Berawal dari pernikahan yang dipaksakan dan berujung rumah tangga yang di hancurkan oleh pelakor...
Apakah Anita akan menangis dan merebut kembali suaminya??
Ohh.. tidak harga diri itu penting menurut Anita jika memang suami nya lebih memilih pelakor itu yaa serahkan saja itung-itung membantu orang yang tidak mampu mencari mendamping hidupnya. Dan memberikan barang bekas nya pada orang lain selagi masih bisa di manfaatkan kenapa tidak?
Agar tak mubazir ucap Anita.
Jahat memang mulut Anita mengatakan jika suaminya adalah barang, tapi dengan begitu ia tau apa saja yang di lakukan suaminya di luaran sana.
Apalagi soal selingkuh dan KDRT yang pernah di lakukan oleh suaminya semakin membuatnya yakin untuk menyumbangkan suaminya itu kepada orang yang lebih membutuhkan.
Dan kalau dipikir selingkuh itu macam penyakit yang tak ada obatnya selain mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Ardi pelakunya
****
"kak kontrakan nya sudah dapat, di samping rumah Ibuk mau?"
"ia ambil aja tanya berapa perbulan, dan dilihat seperti apa di dalam nya".
Anita yang mendapat tugas dari suaminya untuk mencari rumah sewaan untuk mereka tempati, Anita mengabarkan bahwa ad sewaan yang dekat dengan rumah Bapak nya dan Ardi setuju.
Setelah deal dengan harga dan cocok dengan keadaan sewaan tersebut Anita membawa barang bawaannya masuk ke dalam sewaan tersebut.
Tidak banyak barang yang di miliki hanya kasur, lemari kecil dan pakaian ia Ardi dan Baby Kiky. Karena Anita yang baru saja ingin menempati sewaannya tersebut.
Seminggu kemudian Ardi pulang ke rumah sewaan nya dengan Anita, namun Ardi hanya mengantarkan uang untuk belanja bahan dapur dan membayar uang sewa rumah yang kini mereka tempati.
Setelah nya Ardi pergi lagi dan mengatakan ia sedang mengantar kayu di daerah dekat rumah mereka dan sekalian saja Ardi mengantarkan uang belanja untuk Anita.
"nita ini, aku mau pulang ke asal ku mungkin ngak balik lagi ke sini mau nga kamu gantiin kompor gas sama kipas ku?" ucap Riska.
"emang mau di gantiin berapa mba? Jangan mahal-mahal takut nga kuat".
" kasih tiga ratus ribu aja semua nit, kalo mau ntar malam biar diantar mas Samsudin ke rumah mu".
Anita berpikir dimana lagi ia akan mendapat harga semurah itu tiga ratus ribu untuk dua benda tersebut, kalo pun baru belum tentu Anita akan mendapat ke dua barang tersebut.
"masih bagus kan mbak ya?"
"bagus sayangg aman lancar jaya".
" iya mba mau, bentar ya mbak tak ambilkan uangnya". Sembari beranjak Anita berjalan meninggalkan Riska di teran kontrakannya.
Malam pun tiba...
Tok.. Tok... Tok...
"mbak Nita ... Ini kipas sama kompornya, disuruh antar sama mamak". Ucap Gandi dengan suara cempreng yang memekakkan telinga.
" iya makasih ya..." ucap Anita sembari memasukkan kipas dan kompor yang di bawa oleh Gandi dan Samsudin suami Riska.
"dadah adek gemoyy kakak loh mau pindah rumah yang jauh, yaah nga bisa main sama adek gemoyy lagi deh". Ucap Gandi.
Selama Anita berada di rumah Bu Sari Gandi akan selalu bertandang ke rumah Bu Sari hanya untuk bermain dan menemani Baby Kiky yang sudah mulai bisa melangkah sambil mengoceh dan sesekali tertawa.
" nanti kan bisa telepon adek gemoyy bilang sama mamak suruh telepon mbak yaa, jangan sedih ntar adek gemoyy nya ikut nangis loh".
ucap Anita menenangkan Gandi.
Setelah berpamitan Gandi dan ayah nya bergegas pulang karena malam ini mereka sudah harus berangkat untuk penerbangan esok hari.
*****
Tiga bulan sudah Anita dan Ardi mendiami rumah sewaan, terlihat tidak ada yang aneh.
Namun Anita merasa akan ada sesuatu yang terjadi.
Ardi sudah tidak lagi menyetir di tempat lek Darman Anita pun tidak tau pastinya, kini Ardi bekerja dengan tetangga nya sendiri. Menyetir juga hanya saja harus mengambil langsung di hutan.
Ardi di gaji hanya dua ratus ribu jaminan lama pekerjaan hanya satu minggu, maksudnya kerja setelah satu minggu pulang dan langsung di gaji saat itu juga.
Lama kelamaan gaji Ardi tidak dapat menutupi kebutuhan sehari-hari belum bayar uang sewa rumah, belum beras, token listrik, pempes anak, sayur lauk, dan sebagainya.
Anita yang di tawari menjaga warung sayur milik orang tua bos dari suaminya tersebut pun mengiyakan asal ia masih di perbolehkan membawa anak.
Delapan ratus gaji yang dijanjikan perbulan untuk menjaga warung sayuran, di sanggupi oleh Anita karena semata-mata ia hanya ingin membantu menutupi kekurangan dari gaji yang Ardi berikan.
*****
Sebulan sudah Ardi tidak lagi bekerja, dikarenakan musim penghujan di tambah jalan yang akan sangat susah di lalui jika sedang hujan, kini ia menemani Anita dan Baby Kiky yang sudah bisa berjalan dan sudah lancar berbicara walau kadang masih susah untuk di translate oleh orang dewasa.
Sore pun datang ia dan Ardi pun menutup warung lalu pulang, hasil jualan hari ini langsung di pasrahkan oleh yang punya warung atau si bos.
Tanpa Anita tau si boss sudah menghitung uang penghasilan hari ini tanpa mengambilnya, dan sebelum kedatangan Ardi ke warung.
Dan setelah kedatangan Ardi ke warung, warung pun sepi tanpa pembeli hingga mereka pulang.
Setelah Ardi berangkat bekerja dengan Lisa dan Anton. Baru lah boss Anita menceritakan semuanya.
Lisa dan Anton ini suami istri mereka ada dua mobil yang satu untuk mereka kendarai dan yabg satu lagi di kendarai oleh Ardi.
Mobil Sroberry mereknya.
Setelah mendengar cerita dari bosnya dan uang yang tidak ada itu delapan puluh ribu rupiah. Nilai uang segitu lumayan di rasa oleh Anita, antara marah, kecewa dan malu di rasakan oleh Anita.
Namun bosnya mengingatkan "tidak perlu di pikirkan aku anggap sedekah walau nga ada aku berniat sedekah, semoga di ganti dengan yang lebih banyak kamu diam saja anggap nga tau ya". Ucap boss Anita.
Anita yang tak fokus tak menanggapi omongan bos nya ia masih berpikir kenapa Ardi bisa melakukan itu, istrinya kerja di tempat orang lain kenapa dia malah dengan lancang nya mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Apa ia tidak takut jika perbuatan itu, ketahuan bukan hanya bos istrinya yang rugi tapi ia juga karna istrinya tidak bisa bekerja lagi, dan otomatis tidak akan ada yang mau mempekerjakan istrinya lagi.
*****
Sudah genap seminggu Ardi bekerja dan malam ini Ardi pulang. Jika Ardi pulang malam gaji yang ia terima mungkin akan di bayarkan besok selsai Dzuhur.
Hari ini Anita libur bekerja karena isi warung sudah habis dan pak boss masih akan mencari barang untuk berjualan.
Dan benar perkiraan Anita selesai Dzuhur tepat nya pukul dua siang. Terdengar suara motor Ardi yang mendekati rumah sewa mereka.
" nah uang nya ayang dua ratus aku ada nemu uang delapan puluh ribu di tas". Ucap Ardi.
Anita hanya mengangguk kepala pertanda ia paham. Anita teringat cerita pak boss nya, kemungkinan uang itu adalah uang yang di ambil dari warung kemaren lusa itu.
Dari situ Anita mengundurkan diri ia merasa malu dan takut untuk meneruskan bekerja di tempat orang, ia takut Ardi akan mengulanginya lagi. Dan jika di tanya mengapa ia tidak lagi mau bekerja alasannya penyakit sesaknya kumat.
Anita hanya bingung mengapa ia seperti di berikan clue atau ia merasakan akan ada sesuatu terjadi, maka itu tidak akan lama akan terjadi.
Dan di saat ia bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi itu semua tidak akan lama segera terungkap berikut dengan penjelasannya.
Para pembaca apakah pernah merasakan hal yang di rasakan oleh Anita??
