NovelToon NovelToon
SKUAT INDIGO 3

SKUAT INDIGO 3

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Tamat / Epik Petualangan / Perperangan / Keluarga
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Akbar mendapatkan sebuah undangan dari Kerajaan Laut Selatan. Kali ini ia akan berpetualang dalam sebuah misi yang membawanya menjelajahi dalam luasnya lautan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3 KERAJAAN SUNGAI BARAT

Di malam hari yang sudah dijadwalkan Akbar bersama Mos pergi ke Sungai Barat tempat kerajaan para jin siluman air tawar ini bernaung. Dalam perjalanannya Akbar menggunakan mode astral projection atau raga sukma.

Dari tempat tinggal Akbar menuju ke Kerajaan Sungai Barat tidaklah membutuhkan waktu lama. Perjalanan pun singkat tidak ada halangan.

Tibalah mereka di sebuah sungai besar yang namanya begitu dikenal sebagai salah satu sungai ikonik di pulau Jawa. Tatapan mata sinis para penghuni sungai tersebut tertuju kepada manusia yang baru pertama kali mereka lihat bisa datang dengan bebas. Bersama Mos kedatangan Akbar yang memang untuk memenuhi undangan Sang Raja tidak ada yang menghadang.

Pintu gerbang kerajaan terbuka. Para penjaga-penjaga memberikan jalan kepada tamu mereka. Akbar memasuki sebuah kerajaan megah di dunia astral yang terletak di dalam sungai. Belum pernah sebelumnya ia bersinggungan secara dalam dengan para jin-jin air apalagi sampai bertandang ke istana mereka. Air yang mengalir tenang itu tiba-tiba membelah membukakan jalan bagi dirinya untuk masuk.

Sebuah istana megah nan indah yang terbuat dari batu-batuan kali yang bermacam ragam bentuk dan warnanya. Tumbuhan-tumbuhan air yang kebanyakan berwarna hijau menyala mempercantiknya sebagai hiasan. Sebuah singgasana yang terbuat dari bongkahan batu kali berlapis emas yang mengkilat menyilaukan mata Akbar mendapati Raja Sungai Barat tersenyum menyambut kedatangannya.

“Akhirnya yang aku nantikan tiba juga”, sambut Sang Raja melihat kedatangan Akbar bersama Mos.

“Perkenalkanlah aku wahai manusia pilihan. Aku adalah Raja Sungai Barat. Namaku Ruja”,

Penguasa tertinggi di sungai itu beretika baik dengan memperkenalkan dirinya. Sosok yang diperlihatkannya adalah wujud manusia biasa. Hanya orang dengan kemampuan mata batin yang kuat saja yang bisa menembus penghalangnya untuk bisa melihat rupa asli dari Siluman Kadal Air itu.

“Beruntunglah bagiku untuk bisa memenuhi undanganmu sehingga aku bisa melihat ke dalam istanamu yang begitu eksotis ini”, ucap Akbar kepada Raja Sungai Barat.

“Katakanlah apa yang ingin engkau sampaikan kepadaku wahai Raja Sungai Barat”,

Akbar meminta kepada Raja untuk segera menjelaskan alasan dibalik hubungan kedua dunia ini dan kenapa ia yang dimintai pertolongan. Ia yang hanya datang dengan raga sukma sadar tidak bisa berlama-lama tinggal di alam istana gaib yang kekuatannya mengerikan itu.

“Akan aku jelaskan kepadamu wahai manusia”, ucap Raja Ruja.

“Aku hanyalah sebagai utusan. Penguasa Laut Selatan yang memerintahku. Samudra gaib sedang mengalami perpecahan. Kedamaian yang sudah terjaga setelah sekian lama kembali terganggu. Salah satu diantara kerajaan samudra mencoba untuk melakukan pemberontakan. Pertempuran-pertempuran kecil sudah terjadi”, terang Raja Ruja.

“Kekacauan di alam kami di dasar laut juga berdampak rasanya kepada kalian di dunia manusia. Banjir dan gempa. Tsunami yang akan membinasakan tidak dapat terelakkan jika perang besar di dasar lautan tidak bisa dihentikan”, lanjutnya.

“Itulah tugasmu. Kami memerlukanmu untuk melakukan sebuah misi yang dimaksudkan untuk mencegah peperangan dashyat di lautan ini terjadi”, pintanya.

Mendengar penjelasan dari Raja Ruja Akbar sadar bahwa masalah ini bukanlah sebuah masalah sepele. Bahkan sesungguhnya ini adalah persoalan yang sangat besar.

“Lalu kenapa kalian meminta bantuan dari manusia. Bukankah kalian adalah bangsa yang sakti di alam kalian sendiri?”, tanya Akbar.

“Kau adalah manusia. Derajatmu berada di atas kami. Siapa lagi yang bisa mengalahkan kami kalau bukanlah manusia yang enggan bersekutu dengan kami?”, ucap Ruja.

“Tidak ada yang namanya salah pilih atau pun kebetulan semata. Sama seperti kisah-kisahmu yang sudah kami dengar sebelumnya. Semua ini adalah jalan takdir. Bukan begitu?”, kata Ruja.

“Lalu apa yang harus aku lakukan jika aku bersedia membantu kalian?”, tanya Akbar.

Raja Sungai Barat pun menjelaskan rinciannya lebih lanjut kepada Akbar bagaimana langkah-langkah ke depannya yang harus ditempuhnya di petualangan barunya kali ini. Bukan hanya sekedar menolong dunia alam gaib di lautan tapi ia juga melakukannya demi bangsanya sendiri di alam manusia. Itulah sebuah panggilan jiwa yang tidak semata hanya karena kata takdir.

Setelah selesai membahas keperluannya di Kerajaan Sungai Barat Akbar bersama Mos pun segera pulang ke rumah. Keterangan berupa penjelasan dan alasan sudah diperoleh Akbar yang akan dijadikannya sebagai bahan pemikiran tentang misinya kali ini. Sebuah tugas yang tidak mungkin bisa ia hindari.

“Apa yang dikatakan Rajamu itu benar bukan?”, tanya Akbar kepada Mos si katak merah yang sudah mulai akrab dengannya dalam perjalanan pulang ke rumah.

“Tentu saja apa yang dikatakan Raja kami benar adanya”, ujar Mos.

“Bukan tentang itu. Tapi tentang kau yang akan menjadi pendampingku dalam misi ini?”, tanya Akbar.

“Tentu saja benar. Aku akan mengikutimu dan memenuhi perintahmu wahai tuanku”, kata.

“Jangan pangggil aku dengan sebutan tuan. Itulah perintahku yang pertama kepadamu”, kata Akbar.

“Aku menyanggupinya”, jawab Mos.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!