Ariana,seorang gadis muda yang sangat sederhana dan juga sebenarnya cantik.tapi karna dirinya tidak memiliki waktu untuk merawat tubuhnya sendiri,sehingga membuat ia tampak menyedihkan dan terlihat biasa saja.itu karna hanya dirinya seorang yang bekerja keras untuk menghidupi ibu tiri dan kakak tirinya,sementara sang ayah sudah lama menderita kelumpuhan.Hingga akhirnya dia bertemu Seorang pria yang ternyata pemilik restoran tempat ia bekerja dan juga CEO dari perusahaan terbesar di kotanya,hidupnya langsung berubah,karena pria tersebut jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Ariana.penasaran kisahnya seperti apa?.ikuti kisah keduanya dengan membaca novel ini yaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Aku ke kantor dulu ya sayang."Ucap Arya.
Ariana mengantar suaminya sampai kedepan pintu,sementara Rangga menunggu nya di depan mobil.
"Mas hati-hati ya,bilang sama Rangga jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya".
Arya merangkul Ariana,mengecup sebelah pipi nya,kemudian Arya bersimpuh dan mencium perut Ariana yang belum terlihat menonjol,karena kehamilan Ariana masih berusia 2 bulan.
Rangga tertunduk malu,melihat pemandangan romantis di depannya.Rangga langsung membayangkan dirinya juga seperti itu nanti bersama Melly.
"Anak-Anak ayah,jangan nakal di dalam perut bunda yaa...Ayah kerja dulu."Arya membelai lembut perut Ariana dan kemudian mencium perut istrinya tersebut.
Ariana membelai lembut kepala sang suami yang masih bersimpuh karna mencium perutnya.
Setelah puas mencium perut Ariana,Arya berdiri dan menyentuh lembut pipi istrinya.Arya pun berjalan menuju Rangga.
"Mas tunggu."Ariana berjalan mendekat ke arah Arya.
"Iya sayang."Jawab Arya.
Ariana menyentuh kedua pipi Arya dengan lembut dan kemudian Ariana mencium bibir suaminya tersebut dengan lembut.
Sementara Rangga menunduk lagi karena merasa malu.
"Aku bisa gila,kalo tiap hari harus melihat kemesraan mereka berdua,sepertinya aku harus cepat-cepat menikahi Melly."Lirih Rangga di dalam hatinya.
Setelah beberapa menit di perjalanan,Arya dan juga Rangga.Kini sudah sampai di kantor.Arya masuk ke dalam ruangan nya,begitu pun dengan Rangga.Kedua nya bersiap untuk memulai pekerjaan mereka.
Sementara itu Ariana sedang belajar membuat kue bersama Ibu mertuanya,Ariana merasa bosan,karena suami dan juga ibu mertuanya melarang Ariana melakukan pekerjaan rumah.
Dan,Clara.Ia sudah tidak lagi berambisi ingin merebut Arya dari Ariana.Karena kini,dirinya sudah merasa nyaman dan semua kebutuhan nya terpenuhi hanya berpacaran dengan lelaki tua yang kesepian.
Sementara ibu Clara sama sekali belum mengetahui tingkah laku anaknya diluar rumah.Clara pandai menutupi dari ibu nya.Clara akan membelikan pakaian-pakaian dan tas-tas mahal untuk ibu nya,Clara mengatakan jika hadiah tersebut diberikan oleh temannya karena menemani berbelanja.Clara juga terkadang memberikan uang yang banyak untuk ibu nya dan mengatakan bahwa uang tersebut juga pemberian dari temannya yang berbaik hati karena sudah menemaninya berbelanja.
Mereka berdua sudah lupa dengan rencana awal keduanya untuk merebut Arya dari Ariana.
...****************...
Tidak terasa,istirahat siang pun tiba,Rangga berjalan menuju kantin yang ada di gedung kantornya tersebut.
Rangga melihat-lihat ke sekitar kantin,Rangga mencari tempat duduk yang ia rasa nyaman,Rangga tidak suka bergabung dengan teman-teman kantornya yang lain,apalagi jika teman tersebut wanita,oleh karena itu semua teman sekantor Rangga ada yang menjuluki Rangga kulkas 1000 pintu,sementara teman-teman Rangga yang lelaki mengira Rangga seorang pria yang tidak normal.
Rangga mendengar desas-desus tentang dirinya,tapi ia tidak perduli.
Rangga duduk di kursi kantin yang paling pojok,semua teman Rangga tidak ada yang berani mendekati Rangga.
Rangga mengambil ponsel dari saku yang ada di balik jas nya tersebut,ia ingin menelpon Melly.Setiap ingat Melly,Rangga selalu tersenyum tanpa ia sadari.
"Halo Mel."Sapa Rangga saat Melly sudah mengangkat telponnya.
"Iya ada apa?"Tanya Melly acuh.
"Yang lembut dong bicaranya,di telpon sama calon pacar,eh calon suami".
"Terserah kamu lah Ga,ada apa nelpon aku?"Melly mulai berbicara lembut kepada Rangga.
"Kamu udah istirahat?"Tanya Rangga.
"Kalo aku bisa angkat telpon kamu,dan bicara santi kaya gini,itu artinya aku udah istirahat".
"Terus kamu udah makan siang?"Tanya Rangga lagi.
"Udah,kamu gimana?"Melly mulai melunak terhadap Rangga.
"Aku baru mau makan,sekarang aku lagi di kantin kantor".
"Orang seperti kamu,bisa juga ya makan di kantin kantor?!"Melly mengejek Rangga.
"Emang aku,orang seperti apa?"Tanya Rangga.
"Kamu kan 11-12 sama suami Ariana,biasanya ogah makan di tempat begitu,kan?!,kalo bukan di cafe ya di resto."Jawab Melly.
"Kata siapa?,kamu belum kenal aku,kan?,makannya ayo kita pacaran dulu biar kamu bisa kenal aku,terus kita nikah."ucap Rangga.
"Udah aku bilang,aku gak mau pacaran,aku maunya langsung nikah!".
"Ya udah ayo kita langsung nikah aja,kita bisa saling mengenal saat kita udah menikah nanti.Seperti pak Arya dan juga Ibu Ariana,gimana?"Tanya Rangga,menggoda Melly lagi.
"Tauu aahh,aku sebel ngomong sama kamu!".
Rangga tersenyum,ia bisa membayangkan ekspresi wajah Melly yang menggemaskan saat sedang sebal.
"Aku jemput ya nanti,kamu pulang jam berapa?" Tanya Rangga.
"Gak usah,aku gak mau ngerepotin kamu,waktu itu kamu bilang aku merepotkan,kan?!".Jawab Melly.
"Itu kan waktu itu,kalo sekarang kan gak.Kalo merepotkan aku gak bakalan jemput dan antar kamu seperti tadi pagi."Jawab Rangga.
"Itu mah,karena kamu lagi modusin aku doang,kalo gak juga,pasti ogah".
"Aku serius Mell,kamu pulang jam berapa?"Tanya Rangga lagi.
"Aku pulang jam 8 malam,kalo kamu cape,gak usah jemput aku.Aku bisa pulang sendiri".
"Aku pasti jemput,Tunggu aku yaa,jangan pulang dulu,ingat!"Ucap Rangga.
"Iya,iya...Aku matiin ya telpon nya,kamu makan aja dulu,dddaahh."Melly langsung memutus panggilan mereka tanpa mendengar jawaban Rangga terlebih dahulu.
Rangga tersenyum,meletakkan ponselnya di meja dan ia mulai memakan makan siangnya yang sudah menjadi dingin karena asyik berbicara dengan Melly di telpon.
Sementara Melly juga tersenyum sendiri setelah mematikan sambungan telpon nya bersama Rangga,Melly masih belum menyadari bahwa mungkin dirinya pun merasakan hal sama yang seperti Rangga rasakan untuknya.
Karena jam istirahat Melly sudah selesai,ia kembali ke depan untuk bekerja lagi sebagai kasir.
Setelah selesai makan siang di kantin,Rangga kembali ke ruangannya.Rangga bekerja sambil membayangkan wajah Melly,membuatnya tersenyum sendiri seperti orang yang sudah tidak normal lagi.
"Mell,apa ini yang namanya jatuh cinta?,apa aku udah jatuh cinta sama kamu Mell?,atau aku hanya iba sama kamu dan ingin buat kamu bahagia?,tapi-...seperti nya gak Mell,aku beneran jatuh cinta sama kamu." lirih Rangga.
"Kamu gak sendiri lagi Mell,aku akan nemenin kamu berjuang melawan penyakit kamu Mell".
"Aku harap suatu hari nanti kamu mau buka hati kamu buat aku,aku tau,kamu pasti menutup hati kamu rapat-rapat,karena kamu gak ingin menyakiti orang yang mencintai kamu dengan kenyataan pahit tentang penyakit yang kamu derita."Lirih Rangga.
"Semoga aku bisa meluluhkan hati kamu."Lirih Rangga lagi....
