NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Mafia

Mendadak Dinikahi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mei-Yin

Daisy Moreland diusir dari rumah, dikhianati kekasih dan berakhir di ranjang bersama pria asing.

Berniat melupakan masalah yang terjadi, kedatangannya ke kelab malam justru menambah daftar panjang masalahnya.

Daisy terjebak menikah dengan Daren karena memiliki wajah yang sama persis dengan calon istrinya yang kabur.

Bagaimana bisa?

Bagaimana nasib Daisy selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau harus percaya

Sejak mobil berhenti di halaman penginapan yang jauh dari kata mewah, Daren mengerutkan kening heran. Benarkah Della tinggal di tempat seperti ini? Losmen murah yang tak memiliki fasilitas apa pun.

Mereka bahkan harus berjalan menaiki tangga menuju lantai tiga. Namun, Daren tak banyak bertanya dan tetap mengikuti istri kecilnya menuju sebuah kamar yang ada di sudut lorong.

“Aih, aku lupa jika tasku tidak ditemukan.” Daren pikir itu hanya alasan saja. “Tunggu sebentar, aku akan minta kunci cadangan pada pemilik losmen.”

Daisy berjalan cepat turun dan naik setelah mendapat kunci cadangan. Napasnya terdengar memburu karena lelah. Setelah pintu terbuka, lagi Daren dibuat tercengang melihat kamar yang bahkan menurutnya lebih baik kamar pelayan di mansionnya.

Hanya ada ranjang berukuran sedang dan kursi rotan yang ada di dekat jendela. Tidak ada televisi atau pun sofa, bahkan saat mendudukkan bokongnya di ranjang Daren merasa jika ranjangnya sangat keras. Tidak empuk seperti hotel atau kamarnya.

Daren tidak yakin jika Della tinggal di tempat seperti ini. Di mansion saja wanita itu sangat cerewet jika barang yang digunakan tidak sesuai. Kesalahan sedikit saja akan jadi besar jika wanita itu sudah memulai dramanya.

“Kau yakin tinggal di tempat seperti ini?”

“Memangnya kenapa? Masih cukup nyaman untuk berteduh daripada harus kehujanan dan kepanasan.”

Jika Della berada di tempat seperti ini, pantas saja orang-orang Daren sulit melacaknya. Mereka hanya fokus menyisir hotel, villa dan apartemen mewah.

“Kenapa kau tinggal di tempat seperti ini?”

“Seperti apa maksudmu? Kau ingin menghinaku? Aku memang tidak punya uang untuk menyewa hotel.”

Saat mereka beranjak pergi dan Daisy membawa tasnya, Daren mendengus pelan, tetapi tak mengatakan apa pun.

Mobil yang dikendarai Daren melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke daerah yang dimaksud Daisy. Sekitar satu jam kemudian mobil sampai di depan rumah sederhana.

Daisy turun dan mencoba membuka pagar, tetapi sayangnya pagar terkunci. Tangannya menggoyangkan pagar hingga berbunyi berharap orang tuanya mendengar.

“Bu, aku pulang,” teriak Daisy keras.

“Ayah, Ibu, aku pulang. Buka pintunya!”

Pagar di sebelahnya terbuka dan sosok wanita tua muncul dari sana. “Cari siapa?” tanyanya membuat Daisy menoleh dan tersenyum. “Daisy, lama tak melihatmu!”

“Bibi, ke mana Ayah dan Ibu? Tumben sekali pagarnya dikunci, apa mereka sedang keluar?”

“Tuan dan Nyonya Moreland sudah pergi sejak dua hari yang lalu. Mereka tak mengatakan akan ke mana, tapi kupikir akan pindah menyusulmu.”

Perasaan Daisy sudah tak enak, dia kembali bertanya, “Bibi, apa mereka tak mengatakan apa pun?”

Wanita tua itu terlihat menyesal, dia menggeleng hingga membuat Daisy terduduk sambil menangis keras.

“Ayah, Ibu, kenapa kalian meninggalkanku!” teriaknya sambil melemparkan apa pun yang ada di depan mata. Seperti anak kecil yang kehilangan sesuatu.

Daren yang sejak tadi menyaksikan hanya geleng-geleng kepala. Sejak kapan wanita itu berubah cengeng dan tidak tahu malu seperti itu. Turun dari mobil Daren menghampiri Daisy dan berdiri di sebelahnya.

“Bangun. Jangan seperti anak kecil.”

“Aku memang masih kecil,” sahut Daisy di sela tangisan.

“Ayah, Ibu meninggalkanku. Bagaimana ini!”

Daren tak menjawab, dia hanya berpikir jika Daisy membual tentang orang tuanya.

Bahkan hingga dalam perjalanan pulang tangis wanita itu tetap terdengar, membuat telinga Daren terasa panas hingga tanpa sengaja dia membentak Daisy dengan begitu keras.

Sampai di hotel Daisy langsung masuk ke kamar, merebahkan diri di ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut. Dia kesal dengan Daren yang membentaknya.

Masih terasa dadanya sesak karena mengetahui kenyataan bahwa orang tuanya benar-benar tak menginginkannya.

Terus meratap sampai tak sadar matanya mulai lelah. Daisy tertidur dengan jejak-jejak air mata di kedua pipinya yang putih.

Sampai malam hari Daisy masih tetap ngambek dan tidak mau bangun. Daren sudah membujuknya, tetapi wanita itu malah mengamuk dan terus menyebutnya jahat.

“Della, ayo bangun. Kau harus mandi dan makan,” kata Daren duduk di sisi ranjang.

“Sudah kubilang aku bukan Della. Aku ini Daisy,” teriak Daisy.

“Oke, aku akan memanggilmu Daisy.”

“Bukan hanya nama, tapi aku memang bukan Della. Kau harus percaya!” pekik Daisy kesal.

“Bangunlah dan kita akan bicara setelah makan malam.”

Daisy membuka selimut yang membungkus tubuh. Dia menatap Daren yang mengangguk.

Setelah makan malam, akhirnya Daisy dan Daren duduk berdua di balkon kamar ditemani sebotol wine untuk menghangatkan di tengah udara dingin yang menembus sampai ke tulang.

“Apa yang ingin kau katakan?”

“Kau harus percaya jika aku bukan tunanganmu.”

Daisy menarik napas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan. Mulai menceritakan awal saat dirinya diusir dari rumah karena menolak perjodohan yang dilakukan ayahnya dengan salah satu saudagar kaya tuan tanah. Saat pergi dari rumah dia berniat menghampiri kekasihnya, tetapi justru pria itu berselingkuh dan tengah bercinta dengan wanita lain. Itulah alasannya Daisy bisa ada di kelab malam, berniat melupakan masalah justru semakin menambah daftar panjang masalahnya.

“Aku berani bersumpah, demi Tuhan aku tidak berbohong.”

Anehnya, kenapa keberadaan Della bagaikan lenyap di telan bumi? Pasti ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi.

Jika dia benar Daisy mengapa wajah mereka mirip? Bahkan tanggal kelahiran mereka pun sama.

“Kau harus percaya padaku!” tekan Daisy dengan wajah frustrasi.

“Anggaplah aku percaya padamu, tapi kau tetap harus berpura-pura menjadi Della sampai wanita itu ditemukan dan aku tidak menerima penolakan!”

Daisy kembali menelan ucapannya yang ingin keluar. Dia hanya bisa mengangguk pasrah saat Daren mengatakan jika nyawanya mungkin saja terancam karena memiliki wajah yang serupa dengan Della.

“Kau akan melindungiku jika aku tetap berpura-pura menjadi istrimu?”

“Tentu saja.”

“Baiklah, aku setuju.”

Daren mendengus. “Setuju atau tidak kau tetap harus melakukannya. Kau tidak memiliki pilihan.”

*

Daisy meneguk saliva susah payah saat kakinya melangkah di mansion megah milik suaminya. Berbeda dengan kedatangannya pertama kali yang penuh paksaan dan ancaman, kini dengan sukarela wanita itu memasuki Red Mansion.

“Selamat datang, Nyonya Della,” sapa kepala pelayan diikuti pelayan lain yang berjejer rapi.

“Terima kasih,” jawab Daisy membuat semua orang membeku karena ini pertama kalinya wanita itu menjawab sapaan pelayan.

Daren membawa Daisy menuju kamarnya yang telah disulap dengan warna lebih cerah.

“Bagaimana jika semua orang tahu jika aku bukan Della?”

“Jalani saja peranmu dengan baik, aku yang akan menyelidiki sisanya. Ini tidak mungkin hanya kebetulan,” sahut Daren tanpa menoleh. Dia masih belum sepenuhnya yakin jika wanita yang bersamanya bukanlah Della.

Malam itu mereka berbagi tempat tidur. Namun, Daren sungguh tak menyangka jika tingkah Daisy saat tidur sungguh mengerikan.

Kedatangan Daisy dengan sikap dan karakter yang berbeda membuat pelayan heboh karena sang nona lebih pendiam dari biasanya. Tak pernah lagi membuat keributan atau berteriak karena pelayan melakukan kesalahan.

Termasuk Gina—kepala pelayan yang telah mengabdi bertahun-tahun lamanya dan mengenal baik sikap sang nona.

“Apa Anda ingin makan sesuatu, Nyonya?” Ucapan Gina membuyarkan lamunan Daisy.

“Tidak, ini sudah cukup. Aku hanya belum lapar,” balas Daisy dengan senyum sungkan.

“Bersikap baik seperti ini rasanya bukan seperti Anda.”

Daisy langsung menatap pelayan itu. “Apa maksudmu!”

“Maaf jika saya lancang, tapi Anda benar-benar berubah. Seperti terlahir kembali dengan karakter yang bertolak belakang.”

Daisy hanya tersenyum. Pikirnya, apa mungkin Della itu jahat sehingga sikap baiknya membuat semua orang heran.

“Berubah untuk lebih baik tidak masalah, kan? Aku hanya lelah selalu membuat keributan,” kilah Daisy beralasan. “Atau mungkin kau lebih suka aku yang dulu?” kekehnya membuat wajah wanita paruh baya itu langsung pucat.

“Saya lebih suka Anda yang sekarang,” sahutnya cepat.

Beberapa hari tinggal di Red Mansion, Daisy menyadari banyak pelayan yang takut jika berhadapan dengannya. Lebih sering menghindar dan menunduk ketika tak sengaja bertemu.

Jangankan berbicara, menjawab sapaan pelayan saja Della tidak pernah mau. Baginya mereka berbeda level, batasan antara tuan dan pelayan selalu ada. Sementara Daisy tidak suka jika dia terlalu dihormati. Apalagi oleh orang yang usianya jauh lebih tua darinya.

Tiba-tiba pelayan lain datang dan menyerahkan telepon ke arah Daisy. “Tuan Daren ingin bicara,” katanya.

To Be Continue ....

1
Riyanti Bee
/Heart/
T o R a 21
mana ini Thor klanjutan'y kangen akoh..
Dwie Anna
bagus
De'yus Mbot
lanjut dong thor
Santi
ditunggu episode keren selanjutnya ya, Author ku
Santi
paragraf terakhirnya keren banget 😆
mati terhormat ditangan orang jahat
bukan mati kelaparan sebagai gelandangan... ahay
Santi
Daisy... makanan Indonesia enak semua deh... Rendang itu no satu
kalo mau nafsu makan... pesen aja nasi liwet.. ikan asin.. lalapan.. jangan lupakan pete sama jengkol ya
Santi
makin penasaran
Santi
mulai deg deg an
Anne139
thor kok lama up nya
Santi
kenapa sepi komentar ini
ceritanya bagus padahal
Astuti Setiorini
lanjut thor
Anne139
kereeennn... next
Nella Liiga Ayorbaba
Lanjut thor
Anne139
mulai deh... next thor
Astuti Setiorini
cie daren ada rasa ini
Anne139
next thor... udah bbrp hari nunggu up nii
Hanima
lgi thorrr
Anne139
laanjuuuttt.... 😘
Astuti Setiorini
deasy harus tangguh dan kuat seperti saudra kembarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!