‼️
Di harapkan membaca Novel Mengejar Cinta Suami ku terlebih dulu agar mengerti dan paham dengan alur cerita di novel ini...
Dewantara Putra Bima, seorang anak lelaki yang terlahir dari pasangan Luna dan Bima. Dialah penerus kerajaan bisnis keluarga Havidi.
Usianya kini sudah masuk ke angka 28 tahun, usia yang cukup matang untuk masuk ke jenjang pernikahan. Namun ada satu dan lain hal yang membuat dewa masih belum melepas status lajang nya itu....
🍂
Happy Reading di Novel otor ratu_halu yang ke-6..
Enjoy 💜💜💜
‼️
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan!!
Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
Setelah lelah berkali kali mengetuk pintu kamar namun tak juga di buka oleh cia, dewa pun menyerah. Pria itu berjalan menuju sofa panjang tempat cia tertidur tadi..
Sebenarnya di apartemen dewa masih ada satu kamar lagi. Kamar tamu dekat pintu masuk. Hanya saja dewa tak pernah tidur di ruangan itu, biasanya rafa, asisten nya yang menempati kamar tersebut jika sedang menginap karena ada pekerjaan yang mengharuskan sang asisten berada di dekat tuan nya..
Dewa membaringkan tubuh nya di sofa itu. Meski sangat lelah, dewa belum bisa memejamkan kedua mata nya dengan cepat. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran nya..
Entah. Segala tentang alicia yang selalu mampu mengalihkan perhatian nya. Apalagi kejadian tadi, gadis itu dengan berani nya melawan abigail. Ucapan alicia saat menjawab tuduhan abigail begitu lugas, tanpa rasa segan sedikit pun.
Awal nya dewa khawatir, dia takut akan ada keributan atau mungkin yang terburuk, terjadi drama jambak-jambakan layak nya dua wanita yang sedang berkelahi, namun nyatanya cia mampu menghadapi situasi yang menegangkan itu dengan sangat baik.
"Kamu kesini mungkin berniat untuk membanggakan diri !! Tapi justru harga dirimu lah yang terlucuti, abigail!! Aku dan dewa sudah menikah, jadi tidak ada istilah aku merebut dewa dan menjadi pelakor di hubungan kalian, karena sejatinya kaulah pelakor itu. Kau tak lebih dari seorang wanita murahan yang rela mengemis cinta pada suami orang!!"
Dewa tersenyum kala mengingat kata yang tersusun rapi hingga menjadi sebuah kalimat panjang yang fasih saat di ucapkan gadis itu...
Ada yang istimewa dalam diri alicia yang lagi lagi membuat dewa tertarik. Bocah ingusan yang dulu membuat nya merasa j*jik, kini terlihat berbeda di mata nya.
"Tepiisss... Tepiiissss..." Dewa menggeleng cepat setelah tersadar dari lamunan nya yang terus memikirkan tentang cia..
"Kau kenapa, dewa ? Sudah gila kah ?" gumam nya bertanya pada diri sendiri. Entah mau mengakui atau tidak, tapi dewa mampu melupakan abigail dengan sangat cepat bukan hanya karena sebuah penghianatan saja, tapi karena ada cia yang mampu mengalihkan dunia nya.
Setelah banyak yang di pikirkan, dewa pun mencoba untuk tidur, karena besok dia harus bangun pagi pagi sekali, ada jadwal pertemuan di luar kota dengan relasi bisnis perusahaan nya.
🍂
"Kak dewa sudah tidur belum, ya ?" Sedari tadi cia merasa haus tapi di kamar dewa tak ada minuman apapun. Tanda nya cia harus ke dapur untuk mengambil segelas air, dan itu berarti dia harus keluar dari kamar tersebut..
Cia mondar mandir menimbang untuk keluar atau tidak, sebab dia takut dewa belum tidur dan sedang menunggu nya untuk membuka pintu.
"Ahh.. Aku benar benar haus.." cia memutuskan untuk keluar dari kamar sambil berdoa semoga dewa sudah berada di alam mimpi...
Cklek!
Perlahan cia menggerakkan handle pintu, mengeluarkan kepala nya untuk melihat keadaan di luar. Senyap dan gelap...
Cia pun melangkah keluar dengan hati hati..
Ternyata lampu di luar sudah di matikan, cia tersenyum dengan lega, mengira dewa sudah terlelap tidur. Gadis itu kembali melangkahkan kaki nya menuju dapur yang sebenarnya dia juga tak tau letak dapur itu dimana..
Seharusnya tak sulit untuk sekedar mencari dapur, hanya saja karena pencahayaan yang kurang jadi cia tak bisa melihat dengan begitu jelas..
"Astaga.. Kenapa gelap sekali.." Kedua tangan cia terulur ke depan, berusaha untuk meraba dengan hati hati agar tak menabrak apapun di depan nya. Namun jantung nya tiba tiba seakan berhenti berdetak, nafasnya pun sampai tercekat di tenggorokan saat kedua tangan nya meraba sesuatu yang asing.
"A-apa ini ?" Dengan perasaan was was cia menerka-nerka sesuatu yang sedang di raba oleh kesepuluh jari jemari nya..
PROK!
PROK!
Tiba tiba terdengar suara tepukan tangan dua kali, seketika itu lampu di sana menyala dan menerangi setiap sudut ruangan tersebut...
"Aaaaa...." Cia berteriak hingga hampir saja diri nya terjatuh karena terkejut melihat dewa berdiri tepat di hadapan nya, untung saja dengan sigap dewa menahan tubuh cia sehingga tak sampai bokong nya mencium lantai...
Beberapa detik berlalu dengan mereka yang terus beradu tatap.
Cia terkejut. Dewa pun tertegun sejenak..
Bugh!
"Aww..."
Dewa melepaskan kedua tangan nya dari tubuh cia. Dan, ya, cia langsung terjatuh...
"Kenapa di lepasin, sih ? Sakit tauk!!" Cia mendengus kesal seraya kembali bangun sambil menepuk nepuk pelan p*ntat nya..
"Sudah meraba raba tubuh ku sekarang kau mencari kesempatan untuk bisa memeluk ku ? Jangan harap!" Dewa terlihat salah tingkah, dia melihat ke kiri dan kanan untuk menutupi perasaan nya..
Dewa menyadari, saat tatapan mereka bertemu, sorot mata cia begitu meneduhkan dan seakan membawa kedamaian.
Cia tersadar ternyata yang tadi dia raba dengan sepuluh jemari nya itu kulit liat tubuh dewa. Pantas saja terasa sekali kencang nya dada bidang serta segmen otot pada bagian perut yang memiliki enam lipatan itu...
"Lagian siapa suruh nggak pakai baju.. Memang nya aku tau kalau tadi meraba tubuh mu.." Demi menetralkan kembali degup jantung nya yang kacau, cia segera meninggalkan dewa menuju dapur yang sudah terlihat dari jarak dimana dia berdiri..
"Ini apartemen ku! Mau aku tidak berpakaian sekalipun, tidak ada urusan dengan mu!!" Jawab dewa dengan santai nya..
"What the....?"
Cia berbalik dengan tatapan kesal. Namun dewa tak perduli dengan itu.
"Kembalilah ke mansion! Apartemen ini sudah cukup sesak untuk ku tinggali sendiri! Tak ada tempat untuk mu disini!!"
Kata demi kata yang keluar sari tepi bibir dewa begitu menyakitkan. Cia menelan saliva, rasanya sangat pahit dan lebih pahit dari empedu..
Lelaki itu langsung berlalu meninggalkan cia yang masih mematung disana..
"Sabar, cia, sabar..." Cia mengusap dada nya berkali kali, agar tak turut terbawa emosi.
Segera dia membuka lemari pendingin, dan mengambil sebotol air mineral yang ada disana..
Glek!
Glek!
Glek!
Sebotol air itu langsung tandas tak bersisa..
Cia tertawa sumbang untuk menutupi rasa jengkel dalam hati nya.
Gadis itu menggigit bibir bawah nya menahan gejolak rasa yang menyesakkan dada..
Pernikahan adalah impian banyak orang. Namun tidak dengan cia, jika terus di perlakukan begini, cia yakin tak perlu sampai menunggu 100 hari untuk diri nya meminta perpisahan dengan dewa.
Cia tau dia tak sekuat itu. Akan ada masa dimana gadis itu pasti akan menyerah dengan sendiri nya setelah segala usaha yang dia lakukan selalu dewa abaikan..
🍂
Di tempat lain, di sofa panjang di ruang televisi lagi, dewa menghembuskan nafas berat, mencoba membuang sesal yang bertumpuk di hati. Merutuki kebodohan nya karena selalu saja yang keluar dari mulutnya itu kata kata yang pedas dan tak terfilter...
"Biarlah! Lagi pula itu memang benar, dia memang menyebalkan, selalu menjawab apapun yang ku katakan!!" ucap pikiran nya yang untuk kesekian kali selalu membenarkan tindakan dia yang semena-mena terhadap alicia...
Dalam pikiran nya itu pula dewa mengatakan bahwa dia sudah muak dengan yang nama nya cinta. Abigail menghancurkan hati nya menjadi kepingan kepingan kecil dan sulit untuk di rangkai kembali. Maka nya dewa selalu bersikap kasar dan perkataan nya pun sangat keterlaluan, itu demi menjaga hati nya agar tak terluka lagi..
Dan, ya, memang dia tak terluka, tapi yang di lakukan dewa tak ada beda dengan yang abigail lakukan pada nya, bahkan jauh lebih buruk, dia telah menorehkan luka di dalam pernikahan suci nya yang baru seumur jagung...
🍂
Setelah membasuh tenggorokan nya yang kering, gegas cia meninggalkan dapur. Dan langkah nya terhenti kala iris nya melihat dewa duduk di sofa panjang, cia pikir lelaki itu akan masuk ke kamar nya setelah dia berada di dapur tadi.
Ekhem!
Cia sengaja berdehem cukup keras untuk mengurai kegugupan saat harus kembali berhadapan dengan pria bermulut pedas itu..
"Kak... Istirahat saja di kamar mu. Biar aku yang tidur di sofa.." ucap nya lirih dengan raut wajah yang sedih. Mengatakan itu menghadirkan kembali rasa sesak di dada nya..
Hening!
Jangan kan menjawab, melihat cia saja sepertinya dewa enggan. Cia jadi bingung harus bagaimana lagi menghadapi suami nya..
"Baiklah, kak! Aku kembali ke mansion. Maaf sudah mengganggu mu..." kata cia setelah lama dewa tak bersuara..
Dewa menoleh saat cia sudah membalikkan badan. Ingin mencegah kepergian gadis yang punggung nya sudah semakin jauh dari pandangan, namun harga diri nya yang tinggi langsung melarang, bahkan kalimat yang ingin dia katakan untuk menghentikan langkah gadis itu hanya berakhir di ujung lidah..
🍂
🌼Skip perjalanan...
Sesampainya di kamar nya yang ada di mansion keluarga havidi, Cia langsung menitikkan air mata nya..
"Cia! Kamu lemah!!" batin nya
Tubuh Alicia luruh ke lantai, bersandar pada pintu dan tak henti henti nya cia memukul dada nya yang terasa sesak..
Dia sudah menahan air mata itu sejak keluar dari apartemen. Dalam perjalanan nya menuju parkiran, cia berharap dewa mengejar nya, menahan cia agar dia tak jadi pergi. Namun harapan nya pupus saat tak ada langkah kaki yang mengikuti nya dari belakang.
Dada cia teramat sakit. Bahkan sangat sakit, tapi dia tak bisa menangis disana. Karena dia harus terlihat baik baik saja saat di depan supir pribadi yang setia menunggu nya selama berjam jam itu.
Tak lama berselang lama, Cia tertidur, meringkuk memeluk diri nya, membungkus luka nya sendiri.
Kristal bening nya terus mengalir dari sudut mata gadis itu meski cia sudah memejamkan mata, pertanda luka yang di torehkan dewa terlalu dalam hingga sakit itu terbawa sampai ke alam bawah sadar nya..
🍂
🍂
🍂
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sakitnya sudah dialami semoga tingal sehatnya , pun rejeki melimpah lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍