NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 3

Dengan kecepatan penuh Zea langsung tancap gas menuju rumah sakit Siloam. Pikirannya sudah kemana-mana memikirkan keadaan sang ayah.

sesampainya di rumah sakit Zea langsung menuju ke UGD dimana ayahnya dirawat.

Tak lama kemudian Fero datang. Ternyata Andi menelponnya dikira Andi, Zea bareng sama Fero.

Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Fero memeluk Zea. Katanya ia merasakan apa yang Zea rasakan. Tiba-tiba ada perasaan aneh di hati Fero ketika dia memeluk Zea kali ini.

Zea yang dari tadi matanya sudah merah menahan tangis hanya bisa diam tak bicara ataupun membalas pelukan Fero.

"Lo boleh menangis sekarang Ze" ucap Fero seraya mengelus punggung Zea dengan lembut.

Air mata Zea tiba-tiba meluncur begitu saja tanpa bisa ditahan lagi. Dia nangis tersedu-sedu. Bukan cuma karena ayahnya tapi karena Fero sekarang sudah bersama Shena.

"Ze, Gue temenin Lo disini ya?" tawar Bara setelah melihat Zea menangis.

"Gak usah Fer, Lo pulang aja lagian Gue sudah sama bang Andi juga" Zea menolaknya dengan lembut.

"Ya sudah kalau Lo butuh Gue Lo telpon aja ya? Gue siap kapanpun Lo butuh Gue. Gue duluan ya Ze" Fero melangkahkan kakinya meninggalkan Zea yang masih tertunduk di kursi tunggu di depan UGD.

...********...

"kalau suka tu ngomong, jangan di pendam dalam hati sendiri!"

Zea mendelik tajam mendengarkan ucapan Andi. "Suka sama siapa Bang, sok tau banget deh jadi orang" elak Zea.

"Abang tau apa yang kamu pikirkan dan yang kamu rasakan biarpun kamu gak cerita Ze. Waktu kamu SMP kamu inget gak, kamu pernah bilang kalau Fero itu ganteng?"

"Ikh kapan Gue bilang gitu? Gak inget gue"

Andi tau ucapan Zea itu tidak sejalan dengan yang dia rasakan.

"Siapa sih yang bisa menolak pesona seorang ALFERO DARMAWAN seorang pemuda tampan anak dari crazy rich di Jakarta yang mempunyai IQ diatas rata-rata. Bahkan seorang HILMA GHOZEA yang terkenal cuek pun gak bisa menolah pesona seorang ALFERO DARMAWAN. Iya kan Ze?" tanya Andi sambil menaik turunkan alisnya.

"kalau kamu gak berani ngomong biar Abang saja yang ngomongin ke Fero gimana?'

"Apaan sih Bang, jangan sok tau. siapa yang suka sama Fero, dia itu sahabat aku gak mungkin lah aku suka sama dia" protes Zea lalu memalingkan wajahnya dari Andi.

...********...

Bara : Bagaimana keadaan Papa Lo, Ze,?

sebuah pesan masuk di Hape Zea. Belum Zea balas karena saat ini gadis itu sedang bermain game. Dia hanya melihat sekilas dengan menarik layar ponselnya ke bawah.

Satu jam kemudian barulah Zea membalas pesan dari Fero dengan alasan terlalu banyak yang mengirim pesan oleh karena itu pesan dari Fero tenggelam dan tidak sempat di balas.

Fero : siapa memang yang nge chat Lo, Ze?"

Zea : Kepo Lo Fer!

Fero : Siapa Ze? Balas Fero lagi dengan banyak tanda tanya .

Zea : Denis

Fero : Kok Lo kenal? Dia anak SMA tunas bangsa yang terkenal suka tawuran itu? Ada perlu apa dia kirim pesan ke Lo? Kok gue gak tau Lo kenal dia Ze ?.

Zea : Lo terlalu fokus sama pacar baru Lo Fer.

Setelah mengetik itu Zea langsung menyimpan ponselnya dan tidak berniat sama sekali membalas lagi pesan dari Fero.

"kenapa adil kamu itu?" tanya Zoya mami Zea dan Andi

"Galau mi gara-gara Fero lagi dekat sama cewek" bisik Andi .

"OOO.. Udah kalau gitu jangan diganggu, awas kalau kamu jahilin adek kamu!" Zoya mewanti-wanti Andi supaya tidak jail ke Zea.

Tiba-tiba seorang polisi datang bersama dengan orang kepercayaan sang ayah.

Kalau sudah ada polisi kaya gini biasanya ada yang tidak beres pikir Zea dalam hati.

"Reyhan?" Andi menyapa pemuda yang menjadi orang kepercayaan papanya itu.

bukannya Papi bilang kalau Reyhan sedang diluar negeri.

"Maaf ini Andi, pak polisi ini datang untuk minta keterangan dari pak Dirga" bisik Reyhan di telinga Andi.

"Papi baru saja tidur Rey, maaf gue gak bisa bangunin Papi " ucap Andi seraya mempersilahkan polisi itu masuk ke ruangan itu

Reyhan mengangguk "ITS okey Andi! Kalau begitu saya balik ke kantor dulu. Mungkin saya akan ke sini lagi besok."

...*******...

Setelah drama membujuk Zea untuk pulang usai tanpa sepengetahuan Zea. Andi menelpon Fero supaya menjemput Zea dan mengantarkannya pulang.

"Ze, kamu pulang saja sekarang sudah malam, Abang sudah pesen mobil grab kamu tunggu aja di depan" titah Andi

"Lho kan gue bawa motor bang!" balas Zea

"Motor kamu biar Bang Andi yang bawa"

"Oke, lah" Zea pamit ke Andi lalu melangkah ke depan rumah sakit bersamaan dengan Zoya.

setibanya di depan rumah sakit Zea dan ibunya menunggu mobil yang katanya sudah dipesan sama Andi.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan Zea dan ibunya

"Lho ini bukannya mobil Fero Ze?" tanya Zoya

jendela mobil itu terbuka dan terlihat pemuda tampan yang sangat Zea kenal di belakang kemudi mobil itu.

"Ze, tanya yuk naik!"

"Loh kok kamu Fer, katanya Andi tadi pesen grab" tanya Zoya heran.

" Aku driver grab nya tan"Tutur Fero

Ternyata tadi Andi menyuruh Fero untuk menjemput Zea dan Zoya. Ia takut Zea menolak kalau tau Fero yang menjemput, oleh sebab itu Andi bilang kalau sudah pesen mobil grab.

Zea yang sudah capek langsung masuk ke mobil Fero dan duduk samping Fero. Sedangkan Zoya lebih memilih duduk di kursi belakang.

Sepanjang perjalanan Zea hanya memandang jalanan. Sekarang hampir pukul sebelas malam, kehidupan malam yang sebenarnya baru dimulai.

...********...

Keesokan paginya.

"Ze, Lo pergi bareng Gue ya? Kan motor Lo di rumah sakit"

Pagi-pagi sekali Fero sudah nongkrong di meja makan rumah Zea. Dia bahkan membantu mbak Sri untuk menyiapkan mie goreng yang mau di bawa Zea ke sekolah.

"Lo putus sama Shena ya?" tanya Zea.

"Lo doain Gue putus ze"

"Trus ngapain pagi-pagi Lo di rumah gue? Seharusnya Lo tu di rumah Shena bukan di rumah Zea!"

Fero menghela napas "Seharusnya Lo bersyukur Ze. Sahabat Lo ini rela pagi-pagi kesini demi Lo. Gue pikir motor Lo di rumah sakit Bang Andi juga di rumah sakit, gak mungkin kan Tante Zoya nganterin Lo yang ada nyeruduk tembok kalian berdua "

Kan dirumah ini ada Bang Aris dia bisa nganterin Gue ke sekolah.

"Lo lupa Bang Aris juga masuk rumah sakit Sama om. Pram"

Zea menghentakkan kakinya. Ia sudah berusaha menjauhi Fero tapi kenapa kini Fero yang mendekatinya. Kalau gini caranya semakin sulit Zea melupakan perasaannya Fero.

"Jangan kayak gitu nanti sepatu Lo rusak, masa baru sebulan ganti dah mau ganti lagi" ucap Fero sambil menunjuk sepatu Zea.

"Terserah Gue dong, Gue beli sepatu pake duit Gue sendiri bukan duit Lo"

"Udah yuk berangkat keburu telat ntar " ajak Fero.

"Gue minta jemput Rini aja"

Fero berdecak kesal mendengar ucapan Zea. " Rini pergi bareng pacarnya!

"Sejak kapan Rini punya pacar? Kok gue gak tau?" tanya Zea syok mendengar Rini sahabatnya punya pacar.

"Sama kaya gue juga gak tau kalau banyak cowok yang chat Lo. Bahkan Lo Deket sama Deral cowok bajingan itu Gue juga gak tau!" ucap Fero ada amarah di nada suara Fero ketika mengucapkan itu.

Lalu Fero menarik paksa tangan Zea.

"Sakit Fero tangan Gue" ucap Zea yang tak dihiraukan oleh Fero. Selama ini Fero tidak pernah berlaku kasar ke Zea. bahkan Fero bisa ngomong banyak kalau sama Zea kalau sama orang lain Fero layaknya manusia kutub yang arogan dan semaunya sendiri.

1
ZeNa
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!