NovelToon NovelToon
Kesatria Awal Mula

Kesatria Awal Mula

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:747
Nilai: 5
Nama Author: Simpatict

Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Setelah menaklukkan perampok yang muncul entah darimana, Satria, Mimi,Luna, Ani dan Bayu melanjutkan patroli,hingga merasa lapar,semuanya memutuskan untuk berburu hewan dan membakar daging terlebih dahulu.

"Satria,kamu merahasiakan kemampuan selama ini,apa yang kamu lakukan selama 6 tahun ini,siapa yang melatih mu?," tanya Ani.

"Ibuku yang melatihku,beliau sangat kuat,juga ada Mimi yang selalu menjadi rekan tanding yang baik," jawab Satria.

"Jadi selama ini Mimi jarang mau bermain dengan kita,karena selalu bersamamu,apa Mimi menyukaimu?," sahut Luna.

Wajah Mimi memerah mendengar perkataan Luna. "Aku dan Satria berteman sejak kecil,jadi wajar jika aku sering bermain bersamanya."

"Di wilayah tinggal aku dan Mimi tidak banyak orang yang seumuran,mungkin itu juga yang membuat Mimi mau berteman denganku yang tidak berguna," kelakar Satria.

"Tidak berguna apanya,waktu kamu memukuli ku,aku tidak bisa melawan,padahal kemampuanku adalah peningkatan kekuatan fisik,jelas kekuatan fisikmu lebih kuat dariku," bantah Bayu.

"Waktu kita bertanding,aku selalu kelelahan terlebih dahulu," balas Mimi.

"Tapi bagus juga, seorang yang awalnya sangat lemah dalam kekuatan fisik,menjadi sangat kuat setelah kebangkitan kemampuan," kata Ani.

"Setelah aku melihat Satria dengan menggunakan kemampuan spiritual,ada hal yang sangat aneh pada sirkulasi energi nya, seolah-olah tidak memiliki akhir,bisa dikatakan energinya tidak memiliki batas," ucap Luna.

Mendengar pernyataan Luna,Satria sedikit panik. "Mungkin hasil pelatihan dari ibuku yang luar biasa,jadi memberikan ilusi seperti itu." Bantah nya sambil menggunakan kemampuan spiritual untuk memberikan ilusi,supaya terlihat sama dengan orang normal.

"Benar juga,setelah aku lihat lagi,sirkulasi energi Satria sudah sama dengan kita," kata Luna.

"Jadi kamu yang salah lihat, Satria itu sama saja dengan kita," ucap Mimi.

Satria menghela nafas lega. "Jika kemampuanku diketahui oleh orang lain,maka bahaya buat ibu tidak terelakkan," batinnya.

Melanjutkan patroli harian, Satria dan timnya tidak menemui kendala sampai malam hari,mereka kembali ke rumahnya masing-masing, Satria dan Mimi berpisah di pertigaan jalan, tempat biasanya bertemu.

Satria memasuki rumahnya tanpa suara,karena takut menganggu ibunya. Berjalan mengendap-endap menuju ke kamarnya.

"Anak ibu sudah berani sekarang,masuk rumah diam-diam," ucap ibunya dari belakang.

Satria menoleh dan tersenyum melihat ibunya. "Ibu,aku hanya takut menganggu istirahat mu."

"Bagaimana dengan pekerjaan baru,apa ada sesuatu yang terjadi," tanya ibunya.

"Tidak ada,hanya beberapa tikus yang merampok,tapi sudah kami lumpuhkan dengan mudah,juga aku punya teman baru." Jawab Satria dengan penuh semangat.

Ibunya hanya geleng-geleng kepala melihat Satria yang begitu bersemangat. "Itu salahmu sendiri,ibu sudah bilang kan sejak awal,kamu tidak akan di ejek oleh teman-temanmu kalau sudah membangkitkan kemampuan."

"Iya Bu,aku salah,aku hanya takut kalau di ejek dan langsung memukuli teman-teman,tadi juga aku memukuli Bayu." Kata Satria sambil terkekeh.

"Kamu ini,tapi Bayu tidak marah kan?,kalau marah dan orangtuanya datang,biar ibu yang bertindak." Ucap ibunya mendominasi.

"Kalau berantem ibu memang jagonya,tapi untuk melawan mulut tetangga,ibu diam saja," balas Satria.

Ibunya tertawa terbahak-bahak. "Anak ibu juga sudah berani meledek ibunya sendiri,tapi mulut tetangga memang pedas,jadi sebaiknya kita diamkan saja, lama-lama juga tidak pedas."

Satria tertawa kecil. "Ajarin aku berpedang dong Bu,tadi aku sempat kelamaan waktu melawan para bandit."

"Boleh,tapi ke danau saja untuk berlatih,jika di belakang rumah,suara dentuman mengganggu para tetangga pedas itu,nanti semakin menyala," bisik ibunya.

Satria mengangguk,memegang lengan ibunya dan membawanya berteleportasi menuju danau tempat biasanya berlatih.

"Nak, gunakan seluruh kekuatanmu,jangan menahan diri seperti saat kamu latihan bersama Mimi," kata ibunya.

Satria menggunakan pedangnya, teleportasi digunakan untuk melawan,Ding!! Ding!!! suara tabrakan pedang bergema di danau.

Shinta menggunakan kecepatan cahaya dan menyerang Satria bolak balik tanpa meninggalkan celah serangan balik, Satria tidak mau kalah,menggunakan kombo antara kecepatan cahaya dan teleportasi,tapi masih tidak dapat membuat celah serangan pada Shinta,ibunya yang sangat cepat.

Dentuman demi dentuman terdengar memekakkan telinga, Satria juga menggunakan kemampuan peningkatan kekuatan fisik,juga kemampuan spiritual,yang dia tiru dari timnya.. bommm!!! bommmm!!!!

Namun Shinta masih stabil dan mengimbangi begitu banyak kombo kemampuan Satria.

Pertarungan ibu dan anak berlangsung semalaman,perlahan kemampuan baru Satria juga dikuasai dengan baik,hingga akhirnya Shinta menyerah kehabisan energi. "Sudah cukup,kamu memang tidak kenal lelah," gerutu Shinta.

"Ibu tidak akan pernah kalah memang ya,aku sudah kehabisan taktik untuk membuat celah serangan,tapi tidak ada yang berhasil," keluh Satria.

"Kamu ingin melukai ibumu!,dasar anak kurang ajar," gurau Shinta.

"Bukan begitu,aku hanya penasaran saja, kecepatan cahaya milik ibu sama denganku,tapi reflek ibu sangat luar biasa." ucap Satria.

"Itu hanya masalah pengalaman saja,masih butuh 100 tahun lagi bagimu,untuk mengimbangi ibumu yang hebat ini," jawab Shinta.

Satria mengangguk setuju. "Ibu sangat luar biasa."

"Sudah,ayo pulang,pagi hampir tiba,ibu mau memasak untukmu," pinta Shinta.

Satria membawa ibunya berteleportasi untuk kembali ke rumah, kemudian Satria menuju kamarnya untuk tidur.

"Satria,kamu memang anak dari kakak senior ku yang paling berharga,jika mereka berdua masih ada,pasti akan sangat bangga memiliki putra sepertimu." Batin Shinta dan perlahan air mata mengalir di pipinya.

....

Setelah tidur selama 30 menit, Satria keluar dari kamarnya,melihat ibunya yang tengah menyiapkan makanan di atas meja makan.

"Bu,aku nanti akan pergi bekerja lagi, ada perintah untuk berburu hewan,katanya untuk digunakan sebagai perayaan Desa kita," ijin Satria.

Shinta mengangguk. "Tidak apa-apa,tapi kamu harus ingat,tidak boleh menunjukkan kemampuan lain,selain teleportasi saja."

"Siap Bu, teleportasi malah mudah untuk melarikan diri," kelakar Satria.

"Kamu ini,tapi ibu juga sering menggunakan kecepatan cahaya untuk melarikan diri." Kata Shinta sambil terkekeh.

"Siapa dulu ibunya,tapi pulangnya tidak tahu kapan,karena berburu nya juga agak jauh dari Desa," lanjut Satria.

"Oke,jaga juga teman-temanmu jika mampu,jika kamu tidak mampu,selamatkan diri sendiri terlebih dahulu,ayo makan dulu," kata Shinta.

Keduanya makan bersama, kemudian Satria pergi ke pertigaan jalan untuk menunggu Mimi.

"Satria, tumben sekali kamu tidak terlambat, biasanya paling belakang datangnya," ledek Mimi.

"Kebetulan saja aku bangun tidur lebih awal,jadi ya berangkat saja lebih dulu," balas Satria.

"Karena waktunya masih lama,kita jalan kaki saja ke gerbang Desa, sekalian menghemat energi," ajak Mimi.

Kemudian keduanya berjalan kaki menuju gerbang desa Kiwa yang tidak terlalu jauh,hanya dalam 30 menit, Satria dan Mimi telah tiba di depan pintu gerbang.

Setelah menunggu beberapa menit,ketiga orang timnya telah tiba.

Luna masih tampil energik seperti biasanya dan Ani tampak elegan dengan baju dan celana panjang, sementara Bayu,masih tampak sangar dengan pakaian hitamnya.

"Ayo langsung saja,nanti bisa lebih menghemat waktu," ujar Luna.

Mereka berlima berjalan melintasi jalanan hutan dengan pohon disamping kiri dan kanan.

"Jika kita tidak menemukan hewan buruan,kita bisa bermalam di hutan,apa kalian sudah mempersiapkan barang bawaan?," tanya Luna.

"Semuanya sudah dipersiapkan dengan baik,paling tidak kita membawa air bersih untuk minum,jika tidak ada air bersih di hutan," balas Mimi.

Berlima berjalan selama dua jam,hingga akhirnya tiba di hutan belantara,yang terdapat banyak hewan buruan,namun juga ada binatang ganas yang sangat kuat. Di dalam hutan, semuanya membentuk formasi,dengan Ani yang memiliki kemampuan tempur paling rendah berada di tengah.

"Luna, bagaimana dengan sekitarnya,apa sudah menemukan hewan buruan?," tanya Mimi.

"Masih belum, sepertinya hewan buruan di wilayah ini sudah dihabiskan, bukannya beternak malah berburu terus menerus,habis deh," gerutu Luna.

"Mau bagaimana lagi,yang berburu hewan kan bukan hanya penduduk Desa kita," ucap Bayu.

"Tunggu sebentar,ada hewan buruan di wilayah ini,400 meter di depan kita,tapi ada kawanan serigala liar yang mengejar." kata Luna.

......

1
xian
lanjut dong thor 👀
xian
Semangat thor, sebelumnya klo ngeboom maap ya blum tau soalnya 😅
Abu Yahya Badrusalam
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
Levi Ackerman
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Tae Kook
Alur yang terstruktur dengan baik, buatku ingin terus membaca.
Professor Ochanomizu
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!