NovelToon NovelToon
Imam Pengganti

Imam Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cinta Murni
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: anafitrotun

Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.

Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.

Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.

namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.

hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.

Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA

Cahaya mentari bersinar terang,terlihat beberapa burung berkicau menyanyikan nyanyian khas pagi hari.

Di dalam kamarnya kini Aliza tengah sibuk memaut diri, sebuah gamis abu-abu terlihat indah membalut tubuhnya. Tadi malam bu Laila mengabari Aliza jika hari ini akan ada tamu penting yang ingin bertemu dirinya

Berbagai tanya memenuhi kepala Aliza namun ia memilih menghapus segala pertanyaan itu dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja.

Suara ketukan pintu terdengar di iringi sosok Bu Laila yang memasuki kamar Aliza.

"Nduk, tamunya sudah datang ayo kebawah," Bu Laila menyentuh pundak Aliza yang melihatnya.

"Memangnya tamunya siapa mi?, kenapa harus ketemu Aliza?" Tanya Aliza mengutarakan rasa penasarannya.

Bu Laila hanya tersenyum tidak memberi jawaban, lalu menggandeng tangan Aliza yang berjalan di sisinya.

"Sudah nanti kamu tahu sendiri nduk..,"

Jawab Bu Laila dan Aliza hanya menghela nafasnya berat saat berbagai pertanyaan semakin berputar di benaknya.

...****************...

Suara gelak tawa terdengar di ruang tamu Pak Dahlan, di mana seorang lelaki tua tengah asik berbincang dengan pemilik rumah, di sisi lelaki itu terlihat seorang perempuan seusianya, dan lelaki muda dengan paras rupawan duduk di sisinya.

Pembicaraan mereka terhenti tepat saat sosok Aliza muncul dari arah tangga, semua mata segera tertuju kepada Aliza yang juga melihat ke arah tamu.

Menyadari siapa yang datang Aliza segera menghampiri 2 orang lelaki dan perempuan itu di ruang tamu yang merupakan gurunya.

"Abah Azzam, Umi Azni," Sapa Aliza mencium tangan Kyai Azzam, dan Bu Azni secara bergantian.

Bu Azni tersenyum mengusap kepala Aliza.

"Sehat nduk?" tanya Bu Azni.

"Alhamdulillah Umi, dan Abah bagaimana?" Aliza bergantian melihat Bu Azni dan Kyai Azzam.

"Alhamdulillah nduk kami baik-baik saja,"

Jawab Bu Azni lembut.

Aliza tersenyum dan tanpa sengaja netranya menangkap sosok di sisi Bu Azni yang tersenyum melihat Aliza.

"Assalamuallaikum Aliza,"

Sapa lelaki itu lembut membuat Aliza seketika menundukkan kepalanya.

"Walaikumsalam Gus Asfhan,"

Jawab Aliza pelan dan segera duduk di sisi Pak Dahlan setelah sang Abi menyentuh pelan tangannya, memberi isyarat Aliza untuk duduk di sisinya.

Obrolan hangat pun mengalir memancing gelak tawa Kyai Azzam dan Pak Dahlan, mengenang memori masa Mts mereka dulu.

Setelah beberapa perbincangan hangat akhirnya tiba waktu Kyai Azzam untuk membicarakan inti kedatangan nya.

Kyai Azzam bedeham pelan lalu menatap Pak Dahlan serius

"Begini Mas Dahlan, inti kedatangan saya kesini adalah melamar putri panjenengan untuk putra bungsu saya..., Asfhan,"

Aliza tersentak kepalanya yang menunduk segera terangkat melihat sosok Asfhan yang duduk di depannya. Mata hitam Asfhan lekat menatap Aliza.

"Ya allah apa ini__,"gumam Aliza dalam hati, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Aliza sadar dirinya memang dekat dengan Asfhan bahkan memiliki rasa dengan putra Kiainya itu, namun Aliza tidak pernah menyangka dia akan berada di posisi ini, dimana dengan tiba-tiba Kyai Azzam mengkhitbahnya.

"Bagaimana Mas Dahlan?"

Tanya Kyai Azzam saat Pak Dahlan dan Bu Laila hanya terdiam menunduk.

Pak Dahlan menghela nafasnya berat lalu menatap sosok Kyai Azzam yang terlihat begitu berwibawa dengan balutan koko, jas serta sebuah sorban putih di pundaknya. Menampilkan sisi khas seorang kyai besar.

"Maaf Mas Azzam, tapi jujur saya merasa minder untuk bersanding dengan keluarga panjenengan, kami tidak punya apa-apa Kyai,"

"Iya, suami saya hanya seorang petani Bu, Pak,"

Timpal pelan Bu Laila melihat ke arah Pak Dahlan.

"Petani bagaimana Bu...?, Bukannya Pak Dahlan itu bos sawit yang mempunyai ladang luas di Kalimantan,"

Bu Azni melihat ke arah Bu Laila yang menunduk.

"Mas Dahlan njenengan itu hebat, putra dari Ki Hanum Wirabraja seorang alim sekaligus guru silat yang terkenal dengan karomahnya. Bahkan beberapa orang yang bertemu dengan Ki Hanum mengatakan bahwa beliau adalah seorang Waliyullah yang mastur,"

Kyai Azzam melihat ke arah Pak Dahlan yang menunduk mencegah perasaan takabur di hatinya.

"Itu Romo saya Kyai, bukan saya, tapi jika Kyai tetap memaksa, tanpa mengurangi rasa takzim kepada guru putri saya, saya serahkan semua keputusan kepada Aliza apa pun yang menjadi keputusannya, saya ridho dan ikhlas,"

Pak Dahlan melihat Aliza lalu menggenggam tangan putrinya.

Aliza memejamkan matanya, lalu menatap Kyai Azzam dan Bu Azni.

"Jika itu yang Abah dan Umi minta, demi keridhoan kalian, Aliza menerima lamaran Gus Asfhan,"

Ucap Aliza melihat ke arah Gus Asfhan dengan penuh keyakinan.

Suara gemuruh Alhamdulillah terdengar dari mulut Kyai Azzam dan Bu Azni serta Asfhan.

"Alhamdulillah setelah ini kita bisa membahas kapan walimah itu di laksanakan,"

Kyai Azzam tersenyum melihat Pak Dahlan yang juga tersenyum mengangguk, seraya menggenggam erat tangan Bu Laila, memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja.

...****************...

"Saya pamit ya Pak Dahlan untuk harinya sudah valid 3 minggu mendatang setelah kepulangan Asfhan dari umrah,"

kyai Azzam tersenyum menyalami Pak Dahlan saat mereka sampai di depan mobil. Setelah hampir 1 jam mereka membahas acara walimah Aliza dan menetapkan waktunya.

"Iya Mas Azzam, semoga semua berjalan lancar besok,"

"Aamiin, aamiin,"

Sahut Kyai Azzam lalu memeluk erat Pak Dahlan.

"Mas Dahlan saya ini cuma manusia biasa seperti njenengan yang kebetulan Allah berikan amanah santri guru-guru saya, mereka adalah titipan yang kelak akan menjadi hisab saya di akhirat, saya tidak ubahnya manusia biasa, jadi saya minta Mas Dahlan jangan merasa rendah lagi, njenengan itu hebat bisa membesarkan putri sebaik Aliza dimana saya kagum dengan keindahan ahlaqnya,"

Bisik Kyai Azzam seraya menepuk punggung Pak Dahlan lalu memegang erat pundaknya.

Mata Pak Dahlan berkaca-kaca mendengar ucapan Kyai Azzam yang begitu tulus.

"Tabbarakllah, Alhamdulillah terimakasih Mas Azzam,"

Pak Dahlan menyalami Kyai Azzam yang lalu memasuki mobilnya di ikuti Bu Azni.

Sementara itu di belakang Pak Dahlan sosok Aliza tengah berdiri melihat Kyai Azzam tanpa menyadari Asfhan yang sudah berdiri di sampingnya.

"Aliza,"

Panggil Asfhan menyadarkan lamunan Aliza yang segera melihatnya lalu menunduk.

"Dalem Gus,"

Asfhan tersenyum mengulurkan sebuah plastik branded rancangan seorang ning ternama.

"Ini kerudung untuk kamu, besok kamu pakai setelah walimah ya, insyaallah saya akan membahagiakan kamu Aliza, Ana uhibbu kafilla,"

Ucap Asfhan tulus, menggetarkan perasaan Aliza. Aliza menerima pemberian Asfhan lalu tersenyum tanpa berani melihat ke arahnya.

"Terimakasih Gus, jazakumullah,"

"Sama-sama wa iyakum, saya pamit, Assalamuallaikum,"

"Walaikumsalam,"

Jawab Aliza lalu melihat punggung Asfhan yang mulai memasuki mobil, yang setelah itu melaju meninggalkan rumah Pak Dahlan menyisakan sebuah senyuman di bibir Aliza.

...****************...

Bintang terlihat indah menampilkan kelipnya, bersanding dengan bulan yang bersinar begitu terang seakan mengikuti irama bahagia perasaan Aliza.

Di balkon kamarnya kini Aliza berdiri menikmati semilir angin malam. Jemarinya erat menggenggam kerudung pemberian Asfhan, sebuah senyuman terlihat menghiasi wajah cantiknya yang berdarah arab dari garis Bu Laila.

"Terimakasih ya Rahim atas segala pemberianmu hamba bersyukur tanpa hamba meminta, engkau telah berikan yang terbaik, segala puji hanya milikmu rabb ku, sang maha cinta,"

Bisik Aliza yang di ikuti hembusan angi sepoi-sepoi yang mengerakkan awan malam menghiasi keindahan ayat kauniyyah sang rabb.

1
Tini Timmy
semangat nulis nya kk
wifashaa
ya harus gtu aliza tegas jngn menye2
Dewi Suntana
gak suka sipat si alfa mudah kebujuk .. ock putus thor knpa hrus ana uler keket
Dewi Suntana
anjayyy di jebak jgan terkena jebakan nya dong
Dewi Suntana
anjayyy di jebak
Dewi Suntana
tegas dikit mas.. dan km selidiki si hana . jgan ke makan omongan ular kobra
Ovi Safitri
cepet up nya dong
Tini Timmy
wihh asik nih makin seru...
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
wifashaa
aku males baca nya klo dah bgini,jahat sih hana trus si alfhan bgitu,aduuuh q yg gemes
anafitrotun: maaf kak kehidupan nggak selalu mulus harus ada lika liku dan luka biar seru/Smile//Facepalm/
total 1 replies
Miftakhul Naim
keren bagus apur ceritanya dan bisa mencobak cabik emosi juga hati kerenn pokokknyaa
Miftakhul Naim
mon maap mbaknya kosa kata yang di capslok sangat sangat bagus/Silent//Smile/wkwk
anafitrotun: makasih kak sudah bergabung
total 1 replies
Ekayadi
jgn bilang kalau alfhan UD kemakan omongan ny si Rahmat itu...klo ud renggang kn si kadal betina itu pasti beraksi... kasihan Aliza. semoga aj gk retak rumah tangga mereka kk aothor buat si kadal dan Rahmat itu ketahuan donk dgn rencana jahatnya.
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Ekayadi
semoga aj si alfhan dgr tuh omongan Hana supaya mereka juga bisa ikutan sandiwara di depan penjahat sesungguhnya..
Dewi Suntana
oohk jd pa kyai . . krna rasa tanggung jawab
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
Tini Timmy
romantisnya suami aliza🤗
semangat nulisnya kakak☺
anafitrotun: makasih kak
total 1 replies
Dewi Suntana
psti it bapa nya alfa .. dehk yg namu
anafitrotun: itu pamannya kak,😄 dan lewat dia Alfhan bakal tau siapa aslinya dirinya
total 1 replies
Oki Dewi
Luar biasa
Ekayadi
si babang ny menghayal kmna mana /Joyful//Joyful/
anafitrotun
tapi di tunggu aja oke kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!