" Hua Huifang akhirnya menoleh, memicingkan mata. “Kau tahu, aku tidak suka menunggu untuk alasan yang begitu sepele. Ning Zixuan, kau tahu konsekuensinya.”

Ning Zixuan tidak bergeming. Ia sudah terbiasa dengan tatapan mematikan dari Hua Huifang. Lagipula, tak ada ketakutan yang bisa menyelinap ke dalam dirinya. Profesinya tidak mengizinkan kelemahan.

"Aku sudah pastikan bahwa segalanya berjalan sesuai rencana. Yao Lin akan segera menjadi Kaisar, dan kita hanya tinggal menunggu waktu yang tepat."

"Menunggu waktu yang tepat?" perkataannya barusan hanya membuat perut Hua Huifang makin terasa geli. "Kau pikir aku akan sabar menanti hanya untuk membiarkan waktu yang ‘tepat’ menentukan nasib kita? Yao Lin harus mati setelah dia duduk di singgasana. Tidak ada penundaan, tidak ada ruang untuk kesalahan. Sekecil apapun itu."

"Dan itulah yang akan terjadi, Ratu Iblis," tegas Ning Zixuan, menyatukan kepalan kedua tangannya di depan wajah sambil membungkuk hormat. "Penobatan sudah diatur, dan aku sudah menyusupkan orang-orang kita dari Kultus Iblis di setiap sudut istana. Setelah mahkota dipasangkan, Yao Lin tidak akan bertahan lama."

Hua Huifang berdiri, mengibaskan debu dari cheongsam putihnya dengan menahan emosi. “Yao Chen, suamiku, terlalu lemah untuk mengklaim tahtanya sendiri. Maka, aku harus mengatur semuanya. Ini bukan hanya soal membunuh Yao Lin; ini adalah soal menghancurkan fondasi keluarga Yao dari dalam.”

“Kau sudah melihat Yao Chen tadi malam, kan? Dia seperti anak kecil yang terperangkap di tubuh pria dewasa, tidak berguna dan juga lamban."

"Maaf aku tidak bisa mengikuti Ratu Iblis pada waktu itu. Aku takut merusak privasi Ratu," timpal Ning Zixuan. "Apakah ada yang aneh dari Yao Chen?"

"Yang aneh? Ya, ada sedikit." Kipas di tangan Hua Huifang berhenti bergerak, dan matanya menyipit begitu tajam. "Tidak ada seorang pun yang pernah menolak kecantikanku."

"Menurutku... Yao Chen adalah penyuka sesama jenis."

1
asri_hamdani
Suka dengan gaya bahasanya. Teringat novel jaman Jadul.👍👍
Alison Noemi Zetina Sepulveda
Akhirnya nemu lagi cerita yang oke banget, terima kasih thor untuk karyanya! ❤️
Vanne Mcguire
Karakternya sangat mengesankan dan mudah dicintai!
Alan
Seru banget, ayo cepat update next chapter nya thor! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!