Bagaimana jadinya jika siswi teladan dan sangat berprestasi di sekolah ternyata seorang pembunuh bayaran?
Dia rela menjadi seorang pembunuh bayaran demi mengungkap siapa pelaku dibalik kematian kedua orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siastra Adalyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. TOP 3
"Hai" Sapa seseorang pada Agacia.
"Oh, hai"
"Nama aku Dira Talishia, kamu bisa panggil aku Dira. Kamu jurusan Desain Komunikasi Visual juga kan?" Tanya nya sambil mengulurkan tangan dan tersenyum.
Agacia menjabat tangan Dira dan memperkenalkan dirinya " Aku Agacia, iya kita satu jurusan"
"Waahh..seneng deh, salam kenal ya Agacia!" Ucap Dira penuh semangat.
"Btw, warna rambut dan mata kamu unik banget, itu mata asli? Ah, maksudku kamu ga pake softlens kan? " Tanyanya sambil melihat ke arah rambut dan mata Agacia.
"Iya, mataku memang berwarna biru"
"Wah...cantiknya" Dira menatap kagum ke arah Agacia.
Setelah mereka ngobrol sesaat tak lama kemudian terdengar suara dari seseorang yang ada diatas panggung.
Semua siswa yang ada di aula otomatis langsung menatap ke arah panggung dan mulai memperhatikan si pembicara tersebut.
"Tes tes, sudah jelas kan?"
"Halo semuanya, selamat pagi dan selamat datang di Jardin International School! Perkenalkan namaku Liam" Ucap siswa laki-laki itu memperkenalkan dirinya.
"Aku ketua OSIS di Jardin International School ini, sebelum upacara penyambutan peserta didik barunya dimulai, rapikan dulu barisan kalian sesuai jurusan masing-masing ya" Ucap Liam sambil tersenyum ramah dan mengarahkan barisan para siswa dari atas panggung.
"Nah, karena barisannya sudah rapi dan tertib kita bisa langsung mulai upacara penyambutan peserta didik barunya! Sekali lagi selamat datang di Jardin International School!" Ucap Liam penuh semangat.
Para siswa menyambut dengan tepuk tangan yang meriah. Upacara penerimaan peserta didik barupun dimulai dengan tertib dan terstruktur. Agacia dan Dira juga memperhatikan setiap urutan dari upacara itu mulai dari kata sambutan, pengenalan lingkungan sekolah dan peraturan apa saja yang berlaku, perkenalan kepala sekolah, guru, jurusan, ekstrakurikuler dan anggota OSIS, hingga sampai di acara penghujung upacara penyambutan tersebut, yaitu pengumuman.
"Baiklah semuanya, akhirnya kita sampai di penghujung acara ini yaitu pengumuman" Ucap Liam yang kembali berbicara kepada semuanya.
"Waah...pengumuman apa ya? Aku jadi deg-degan" Tanya Dira.
"Entah, aku juga penasaran" Jawab Agacia sambil menatap sekeliling, sepertinya siswa yang lain pun merasakan perasaan yang sama seperti mereka.
"Kayaknya pengumuman peringkat tertinggi di ujian masuk deh" Ucap Dira.
"Biasanya kayak gitu tau, peringkat 3 besar di ujian masuk akan di panggil ke depan. Dan mereka yang dapat peringkat 3 besar itu udah pasti pyur nilai asli tanpa adanya manipulasi apapun" Ucap Dira lagi.
"Oh, aku baru tau. Kira-kira siapa ya? Pasti mereka pintar banget"
"Iya makanya banyak yang penasaran siapa yang masuk top 3 saat ujian masuk, mereka pasti jadi sorotan banget deh. Karena ujian tes masuk di JIS ini kan terkenal yang paling sulit, bahkan katanya tingkat kesulitannya hampir 90%" Jawab Dira menjelaskan.
"Wow, aku baru tau soal itu. Ternyata tes masuk nya sesulit itu ya" Jawab Agacia yang agak terkejut mendengar penjelasan Dira.
"Iya makanya, aku bisa masuk sini aja bayar, alias jalur mandiri hehe" Kata Dira sambil tertawa pelan.
"Wah...kamu pasti orang kaya" Goda Agacia sambil menyenggol pelan tangan Dira.
"Baik, langsung saja aku beritahukan pengumuman kali ini" Kata Liam dari atas panggung.
"Mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah tidak asing dengan pengumuman ini, yaitu pengumuman peringkat 3 besar saat ujian tes masuk!" Teriak Liam penuh semangat yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari semuanya. Siswa yang lain mulai berbisik-bisik siapa kira-kira yang menjadi peringkat 3 besar tersebut.
"Kita mulai dari peringkat ke 3 ada dari jurusan tata boga dengan nilai 84,7!" Ucap Liam.
"Yang namanya aku sebutkan silahkan naik ke atas panggung dan memberikan sepatah dua patah kata ya!. Peringkat ke 3 tes ujian masuk, selamat kepada........Hellen Rowan!"
Semua orang bertepuk tangan saat mendengar nama Hellen Rowan dipanggil. Sedangkan Agacia sangat terkejut dan bangga karena Hellen yang tadi pagi baru bilang kalau dia kesulitan saat mengisi jawaban saat ujian itu malah masuk 3 besar peringkat terbaik.
"Hellen! Dia keren sekali" Ucap Agacia bangga.
"Kamu kenal dia?" Tanya Dira.
"Iya, dia temanku" Jawab Agacia sambil mengangguk penuh semangat.
"Waah...dia hebat sekali" Dira terkagum dan menatap ke arah Hellen yang ada di atas panggung.
Hellen mulai menyampaikan ucapan terimakasih nya lalu di berikan pin kehormatan.
"Berikutnya peringkat ke 2 tes ujian masuk dari jurusan arsitektur, dengan nilai 86. Selamat kepada Reyhan Easton!"
Semua orang kembali bertepuk tangan saat nama Reyhan Easton dipanggil.
"Aku kira Reyhan cuma orang sombong yang otaknya kosong, ternyata dia pintar juga ya" Ucap Dira yang terlihat kesal.
"Kamu kenal dia?" Tanya Agacia.
"Iya, dia anak tunggal keluarga Easton, kamu tau hotel dan restoran Easton bintang 5 yang mewah itu? Nah itu milik keluarganya dia" Ucap Dira menjelaskan.
"Oh...iya tau, keren banget" Jawab Agacia sambil mengangguk.
"Idih keren apanya, dia tuh anaknya ngeselin banget. Kalau bisa kamu mending ga usah punya urusan apapun sama dia deh"
Agacia hanya mengangguk dan mendengarkan ucapan Dira.
"Selanjutnya, yang terakhir dan yang paling di tunggu-tunggu, peringkat ke 1 tes ujian masuk, dengan nilai..."
"Oh! 100! Nilai sempurna!" Ucap Liam yang sama terkejutnya saat mengetahui nilai sempurna tersebut.
Para siswa mulai ribut membicarakan siapa yang mendapatkan peringkat 1 dan nilai sempurna itu. Pasalnya, di JIS belum pernah ada lagi siswa yang mendapatkan nilai sempurna saat ujian tes masuk selama 10 tahun terakhir, makanya semua siswa termasuk guru yang mendengarnya dibuat terkejut dan penasaran.
"Baik semuanya harap tenang, siswa genius yang mendapat peringkat ke 1 di tes ujian masuk tahun ini dengan nilai 100 adalah..."
Bersambung...
Panjangin lah thorr/Whimper/