NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kita bisa memakan ini lagi?

Saat membuka pintu, anak laki-laki berusia 8 tahun datang tergopoh-gopoh. Membawa keranjang besar pakaian basah. Dan satu pakaian di buntal dengan ikatan erat. Da Lang kebingungan melihat Erlang membawa cucian bersih, biasanya pemuda itu akan mandi di sungai dan duduk berjemur di teras menunggu Lao Lao datang.

"Jemur dan ambil air, hari ini kita akan membersihkan rumah!"teriak Erlang dengan nafas tak teratur.

Da Lang tak menyahut, dia mengambil keranjangnya dan menjemur pakaian di samping rumah. Bagaimana pun Saudara nya telah mencuci semua pakaian mereka berempat, Li Hua lebih dulu memenuhi satu jemuran. Ada untungnya rumah Huang Kecil memiliki dua jemuran.

"Bibi, udang dan ikannya sudah ku bersihkan di sungai. Apa perlu di bilas kembali?"tanya Erlang mendekati Li Hua.

"Ya bilas terlebih dahulu dengan air bersih, ikan dan udang akan di kukus."angguk Li Hua.

Erlang segera pergi, sementara Da Lang menghempaskan pakaian dan menjemurnya.

"Apa yang sedang kamu rencanakan?"suara Da Lang terdengar sinis.

Dia tidak percaya Li Hua akan berbaik hati membeli ikan dan udang, tanpa karbohidrat tidak akan membuat mereka kenyang sama sekali.

"Membersihkan rumah,"jawab Li Hua."setelah jemur, ambil air empat ember. Kita akan bersama-sama membersihkan lantai kamar dan ruang berkumpul, apa kalian tidak merasa ini sangat kotor?"

Anak itu terdiam, ini pertama kalinya ada orang yang mengajak mereka bersih-bersih. Biasanya Ibu mereka yang membersihkan rumah. Setelah kepergian Ibu, tidak ada yang benar-benar merawat rumah. Ayah yang selalu berpergian, tidak pernah memikirkan mereka sama sekali. Bahkan kelaparan pun bisa terjadi berhari-hari.

"Akan diambil nanti, biar aku bersama Sanlang mengelap lantai. Siniang masih kecil tidak perlu bekerja."

Mengetahui Da Lang menyetujui nya, Li Hua tersenyum puas. Pergi ke mendapati Erlang tengah menyalakan api di tungku kompor sederhana. Panci besar berisi ikan dan udang, sebenarnya akan lezat kalau di tumis ataupun di rebus dengan kuah kuning.

"Erlang, aku..."ucapan Li Hua terhenti saat mendengar suara gadis kecil di depan.

"Lao Lao datang!"

"Tentu, ini sudah waktunya kalian sarapan. Dimana Ibu kalian?"

"Dia ada dibelakang,mungkin sedang mengukus udang,"jawab Da Lang.

Wanita tua itu mengerut kening, udang dari mana menantu dapatkan.

"Erlang menangkap udang di sungai bersama nya setelah mencuci."

Penjelasan itu membuat Cheng Wenwen mengerti, sepertinya menantu baru nya terdengar kompeten. Mereka hanya bertemu sekali, beberapa hari yang lalu. Hanya menyapa sebentar dan pergi, dia khawatir karena tidak pernah bertemu lagi. Seakan Li Hua menghindari nya setiap dia datang kerumah kecil.

"Lao Lao membawakan singkong rebus, harus segera pergi menyusul Lao Ye di ladang."

"Terimakasih Lao Lao, berhati-hatilah di jalan."Siniang melambaikan tangan.

Menatap kepergian Cheng Wenwen sebelum berlari masuk. Kepala nya muncul diambang pintu dapur, menatap Li Hua dan Erlang dengan mata berbinar.

"Hua Niang, Lao Lao membawakan singkong rebus untuk sarapan."

Li Hua menoleh dan tersenyum lembut,"kemari dan duduk di sudut sana, aku sedang mengukus ikan dan udang."

"Benarkah? Kami tidak pernah makan itu sama sekali."Siniang menatap panci penuh antusias.

Saat tutup panci dibuka, ikan dan udang berada dalam mangkuk besar tembikar. Membuat nya sangat tergoda untuk segera memakannya. Menjilat ujung bibirnya saat merasa air liur hendak menetes keluar.

"Katanya kami akan mengelap lantai, apa itu benar Bibi?"San Lang muncul dengan membawa kain bekas ditangannya.

Erlang segera mengangguk,"Kakak, akan membawa airnya. Kamu bertugas mengelap lantai berdua dengannya."

"Lalu bagaimana dengan mu? Sudahkah kamu mengerjakan pekerjaan lain?"

"Tentu, aku sudah mencuci semua baju kita."Erlang menggosok hidungnya bangga.

Sanlang mengerucutkan bibir, membuat Li Hua ingin tertawa melihat tingkah lucunya. Da Lang membawa empat ember air besar, dia perlu bolak balik untuk mengangkut nya.

Tiga ember di simpan dalam kamar mandi, satu ember untuk mengelap lantai. Pertama Sanlang akan menyapu nya hingga bersih, menyingkirkan beberapa barang tak terpakai. Setelah itu baru mereka mengelap lantai, butuh tenaga ekstra karena kotoran sangat tebal.

Air dalam ember berubah menjadi keruh, di buang ke belakang rumah. Kain bekas mengepel di cuci dan di jemur. Setelah lantai kering, mereka duduk di ruang tamu serta berfungsi sebagai ruang keluarga. Menatap potongan singkong sedikit dingin, semangkuk besar udang dan beberapa potong ikan.

"Hua Niang, aku sangat senang bisa memakan semua ini."Siniang tersenyum lebar pada Li Hua.

Membuat nya terasa canggung, hanya ikan dan udang mengapa terlihat seperti sesuatu yang begitu mewah. Tiga saudara lainnya, menatap Li Hua sebentar, Li Hua yang memahaminya mengangguk.

Mereka hanya malu mengucapkan terimakasih secara langsung, tanpa basa basi mereka berlima segera, memakan hidangan yang telah mereka siapkan. Rasa manis udang dan ikan segar sangat enak, setiap gigitan terasa begitu kenyal daging udang. Dan lembut nya daging ikan.

Nikmat mana lagi yang telah mereka dusta kan, makan sesuatu yang enak hingga kenyang. Siniang bersendawa saat selesai makan, menepuk perut buncitnya pelan dan tertawa lebar.

Da Lang tersenyum melihat tingkah laku adik bungsunya, memang jarang mereka makan makanan enak. Meskipun begitu, mereka bersyukur sehari bisa makan sekali ataupun dua kali.

"Hua Niang, apa kita bisa makan seperti ini lagi?"tanya Siniang penuh harap.

Li Hua menatap Erlang sekilas, anak itu langsung mengangguk cepat."aku akan menangkap banyak udang, berusaha mendapatkan ikan kalau kamu mau."

"Aku...aku ingin ikut menangkapnya."seru Sanlang.

Dia berpikir menangkap udang sambil bermain air sangat menyenangkan, tidak bisa tidak mengajaknya sama sekali. Dia harus ikut, melihat anak-anak begitu bersemangat dan ceria Li Hua merasa hatinya menjadi hangat.

"Aku mengizinkannya, jangan terlalu jauh dari sisi sungai. Dan tidak boleh terlalu lama, berhati-hatilah takutnya ada ular air ataupun biawak."

Erlang dan Sanlang mengangguk cepat, Siniang bangkit berdiri. Dia berencana untuk bermain dengan teman-teman nya.

"Hua Niang aku mau bermain, apa kamu mengizinkan ku pergi?"

"Kembali sebelum makan malam,"

"Aku mengerti."

Gadis kecil itu berlari keluar mengenakan sandal jerami lusuh, Erlang dan Sanlang ikut pergi mereka juga memiliki janji temu bersama teman-teman mereka berdua. Kini tersisa Da Lang dan Li Hua.

"Aku mau menggali sayuran liar."

"Bisakah aku ikut? Sangat tidak menyenangkan disini sendirian."pinta Li Hua.

Da Lang terdiam sejenak, dia mengangguk menyetujui. Memang membosankan duduk dirumah tanpa mengerjakan apapun.

1
Lala Kusumah
miris...
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
cepat kuat Lin Hua... lanjuuuuuuuuuuutttt
Sarifah Sarifah
pingin gigit thor nya deh, kok upnya dikit amat/Sob//Sob//Sob//Sob/
end
Mcx lemah baru in reinkarnasi lemah g ad kekuatan jd malas baca
Lismawati
thor buat Li hua menjadi tangguh mempunyai kultivasi yg tinggi
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
semangat terus update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt, semangat sehat ya...
RJ 💜🐑
ceritanya bagus, semangat buat karyanya thor 🤗🤗❤
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!