NovelToon NovelToon
Cinta Mahasiswi Absurd.

Cinta Mahasiswi Absurd.

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

Karna sering diberi hukuman, clara merasa benci dengan angga sang dosen. Bahkan sampai berucap jika dia tak ingin memiliki pasangan seperti dosennya, namun siapa sangka orang tua mereka saling kenal, alhasil mereka dijodohkan dan menikah. Akan kah cinta tumbuh dihati Clara setelah terjadi pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu Lagi

Disore hari pak Hermawan dan pak Aryo terlibat percakapan hangat disebuah ruang meeting. Ya pak Aryo datang ke kantor pak Hermawan guna membahas rencana kerjasama antara perusahaan pak Aryo dan pak Hermawan, akan tetapi pembahasan mereka lama lama melenceng ke anak anak mereka ya itu Angga dan Clara.

"Oh ya, anakmu itu kuliah semester berapa?" Tanya pak Aryo kepada pak Hermawan.

"Sekarang dia baru semester tiga, kalau anakmu?" 

"Angga sudah nggak kuliah, malah dia yang jadi dosen" 

"Oh ya, jadi dosen di universitas mana?"

"Di universitas Nusantara" 

"Lah, anakku kuliahnya disana" 

"Yang bener?"

"Iya, anakku kuliah disana dengan jurusan manajemen, dia kusuruh ambil jurusan itu agar dia nantinya bisa menggantikan aku di Bisnisku ini. Karna anakku cuma dia, mau tidak mau dia harus menggantikan aku nantinya" 

"Berarti secara tidak langsung dia juga pernah bertemu sebelumnya" 

"Ya bisa jadi, tapi kemarin waktu kita nggak sengaja bertemu mereka kayak belum kenal"

"Ya nggak tau juga, kan universitas Nusantara itu cukup luas dan besar, mahasiswa dan mahasiswinya juga nggak sedikit" 

"Bener juga ya" 

"Lain waktu kita adain makan malam bareng aja, dan kamu jangan lupa bawa anak kamu itu, nanti kita kenalkan mereka. Kalok bisa sih mereka deket"

"Deket? Dalam artian kamu meminta agar mereka dijodohkan?" Tanya pak Hermawan dan berusaha menebak. Pak Aryo lantas mengulas senyum penuh arti, dan hal itu bisa langsung dimengerti oleh pak Hermawan.

"Anakku itu tadinya memang sudah punya calon, tapi gagal karna perempuannya ketahuan selingkuh kata anakku. Sampai sekarang dia masih belum punya penggantinya" 

"Tapi anakku kan belum selesai kuliahnya, dari wataknya dia pasti dia akan menolak"

"Kalau dari gelagat anakmu itu kayaknya sifat dia memang keras, apa dia sangat manja denganmu dan istrimu?" 

Pak Hermawan menghela nafas panjang lalu menyandarkan punggungnya disandarkan kursi.

"Yah begitulah, namanya juga anak tunggal perempuan lagi. Sifatnya sedikit keras kepala, semua itu juga karnaku"

"Karnamu bagai mana?"

"Aku yang terlalu memanjakan dia, sampai sampai kadang membuat aku dan istriku berdebat sepanjang hari karna ulah dia, ya aku pikir anak cuma satu satunya jadi apapun yang dia minta dan dia mau pasti ku turuti"

"Cara satu satunya agar dia bisa mandiri dan nggak bergantung dengan orang tua, kamu harus sedikit tega dengannya. Kalau tidak dia mau sampai kapan akan seperti itu"

"Iya kamu ada benarnya, tapi apa hubungannya dengan perjodohan?" 

"Semenjak Angga batal bertunangan dia jadi lebih banyak diam, nggak seperti biasanya. Siapa tau dengan kita jodohkan anak kita, Angga jadi bisa berubah sikapnya kembali hangat dan anakmu juga akan belajar mandiri serta menumbuhkan sikap kedewasaannya dengan bimbingan Angga. Aku tidak mengelu elukan anakku, tapi aku yakin anakku bisa merubah karakter anakmu. Dan satu alasan yang sebenarnya adalah agar hubungan pertemanan kita jadi hubungan sebuah keluarga" ujar pak Aryo dengan serius mengutarakan alasannya. Pak Hermawan tampak terdiam selama beberapa menit, sebelum akhirnya pak Aryo kembali berucap.

"Ya nggak usah terlalu terburu buru untuk menikahkan mereka, kita kenalkan saja mereka terlebih dahulu. Kita biasakan mereka agar bertemu sesering mungkin, supaya mereka menjadi saling mengenal satu sama lain, bagaimana?" Lanjut pak Aryo menambahkan.

"Ya sudah lah, apa salahnya kalau dicoba. Lagi pula aku lihat anakmu tidak banyak tingkah seperti mantan pacar anakku" pada akhirnya pak Hermawan menyetujuinya, pak Aryo mengulas senyum.

"Gimana kalau kita ajak mereka bertemu nanti malam? Sekalian makan malam, kita konsep kan seolah olah kita tidak sengaja bertemu" 

"Bagus itu, aku setuju. Nanti akan aku ajak Angga dan mamanya untuk kerestoran, nanti kita ketemu disana"

Hari mulai beranjak sore, semua orang berlalu lalang dijalan menuju rumah mereka setelah berkerja sepanjang hari. Tak terkecuali pak Hermawan dan pak Aryo, mereka kini sudah kembali dirumah masing masing.

"Angga mana ma?" Tanya pak Aryo kepada Bu Diana.

"Ada di kamarnya pa" 

"Hari ini kita makan malam di restoran yang biasa kita kunjungi ya, papa ada undangan makan malam. Nggak enak kalau tidak datang, Angga juga harus ikut"

Seperti yang sudah pak Hermawan dan pak Aryo rencanakan. Saat ini mereka sudah bercengkrama disebuah meja makan sebuah restoran, Clara dan Angga duduk saling berhadapan. Dengan penuh kecanggungan mereka mengikuti alur cerita orang tua mereka.

"Kalian kenapa nggak ngobrol?" Tanya pak Aryo kepada Clara dan Angga.

Clara hanya mengulas senyum getir karna canggung, bagaimana tidak canggung dihadapannya duduk dosennya sendiri yang paling ia benci dikampus. Hanya sesekali Clara dan Angga saling curiga pandang, dan ketika netra mereka saling beradu pandang mereka akan membuang muka dengan rasa canggung yang luar biasa.

"Duuuuuh papa, ngapain sih ngajak ketemu sama dia segala. Haaaaaaaaaaaa, pengen pulang" gumam Clara didalam hati.

"Kenapa papa semakin akrab sama orang tua bocah tengil satu ini sih, aku jadi curiga ada maksud terselubung diantara mereka" gumam Angga didalam batinnya, sambil sesekali ia melirik kearah Clara yang pura pura sibuk dengan makanannya.

"Oh ya, Clara. Kamu berkuliah dimana?" Tanya Bu Diana menarik perhatian Clara.

"Eemmm, di universitas Nusantara Tante" 

"Oh ya, berarti kalian sudah saling mengenal ya, Angga juga mengajar disana" 

Clara memandang kearah Angga lalu kembali melihat Bu Diana, dengan tatapan bingung. Ia bingung mau menjawab tidak atau iya.

"Hanya sesekali bertemu mah" jawab Angga datar dan dingin tanpa melihat kearah Clara ataupun ibunya.

"Waah, jadi kalian sudah saling bertemu sebelumnya" kini Bu Claudia yang bertanya.

"Bagus dong, jadi kita nggak perlu berlama lama mengenalkan mereka. Tinggal nunggu akrabnya saja" kata pak Aryo dan diangguki oleh pak Hermawan.

Clara melirik pada ayah dan ibunya, dengan tatapan heran dan raut wajah yang terkejut dengan penuturan pak Aryo.

"Ini maksud bokapnya pak Angga apa coba, papa lagi kenapa malah mengangguki, apa yang mereka rencanakan. Apa jangan jangan.... Ah nggak nggak, nggak mau haaaaaaaaaaaa" gumam Clara lagi bermonolog.

"Kayaknya aku tau maksud dari papa ini. Ya kali aku harus nikah sama bocah tengil kayak dia, bisa bisa darah rendahku semakin rendah gara-gara mendengar suara cemprengnya setiap hari. Kayak nggak ada perempuan lain aja sih papa ini" gumam Angga mencoba menerka maksud sang papa.

"Nak Clara, kapan kapan kamu main kerumah om sama Tante ya. Sekali kali main kerumah" pinta Bu Diana, yang sudah mengerti alur cerita yang dibuat dan direncanakan oleh suaminya dan pak Hermawan.

"Eemmm, iya Tante" jawab Clara dengan kaku.

1
Askhana Sakhi
asik, lanjut apdet dong
Askhana Sakhi
asik , apdet lagi dong
Felicia amira
bener" seru bgt ceritanya
Kurnia Sari: Terimakasih pembaca setiaku atas suportnya
total 1 replies
Felicia amira
seruuuu bgt thor, bikin deg"n
iron angel
buat paragraf ini terlalu panjang thor mungkin bisa beberapa baris paragraf aja biar enak dibaca/Scowl/
iron angel
hati hati bisa aja berjodoh/Slight/
Felicia amira
seru Thor lanjut
Felicia amira
semangat ka
Soeharto
random
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!