Arjuna Bastian,pria berusia 29 tahun merupakan CEO sukses yang terkenal di Mancanegara. Arjuna juga di kenal sebagai Pebisnis yang cukup di segani biarpun usianya masih terbilang muda.
Namun kisah kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak berbanding lurus dengan kisah cintanya yang berkahir menyedihkan. Arjuna melakukan kesalahan fatal dengan memberikan luka yang begitu menyakitkan bagi orang yang di cintainya hanya karena kesalahpahaman.
Ingin memohon maaf tapi sayangnya wajah dan nama wanita yang di cintainya tiba-tiba menghilang dari dalam memorinya dan hanya tertinggal kenangannya saja membuatnya begitu terluka karena Arjuna tidak bisa memperbaiki kesalahannya ketika orang yang di cintainya memilih pergi menjauh dari hidupnya sejak kejadian di mana ia mempermalukan wanita itu hanya karena cemburu buta.
Akankah Arjuna bisa menemukan kembali wanita yang di cintainya dan memohon maaf serta merajut kembali kisah cinta yang belum bisa ia lupakan sampai detik ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah Kembali
1 minggu kemudian
Hari kepindahan Yumi akhirnya tiba juga, sehari sebelum masuk bekerja Yumi pun berangkat ke Jakarta dan akan mulai berkemas dahulu di rumahnya agar tempat tinggalnya nanti nyaman saat akan di tinggali
“sudah siap semua kan nona” Tanya Rafa ketika dia duduk di kursi kemudi dan berniat melajukan mobilnya
“sudah semua kok Rafa” Yumi memasang sabuk pengamannya “maafkan aku Rafa, kamu jadi harus tinggal jauh dari keluargamu karena ikut di pindahkan sepertiku” ucap Yumi penuh sesal karena Rafa ikut di pindah tugaskan, sama seperti dirinya hanya karena Rafa adalah Sekertaris Yumi
“tidak masalah nona, saya malah senang pindah ke Jakarta, saya kan jadi gak terlalu di kekang sama mama saya karena kita gak serumah lagi” kekeh Rafa merasa cukup senang karena bisa sedikit memiliki kebebasan nantinya saat tidak harus tinggal serumah dengan orang tuanya
Mendengar hal itu Yumi menjadi lega “syukur kalau kamu mikirnya gitu” Yumi paham betul bahwa anak yang sejak kecil tinggal bersama orang tua pastilah ada keinginan untuk tinggal jauh dari orang tuanya
“ oh ya kamu jadi ambil apartemen yang di sediakan perusahaan kan” Tanya Yumi seputar tempat tinggal Rafa nantinya
“iya nona, gak mungkin saya sewa sendiri, gaji saya kan kecil” balas Rafa
"iya juga" kekeh Yumi
Tak ada obrolan berarti lagi dan Rafa mengendarai mobil Yumi ke alamat yang di berikan Yumi padanya 3 jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan “kita sudah sampai nona ” Rafa membangunkan Yumi dari tidurnya
segera saja Yumi membuka matanya dan melihat sekeliling “ ah sudah sampai ya, terima kasih Rafa” ucap Yumi dengan senyum tipisnya
Yumi membuka pintu mobil dan berjalan ke arah bagasi untuk mengeluarkan barang bawaannya.
Melihat itu Rafa buru-buru untuk keluar mobil dan menghampiri Yumi “biar saya saja nona yang bawa masuk” cegah Rafa ketika melihat Yumi akan menarik koper serta barang bawaannya seorang diri
“terima kasih Rafa” ucap Yumi
Rafa mengeluarkan koper milik Yumi dan membawanya ke depan pintu rumah Yumi, begitupun barang yang lain secara bergantian “terima kasih Rafa” ucap Yumi ketika Rafa selesai mengangkut barang-barangnya
“tidak masalah nona” balas Rafa
Rafa memindai setiap sudut tempat tinggal Yumi “apa nona yakin mau tinggal di sini, sepertinya tempat ini sudah lama tidak di huni dan cukup menakutkan tampilannya” ungkap Rafa ketika melihat penampakan bagian depan rumah Yumi yang terlihat cukup menyeramkan karena rumah Yumi termasuk rumah lawas
“ bukannya perusahaan memberikan apartemen mewah untuk anda sebagai Direktur” Rafa rasa tempat tinggal Yumi menyeramkan dan Yumi kan punya pilihan tempat tinggal yang di sediakan perusahaan jadi harusnya Yumi memilih itu bukannya tinggal di rumah tua yang sudah lama tidak di tinggali
Yumi tersenyum menanggapi ucapan Rafa “iya memang mereka menawarkan apartemen mewah untukku, tapi ini tempat tinggalku dulu bersama orang tuaku, lagian di sini dekat dengan kantor jadi biar di sini saja tinggalnya” balas yumi dengan senyum tipisnya
“oh saya lupa kalau anda berasal dari ibukota” Rafa menepuk keningnya karena melupakan Yumi yang asli Jakarta
“ya sudah kamu pulang saja dan istirahat. Besok jemput aku pukul 7 untuk ke kantor” ucap Yumi
“baik nona” Rafa bergegas meninggalkan rumah Yumi agar bisa kembali ke apartemennya
Melihat mobil yang di naiki Rafa sudah menjauh, Yumi menarik kopernya memasuki rumahnya yang tidak terkunci karena memang Yumi meminta pada orang yang merawat rumahnya untuk membuka pintu agar ia tidak kepayahan masuk ketika baru sampai
Yumi memandangi setiap sudut ruangan yang ada dalam rumahnya, Rumah yang memiliki banyak kenangan untuknya terutama bersama mendiang kedua orang tuanya yang sudah lama berpulang ke pangkuan Tuhan "masih sama seperti dulu" gimana Yumi
“Yumi” panggil seorang wanita paruh baya mengejutkan Yumi yang masih asyik memindai penampilan rumahnya
“Bibi” Yumi cukup terkejut dengan kehadiran adik dari mendiang ayah Yumi "Yumi kira bibi di rumah dan hanya membuka pintu saja " ujar Yumi
Yumi langsung menghambur memeluk wanita yang selama ini menjaga rumahnya, saudara terdekat yang ia miliki karena ayah Yumi hanya memiliki satu adik “ terima kasih sudah menjaga rumah Yumi ya bi” ucap Yumi pada bibinya yang sudah menjaga rumah peninggalan kedua orang tuanya selama Yumi tinggal di Bandung 13 tahun ini
“gak masalah sayang, untuk keponakan bibi mah gak masalah sama sekali” ujar bibi Yumi yang bernama Arina Kamal
Yumi melerai pelukannya dan tersenyum hangat ke arah sangat bibi “bagaimana kabar bibi dan paman dan sepupuku juga bagaimana kabarnya ” tanya Yumi
“semua baik, sepupumu juga baik walaupun mereka jarang datang menjenguk kami” balas bibi Arina mengingat anak-anaknya yang tingal jauh darinya sama seperti Yumi yang juga tinggal jauh darinya
“mereka kan punya pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan bi sama seperti Yumi kemarin jadi maklumi. saja” pandangan Yumi mengitari sekeliling rumahnya “terima kasih sudah membersihkan rumah Yumi ya bi, padahal niat Yumi mau bersih-bersih hari ini tahunya sudah di bersihkan sama bibi” ucap Yumi dengan senyum tipisnya
“gak masalah Yumi, tahu kamu mau datang jadi bibi langsung bersihkan rumah kamu, kasihan juga baru sampai tapi harus bersih-bersih rumah kan” kekeh bibi Arina
“ oh ya, apa kamu akan lama tinggal disini atau akan cepat kembali ke Bandung?” Tanya bibi Arina penasaran akan rencana Yumi kedepannya
“tergantung keputusan kantor bi, Yumi ke Jakarta lagi juga karena perintah kantor” balas Yumi apa adanya
“ya sudah kamu langsung istirahat ya, bibi sudah bersihin kamar kamu juga biar kamu bisa langsung istirahat, kamu pasti lelah abis menempuh perjalanan jauh” ucap bibi Arina
“iya bi, makasih” balas Yumi
Bibi Arina menyerahkan kunci pada Arina “karena kamu di sini jadi bibi kembalikan lagi kunci rumah kamu, tadi bibi juga bawa makanan dari rumah dan bibi simpan di kulkas biar kamu bisa angetin lagi kalau sudah lapar” ucap Bibi Arina
“aduh ngerepotin bibi deh “ Yumi jadi tidak enak hati pada bibinya
“gak masalah sayang, bibi pamit pulang ya, paman kamu pasti sudah mau pulang kerja jadi bibi harus sudah sampai rumah sebelum paman kamu sampai rumah” pamit bibi Arina
"iya bi, sekali lagi Terima kasih untuk semuanya dengan tulus" ucap Yumi
"Yumi antar ke depan ya bi" Yumi mengantarkan bibinya sampai depan pintu dan melepas bibinya yang tinggal tak jauh dari rumahnya, atau lebih tepatnya berjarak tiga rumah dari rumahnya saat ini