NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. My Third Gameplay

Setelah badai peluru berakhir, para tentara tercengang melihatku yang masih belum tumbang meski telah menghabiskan semua amunisi di dalam senjata mereka.

Rentetan tembakan tersebut bisa membuat manusia normal menjadi daging cincang dengan mudah.

Namun serangan seperti itu tidak akan terlalu efektif jika digunakan melawan Undead sepertiku, karena skill pasif setiap Undead yakni [Physical Resistance] dapat mengurangi kerusakan akibat serangan bertipe fisik.

Aku juga tidak merasakan rasa sakit karena skill pasif [Nullity Pain], “Tidak merasakan apapun meskipun seluruh organ dalam tubuhku terburai keluar. Sungguh ciri-ciri para Undead.” gumam ku.

Setiap tentara berusaha mengisi ulang senjata yang mereka gunakan, dimana aku tidak memperdulikannya. Namun melihat para saksi mulai meninggalkan tempat eksekusi sontak membuatku tidak tinggal diam.

“Terutama Hakim itu.” aku menatap Hakim yang berusaha keluar dari ruang eksekusi. "Aku tidak akan membiarkan dia pergi sebelum rasa 'terimakasih ku' tersampaikan padanya.”

Api mulai berkobar dikedua telapak tanganku saat menggunakan sihir bola api. Beberapa orang berpikir jika kedua bola api itu hanyalah sebuah trik sulap, namun semua menjerit ketakutan Begitu aku menggunakan sihir bola api untuk melenyapkan semua tentara dan para saksi yang masih terjebak di dalam ruang pengawasan.

Ding!

[Menjadi pembunuh pertama setelah sistem dunia diaktifkan, mendapatkan gelar Player Killer]

Ruangan eksekusi seketika terbakar hebat, jeritan kesakitan dari orang-orang yang terbakar di dalamnya terdengar begitu mengerikan. Aku bergegas meninggalkan tempat itu sebelum api semakin besar dan membakar diriku sendiri.

Selain gelar, aku juga mendapatkan poin pengalaman dari setiap orang yang aku bunuh, levelku terus bertambah membuatku semakin kuat.

Hakim dan semua orang yang berhasil keluar dari ruang eksekusi segera berlari menuju ruang kendali penjara. Mereka berniat melaporkan apa yang telah terjadi lalu berusaha meninggalkan penjara ini secepatnya.

Gyaaa! Jeritan terdengar di belakangnya. Terdorong oleh rasa penasaran membuat Hakim menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi. Keringat dingin mulai mengalir di wajah Hakim saat melihatku mematahkan leher satu persatu setiap orang yang berhasil keluar dari ruang eksekusi.

Ketakutan semakin menguasai dirinya, membuatnya berlari semakin cepat karena nyawanya dipertaruhkan. Di dalam ruang kendali semua orang menjadi panik saat melihat tahanan paling berbahaya berhasil bebas.

Alarm tanda bahaya berbunyi dan perintah pengumpulan pasukan segera terdengar di seluruh area penjara. Baik tentara maupun tahanan yang mendengar perintah itu seakan memahami apa yang telah terjadi.

Hakim yang putus asa terus berlari, dia merasa cemas ketika melihat pintu gerbang menuju ruang kendali hendak ditutup. Hakim dan yang lainnya mulai berteriak meminta para tentara menunggu, tetapi para tentara seakan tidak peduli. Sementara itu dibelakang kematian semakin mendekat.

“Brengsek!” Hakim mengerahkan seluruh sisa tenaga yang dia miliki untuk berlari secepat yang dia bisa, menggunakan segala cara untuk melewati semua orang yang berada di depannya. Beberapa orang didorong hingga terjatuh, Hakim berharap agar mereka memberikan sedikit waktu untuknya.

Disaat-saat terakhir sebelum gerbang tertutup, Hakim berhasil melewati gerbang itu dan memasuki area aman. Dia merasa begitu senang karena berpikir akan terselamatkan, hingga Hakim berpikir akan memberikan jari tengahnya karena aku tidak berhasil membunuhnya.

Tetapi begitu Hakim melihat jalan yang telah dia lalui untuk sampai ketempat aman, senyum lebar yang ada di wajahnya seketika menjadi kaku. Lantai dan dinding dihiasi dengan warna merah, mayat tergeletak dengan bagian yang tidak utuh, potongan daging berceceran seperti sampah.

Tatapan kami saling bertemu, namu karena tidak kuat dengan apa yang dia lihat membuat perut Hakim bergejolak memuntahkan seluruh makan siangnya. Hakim berusaha menguatkan mentalnya, dia menyakinkan dirinya jika aku tidak akan bisa memasuki ruangan tersebut.

Ruang kendali bisa diibaratkan sebagai kotak perlindungan tak tertembus. Seluruh bagian dindingnya terbuat dari baja tebal yang bahkan bisa melindungi dari ledakan bom. Kerusuhan sering terjadi di penjara, seluruh area bahkan pernah dikuasai oleh para tahanan, namun hanya ruang kendali yang memiliki rekor tidak pernah tertembus.

Sadar jika saat ini aku tidak memiliki cara menembus pertahanan ruang kendali, aku pun berbalik dengan niat meningkatkan level agar mendapatkan lebih banyak kekuatan. Hingga nanti aku akan kembali lagi untuk menarik keluar kepala kura-kura yang terus bersembunyi di dalam tempurungnya.

“Sangat disayangkan, awalnya aku berniat mengangkat beberapa tahanan menjadi kaki tanganku. Tetapi sekarang mereka lebih berguna dijadikan sebagai sumber exp.”

Aku berniat memanen pengalaman dengan menghabisi semua tahanan di dalam penjara. Akan tetapi aku berhenti ketika tiba-tiba mendengar notifikasi.

Ding!

[Level meningkat]

[Selamat telah mencapai level 5. Sekarang anda dapat memiliki pekerjaan]

Sungguh mengherankan, tiba-tiba saja naik level meskipun aku tidak melakukan apapun.

'Kemungkinan mereka yang aku serang sebelumnya ada yang mampu bertahan cukup lama, namun karena terluka parah membuatnya tidak terselamatkan.'

Berikutnya puluhan kartu hologram melayang di depan wajahku, totalnya ada seratus kartu yang berarti aku bisa memilih satu dari seratus pekerjaan yang tersedia.

"Jumlahnya sepuluh kali lebih banyak dari yang aku ingat."

Dari yang aku lihat pada ingatan kehidupanku yang lain, seharusnya ketika mencapai level 5 hanya ada sepuluh pekerjaan yang bisa aku pilih. Namun kali ini aku justru mendapatkan sepuluh kali lebih banyak dari yang seharusnya.

Cara sistem menentukan pekerjaan seseorang adalah dengan melihat bakat dan pengalaman. Aku yang telah melihat ingatan di kehidupan sebelumnya memberiku banyak sekali pengalaman, sehingga menambah jumlah pekerja yang bisa aku pilih.

Di kehidupan sebelumnya aku memilih pekerjaan yang bersinar paling terang. Berbalut warna emas menyilaukan, itu adalah pekerjaan bertipe pertempuran bintang enam yakni War Lord.

War Lord adalah pekerjaan yang sangat luar biasa, meningkatkan nilai statistik secara besar-besaran, skill pasifnya memungkinkan mempelajari semua skill dan teknik bertipe serangan tanpa ada batasan level maupun ras, hingga meningkatkan kecepatan penguasaan skill.

Ketika memilih pekerjaan ini, di level 10 aku telah menguasai jurus pedang [Six Path to Heaven] yang seharusnya hanya bisa dipelajari Manusia suci level 200 dengan berbagai ketentuan yang berlaku. Lalu menguasai sihir [Dooms Day] di level 50, yang seharusnya sihir Overpower itu hanya bisa dipelajari oleh Ras iblis level 400.

“Sungguh pekerjaan yang terlalu kuat.”

Memiliki pekerjaan yang kuat adalah keinginan semua orang. Di dunia yang telah berubah ini, setiap orang akan melakukan apapun demi bisa mendapatkan pekerjaan seperti War Lord. Meskipun harus bersekutu dengan iblis, aku yakin jutaan manusia akan dengan senang hati melakukannya.

“Tapi aku tidak akan melalui jalan yang sama untuk kedua kalinya. New game, new gameplay.”

Kali ini aku tidak akan mengambil pekerjaan War Lord. Jangan khawatir aku mengambil pekerjaan yang tidak layak, karena selain War Lord ada sembilan kartu emas lainnya dengan tambahan dua kartu berwarna hitam yang belum pernah aku lihat sebelumnya.

“Aku pikir kartu emas dengan pekerjaan bintang enam adalah tingkat tertinggi yang bisa didapatkan manusia. Tetapi tidak aku sangka ada yang seperti ini.”

Black Card adalah kartu yang menyimpan pekerjaan dengan rank tertinggi yakni pekerjaan bintang tujuh. Jika aku yang memiliki pekerjaan bintang enam di kehidupan sebelumnya mampu menjadi tidak terkalahkan, lalu apa jadinya seandainya kali ini aku memilih pekerjaan bintang tujuh?.

“Permainannya pasti akan menjadi sangat membosankan.”

Daripada memilih tingkat kesulitan Easy yang telah aku lalui sebanyak dua kali.

“Aku memilih ini.” Tanganku mengambil kartu dengan warna putih yang merupakan peringkat pekerjaan terburuk.

Di gameplay ketiga ini, aku menginginkan kesulitan terburuk.

1
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!