NovelToon NovelToon
Codex Of Fantasy

Codex Of Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Summon
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Ningrum, seorang gadis desa yang hidup ditengah diskriminasi, terjebak dalam pertempuran dahsyat antara dua makhluk raksasa yang dikenal sebagai Monarc. Di tengah kekacauan dan ledakan yang memekakkan telinga, Ningrum mendapati dirinya bersama pulau tempat kedua monster bertempur dipindahkan ke luar angkasa. Di antara bintang-bintang dan planet-planet asing, Ningrum harus menemukan cara untuk bertahan hidup di dunia baru yang penuh misteri dan bahaya. Dengan bantuan makhluk-makhluk aneh dan teknologi canggih, ia memulai petualangan epik untuk menemukan jalan pulang, sembari menguak rahasia Monarc yang dapat menentukan nasib galaksi. Mampukah Ningrum mengatasi segala rintangan dan menemukan takdir sejatinya di tengah galaksi yang luas dan penuh intrik? Temukan jawabannya dalam kisah fantasi isekai yang menegangkan ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar untuk bertahan hidup

Ningrum tertegun, merasa kekuatan baru yang mengalir dalam tubuhnya. Dia memandang ke telapak tangannya, yang kini sinar dengan cahaya hijau lembut itu mulai memudar. Dia menoleh kearah wanita yang tadi memeluknya, namun sosok cantik itu tidak ada lagi di sampingnya.

“Siapa sebenarnya wanita itu?.”

Dalam keheningan, Ningrum kembali membaca buku itu hingga waktu berlalu begitu cepat. Banyak pengetahuan yang dia peroleh, dari pengetahuan umum seperti memasak, hingga pengetahuan diluar akal sehat seperti sihir. Ningrum tidak tahu berapa jam telah terlewatkan semenjak dia mulai membaca.

Namun pada akhirnya Ningrum berhenti begitu resistensinya terhadap kantuk tidak bisa lagi menahannya untuk tertidur.

Dalam mimpinya, Ningrum kembali bertemu dengan wanita berambut emas yang sebelumnya dia lihat. Tanpa sepatah kata, wanita itu merobek dadanya sendiri lalu mengambil jantungnya untuk diserahkan kepada Ningrum yang tidak dapat beraksi dengan apa yang baru saja dia lihat.

{Ini adalah permintaan maafku karena telah membuatmu mengalami semua ini}

Menerima pemberian penuh darah dari wanita misterius itu, Ningrum terpaku melihat jantung yang masih berdenyut di telapak tangannya. Ningrum tiba-tiba bangun dari tidurnya dengan nafas memburu seakan baru saja melihat mimpi buruk. Dia berteriak saat merasakan jika sedang memegang jantung yang dia lihat di dalam mimpi. Namun setelah diperhatikan dengan seksama, Ningrum sadar yang dia pegang adalah buku yang sebelumnya dia baca.

"Apa aku tertidur sambil memeluk buku ini?." Ningrum berpikir mimpi yang dia lihat pasti ada kaitannya dengan buku misterius ditangannya.

***

Langit masih terlihat sama seperti sebelumnya, Hitam dihiasi bintang-bintang, kegelapan juga masih menyelimuti seluruh daratan. Ningrum berpikir sudah satu Minggu tempat ini tidak mengalami perubahan. Semenjak kejadian itu Ningrum samasekali tidak melihat munculnya matahari, bahkan hembusan angin pun tidak dapat dia rasakan.

“Seakan aku berada ruang kedap udara. Tapi anehnya aku masih bisa bernafas” menyaksikan keanehan yang terjadi di sekitarnya, memperkuat dugaan jika dirinya telah dipindah ke dunia lain.

“Tapi bukankah seharusnya hanya aku saja yang dipindahkan ke dunia lain. Lalu dimana dewa yang meminta maaf karena telah melakukan kesalahan yang menyebabkan kematianku.”

Ningrum merasakan dugaan jika dirinya dipindahkan ke dunia lain terlalu mengada-ada, karena semua yang dia ketahui dari buku sama sekali berbeda dengan yang saat ini dia alami. Pertama, Ningrum dipindahkan beserta pegunungan tempat tinggalnya, dan yang kedua tidak ada dewa yang menemuinya seperti kisah generik transmigrasi ke dunia lain.

“Atau mungkin sebenarnya aku sudah bertemu dengan dewa?" Ningrum kembali teringat dengan mimpi yang dia alami satu Minggu lalu, dimana seorang wanita memberikannya sebuah jantung.

“Jika tempat ini memang dunia lain, lalu apa yang harus aku lakukan?.” Ningrum menatap langit, dia tidak dapat menemukan jawabannya. Sesaat kemudian suara perut keroncong terdengar cukup keras menandakan sudah waktunya makan siang. Ningrum segera mengambil busur panah yang dia buat dengan pengetahuan dari buku.

Masuk kedalam hutan, Ningrum berencana berburu kelinci. Menggunakan kemampuan deteksi dan penglihatan malam yang dia pelajari dari buku, Ningrum berharap bisa menemukan sesuatu. Akan tetapi pada akhirnya dia kembali dengan tangan kosong karena tidak menemukan satupun binatang yang biasa dia buru.

Ningrum hanya bisa mengandalkan sayuran milik warga desa sebagai sumber makanan. Jika seperti ini terus, Ningrum memperkirakan hanya bisa bertahan paling lama tiga bulan hingga dia tidak bisa menemukan makanan lain selain daun dan kayu di hutan.

“Aku harus mencari cara agar bisa menemukan makanan. Tapi masalahnya tempat ini sangat tidak mendukung adanya kehidupan” dia menatap langit yang tidak memiliki matahari sehingga mustahil menumbuhkan tanaman.

“Tapi bagaimana bisa tanaman di hutan bahkan tidak tampak layu sedikitpun?.” Banyak hal yang tidak dia ketahui sehingga perlu membaca lebih banyak dari buku sihir yang dia miliki.

Kembali ke dalam goa. Sambil memakan sayuran yang baru saja dia curi, Ningrum menghabiskan banyak waktu untuk belajar. Dia sangat bersemangat saat menemukan sihir yang dapat menciptakan matahari, tapi sayangnya sihir itu bertipe serangan yang hanya akan bertahan sementara.

“Jika aku menggunakan sihir ini mungkin seluruh gunung akan habis terbakar.” Ningrum menghela napas dalam-dalam, merasa frustasi dengan keterbatasan yang dia hadapi. Namun, semangatnya tidak pudar. Dia bertekad untuk menemukan cara yang lebih aman dan permanen untuk menciptakan sumber cahaya untuk dunianya yang gelap ini.

Selama beberapa hari berikutnya, Ningrum terus menyelami buku sihir tersebut, mencari pengetahuan yang bisa memberinya solusi. Pada akhirnya, dia menemukan sebuah bab yang mengulas tentang sihir penciptaan yang lebih stabil dan tidak merusak.

Bab itu menjelaskan tentang Magitech, pengetahuan yang menggabungkan teknologi dan sihir. Ningrum tertarik pada item sihir bernama Helios Light yang bisa berfungsi layaknya matahari mini. Helios Light tidak hanya memberikan cahaya dan panas, tetapi juga energi yang bisa mendukung kehidupan tanaman. Namun, untuk membuat item sihir ini memerlukan bahan-bahan khusus dan ritual yang kompleks.

Ningrum membaca dengan seksama, memastikan dia memahami setiap langkah yang diperlukan. Dia membutuhkan kristal magis dan beberapa macam logam ajaib, yang menurut buku tersebut, dapat ditemukan di kedalaman gunung. Selain itu, dia juga harus menguasai Runecraft yang merupakan pengetahuan tentang teknik menulis mantra sihir.

“Sangat banyak yang harus dilakukan,” Ningrum tersenyum karena merasa senang akhirnya bisa melakukan sesuatu selain melayani warga desa yang tidak menyukainya.

Dalam waktu singkat Ningrum dapat mempelajari teknik Runecraft, “Ini tidak sesulit yang aku bayangkan” ucapnya saat menatap papan kayu yang memancarkan cahaya karena telah dia ukir dengan mantra cahaya. Proses selanjutnya adalah mencari kristal sihir dan logam ajaib. Ningrum merasa tidak yakin bisa menemukan kedua material yang dibutuhkan karena dia tidak memiliki pengetahuan menambang.

“Lagipula aku tidak yakin pegunungan ini memiliki sumber daya semacam itu.” jika gunung tempat desanya berada memang memiliki cadangan logam ajaib tentunya sudah banyak perusahaan tambang yang akan memperebutkannya. Tetapi alasan sebenarnya Ningrum tidak ingin melakukan penambangan adalah karena dia tidak ingin merusak alam.

“Lebih baik mencari cara lain.” Ningrum membalik halaman buku, dia mencari pengetahuan tentang Kristal magis dan Logam ajaib. Dari pengetahuan yang dia dapatkan, kristal magis tercipta dari proses pengendapan energi sihir dalam tubuh makhluk hidup, sedangkan logam ajaib terbuat dari mineral yang memiliki kepadatan energi sihir tinggi.

“Eh!, Aku pikir kristal sihir terdapat di dalam tanah. Tapi ternyata tidak ada bedanya dengan batu ginjal” untuk mendapatkan kristal magis Ningrum perlu berburu monster dengan tipe tertentu agar mendapatkan kristal magis yang dia perlukan. Ada tiga macam kristal magis yang dibutuhkan untuk membuat Helios Light yaitu kristal api, kristal cahaya dan kristal apung.

Berburu monster adalah sesuatu yang mustahil bagi Ningrum, selain karena tidak tahu cara bertarung, dia sendiri tidak yakin apakah ada monster seperti Naga di gunung ini yang bisa dia buru. Untuk itu dia mencari cara lain selain berburu monster, hingga dia menemukan cara untuk ‘bertani’ kristal magis.

“Cara ini sangat beresiko, tapi ini adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk terus bertahan hidup”

1
Nresyaa$$
oh ...tidak sabar menunggu aku sukalah
arfan
semangat up terus bos
rachmat hidayat
/Drool/ siiiip ceritanya asyik. seru.
rachmat hidayat
makin seru
Nresyaa$$
Thor semangat untuk up ok
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Nresyaa$$
Thor terus up detya supaya aku boleh terus membaca cerita ini di sangat menarik
Nresyaa$$
Thor menarik aku akan selalu menantikan kelanjutannya 🥰
semangat 😘
Nresyaa$$
menarik😚
Fiorentina' EVRENZAN
(O_o)?? WTF
siro
👍
Adrian Syifa
lama gk buka mangatoon eh author gw up walapun beda novel
Fiorentina' EVRENZAN
👉💀👌
Fiorentina' EVRENZAN: wkwkwkwk
Orpmy: hah?........
total 2 replies
Fiorentina' EVRENZAN
Thor, lu buat lagi ya
yang kemarin aja belum selesai😑
Masda Alfarisi
lanjutkan min
Fiorentina' EVRENZAN: novel mu yang kemarin gak dilanjutkan tor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!