NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

"Kau sebenarnya? apa mau mu? kenapa kau  ..."

"Arghhh... "

Dia terlihat frustasi.

Ruella melihat nya menjadi prihatin, emosinya yang minim menghilang dan mulai memelan.

Ruella memegang tangan Daniel yang terluka

"Aku hanya ingin mengobati tangan mu, ini alasan nya," sambil membersihkan darah yang kering.

Perih terasa tapi Daniel tidak mengeluh.

"Aku gak ada niat apa-apa kok sama kamu, jangan salah paham aku tidak berniat menggoda mu," ungkap Ruella terasa seperti sindiran bagi Daniel yang sudah mengatakan hal yang tidak benar dengan percaya diri.

"Apa, itu cukup sebagai alasan aku ingin mengobati luka mu?" Tanya Ruella.

Benar-benar bertanya karena takut Daniel tidak merasa cukup dengan jawaban nya.

"Heh, terserah," ketus Daniel sambil memalingkan wajah nya ke arah berlawanan. Telinga nya memerah entah karena apa dan Ruella menyadari nya.

Hah, kayak anak kecil aja.  Batin yang terasa lelah menghadapi sifat Daniel.

Ini pertama kalinya aku berhadapan dengan cowok seperti ini, biasanya aku berbicara dengan pria hanya untuk urusan formalitas, aku bahkan gak tahu dia siapa. 

Sambil berbicara di dalam hatinya, dia juga fokus mengobati luka di tangan Daniel. Mulai dari membersihkan nya dengan sedikit alcohol menggunakan kapas, meneteskan obat antiseptik dan menunggunya kering baru di balut perban untuk luka.

"Huh ..."

Ruella menghela nafas sambil mengelap keringat di pelipis nya.

"Nah sudah!" Ucap nya terdengar lega.

Daniel hanya diam, dan masih menatap ke lawan arah.

Hah, tetap diam ya... 

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku akan bertanggung jawab dengan luka mu sampai sembuh," ucap nya.

Lalu memutar badan untuk turun dari atap. Tapi baru beberapa langkah berjalan, Daniel membuka suaranya, "Semua mendekati ku karena alasan yang menjijikan," ungkapnya.

"Hah?" Lirih Ruelle berbalik lagi. Berdiri melihat punggung Daniel dan mendengarkan setiap patah kata yang di ucapkan Daniel.

"Apa maksud mu?" Tanya Ruelle hati-hati.

Ruelle mempunyai jiwa empaty yang cukup tinggi, dan kadang sangat peduli pada semua orang, dan karena itu teman-teman banyak menganggap nya sangat baik.

Dia punya aura positif, sampai orang seperti Daniel berani bercerita padanya.

Dia Ruelle, selalu menginginkan kehidupan yang damai tanpa manusia jahat, dimana manusia hidup dengan damai.

Benar-benar keinginan konyol.

"Aku tidak sedang pamer, tapi aku berasal dari keluarga berada," ungkapnya lagi.

Ruelle mendekat berusaha mendekat dan akhirnya duduk kembali.

Mereka duduk berlawanan arah, punggung mereka sedikit hampir berdekatan.

"Semua orang selalu memanfaatkan ku, mereka mendekati ku hanya mengincar posisi kekuasaan, tidak ada yang tulus pada ku," gerutu Daniel, Ruelle mendengar dengan seksama.

Daniel membulatkan matanya, dia sadar dia tiba-tiba mengungkapkan hal menyedihkan akhirnya diam membeku.

Hening selama beberapa saat, Ruelle mengerti mungkin itu alasan Daniel memiliki sifat seperti itu.

"Hmmm itu manusiawi, memang sifat manusia itu bermacam-macam, tapi ...,"

Tapi apa? 

Daniel seolah tidak suka dengan jawaban yang di katakan Ruelle.

"Tapi, jangan menganggap semua manusia seperti yang kamu maksud, kamu hanya harus pintar menilai orang yang kamu dekati,"

Perkataan Ruelle seperti angin sejuk hingga Daniel benar-benar mendengar kan tanpa membantah.

"Pasti nanti datang saat nya seseorang mendekati mu karena alasan yang bisa kamu terima," ucap nya.

Saat itu Ruelle benar-benar teringat teman-teman nya yaitu Ruelle dan Minsi.

"Entah itu dalam bentuk hubungan teman, pasangan, ataupun apa pun," ucap nya lagi.

"Jadi, pintar lah menilai orang, ambil bagus nya aja, oke!" Ruelle berbalik dan Daniel masih memunggungi nya.

Apa dia akan percaya dengan perkataan ku? 

"Setidaknya, jika suatu hari itu tiba, meski hanya satu orang, tapi dia benar-benar tulus pada mu," ungkap Ruelle dengan nada berusaha meyakinkan.

"Ohk iya, nama ku Ruelle!"

"Jika kau mau curhat lagi kau bisa curhat kepadaku," tawar Ruelle.

"Entah niat apa aku mengatakan ini di pikiran mu, aku tidak akan melakukan hal tidak baik padamu, aku akan menjaga perkataan ini, kamu bisa percaya pada ku, kita bisa berteman tanpa alasan yang kamu gak sukai, aku tidak berharap apa-apa sama kamu,"

Benar-benar seperti kata-kata yang menenangkan.

Mereka duduk bersama menikmati angin yang bertiup terdengar berhembusan. Selama beberapa menit mungkin mereka duduk tanpa mengatakan sepatah kata pun, hingga Daniel berdiri masih tak menatap ke arah Ruelle.

"Kata-kata mu aku tidak percaya, tapi aku akan melihat apa kau bisa membuktikan nya,"

"Kau sedang menasehati ku ya? Berani sekali, aku akan acungi jempol, haha." Tawa nya terasa hambar.

"Hah seperti orang bodoh saja," Celanya pada dirinya sendiri.

Ruelle pasti mengira perkataan bodoh mengarahkan ke padanya, tapi sebenarnya perkataan yang di ucapkan itu untuk Daniel sendiri yang merasa tersindir dengan setiap kata Ruelle.

Daniel berjalan cepat menjauh dari Ruelle.

Sambil tenggelam dengan pikiran nya.

"Suatu saat nanti kamu akan berhubungan seseorang dengan alasan yang kamu terima

Entah itu bentuk teman, pasangan, atau hal lain,"

Dia terus memikirkan itu sambil berjalan, setiap patah kata yang yang di ucapkan terngiang-ngiang di kepala nya.

"Aku bisa jadi teman mu,"

Lalu terlintas pikiran.

"Daniel kau sangat hebat!!! Traktir dong!!!"

"Daniel beliin mainan  ni dong,"

"Tuan Daniel  apa saya boleh minta tolong pada ayah tuan untuk menaik kan jabatan hehe," 

"Argh..."

Dia saat pikiran itu terlintas dia memegang kepalanya karena merasakan nyeri, dan mulai mengerang tanpa suara.

Dia berusaha mengendalikan tubuh dan suaranya agar tak ada seorang pun melihat nya.

Ingatan itu kembali lagi terlanjut, di mana mereka yang menjilat mulai meninggal kan ku.

'Maaf aku tidak bisa berteman dengan mu lagi, ada mainan baru dari dia!!!'

'Daniel sangat pelit,'

'Kami tidak mau berteman dengan orang pelit, ayo kita main sama dia, dia mau traktir kita,'

"Arghhhhhh!!!!"

Penampilan Daniel benar-benar acak amburadul. Rambut berantakan, raut wajah kusut.

Dia terduduk di lorong sekolah dengan keadaan yang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

"Dasar penjilat rendahan, miskin tak tahu diri!!!" Umpat nya.

"Suatu saat nanti? Hah," kekah nya mulai terkikik.

"Kapan? Itu tidak mungkin, sudah bertahun-tahun aku seperti ini, karena itu aku harus kuat,"

Daniel sudah hidup dengan pikiran arogan seperti itu, di mana semua orang yang mendekati nya hanya karena dia punya kekayaan dan kekuasaan.

Dan akan sulit mendengar saran dari Ruella. Jika sudah menerapkan pikiran seperti itu.

Trauma.

_

Daniel merunduk wajahnya, mulai berbicara kembali, "Tapi, kali ini, apa aku bisa percaya pada cewek cupu itu?"

"Suara nya sangat lembut, haha pikiran apa itu,"

"Oh ya, tangan nya juga lembut saat kulit kami bersentuhan, haha  ... Hahahhahahha,"

Kenapa aku bisa mikirini hal gila kayak gitu!!! 

Daniel duduk selonjoran di lorong dalam sekolah seperti orang yang sedang mabuk.

To be continud...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!