Fitnah keji membuat Selia harus menerima cacian dan hinaan yang begitu menyakitkan. Ia dicerai karena kedapatan tidur dengan kakak iparnya bahkan penjelasannya hanya dianggap omong kosong.
Apa yang dilihat belum tentu itu yang terjadi dan dibalik kejadian itu ada seseorang yang bertepuk tangan penuh kemenangan.
Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal sensitif itu lah yang melekat pada diri Selia yang justru menjadi bumerang untuknya. Siapa pun yang menjadi suami Selia ialah yang akan menempati posisi CEO diperusahaan.
"Semakin kamu berusaha memilikiku, semakin aku membencimu!" Selia Salsabila.
"Aku hanya menginginkan Tahta, bukan dirimu!" Hiro Barayav.
Mampukah Selia membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?
Lalu apakah Hiro berhasil memiliki Selia dan memiliki apa yang dia inginkan?
Simak ceritanya hanya di novel Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31 Diinginkan
Hiro terpaksa meninggalkan Selia di rumah sakit sendirian karena ia harus kembali ke kantor menemui Erina yang memaksa Ingin bertemu dengannya.
Erina bahkan sudah menunggu Hiro di ruangan pria itu sambil membaca majalah bisnis yang disediakan dimeja untuk para tamu yang datang.
Membuka pintu ruang kerjanya, Hiro menatap tajam pada Erina yang mengulas senyum padanya seolah tidak ada yang terjadi di antara mereka.
"Jika kamu menemuiku untuk membicarakan kerjasama perusahaan kita maka aku dengan tegas menolaknya!" kata Hiro tanpa merubah tatapan tajam pada Erina.
Masih dengan mengulas senyumnya, Erina bangkit dari duduknya dan menghampiri Hiro yang justru melangkah mundur menjauhi wanita itu.
"Hiro_"
"Berhenti disana atau aku panggilkan satpam untuk mengusirmu!" ancam Hiro namun tidak membuat Erina menghentikan langkah kakinya.
Wanita itu terus melangkah mendekati Hiro dan berusaha menyentuh tangan pria itu namun Hiro langsung menepisnya.
"Hiro, kedatanganku kesini bukan hanya membahas kerja sama yang perusahaanku ajukan tapi aku ingin minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan padamu dulu. Aku sangat malu dan menyesal, Hiro. Aku mohon maafkan aku," lirih Erina namun ditanggapi senyum sinis oleh pria itu.
"Kata maafmu tidak akan merubah keadaan dimana aku dan Selia berbahagia dengan hubungan kami."
Erina menatap Hiro dengan sendu. Ia tak menyangka apa yang ia lakukan dulu sangat fatal bahkan Selia sampai kehilangan orang tuanya.
"Keadaan masa lalu memang tidak bisa dirubah tapi hubunganmu dengan Selia masih bisa diperbaiki. Aku tahu kamu sangat mencintai Selia, Hiro, dan aku bisa membantumu untuk memperbaiki hubungan kalian yang menjauh karenaku."
Hiro tidak mendengarkan perkataan Erina. Ia tidak mau termakan kata-kata manis dari mulut wanita itu. Cukup sekali ia melakukan kesalahan dan ia tidak akan mengulanginya lagi.
"Pergilah! Aku sibuk dan aku harus kembali kerumah sakit menemani Selia disana," usir Hiro yang sudah tidak ingin berurusan dengan Erina barang sedikitpun.
"Apa! Selia masuk rumah sakit? Gimana keadaannya apa dia baik-baik saja?" tanya Erina yang justru mendapat tatapan tajam dari Hiro.
"Jangan coba-coba kamu temui dia! Aku nggak mau kamu meracuni Selia seperti dulu lagi!"
Erina menggelengkan kepala tidak menyangka bila Hiro bisa berkata seperti itu padahal ia sudah meminta maaf atas perbuatannya dulu tapi sepertinya Hiro tidak bisa memaafkannya.
"Hiro, aku_"
"Cukup, Erina, sekarang kamu keluar dari ruanganku dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku!" kata Hiro dengan tegas dan sorot mata nyalang.
Erina tersentak dengan bentakan Hiro. Menundukan kepala ia kemudian berjalan menuju pintu dan keluar dari ruang kerja pria itu.
Sementara Hiro yang berada diruangannya langsung melayangkan tinju kedinding melampiaskan rasa kesal dan marahnya pada wanita itu. Apa yang terjadi pada hubungan dirinya dan Selia adalah karena Erina.
Tangan Hiro merah dan memar namun baginya tidak terasa sakit. Karena rasa sakit dihatinya jauh lebih menyakitkan dibandingkan dengan rasa sakit ditangannya.
Tak lama terdengar suara getar ponsel yang ia kantongi yang ternyata panggilan telepon dari papa Louis yang memintanya segera datang kerumah sakit menemani Selia yang sangat membutuhkan dirinya.
Tanpa pikir panjang Hiro langsung pergi kerumah sakit untuk menemui sang istri yang katanya menginginkan bersama dirinya padahal ia pikir Selia akan meninggalkannya.
*
*
Jangan lupa dukungannya ya.. 😍
selia nya maksa untuk dateng kepesta,,harusnya selia tuh juga instropeksi,,mungkin hiro tuh uda filing kalo erina tuh ada sesuatu