NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Berondong

Terjebak Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Savira tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda. Dia menolongnya sampai membiarkan dia tinggal di rumahnya. Namun, seiring waktu berjalan, dia merasakan hal berbeda dengan pemuda ini. Hingga benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.

Namun, mengetahui jika pemuda yang dia tolong ternyata bukanlah orang biasa. Dia adalah seorang pewaris utama dari Perusahaan besar tempatnya bekerja.

Bagaimana setelah ini? Savira hanya merasa dibohongi oleh pemuda itu. Apa dia akan memaafkannya? Atau mungkin segala rintangan akan membuat dia menyerah begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berusaha Selalu Melindungimu!

Kembali ke rumah karena keadaan bayi dan Ibunya juga baik-baik saja. Malam ini rumah ini diramaikan dengan tangisan bayi. Disini Shandy juga ikut panik dan kebingungan saat bayi mungil itu menangis.

"Pengen asi kali"

Savira menoleh pada Shandy yang berdiri di belakangnya, wajah pria itu terlihat sangat panik dan tegang. Membuat Savira ingin tertawa melihatnya.

"Shutt, jangan sampe Kak Mena kebangun. Kasihan dia butuh istirahat" ucap Savira, dia menggendong bayi keluar kamar.

"Tapi itu terus nangis, dia beneran mau asi"

Savira menatap Shandy, benarkah bayi ini ingin asi. Tapi kasihan juga untuk membangunkan Kak Mena yang baru saja terlelap.

"Sini deh, aku mau coba gendong"

"Beneran Shan? Lo bisa memangnya?"

"Berusaha saja"

Akhirnya dengan perlahan Savira memberikan bayi mungil itu pada gendongan Shandy. Meski terlihat sedikit tegang, tapi Shandy mencoba untuk tetap tenang dan berusaha membuat bayi itu kembali diam dan tertidur.

"Apa mungkin popoknya basah ya?"

"Nah itu, coba kamu cek deh"

Bayi itu di tidurkan di atas sofa, dan ketika Savira membuka popoknya dan ternyata bukan hanya pipi saja, tapi bayi ini juga buang air besar.

"Shan, lo ambilin popok ganti sama tisu basah di dalam kamar. Hati-hati, jangan sampai Kak Mena terbangun"

Shandy mengangguk dan segera berlalu ke kamar. Dia benar-benar bingung dan panik sekarang. Melihat bayi menangis saja malah membuatnya bingung. Setelah membawakan apa yang dibutuhkan, Shandy hanya menatap Savira yang menggantikan popok bayi dan juga membersihkannya.

"Bisa gak?"

"Aman, aman. Gue bisa kok"

Benar saja setelah di ganti popok, maka bayi itu langsung kembali diam. Shandy mencoba menggendongnya saat Savira pergi ke kamar mandi untuk menaruh popok kotor itu. Dan dalam dekapannya bayi itu langsung tertidur kembali.

"Wah, dia kembali tidur" ucap Savira saat kembali ke ruang tengah.

"Iya Kak, sepertinya memang dia tidak nyaman dengan popoknya"

Savira mengangguk, dia duduk disamping Shandy. Mengelus kepala bayi itu dengan lembut. Dia melirik ke arah Shandy yang sedang menggendong bayi ini. Tersenyum tipis melihat pria ini yang terlihat tegang pada awal dia mencoba untuk menggendongnya. Sekarang Shandy malah terlihat menikmatinya.

"Sekarang kita tidurkan lagi di kamar, nanti Kak Mena terbangun akan mencari bayinya"

Shandy mengangguk, mereka kembali ke kamar Kak Mena dan perlahan menidurkan kembali bayi itu. Shandy tersenyum tipis melihat bayi mungil itu yang terlelap begitu nyaman.

"Ayo keluar lagi"

Savira menarik tangan Shandy untuk keluar dari dalam kamar Kak Mena. Dia menguap lebar, melirik jam dinding yang ternyata sudah tengah malam.

"Tidur sana, kamu terlihat lelah sekali"

Savira menoleh pada Shandy, dia tersenyum. "Lo juga istirahat Shan, besok masuk Kampus 'kan. Tadi kita sama-sama izin gak pergi kerja, dan lo gak ke Kampus juga. Besok kita harus ke Kampus"

Shandy hanya mengangguk saja, dia mengelus lembut kepala Savira sekarang. "Tidur nyenyak ya. Jangan lupa untuk mimpi indah"

Savir menepis pelan tangan Shandy di kepalanya. "Apaan si. Udah ah, gue masuk dulu ya"

Dan Shandy hanya menatap punggung Savira sampai gadis itu masuk ke dalam kamarnya.

*

Beberapa hari berlalu, dan Shandy juga Savira selalu disibukan dengan mengurus bayi Kak Mena. Mereka yang sama-sama belum ada pengalaman apapun, tapi berusaha untuk bisa merawat bayinya.

Ketika bayi itu menangis, maka mereka langsung berbondong-bondong untuk melihat keadaannya, membantu Kak Mena untuk menenangkan bayinya.

Dan sekarang Kak Mena sedang memberikan asi untuk anaknya di ruang tengah. Shandy dan Savira duduk berdampingan dengan tersenyum melihat bayi itu meminum asi dengan lahap.

"Kak, sudah pikirkan namanya?" tanya Savira.

"Megan bagaimana?"

Savira tersenyum, namun matanya berkaca-kaca. "Nama Kakak dan Kak Ganang?"

Kak Mena mengangguk, dia tersenyum meski tetap terlihat wajah sedihnya. Mungkin karena memang dia menjadikan anak ini sebagai pengganti dari pria yang begitu dia cintai.

"Setidaknya, dia akan menjadi pengganti Mas Ganang untuk Kakak, Dek"

"Kak Ganang akan senang mendengar nama itu, Kak. Megan. Nama yang indah"

Shandy merangkul bahu Savira, tahu jika gadis itu selalu merasa sedih ketika dia mengingat tentang mendiang Kakaknya. Semuanya memang tentang seorang saudara yang saling mencintai, namun harus terpaksa terpisah karena maut.

"Jadi, kita akan memanggilnya Megan" ucap Shandy.

"Iya, Megan"

Savira tersenyum melihat senyuman Kak Mena yang menatap bayinya itu. Nama yang diberikan pastinya melambangkan cintanya pada mendiang suaminya. Terkadang Savira berpikir, kenapa harus orang sebaik Kak Ganang dan mencintai istri dan keluarganya dengan tulus yang pergi lebih dulu. Tapi, mungkin memang tidak akan ada yang bisa mengubah takdir.

"Oh ya Dek, sepertinya minggu depan Kakak sudah harus pulang ke Luar Kota. Akan tinggal disana saja. Semakin Kakak tinggal disini, maka semakin terasa sakit mengingat Mas Ganang"

Savira langsung menatap Kak Mena dengan berkaca-kaca. Seolah tidak rela ditinggalkan begitu saja. Namun, Savira juga harus mengerti keadaan Kak Mena sekarang. Semakin dia tinggal disini, maka semakin menyakitkan karena semuanya tentang kenangan bersama orang yang dia cintai yang sekarang sudah tiada.

"Sebenarnya aku tidak rela Kakak pergi. Tapi, aku juga tidak ingin egois. Ini sudah keputusan Kakak, jadi aku tidak akan melarang. Mungkin aku masih bisa berkunjung sesekali"

"Kakak juga akan datang kesini jika Megan sudah besar"

Savira mengangguk, dia mengusap ujung matanya yang berair.

"Kakak ke kamar dulu ya"

Setelah Kak Mena berlalu ke kamarnya, Savira benar-benar tidak bisa menahan air matanya. Shandy langsung memeluknya, dia cukup mengerti apa yang dirasakan Savira saat ini.

"Pada akhirnya semua orang akan meninggalkan aku sendirian.. Hiks.."

"Enggak, Kak. Aku akan tetap bersamamu dan tidak akan meninggalkanmu. Itu adalah janjiku untukmu"

Savira mendongak, menatap Shandy dengan matanya yang basah. Pria itu langsung mengusap air matanya.

"Terima kasih ya Shan, udah mau jadi pelindung gue"

"Akan selalu berusaha melindungimu"

Sebuah janji yang kembali terucap dari mulut Shandy. Tidak! Sebenarnya bersungguh-sungguh dari hatinya. Namun, entah dia akan bisa menepatinya atau tidak.

Semoga aku bisa tetap menemanimu sampai kapanpun. Bisa tetap menjadi pelindungmu. Karena aku juga ingin lebih lama bersamamu.

Shandy terus memeluk Savira dengan erat. Isak tangis gadis itu selalu membuatnya sakit. Dan Shandy menyadari, jika dia tidak ingin gadisnya tersakiti.

Bersambung

1
Masfaah Emah
ada yg cembokur tuh.....
Nur Adam
lnjur
Masfaah Emah
Alhamdulillah akhirnya lancar jga operasi nya tinggal menunggu sehat nya aja,👍💪😘
Masfaah Emah
smoga operasi nya lancar tidak kurang satu apapun, 🤲nanti bisa cepat ngelamar Savira 👍💪
Masfaah Emah
semoga pengobatan nya berhasil dan berjalan lancar🤲 semangat Sandy demi Savira,💪😘
Nur Adam
lnjir
Nourisna
mencintai dan dicintai secara ugal² an , terkadang iri liat shandy dan savira 🤭😁, semoga sehat smpe akhir hayat shandy nya 🤲🤲
Masfaah Emah
semangat Sandy 💪demi cinta kalian smoga bersatu sampai menua🤲
Pujiyati Astuti
semoga tak terjadi apa² saat Shandy operasi diluar negri dan mereka akan bersatu
sunshine wings
Yeay 👏👏👏👏👏
Semangat Shandy 💪💪💪💪💪
Nur Adam
lnjut
Masfaah Emah
ya udah nikah kan aja dlu nanti jdi bisa slalu bersama dan ga bisa terpisahkan lgi
Masfaah Emah
smoga Savira bisa memaafkan Erlangga dan bisa menerima Sandy kembali n smoga Sandy mau berobat dan cepat sembuh 🤲
Pujiyati Astuti
pawangnya Shandy sudah datang jadi pasti akan nurut kalau disuruh sama Savira untuk berobat
Nanik Arifin
udah, nikahkan aj Shandy dg Savira. biar Shandy cangkok jantung di LN dengan didampingi Savira
Pujiyati Astuti: setuju kak biar mereka berdua tak terpisahkan lagi
total 1 replies
Masfaah Emah
pasti kak Mena n Savira kaget karena yg nabrak kakak nya adalah Erlangga kakak nya Sandy yg suka pesen ketring k kak Mena ..
Pujiyati Astuti
semoga Savira mau ikut bersama Gilang buat ketemu sama Sandy dan Savira juga bisa menyakinkan Sandy agar mau berobat untuk mengobati sakitnya

lanjut ya kak tetap semangat
Pujiyati Astuti
apa yang akan terjadi jika savira dan kak Mena tahu kalau yang nabrak suami dan kak mereka adalah Erlangga yang suka memesan makanan sama kak Mena
Nanik Arifin
ayo Vir, temui Shandy. saat ini kamulah nyawa Shandy. kamu menjauh, nyawa Shandy juga jauh dr raganya. kamu juga g bisa jauh dr Shandy kan ?
Berdamailah dg keadaan. Bantu Mena menerima garis Tuhan, bukan malah SPT itu
Ikhlaskan yg terjadi. bangun masa depan yg lebih baik tuk dirimu, keponakanmu bahkan mungkin juga tuk Kakak Iparmu. bisa jadi jodoh Mena dg Ganang hanya 1 th, jodohnya sampai justru bersama Langga. bukankah Mena kenal baik dg Erlangga pelanggan cateringnya ?
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!