Bercertia tentang anak laki2 yang segala kelebihannya di sembunyikan oleh teman masa kecilnya
Ketika SMP mereka pun mulai berpacaran, namun selama hubungan mereka. Anak laki2 itu justru malah di perlakukan seperti babu.
Puncaknya ketika SMA, anak laki2 itu kerap kali di buat layaknya seperti anjing peliharaann yang selalu patuh dan menurut pada gadis teman masa kecilnya itu.
Namun, setelah sekian lama di posisi itu, anak laki2 itupun akhirnya merasa muak dan memutuskan gadis teman masa kecilnya itu.
Bagaimana kira2 kehidupan anak laki2 itu setelah putus dari teman masa kecilnya itu..?
Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 03 : Fallin Love..
Karin hanya diam di tempatnya yang sedang berdiri di depan pintu kelas ketika Seiji berjalan mendekati dirinya yang tengah terpesona dengan penampilan pria di hadapannya itu.
Semakin dekat pria itu kearahnya, degup jantungnya menjadi semakin cepat. Dia bahkan tidak sekalipun mengedipkan matanya saking terpesona oleh ketampanan Seiji.
"Anu.. Maaf, boleh aku lewat..?" ucap Seiji dengan tenang
Karin masih bengong karena terpesona dengan laki2 yang ada di hadapannya, namun dia di sadarkan oleh teman2nya.
"Karin, hei.." ucap Miki
Seketika Karin pun tersadar..
"Ah, maaf. Ada perlu apa..?" tanya Karin dengan sedikit tersipu
"Ada perlu apa ganteng.." tanya Yuri
Seiji merasa kalau respon orang2 di sekolah terhadap penampilannya saat ini persis seperti yang di ucapkan kakaknya tadi malam.
Dia kembali mengingat nasihat kakaknya untuk bersikap tenang dan stay cool.
"Ah, kalian menghalangiku lewat.." ucap Seiji dengan tenang
Seketika itu menghancurkan khayalan Karin yang berfikir kalau laki2 tampan di depannya ingin bertemu dengannya atau bahkan menyatakan cinta padanya.
Karin dan Yuri terlihat diam dengan wajah melongo karena syok mendengar ucapan Seiji barusan.
Itu membuat Karin lemas dan sedikit lesu.
Miki yang berhasil tersadar langsung meminta maaf dan menarik kedua temannya untuk sedikit menyingkir.
"Ah, maafkan mereka.." ucap Miki dengan gugup
"Tidak apa.." jawab Seiji seraya tersenyum tipis
Seiji langsung masuk kekelas dan duduk di bangkunya yang berada di pojok belakang dekat jendela.
"Eh..? Bukannya itu kursi milik Seiji.." ucap seorang gadis di kelas yang melihat itu
"Apa dia anak baru..?" bisik gadis lain pada temannya
"Entahlah.."
Seiji sempat memandang kearah teman2 di kelasnya.
Dia masih merasa kalau perhatian yang di dapatkannya jauh melebihi ekspektasinya sendiri. Bahakan dia justru terlihat sedikit agak kebingungan karena setiap pasang mata tertuju padanya.
Tiba2 seorang murid laki2 menghampirinya dan berkata..
"Sepertinya kau masih belum menyadari potensimu itu ya.." ucap Kenji
Kenji adalah salah satu murid laki2 di kelas 2B yang sama dengannya. Selain itu Kenji juga adalah kapten tim basket di sekolahnya.
"Eh? Tapi kenapa..?" ucap Seiji
"Apa lagi, tentu saja wajah tampanmu itu kawan. Aku tidak menyadari potensi terpendam mu itu sampai hari ini Seiji.." ucap Kenji
Seketika ucapan Kenji membuat seisi kelas terdiam karena terkejut.
"S-seiji..?"
"Eh..?"
"Sawamura..?"
"Becanda kan..?"
"Pangeran Seiji.."
"Beneran nih..?"
Itulah kata2 yang ada dalam batin murid2 lain di kelas 2B ketika tahu kalau pria tampan itu adalah Sawamura Seiji yang merupakan teman sekelas mereka sendiri.
"Eeeeeeehhhh...!!!??" ucap seisi kelas histeris
Merka pun langsung menghampiri Seiji yang sedang duduk di mejanya, bahkan Kenji yang mengukapkan fakta itu sampai lempar mundur oleh kerumunan murid di yang menghampiri Seiji.
"Ini benar kau Seiji..?"
"Ya tuhan kau tampan sekali.."
"Berikan nomor ponselmu.."
"Apa kau punya pacar..?"
"Hei hei, apa yang membuatmu berubah seperti ini..?"
Semua pertanyaan bertubi2 menghujani dirinya saat itu.
Sementara itu..
Karin, Miki dan Yuri juga nampak sangat terkejut ketika mengetahui kalau laki2 tampan yang barusan berbicara dengan mereka adalah Sawamura Seiji yang sebelumnya mereka anggap sebagai laki2 dengan penampilan suram.
"Itu Seiji.. Si suram berubah jadi pangeran.." ucap Yuri
"Gila, habis makan apaan dia semalam. Kok bisa2nya berubah sampai seperti itu.." kata Miki
Karin masih terdiam dengan wajah terkejut dan terpana memandang penampilan Seiji yang baru itu.
"Kayaknya aku jatuh cinta deh.." kata Yuri
"Haaa, kau itu melihat seekor babi di dandani pun pasti jatuh cinta.." kata Miki
Sementara ketiga bersahabat itu masih berdebat dan terpana melihat penampilan baru Seiji.
Kenji justru mengambil inisiatif untuk membantu Seiji meredakan keributan murid2 di kelasnya setelah melihat penampilan dan menyadari dirinya.
"Teman2 sudah, jangan buat Seiji kebingungan. Masih banyak waktu bagi kita untuk berbicara dnegannya. Setidaknya biarkan dia tenang dulu untuk sekarang.." ucap Kenji dengan lantang
"Ah, maaf membuat mu bingung Seiji.." ucap murid perempuan
"Hahaha, saking kagetnya aku sampai mendesakmu dengan pertanyaan. Maaf ya kawan.." ucap seorang murid laki2
Setelah reda, Kenji pun menanyakan apa yang terjadi dengan penampilan Seiji.
"Ada apa? Aku hanya menuruti saran kakakku dan mencoba penampilan baru.." kata Seiji
"Penampilan baru katamu..?" tanya Kenji
"Apa ada yang salah dengan penampilanku..?" kata Seiji bingung
"Tidak, hanya saja sepertinya semua orang terkejut karena mengetahui ternyata kau memiliki potensi besar di balik poni panjang mu itu.." ucap Kenji
"Potensi..? Potensi apa.." kata Seiji
"Sudahlah, yang perlu kau tahu itu semua tadi adalah pujian.." kata Kenji
Seiji tidak menyangka respon teman2 di sekolahnya akan menjadi seperti ini.
Bahkan dirinya kini mendadak jadi siswa populer di sekolahnya hanya dengan sedikit perubahan yang dilakukan oleh kakaknya.
Meski begitu, Seiji merasa bersyukur orang2 dapat menerima dirinya.
Dan dia jadi yakin kalau perkataan Yuki sebelumnya adalah salah besar kerena mengatakan kalau Seiji akan sendirian jika tanpanya.
Kenyataannya kini dia memiliki begitu banyak orang yang menyukainya terutama penampilan barunya.
Ketika jam istirahat.
Karin menghampiri meja Seiji..
"Hei, jadi itu benar kau.." ucap Karin
Seiji sedikit terkejut ketika gadis tercantik di sekolahnya berbicara padanya.
Sebelumnya, jangankan untuk berbicara.
Dilirik olehnya saja sudah membuat Seiji senang meningat Karin adalah gadis tercantik di sekolahnya itu.
"Hei.. Aku bicara padamu.." ucap Karin menyadarkan Seiji
"Ah.. Maaf.." kata Seiji
"Ada apa denganmu.." ucap Karin
"Ah itu.. Aku hanya tidak menyangka kau mau berbicara padaku, bahkan aku tidak yakin kau melihatku sebelumnya.." jawab Seiji
Karin menghela nafas panjang.
Apa yang dikatakan Seiji benar, dia tidak pernah memandang Seiji sekalipun sebelumnya.
Itu karena bagi dirinya Seiji adalah laki2 suram dan nampak menakutkan dengan poni panjang yang menutupi wajahnya itu.
"Aku tidak membahas itu.." ucap Karin
"Eh..? Maaf.." kata Seiji
Karin duduk di kursi depan meja Seiji sambil menghadap ke arah Seiji untuk menanyakan perubahan Seiji yang begitu drastis.
Sementara murid2 lain melihat itu dengan rasa penasaran.
Karin yang merupakan siswi paling cantik dan seksi di sekolah mereka kini berbicara dengan Seiji yang baru aja bertransformasi dengan penampilan barunya.
"Hoo. Jadi kakakmu yang menyarankanmu untuk merubah penampilan mu itu..?" ucap Karin
"Begitulah, lagi pula ada beberapa alasan lain yang tidak dapat kukatakan.." kata Seiji
Karin memandang laki2 yang ada di hadapannya dengan tatapan tenang dan antusias.
Tiba2 Kenji datang menghampiri mereka.
"Whoaa, apa ini. Pria tampan dan gadis cantik, apa ini cerita romantis dalam sebuah novel..?" ucapnya
"Diamlah Kenji.." kata Karin
"Kami hanya mengobrol.." ucap Seiji
"Hehehe aku tahu, jadi kau juga terkejut ya Karin..?" kta Kenji menggodanya
Karin menghela nafas panjangnya sambil kembali memandang Seiji.
Sejujurnya, dari pada terkejut. Tepatnya dia merasa jatuh cinta pada Seiji setelah melihat perubahannya yang begitu besar.
kukira cinta, ternyata permisi ya..