Asyifa Khaerunnisa Hafidz, gadis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak berada. Harus menjadi tulang punggung keluarga menghidupi Ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Asyifa harus menerima pernikahan dengan seorang lelaki kaya raya yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Arkana Ksatria Wiratama, adalah pewaris dari perusahaan keluarganya. Tampan, kaya raya dan mapan yang berusia 25 tahun. Arkana adalah incaran para gadis muda di sekelilingnya. Namun hati lelaki itu hanya milik dari Tatjana Abigail, kekasih tercintanya. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu.
Namun, tiba-tiba saja Asyifa dan Arkana harus menerima paksaan untuk menikah. Disaat kedua orang itu sama sekali tidak saling mencintai
Lantas akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka? Mampukah Asyifa melukuhkan hati Arkana? Menunjukkan ketulusannya pada sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sunnah-Nya
Hawa dingin yang makin menusuk ke tulang membuat Syifa terbangun dari tidurnya yang sangat jauh dari kata lelap.
Perlahan,wanita yang baru menyandang status sebagai istri sejak 7 hari lalu itu membuka kedua matanya. Syifa berusaha bangkit dari tidurnya. Syifa tidur hanya beralaskan kasur tipis dan selimut yang tidak terlalu tebal di atas lantai.
Sejak menikah, Syifa dilarang tidur diatas ranjang yang sama dengan Arka. Entah apa alasannya tapi Arka sangat melarang. Dia tidak peduli meski istrinya tidur hanya beralaskan kasur tipis
Syifa melirik jam dinding. Sudah pukul 03.00 pagi. Wanita itu bergegas berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Syifa tidak pernah lupa melaksanakan sunnah-Nya. Bersujud dan bermunajat pada sang pencipta di sepertiga malam terakhir
Usai mengambil air wudhu. Syifa segera membentangkan sajadah lalu menggunakan mukenahnya. Perhatiannya teralihkan pada Arka. Lelaki yang sudah sah menjadi suaminya. Syifa mendekati Arka
Menatap lamat wajah tampan yang masih terlelap dengan damai. Syifa tersenyum,dia masih tidak menyangka kalau dia bisa memandangi wajah tampan ini untuk seumur hidupnya
Puas memandangi wajah sang suami. Syifa memutuskan untuk melanjutkan ibadahnya. 4 rakaat dia lakukan.
Setelah salam pada raakat terakhir. Syifa langsung berdzikir dan bersholawat. Kedua netranya di banjiri oleh air mata. Syifa menangis dengan suara yang tertahan. Mengangkat kedua tangannya ke atas di depan dada
'Ya Allah terimakasih atas seluruh nikmat hidup yang engkau berikan pada hamba. Ya Allah hamba mohoh jaga dan lindungilah pernikahan hamba. Berikanlah rahmat dan kemuliaanmu di dalam pernikahan kami. Ya Allah,suamiku adalah milikMu dan hanya engkau yang berhak atas dirinya. Hamba mohon Ya Allah berikanlah hati Mas Arka untukku. Jadikan dia suami yang mencintaiku dan memperlakukan aku dengan baik. Hamba ingin menjalankan ibadah seumur hidup ini dengan baik dan benar. Lindungilah suamiku selalu.' Syifa berdoa dengan penuh ketulusan
Wanita itu sangat berharap agar Arka bisa membuka hatinya. Mau menerima keberadaannya dan bisa memperlakukannya layaknya seorang suami pada istrinya
Puas berdoa,Syifa tidak tidur. Wanita itu langsung membuka lembar-lembar kitab Al-qur'an. Dia terlihat sangat nikmat saat melantunkan ayat suci itu
Suara Syifa berhasil membangunkan Arka dari tidur lelapnya. Lelaki itu mengerjapkan kedua matanya. Melirik ke samping tempat tidurnya. Syifa tidak ada di tempatnya. Arka perlahan bangkit dan kedua netranya menangkap keberadaan Syifa.
Arka tertegun kala melihat Syifa masih menggunakan mukenahnya dan tengah mengaji dengan sangat nikmat
'Apa yang dia lakukan di jam segini? Dia berdoa?' Batin Arka
Arka tidak ingin mengganggu atau menghalangi Syifa. Dia memutuskan untuk kembali melanjutkan tidurnya diiringi dengan suara merdu Syifa yang melantunkan ayat suci Al-qur'an
Hingga 30 menit kemudian, Adzan Shubuh mulai berkumandang. Syifa segera melangsungkan sunah 2 rakaat sebelum sholat shubuh
Setelah itu dia menghampiri Arka yang masih tertidur lelap. Tanpa dia ketahui bahwa suaminya itu sempat bangun beberapa menit lalu
Syifa perlahan mengguncang tubuh Arka untuk membangunkannya
"Mas Arka,bangun dulu. Sudah shubuh,Mas" ujar Syifa
Arka mengerutkan keningnya. Dia sangat malas untuk beranjak. Arka mendesah dengan kesal
"Jangan bangunkan aku! Aku sangat ngantuk! Aku pulang jam 11 tadi malam!" Ketus Arka dengan suara khas orang yang masih mengantuk
Lelaki itu kembali tertidur tanpa menghiraukan Syifa sama sekali. Syifa hanya menghela nafas berat
Syifa sedih karena Arka yang bahkan tidak bisa dibangunkan untuk sholat shubuh. Apalagi menjadi imamnya
Arka memang banyak berubah sejak dia mengenal Tatjana. Dia jadi lebih sering mengabaikan kewajibannya sebagai seorang umat muslim
Syifa tetap melanjutkan ibadahnya. Melaksanakan Sholat Shubuh tanpa Arka yang menjadi imam untuknya